Dosen Pengampu :
Wahyu Widagdo, S.Kp,M.Kep,Sp.Kom
Disusun Oleh :
Karina (P17120120020)
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Promosi Kesehatan ini dengan tema “Pendidikan Kesehatan Pada Klien Obesitas”.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih dan memohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Semoga hasil makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Pendahuluan.......................................................................................... 2
Materi..................................................................................................... 11
Daftar Pustaka....................................................................................... 18
1
PENDAHULUAN
2
Oleh karena itu peran perawat sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi pasien dengan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang Diet pada penyakit Obesitas
A. PENGKAJIAN
I. Pengkajian Kebutuhan Belajar
Seorang perawat di Puskesmas melakukan pengkajian terhadap Ny. R
dengan keluhan kesulitan beraktivitas, sesak nafas, gampang keringatan, sakit
pada daerah lutut, dan jika jalan jauh sekitar 150 meter atau jalan nanjak
gampang Lelah. Pasien mengatakan mempunyai berat badan 100 kg dengan
tinggi badan 165 cm. Pasien mengatakan 5 tahun yang lalu berat badannya
hanya 70 kg. Namun, karena ia tidak menjaga pola makan dan malas
berolahraga ia mengalami berat badan secara cepat. Ny. R baru pertama kali
berkunjung untuk memeriksa keadaan dirinya. Dibawah ini disajikan sebagai
data hasil pengkajian yang didapatkan. Hasil penkajian itu mendukung adanya
masalah tentang perilaku.
1. Faktor Predisposisi
a) Riwayat Kesehatan Individu
Ny.R berusia 47 tahun beragama Islam, pekerjaannya adalah Ibu
rumah tangga. Ny.R mengeluh kesulitan beraktivitas, sesak nafas,
gampang keringatan, sakit pada daerah lutut, dan jika jalan jauh sekitar
150 meter atau jalan nanjak gampang Lelah. Ny.R tidak memiliki penyakit
jantung pada keluarga. Ny.R lulusan SMA sehingga tidak banyak tahu
tentang penyakit apa yang sedang ia rasakan.
Ny.R mempunyai persepsi tentang keluhannya yang dirasakannya
karena ia sehari – harinya memakan makanan yang mengandung lemak
jenuh seperti rendang, opor, gorengan; Ny.R sering mengemil, makanan
dan minuman yang manis, makan dengan porsi besar, jarang makan sayur.
3
Ny.R menanyakan apakah masalah yang sedang ia hadapi dan
bagaimana cara mengatasinya. Dengan adanya keluhan seperti Ny.R
merasa takut terhadap kesehatannya.
b) Kondisi Fisik
c) Kesiapan Belajar
d) Motivasi Belajar
Ny.R sangat termotivasi untuk mengetahui cara hidup yang sehat dengan
memakan makanan yang sehat, ia mengatakan akan melakukan apapun
agar terhindar dari Obesitas.
e) Kemampuan Membaca
2. Factor Pemungkin
Ny.R memiliki potensi untuk merubah pola makannya. Dipuskesmas,
khususnya diklinik pelayanan kesehatan terdapat perawat yang
memberikan pelayanan penyuluhan masyarakat dengan alat bantu berupa
4
poster. Rumah Ny.R dekat dengan puskesmas sehingga dapat dijangkau
dengan berjalan kaki.
3. Factor Penguat
Ny.R ingin melakukan kehidupan yang sehat mengingat resiko obesitas
karena kebiasaan makannya akan berdampak buruk pada diri sendiri.
Dengan keyakinan itu Ny.R berusaha untuk mengurangi dan menghindari
memakan makanan yang akan menyebabkan Obesitas.
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d Ny.R menanyakan
masalah yang dihadapi, tidak mengetahui gejala dan pencegahan Obesitas.
C. PERENCANAAN
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan diagnosis
keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan yang ditujukan
kepada Ny.R dengan cara mengedukasikan tentang faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatannya, mengajarkan perilaku hidup sehat seperti diet
dan berolahraga, dan mengajarkan strategi yang harus dilakukan untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat. Berikut rancangan pembelajaran untuk
diagnosis keperawatan diatas.
5
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
I. Diagnosis Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d Ny.R menanyakan
masalah yang dihadapi, tidak mengetahui gejala dan pencegahan Obesitas.
Topik : Obesitas
Sub topik : Pengertian, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi,
Pencegahan, dan diet pada penyakit Obesitas
Hari/Tanggal : Minggu, 10 Oktober 2021
Waktu : 10.00 WIB (selama 30 menit)
Tempat : Rumah Ny.R
Penyuluh : Karina
6
III. Materi Belajar
a. Pengertian Obesitas
b. Penyebab Obesitas
c. Tanda dan gejala Obesitas
d. Komplikasi Obesitas
e. Pencegahan Obesitas
f. Diet Obesitas
IV. Sasaran
Ny.R
V. Media
Poster tentang Diet pada penyakit Obesitas
VI. Metoda
Diskusi dan tanya jawab
VII. Strategi Pelaksanaan
7
mana mengetahui tentang b. Menyimak
Obesitas dan
b. Menyampaikan materi menjawab
dengan cara menanyakan c. Klien
dari setiap topik: merasa
Pengertian Obesitas senang
Penyebab Obesitas d. Menyimak
Tanda dan gejala
Obesitas
Komplikasi Obesitas
Pencegahan Obesitas
Diet Obesitas
c. Memberikan reinforcement
atas pertanyaan dan
jawaban yang diberikan
d. Memberikan jawaban atas
pertanyaan yang
ditanyakan
4. Fase Terminasi 5 menit a. Menyimpulkan materi a. Menyimak
bersama b. Menjawab
b. Memberi evaluasi secara c. Klien
lisan merasa
c. Memberikan reinforcement senang
atas jawaban klien d. Memjawab
d. Memberi salam penutup salam
VIII. Evaluasi
B. Waktu evaluasi:
8
10 menit
C. Jenis soal:
6 Essay
D. Jumlah soal:
6 soal
E. Teknik evaluasi:
Evaluasi secara lisan
F. Uraian soal:
1. Jelaskan pengertian dari Obesitas ?
2. Apa saja penyebab Obesitas ?
3. Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?
4. Apa saja komplikasi dari Obesitas ?
5. Bagaimana upaya pencegahan dari Obesitas ?
6. Jelaskan diet untuk penyakit Obesitas ?
G. Jawaban:
1. Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas
normal dan dapat membahayakan kesehatan.
2. Faktor genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang
berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, faktor lingkungan, faktor
sosial, faktor kompensasi, dan faktor gaya hidup.
3. Sesak nafas, mulas, kulit menghitam, menstruasi tidak teratur, sakit
lutut, mendengkur, sakit punggung,, varises, tekanan darah tinggi,
depresi.
4. mengenai kapasitas otak, semakin besar tubuh sesorang yang
mengalami obesitas maka akan semakin berkurang pula jaringan
otaknya, mengenai saluran napas yakni gangguan fungsi saluran
napas Obstructive Sleep Apnea Sindrome(OSAS), kulit lecet dan
pelipatan, mengenai jantung akan mengakibatkan hipertensi,
9
mengenai ginjal orang yang mengalami obesitas akan memiliki resiko
diabetes.
5. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur
minimal 5 porsi per hari, Konsumsi gula, garam dan lemak dengan
pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau
50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal 1 sendok teh atau 2
gram per hari, konsumsi Lemak maksimal 5 sendok makan atau 67
gram per hari), Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti
berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan
dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur), Jaga
berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan
mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2 .
6. 1.) Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan badan
dunia adalah diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi
500-1000 kkal dari kebutuhan sehari dengan cara :
Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat
kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal
Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat
sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang
manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman
ringan, dll
Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan
tidak mengolah makanan dengan cara digoreng dan
menggunakan santan kental serta mentega dan margarin
Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein
rendah lemak, seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu
dan keju rendah lemak, tempe tahu, dan kacang-kacangan
yang diolah
2.) Aktivitas fisik : bersepeda, berjalan santai, jogging, bermain
basket, badminton, bola, menggambar, melukis, membersihkan rumah
(nyapu, ngepel, mencuci piring).
10
MATERI
1. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan
dapat membahayakan kesehatan. Obesitas terjadi karena ketidak seimbangan
energi yang masuk dengan energi yang keluar. (Dewi 2015)
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat
ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang
digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (Kementerian Kesehatan
RI 2018b)
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau
berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. (WHO 2021)
2. Penyebab Obesitas
Menurut (Supriyanto 2016) Obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor genetik, disfungsi salah satu
bagian otak, pola makan yang berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, faktor
lingkungan, faktor sosial, faktor kompensasi, dan faktor gaya hidup.
a) Factor genetik: dari keluarga
b) Kerusakan pada salah satu bagian otak : Sistem pengontrol yang
mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian otak yang disebut
hipotalamus
c) Pola makan berlebihan : Orang yang kegemukan lebih responsif
dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap rasa lapar.
d) Kurang olahraga
e) Pengaruh emosional : Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas
bermula dan masalah emosional yang tidak teratasi.
f) Factor Lingkungan : missal keluarga
11
g) Factor social : Di Negara-negara maju obesitas banyak di temukan pada
golongan ekonomi rendah, sedangkan di Negara-negara berkembang
banyak diketemukan pada golongan ekomoni menengah ke atas.
h) Factor kompensasi : Problema sosial umumnya sangat dirasakan oleh
wanita terutama ibu-ibu rumah tangga. Misalnya banyak tugas rumah
tangga yang harus diselesaikan, rutinitas sehari-hari yang membosankan
ditambah lagi jika anak-anaknya bandel. Kondisi tersebut diatas biasanya
dilampiaskan oleh ibu-ibu dengan makan berlebih (compensation eating)
rasa kenyang diidentikan dengan rasa puas, rasa aman (security feeling).
i) Factor gaya hidup : malas-malasan (sedentary).
4. Komplikasi Obesitas
Menurut (Agristika 2015) Komplikasi obesitas yang pertama adalah
mengenai kapasitas otak, semakin besar tubuh sesorang yang
mengalami obesitas maka akan semakin berkurang pula jaringan
otaknya.
mengenai saluran napas yakni gangguan fungsi saluran napas
Obstructive Sleep Apnea Sindrome(OSAS).
12
kulit lecet dan pelipatan
mengenai jantung akan mengakibatkan hipertensi
mengenai ginjal orang yang mengalami obesitas akan memiliki resiko
diabetes
5. Pencegahan Obesitas
Menurut (Kementerian Kesehatan RI 2018a)Untuk mencegah
obesitas,sangatlah penting untuk melakukan hal-hal penting berikut:
o Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal
5 porsi per hari.
o Konsumsi gula, garam dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5
(konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari,
konsumsi Garam maksimal 1 sendok teh atau 2 gram per hari,
konsumsi Lemak maksimal 5 sendok makan atau 67 gram per hari)
o Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki,
membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan dilakukan
secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).
o Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan
mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2 .
6. Diet Obesitas
Cara Praktis Mengatasi Obesitas
Tata Laksana
a.PolaMakan
Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan badan dunia adalah
diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500-1000 kkal dari
kebutuhan sehari dengan cara :
13
Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein rendah lemak,
seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu dan keju rendah lemak,
tempe tahu, dan kacang-kacangan yang diolah
2.) Konsumsi bahan makanan sumber protein sama dengan jumlah bahan
makanan sumber karbohidrat (P=KH)
Konsumsi makanan sumber protein sejumlah bahan makanan bersumber
karbohidrat. Tubuh mencerna lebih lambat dari lemak atau karbohidrat,
sehingga akan terasa kenyang lebih lama.protein juga dapat meningkatkan
metabolisme tubuh. Protein berasal dari bahan makanan seperti daging,
ungags, ikan, telur, produk susu, kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian.
14
Dianjurkan untuk memilih bahan makanan sumber protein yang
mengandung lemak rendah dan lemak sedang.
3.) Konsumsi sayur dan buah minimal harus sama dengan jumlah karbohidrat
ditambah protein (SB=KH+P)
Konsumsi buah dan sayur minimal setara dengan jumlah protein dan
karbohidrat yang dikonsumsi. Sayuran kaya akan air dan mengonsumsi
sayuran dalam keadaan segar mampu membantu mengisi kebutuhan tubuh
akan asupan cairan harian yang sering kali kurang dikonsumsi. Sebaiknya
sayuran dikonsumsi dalam keadaan segar karena sayuran yang telah
melewati proses pemanasan yang akan merusak cadangan air, enzim,
nutrisi, dan mineral yang terkandung didalamnya. Pada suhu 40 derajat
sewaktu pemanasan enzim akan rusak.
Sayuran adalah unsur makanan yang berguna sebagai pembentukan basa.
Apabila dikonsumsi secara benar sayuran akan mampu menetralisirkan pH
dan menciptakan kondisi homeostatis. Buah merupakan kelompok
makanan penyumbang air, enzim, karohidrat, serat, vitamin dan mineral.
Konsumsi buah memiliki kandungan serat dan enzim cerna yang mampu
membantu tubuh menghilangkan tumpukan makanan dari usus besar.
4.) Minyak sebagai bahan makanan sumber lemak dapat digunakan untuk
mengolah bahan makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 3-4 porsi atau
setara dengan 3-4 sendok the. Minyak ini digunakan untuk mengolah
bahan makanan sumber protein dan kelompok sayur-sayuran pada piring
makan model T dipagi hari, siang,sore. Satu porsi lagi untuk mengolah
bahan makanan sumber protein yang berada pada makanan selingan.
Minyak dapat juga digantikan margarin, mentega, atau santan. Dianjurkan
untuk memilih jenis lemak tak jenuh ganda maupun tunggal seperti minya
zaitun, kacang-kacangan, minyak canola, minyak jagung, minyak biji
matahari, dll.
15
1.) Aktivitas fisik
Secara umum dibagi menjadi 3 yaitu:
Aktivitas fisik ringan (energi dikeluarkan <3,5 Kcal/menit)
Berjalan santai
Duduk sambal bekerja
Berdiri melakukan aktifitas rumah tangga (nyapu, ngepel,nyuci
piring)
Latihan peregangan dan pemanasan dengan lambat
Membuat prakarya, bermain kartu, menggambar dll
Bermain billiard, memanah, menembak
Aktivitas fisik sedang (energi dikeluarkan 3,5-7 Kcal/menit)
Berjalan cepat (kecepatan 5km/jam)
Pekerjaan tukang kayu, membawa dan Menyusun balok
kayu, membersihkan rumput
Mengepel lantai, membersihkan rumah
Bulu tangkis, bermain bola, dansa, tenis meja,
bersepeda, dll
Aktivitas fisik berat (>7 Kcal/menit)
Berjalan sangat cepat ( jogging, mendaki gunung,dll)
Pekerjaan seperti mencangkul, memindahkan batu bata, dll
16
Pekerjaan rumah (memindahkan prabot yang berat,
mengendong anak, bermain aktif dengan anak)
Bersepeda, bermain basket, bola,volley, tenis, tinju,
badminton, dll
17
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2018a. “Cegah Dan Kendalikan Obesitas Dengan Gaya
Hidup Sehat.” Cegah dan Kendalikan Obesitas Dengan Gaya Hidup Sehat.
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-
obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat.
18