LEARNING JOURNAL
NILAI-NILAI DASAR CPNS
IMPLEMENTASI AKUNTABILITAS
Oleh : Wahyuni Istiqomah, A.Md.Kep.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata Akuntabilitas
adalah perihal bertanggung jawab;
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas
vertikal (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal
Pengertian Akuntabilitas (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas)
kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada
pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR. Akuntabilitas
vertikal membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke
bawah" kepada publik. Misalnya, pelaksanaan pemilu, referendum,
dan berbagai mekanisme akuntabilitas publik yang melibatkan
tekanan dari warga. Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
Menurut Bovens (2007) Akuntabilitas Publik memiliki 3 fungsi, yaitu :
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
Fungsi Akuntabilitas Publik 2. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
3. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
1. Kepemimpinan : Memberikan contoh kepada orang lain,
memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2. Transparansi : tujuannya mendorong komunikasi dan
kerjasama, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan serta
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan.
3. Integritas : kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
4. Tanggung Jawab : kewajiban dari individu atau lembaga
terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.
5. Keadilan : Melayani tanpa ada diskriminatif.
Indikator Akuntabilitas
6. Kepercayaan : Tindakan yang menumpuhkan rasa percaya dari
penerima pelayanan yg mendapat keadilan.
7. Keseimbangan : Mewujudkan kinerja yang baik harus disertai
dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang
dimiliki.
8. Kejelasan : memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi : Menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan
yang akuntabel.
Contoh Implementasi Akuntabilitas di Puskesmas