DI PUSKESMAS BAHU
DI SUSUN OLEH :
EKLESIA IMBING
Puji syukur kelompok panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA. Karena berkar
dan rahmat-Nya maka laporan kegiatan praktek belajar lapangan ( PBL) ini terselesaikan.
Kelompok mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya atas semua bantuan yang telah di
berikan baik secara langsung selama penyusunan laporan kegiatan ini sehingga selesai secara
khusus rasa terimaksih tersebut kami sampaikan kepada
1. Ibu Jane kolompoy, SKM.Mkes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan dorang dalam menyusun laporan ini.
2. Bapak Dr. djiro Robert Lanes selaku kepala puskesmas bahu yang telah menerima
kami mahasiswa untuk melakukan praktek belajar lapangan ( PBL) di puskesmas bahu
3. Ibu Celine Maria, SKM selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu
kami dalam menentukan msalah yang terjadi di lapangan
4. Dan semua pihak yang telah turut mambantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kelompok menyadari bahaawa laporan ini masih jauh dari sempurna dari segi materi maupun
penyajiannya untuk itu, saran dan masukan yang membangun sangat di butuhkan dan sangat di
harapkan dalam menyempurnakan laporan ini
Harapannya semoga laporan ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menanmbah
wawasan bagi pembaca dan khusus bagi kelompok
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
1. Latar belakang
1.1. Karakter klien
1.2. Data yang perlu di kaji lebih lanjut …………………………………………….
1.3. Masalah yang di temukan……………………………………………………...
3. Implementasi
3.1. SAP ……………………………………………………………………………..
3.2. Sasaran ………………………………………………………………………….
3.3. Metode ………………………………………………………………………….
3.4. Strategi………………………………………………………………………….
3.5. Media dan alat ………………………………………………………………….
3.6. Waktu dan tempat ………………………………………………………………
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kesehetan mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, karena dengan manusia
serta lingkungan yang sehat maka akan di harapkan dapat mampu menekan anagka penyakit
atau penularan penyakit yang akan terjadi.
Diabetes melitus (DM) saat ini merupakan penyakit yang menyebabkan kematian di
dunia. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2016 menunjukkan, 70 persen
dari total kematian di dunia yaitu sekitar 425 orang dan lebih dari setengah beban penyakit
diakibatkan diabetes. Sebanyak 90 sampai 95 persen dari kejadian diabetes adalah diabetes
tipe 2, sedangkan kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah. Menurut Internasional of Diabetic
Federation bahwa telah terjadi peningkatan kasus Diabetes Melitus di dunia dari tahun 2017
terjadi peningkatan kasus Diabetes Melitus menjadi 425 juta kasus, tingkat prevalensi global
penderita diabetes melitus di Asia Tenggara pada tahun 2017 adalah sebesar 8,5%.
Diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 11,1% pada tahun 2045 dimana
Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, dan Mexico
dengan jumlah penderita diabetes melitus sebesar 10,3 juta penderita (IDF, 2017). Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 secara nasional menunjukkan bahwa prevalensi
diabetes melitus adalah 2,0%. meningkat dari 1,5% pada tahun 2013 menjadi 2,0% pada
tahun 2018. Prevalensi diabetes melitus berdasarkan hasil pengukuran gula darah pada
penduduk umur ≥15 tahun yang bertempat tinggal di perkotaan adalah 10,6%.
Tujuan
2.memcipatakan suatau keadaan yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan
Diabetes melitus (DM) saat ini merupakan penyakit yang menyebabkan kematian di dunia.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2016 menunjukkan, 70 persen dari total
kematian di dunia yaitu sekitar 425 orang dan lebih dari setengah beban penyakit diakibatkan
diabetes. Sebanyak 90 sampai 95 persen dari kejadian diabetes adalah diabetes tipe 2, sedangkan
kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah. Menurut Internasional of Diabetic Federation bahwa telah
terjadi peningkatan kasus Diabetes Melitus di dunia dari tahun 2017 terjadi peningkatan kasus
Diabetes Melitus menjadi 425 juta kasus, tingkat prevalensi global penderita diabetes melitus di
Asia Tenggara pada tahun 2017 adalah sebesar 8,5%. Diperkirakan akan mengalami peningkatan
menjadi 11,1% pada tahun 2045 dimana Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Cina, India,
Amerika Serikat, Brazil, dan Mexico dengan jumlah penderita diabetes melitus sebesar 10,3 juta
penderita (IDF, 2017). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 secara nasional
menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus adalah 2,0%. meningkat dari 1,5% pada tahun
2013 menjadi 2,0% pada tahun 2018. Prevalensi diabetes melitus berdasarkan hasil pengukuran
gula darah pada penduduk umur ≥15 tahun yang bertempat tinggal di perkotaan adalah 10,6%.
Adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke
dalam sel, sehingga glukosa menumpuk. Pasien juga kurang memperhatikan pola hidup yang
sehat, terutama pada pola makan, terlalu banyak mengkonsumsi makan yang manis-manis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran umum
1. Keadaan geografis
Puskesmas Bahu terletak di JL.P. BUNAKEN NO 103 BAHU. MANADO
Deskripsi :
2. Hasil-hasil pengkajian
10 november 2021, pkm puskesmas bahu sedang menerima mahasiswa dari
poltekkes kemenkes manado untuk melaksanakan kegiatan pbl ( praktik belajar
lapangan) dan setiap masiswa wajib memiliki satu pasien untuk di lakukan
pengkajian dari hasil pengkajian di lakukan
Bpk. Jony : iya selamat pagi dek, ada yang bisa bapak bantu ?
Eklesia : apakah saya bisa menghubungi bapak jika ada yang belum
sempat saya tanyakan kepada bapak? Apakah bapak bersedia ?
Bpk jony : iya dek, dengan senang hati saya akan membantu
Eklesia : bapak bisa saya tau, bapak sedang mengidap penyakit apa?
Bpk jony : saya sedang sakit diabetes, dan hari ini saya dating untuk
melakukan control rutin dan mengambil obat dek
Eklesia : baik pak, sebelumnya bisa saya tau umur bapak sekarang berapa
tahun yah pak?
Bpk jony : yang sering saya rasakan yaitu, rasa haus, dan terkadang suka
buang air kecil yang sudah berlebihan, serta saya merasa sering
kelelahan
Eklesia : baik bapak, apakah di rumah bapak, sering melakukan pola hidup
yang sehat, terutama di pola makan?
Bpk jony : saya tidak terlalu suka berolahraga, pola makan saya sebelumnya
sangat tidak teratur, tetapi setelah saya mengidap penyakit
diabetes, saya berupaya untuk mengontrol menu makan saya
Eklesia : baik, terimakasih yah pak, semangat untuk bapak semoga lekas
sembuh yah pak .
Fase empat : pendidikan dan organisasi
Eklesia : oh iya bapak, kalau dari saya, bapak bisa mengkonsumsi buah
apa, karela buah apel ini adalah salah satu buah yang baik untuk
penderita diabetes
Eklesia : iya bapak, kemudian buah apel juga mudah untuk di dapatkan,
jadi bapak bisa mengkonsumsinya .
Bpk jony : saya kurang mengetahui dek, karna saya jarang mendengrkan
informasi tentang penyuluhan kesehatan
Bpk jony : iya dek, saya dan seluruh anggota keluarga saya memiliki kartu
bpjs, karena itu sangat membantu meringankan biaya pengobatan
saya
Masalah :
Jam / waktu :
Hari / tanggal :
b. Tanya jawab
Melihat kembali tujuan umum dan khusus apakah telah tercapaiatau tidak
Diabetes melitus (atau biasa disebut diabetes saja) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya
kadar gula (glukosa) di dalam darah. Kondisi ini juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing
manis.
Gula yang berada di dalam darah seharusnya diserap oleh sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi
energi. Insulin adalah hormon yang bertugas untuk membantu penyerapan glukosa dalam sel-sel tubuh
untuk diolah menjadi energi, sekaligus menyimpan sebagian glukosa sebagai cadangan energi.
Apabila terjadi gangguan pada insulin, seseorang berisiko tinggi mengalami diabetes. Diabetes dapat
disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
Apabila kondisi ini diabaikan dan kadar gula darah dibiarkan tinggi tanpa dikendalikan, diabetes bisa
melahirkan berbagai komplikasi membahayakan.
Berdasarkan ketiga kondisi penyebabnya tersebut, dijelaskan dalam studi Introduction to Diabetes
Melitus terdapat beberapa jenis penyakit diabetes yang umum dialami, yaitu:
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun yang menyebabkan kerusakan sel-sel yang memproduksi
hormon insulin di dalam pankreas. Akibatnya, tubuh kekurangan insulin. Kurangnya produksi insulin
dapat meningkatkan kadar glukosa darah.
Biasanya gejala penyakit gula ini lebih sering terdeteksi pada usia yang lebih muda, terutama pada masa
kanak-kanak atau remaja.
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Kondisi lebih sering terjadi pada
orang dewasa, terutama yang berumur di atas 30 tahun.
Kondisi ini biasanya terjadi karena kemampuan produksi insulin yang melemah atau berkurangnya
kemampuan tubuh dalam merespons insulin. DM tipe 2 umumnya terjadi karena masalah gaya hidup.
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestational adalah penyakit kencing manis yang hanya terjadi pada wanita hamil. Kondisi ini
dapat menyebabkan masalah pada ibu maupun bayinya jika tidak diobati. Jika ditangani cepat dengan
baik, penyakit gula ini biasanya sembuh total setelah melahirkan.
Tanda & gejala. Apa saja tanda dan gejala diabetes melitus?
Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Banyak orang yang
tidak sadar sudah lama memiliki diabetes melitus karena tidak ada gejala yang mengganggu. Meski
begitu, gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul lebih cepat dibandingkan dengan tipe 2 yang cenderung
memburuk perlahan-lahan. Berikut beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu
Anda ketahui:
Gejala lainnya dari penyakit kencing manis yang harus Anda waspadai adalah:
Mengetahui gejala diabetes melitus lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengendalikan penyakit
gula ini dan mencegah terjadinya komplikasi diabetes yang berbahaya.
Kebanyakan orang sering kali tidak menyadari terkena penyakit diabetes melitus sampai gula darahnya
sudah telanjur melonjak naik dan menyebabkan berbagai gejala yang berat. Itu sebabnya, jika Anda
mengalami gejala di atas atau memiliki kecurigaan tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan
dokter.
Penyebab
Sebelum mengetahui penyebab diabetes, Anda perlu tahu bagaimana glukosa diproses oleh tubuh.
Glukosa sangat penting untuk tubuh karena bekerja sebagai sebagai sumber energi bagi sel-sel, jaringan,
dan organ tubuh, terutama otak. Glukosa sebenarnya berasal dari makanan yang Anda makan, sebagian
akan digunakan oleh sel-sel tubuh dan sebagian disimpan sebagai cadangan energi di dalam hati (liver).
Jenis glukosa yang disimpan di hati disebut dengan glikogen. Jika Anda belum makan, otomatis kadar
gula darah akan rendah. Untuk mencegah hal tersebut, liver akan memecah glikogen menjadi glukosa dan
menyeimbangkan kadar gula darah tetap normal.
Penyebab pasti diabetes melitus baik tipe 1 atau 2 belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli dari
American Diabetes Association menduga bahwa tingginya kadar gula dalam darah yang menyebabkan
beberapa jenis penyakit diabetes disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Kondisi autoimun
Kondisi autoimun yang menyebabkan diabetes melitus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda
menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas menghasilkan hormon insulin.
Hormon insulin berperan penting dalam penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh. Ketika terjadi gangguan
pada pankreas, produksi insulin bisa berkurang atau bahkan terhenti. Alhasil, kadar gula dalam darah
meningkat karena tanpa bantuan insulin glukosa tidak dapat diserap oleh sel-sel tubuh dengan baik.
2. Resistensi insulin
Kencing manis terjadi karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh tidak merespons insulin dengan benar.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
Resistensi insulin sendiri membuat sel tubuh tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian diolah
menjadi energi. Hal ini memberi sinyal bahwa tubuh kekurangan gula, sehingga memecah kembali
glikogen.
Pada akhirnya, gula akan terus menumpuk dan menyebabkan kadar gula darah tinggi, atau disebut
hiperglikemia.
Faktor risiko
Faktor risiko adalah faktor-faktor yang membuat Anda lebih berisiko terjangkit penyakit diabetes.
Mengutip dalam laman Mayo Clinic, berikut berbagai hal yang bisa membuat Anda berisiko tinggi
terkena penyakit gula adalah:
1. Prediabetes
2. Memiliki riwayat penyakit PCOS
3. Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
4. Mengidap diabetes sebelum masa hamil
5. Pernah mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth) tanpa diketahui penyebabnya
6. Obesitas sebelum kehamilan
7. Hamil di usia lebih dari 30 tahun
Diagnosis
Beberapa orang mungkin memang mengalami gejala penyakit ini sehingga memeriksakan diri ke dokter.
Namun, sebagian penderita bisa tidak mengalami gejala sama sekali sehingga penyakit ini sulit terdeteksi
sejak awal. Oleh karena itu, untuk menegakkan diagnosis kencing manis, dokter tidak hanya bergantung
pada hasil pemeriksaan fisik biasa. Diperlukan sejumlah tes untuk mengetahui kadar gula atau glukosa
dalam darah. Tes yang umum dilakukan untuk menegakkan diagnosis diabetes melitus, di antaranya:
Tes gula darah sewaktu: tes gula darah yang bisa dilakukan kapan saja. Tes gula darah puasa: tes gula
darah yang dilakukan setelah berpuasa selama kurang lebih 8 jam.
Tes gula darah oral: Anda perlu berpuasa semalaman sebelum melakukan tes ini, selanjutnya tes
dilakukan 2 jam setelah Anda makan pertama. Kadar gula yang tetap tinggi setelah makan menunjukkan
Anda memiliki diabetes.
Tes glikohemoglobin atau HbA1C: tes HbA1C yang dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai gula
darah selama beberapa bulan terakhir. Tes ini biasanya akan dilakukan secara rutin beberapa kali dalam
setahun setelah dinyatakan positif terdiagnosis diabetes.
Pengobatan
Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa
hidup sehat. Jangan dulu berputus asa, karena penyakit ini masih bisa diatasi dan dikendalikan. Salah
satunya, dengan menjalani pengobatan diabetes. Pengobatan tersebut tergantung dengan jenis penyakit
kencing manis yang dialami, berikut beberapa pilihan obat penyakit gula:
1. Suntik insulin
Ketika Anda mengalami diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh akan menyerang sel yang memproduksi
insulin sehingga kadar insulin yang dihasilkan tubuh berkurang. Maka dari itu, dokter biasanya akan
meresepkan suntikan insulin. Beberapa jenis insulin yang mungkin diberikan, antara lain:
1. Insulin aksi lambat: kebalikan dari aksi cepat, insulin ini bekerja perlahan-lahan dalam
menurunkan kadar gula darah.
2. Insulin aksi intermediate: meskipun lama waktu penyuntikkan insulin jenis ini relatif panjang,
insulin aksi intermediate biasanya dikombinasikan dengan aksi yang lebih cepat, sehingga
mampu memaksimalkan manfaat dari penyuntikkan.
2. Obat-obatan
Orang yang mengalami penyakit kencing manis umumnya tidak mampu menggunakan insulin yang ada
sebagaimana mestinya. Tak semua orang dengan penyakit gula memerlukan obat. Dalam beberapa kasus,
dokter mungkin hanya meminta pasien untuk mengubah gaya hidupnya agar menjadi lebih sehat, seperti
rutin berolahraga dan menjalani diet khusus. ketika kedua cara tersebut tidak cukup, barulah dokter akan
meresepkan sejumlah obat diabetes melitus untuk membantu menurunkan gula darah. Beberapa obat
diabetes melitus yang sering diresepkan dokter adalah:
1. Metformin
2. Pioglitazone
3. Obat golongan sulfonilurea
4. Agonis
5. Repaglinide
6. Acarbose
7. Sitagliptin
8. Nateglinide
3. Menjalani pola hidup sehat
Jika Anda mengalami diabetes tipe 2, pengobatan utama yang biasanya dianjurkan dokter adalah
mengubah pola hidup. Perubahan gaya hidup ini biasanya meliputi pola makan sehat dan olahraga secara
teratur. Pola makan yang diterapkan juga bisa berupa memilih makanan yang rendah gula.
Pengobatan rumahan Apa saja yang bisa saya untuk mengendalikan diabetes?
Selama menjalani pengobatan, dokter biasanya akan meminta Anda untuk lebih banyak mengonsumsi
makanan bergizi, rendah lemak, dan kalori untuk mengontrol kadar gula darah. Begitu pun dengan
melakukan olahraga teratur guna mencapai berat badan ideal. Berikut panduan pola hidup sehat untuk
diabetes melitus:
1. Mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal, biji-bijian
utuh, dan makanan lain, seperti kacang-kacangan, ikan, dan daging rendah lemak.
2. Mengganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium untuk
meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh.
3. Memperbanyak konsumsi sayur-sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam dan buah-buahan yang
bisa diolah menjadi jus tanpa gula.
4. Melakukan olahraga ringan yang cocok untuk pasien diabetes, seperti berjalan, berenang,
bersepeda di dekat rumah Anda.
5. Berolahraga minimal tiga kali seminggu selama sekitar 30-45 menit atau 5-10 menit di awal
untuk kemudian menambah intensitas olahraga secara bertahap.
6. Tes gula darah Anda sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Pastikan Anda gula darah tidak
lebih rendah dari 70 mg/dL.
7. Melalukan beberapa aktivitas lain agar tetap aktif bergerak, contohnya membersihkan rumah dan
berkebun.
8. Rajin cek dan mencatat kadar gula darah Anda setiap hari. Kadar gula darah pasien diabetes
melitus harus dipantau secara rutin, yaitu sebelum dan setelah makan serta menjelang tidur.
Pencegahan
Penyakit diabetes tipe 1 sangat sulit untuk dicegah karena berhubungan erat dengan faktor genetik dan
kondisi autoimun. Namun, untungnya diabetes tipe 2 masih dapat dicegah.
Cara mencegah penyakit kencing manis bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat seperti:
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Menjalani diet (pola makan) rendah
kalori dan lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik untuk mencegah diabetes.
Dengan makan sayur dan buah-buahan segar setiap hari, Anda dapat mengurangi risiko terjangkit
penyakit kencing manis
3. Mengurangi konsumsi gula
Untuk menjaga kadar gula darah normal, Anda harus membatasi konsumsi gula, tapi bukan berarti Anda
jadi antigula. Anda bisa mengganti gula pasir dengan pemanis rendah gula dan mengontrol asupan kalori
sehari-hari.
4. Aktif berolahraga
Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk memaksimalkan pencapaian
target berat badan ideal.
Selain keempat cara di atas, Anda mungkin juga bisa rutin periksa ke dokter atau melakukan cek gula
darah sendiri di rumah apabila memiliki faktor-faktor yang membuat Anda berisiko. Dengan begitu, Anda
bisa lebih cepat mendeteksi dan mengantisipasi kencing manis
DOKUMENTASI