Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK – AGENDA 1 ANGKATAN 76 KELOMPOK 1 GARUDA

1. dr. Borni Isnandini

2. Aghitsni Nurwira Pertiwi, AMK

3. Asfi Hani, S.Farm.,Apt.

4. Dian Mulyawati, A.Md.Keb

5. Dwi Sriningsih Sejati, AMK

6. Nela Laili Khadiqoh, A.Md.Kep

7. Novi Ana Dewi, Amd.Keb

8. Nurul Oktaviani, A.Md.Kep

9. Siti Anisah, AMK

10. Syafik Amin, A.Md.Kep

PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL TAHUN 2023


TUGAS 1 : YEL-YEL
Nama Kelompok : Garuda
Anggota : 1. dr. Borni Isnandini
2. Aghitsni Nurwira Pertiwi, AMK
3. Asfi Hani, S.Farm.,Apt.
4. Dian Mulyawati, A.Md.Keb
5. Dwi Sriningsih Sejati, AMK
6. Nela Laili Khadiqoh, A.Md.Kep
7. Novi Ana Dewi, Amd.Keb
8. Nurul Oktaviani, A.Md.Kep
9. Siti Anisah, AMK
10. Syafik Amin, A.Md.Kep
Latsar CPNS Angkt : 76
Tempat Latsar : BPSDMD Jawa Tengah
YEL-YEL KELOMPOK 1
(Angkatan 76 Latsar CPNS 2023, Kabupaten Tegal)

Semangat pagi!!!
Pagi … pagi … pagi…
Siapa kita?
Angkatan 76 kelompok 1 kabupaten Tegal

Indonesia maju maju 2x


Kami ASN yang berakhlak
Berorientasi pelayanan
Akuntabel
Dan kompeten Harmonis
dan juga loyal Adaptif
Kolaboratif
Kami lakukan sepenuh hati
ASN berakhlak berakhlak 2x

Angkatan 76 kami bangga melayani bangsa


TUGAS 2 : Video Visualisasi Bangsa

https://drive.google.com/file/d/1tDgFkc- hKnJnf4uE_0BwlkbfZeFhG9rh/view?
usp=sharing
FORM 2e. LEMBAR KERJA KELOMPOK ANALISIS ISU KONTEMPORER GLOBAL

Nama Kelompok : Garuda


Anggota : 1. dr. Borni Isnandini
2. Aghitsni Nurwira Pertiwi, AMK
3. Asfi Hani, S.Farm.,Apt.
4. Dian Mulyawati, A.Md.Keb
5. Dwi Sriningsih Sejati, AMK
6. Nela Laili Khadiqoh, A.Md.Kep
7. Novi Ana Dewi, Amd.Keb
8. Nurul Oktaviani, A.Md.Kep
9. Siti Anisah, AMK
10. Syafik Amin, A.Md.Kep
Latsar CPNS Angkt : 76
Tempat Latsar : BPSDMD Jawa Tengah

A. ISU AKTUAL YANG TERJADI DI INDONESIA


Beberapa isu yang sedang terjadi di Indonesia saat ini adalah :

1. Kenaikan kasus Diabetes Melitus pada Anak di Kabupaten Tegal

a. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Seringkali DM dianggap sebagai penyakit orang dewasa. Namun
demikian, DM juga dapat terjadi pada anak-anak dan remaja, khususnya DM
tipe 1. Meskipun kasus DM tipe-1 yang paling banyak pada anak, terdapat
kecenderungan peningkatan kasus DM tipe-2 pada anak dengan faktor risiko
obesitas, genetik dan etnik, serta riwayat DM tipe-2 di keluarga. Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya merilis data yang menunjukkan bahwa
prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali
lipat pada Januari 2023 dibanding 2010.

b. Dampak yang akan terjadi jika isu tidak segera diselesaikan

1) Meningkatnya jumlah penyakit tidak menular

2) Mengganggu pertumbuhan dan perkembangan


Sumber:https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/anak-juga-bisa-diabetes
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230202091237-33-
410301/kasus-diabetes-anak-meningkat-70-kali-lipat-kenali-gejalanya

2. Tingginya angka stunting pada balita di Indonesia

a. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek
berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar
deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi
irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang /
kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

b. Dampak yang akan terjadi jika tidak segera diselesaikan :

1) Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus), hambatan


perkembangan kognitif dan motoric.

2) Gangguan metabolk pada saat dewasa risiko penyakit tidak menular


(diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan lain sebagainya)

3) Berpotensi menimbulkan kerugian setiap tahunnya : 2-3 % GDP.


Sumber: https://yankes.kemkes.go.id/ (Mengenal Apa itu Stunting)
https://nasional.tempo.co/read/1683885/angka-stunting-di-indonesia- masih-
tinggi-ini-5-provinsi-dengan-kasus-stunting-terbanyak

3. Meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia

a. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Kasus harian Covid-19 Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan data
Kementerian Kesehatan per 3 Mei 2023, kasus harian Covid-19 dilaporkan
bertambah 2.647. Jumlah tersebut jadi yang tertinggi dalam nyaris 5 bulan,
mengingat terakhir kali angka harian Covid-19 setinggi ini terjadi pada 8
Desember 2022 dengan 2.977 kasus.

b. Dampak yang akan terjadi jika tidak segera diselesaikan

1) Meningkatnya angka kematian

2) Terjadinya masa peralihan dari endemi ke pandemi lagi


Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/04/133000665/indonesia- catat-
kasus-covid-19-tertinggi-sejak-5-bulan-terakhir-ini-kata
4. Ditemukannya kasus Gagal Ginjal Akut pada anak di Indonesia karena penggunaan
obat sirup
a. Identifikasi dan Deskripsi Isu
Gagal ginjal akut pada anak sebenarnya sama dengan kondisi yang terjadi
pada orang dewasa. Gagal ginjal akut pada anak terjadi secara tiba- tiba dan
perburukannya dapat berlangsung dalam beberapa hari saja. Fungsi ginjal yang
utama adalah menyaring limbah sisa metabolisme dari dalam darah dan
membuangnya melalui urine. Ketika terjadi gagal ginjal, limbah akan menumpuk
di dalam tubuh dan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, bahkan dapat
membahayakan nyawa.
b. Dampak yang akan terjadi jika tidak segera diselesaikan
1) Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
2) Anemia
3) Hipertensi
4) Dislipidemia
5) Kelainan Tulang
6) Peningkatan rsiko alami penyakit kardiovaskular lebih dini
Sumber : https://www.alodokter.com/kenali-lebih-jauh-gagal-ginjal-akut-pada- anak

5. Penolakan RUU Kesehatan Akan Hadang Pelindungan Hukum Untuk Dokter dan
Tenaga Kesehatan

a. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan yang saat ini
sedang dibahas oleh DPR dan pemerintah justru berpotensi menghambat
kebutuhan terhadap pelindungan hukum yang lebih jelas dan kuat untuk dokter,
perawat, bidan, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
pelayanan.

b. Dampak yang akan terjadi jika tidak segera diselesaikan

1) RUU Kesehatan dapat menimbulkan rasa takut di antara para tenaga


kesehatan ketika melakukan penanganan pasien

2) RUU Kesehatan mengkerdilkan organisasi profesi dan juga Pendidikan


profesi tenaga kesehatan
Sumber : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230512/4642974/penol
akan-ruu-kesehatan-akan-hadang-pelindungan-hukum-untuk-dokter-dan- tenaga-
kesehatan/

B. TEKNIK TAPISAN ISU

No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat


A P K L
1. Penolakan RUU Kesehatan Akan Hadang 4 4 4 4 16 V
Pelindungan Hukum Untuk Dokter dan
Tenaga Kesehatan
2. Tingginya angka stunting pada balita di 5 4 5 5 19 II
Indonesia
3. Kenaikan kasus Diabetes Melitus pada 5 5 5 5 20 I
Anak di Kabupaten Tegal
4. Meningkatnya kembali kasus Covid-19 5 4 4 5 18 III
di Indonesia
5. Ditemukannya kasus Gagal Ginjal Akut 4 4 5 4 17 IV
pada anak di Indonesia karena
penggunaan obat sirup
Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5
Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat.
Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
Berdasarkan analisis dengan Teknik APKL, maka diperoleh 3 isu prioritas yang akan
diselesaikan dengan metode USG yaitu :
1. Kenaikan kasus Diabetes Melitus pada Anak di Kabupaten Tegal
2. Tingginya angka stunting pada balita di Indonesia
3. Meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Indonesia
Dari ketiga isu kontemporer yang dikemukakan di atas, maka selanjutnya perlu
dilakukan analisis untuk bagaimana memahami isu tersebut secara utuh dan kemudian
dengan menggunakan kemampuan berpikir konseptual dicarikan alternative jalan keluar
permasalahan.
Dari ketiga isu kontemporer, alat bantu penetapan kriteria kualitas isu dengan
rentang penilaian (1-5) dengan tiga kriteria:
Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
Seriousness : Seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya

Pembobotan dan Analisis USG sebagai berikut.


Tabel 1. Bobot penetapan Kriteria Kualitas Isu USG
Bobot Keterangan
5 Sangat mendesak
4 Cukup mendesak
3 Mendesak
2 Kurang mendesak
1 Tidak mendesak

Tabel 2. Analisis USG


Kriteria
No. Isu Jumlah Peringkat
Urgency Seriousness Growth

1. Kenaikan kasus Diabetes 4 5 5 14 I


Melitus pada Anak di
Kabupaten Tegal
2. Tingginya angka stunting 4 4 5 13 II
pada balita di Indonesia
3. Meningkatnya kembali kasus 4 4 3 10 III
Covid-19 di Indonesia

Keterangan : dibuat skor 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil
Simpulan :
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan
adalah “Kenaikan kasus Diabetes Melitus pada Anak di Kabupaten Tegal”.
C. TEKNIK ANALISIS ISU

MATHERIALS
METHODS

Belum ada metode


Belum adanya media inovatif dalam
edukasi berupa leaflet penyampaian edukasi
dan video yg memuat
tentang Kenaikan kasus
Diabetes Melitus pada Perawat hanya
Anak memberikan edukasi
secara lisan dan tanpa
media

Kenaikan kasus
Diabetes Melitus
pada Anak di
Kabupaten Tegal
Kurangnya
pengetahuan pasien
Kurangnya pengawasan tentang Kenaikan
keluarga terhadap makanan kasus Diabetes
dan minuman yang Melitus pada Anak
dikonsumsi

Petugas belum rutin


memberikan edukasi

MILEU MAN
D. GAGASAN PENYELESAIAN ISU
UPAYA HASIL YANG
NO TAHAPAN
PENYELESAIAN DIHARAPKAN
1 Melakukan Deteksi Meningkatnya cakupan
a. Koordinasi dengan dinas
Dini Kesehatan penemuan kasus DM pada
anak
b. Membuat jadwal kunjungan
rumah

c. Melakukan kunjungan
rumah

2 Menyiapkan media a. Berkoordinasi mencari Meningkatnya pengetahuan


referensi tentang materi
Pendidikan kesehatan penyakit DM pada anak maasyarakat tentang
penyakit DM pada anak
b. Membuat leaflet tentang
penyakit DM pada anak

c. Mengkonsultasikan leaflet
pada atasan

3 Melakukan Meningkatnya pengetahuan


a. Koordinasi dengan bidan
kunjungan ke kader kader
desa
tentang penyakit DM pada
b. Membuat jadwal
anak
kunjungan kader

c. Melakukan kunjungan
kader
4 Melakukan Edukasi a. Menyiapkan tempat, Meningkatnya pengetahuan
sarana dan prasarana
untuk sosialisasi masyarakat tentang penyakit
DM pada anak
b. Melaksanakan sosialisasi

c. Melaksanakan
konseling/tanya jawab
5 Melakukan a. Melakukan observasi dan Tercapainya hasil kegiatan
diskusi
Observasi dan dengan baik
Evaluasi b. Mencari pemecahan
permasalahan

c. Membuat laporan evaluasi


kegiatan
FORM 3b. LEMBAR KERJA KELOMPOK

IMPLEMENTASI WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA,


ANALISIS ISU KONTEMPORER DAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA DALAM
PELAKSANAAN TUGAS PNS (Sesuai Employer Branding ASN Bangga Melayani Bangsa)
Nama Kelompok : Garuda
Anggota : 1. dr. Borni Isnandini
2. Aghitsni Nurwira Pertiwi, AMK
3. Asfi Hani, S.Farm.,Apt.
4. Dian Mulyawati, A.Md.Keb
5. Dwi Sriningsih Sejati, AMK
6. Nela Laili Khadiqoh, A.Md.Kep
7. Novi Ana Dewi, Amd.Keb
8. Nurul Oktaviani, A.Md.Kep
9. Siti Anisah, AMK
10. Syafik Amin, A.Md.Kep
Latsar CPNS Angkt : 76
Tempat Latsar : BPSDMD Jawa Tengah

Tema : Pencegahan Hoax dalam menghadapi virus covid 19

Pengantar drama:
Pak amin : Assalamu’alaikum wr. wb
Kami kelompok 1 dengan nama kelompok Garuda akan mempersembahkan sebuah drama yang
berjudul “pecegahan hoax dalam menghadapi virus covid-19” Selamat menyaksikan!!!

Awalan beberapa orang sedang duduk memegang smartphone yaitu bu asfi, bu aghits, bu dian, bu
dwi, bu nela. Kemudian datang bu novi yang sedang tidak enak badan (batuk).

Orang yang sedang duduk tadi menyarankan berbagai hal yang mereka baca di smartphone tanpa
tau itu fakta atau bukan.
Bu nela : bu novi kena corona ya? Ih takut dehhh…. Harusnya kan bu novi ga boleh keluar
rumah, nanti virusnya bertebaran dimana-mana. Di dalem rumah aja bu. Oh iya, jangan lupa
bikin jamu kunyit asam!”

Bu aghits : lho kok kunyit asam sih bu nela? Ga bakal ilang dong coronanya. Nih aku baca di
google, kita minum jamu seger puyeng aja”

Bu dian : aduh bu aghits ngawur deh.. kena corona mah pake daun sirih aja biar cepet sembuh.

Bu dwi : bu dian malah tambah ga jelas. Kalo kena corona nih ya ibu-ibu, kasih uang
aja… nanti pasti sembuh… biasanya kan ibu-ibu akan cepet sehat kali ngeliat uang hehehe”

Bu novi : udah udaah, aku yang sakit kok kalian yang heboh… jadi tambah sakit deh”

Bu asfi : saya punya ide bu… ini sangat cemerlang. Gimana kalua kita ke dukun aja,
biasanya di dukun kan dikasih obat tradisional. Daripada minum pbat mah… pahiiittt

Kemudian datanglah seseorang yang memberikan fakta, dan pelajaran JANGAN PERCAYA
HOAX

Bu nurul : kalau saran saya sih bu, mending ibu ke dokter aja. Dokter kan lebih tau… nanti bisa
di cek apakah ibu sakit corona apa bukan, nanti juga akan dikasih obatnya apa. Jangan percaya
omongan orang yang belum tentu kebenarannya

Bu novi : iyaa bu…

Kemudian, bu novi pergi ke dokter. Disana dia bertemu dengan perawat Siti dan dokter borni
Bu siti : silahkan masuk bu. Coba ceritakan keluhannya pada dokter yah bu
Bu novi : gini dok, saya duah 2 hari batuk tapi tidak berdahak dok. Apakah saya kena corona
dok?

Dokter borni memeriksa bu novi

Bu borni : setelah saya periksa, ini Cuma batuk biasa kok bu. Bukan corona. Siapa yang bilang
corona bu? Jangan percaya denga kata-kata orang sebelum memeriksanya lebih lanjut yah bu.
Nanti saya kasih obat, diminum teratur ya bu.

Bu novi : iya bu dokter, terima kasih.

Penutup drama:

Bu siti : setelah kita melihat dan mendengar drama ini, ada pelajaran yang bis akita dapatkan.
Jangan percaya pada berita hoax, mari kit acari kebenarannya terlebih dahulu.

Lalu semua orang berkumpul membentuk segitia dengan bentuk runcing ke depan. Berdiri
menghadap ke depan. Aba-aba ketua kelompok: satu dua tiga

Ketua memberi arahan untuk menolah hoax dengan aba-aba “HOAX...!!” dan anggota
menjawab “NO NO NO” sambal menggelengkan telunjuk (diulang 3x)

Pak amin : kita adalah bangsa yang satu, hoax hanya akan memecah belah kita. Ingatlah, kita
punya satu bendera pemersatu kita… merah putih… berkibarlah benderaku…

Lalu semuanya menyanyikan lagu berkibarlah benderaku

Anda mungkin juga menyukai