Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEPERAWATAN PROMOSI KESEHATAN

DIET PADA PENYAKIT OBESITAS

Dosen Pengampu :
Wahyu Widagdo, S.Kp,M.Kep,Sp.Kom

Disusun Oleh :
Karina (P17120120020)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS

TAHUN AJARAN 2020/2022


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Promosi Kesehatan ini dengan tema “Pendidikan Kesehatan Pada Klien Obesitas”.

Dalam penyusunannya, Saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing


kami yang telah memberikan dukungan, kasih,dan kepercayaan yang begitu besar.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun pasti selalu ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih dan memohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Semoga hasil makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, 5 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Pendahuluan.......................................................................................... 2

Satuan Acara Pembelajaran................................................................ 6

Materi..................................................................................................... 11

Daftar Pustaka....................................................................................... 18

1
PENDAHULUAN

Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat


ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan
(energy expenditure) dalam waktu lama (Kementerian Kesehatan RI 2018b).
Beberapa perkiraan global WHO baru-baru ini menyusul. Pada tahun 2016, lebih dari
1,9 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan.
Dari jumlah tersebut lebih dari 650 juta orang dewasa mengalami obesitas. Pada
tahun 2016, 39% orang dewasa berusia 18 tahun ke atas (39% pria dan 40% wanita)
mengalami kelebihan berat badan. Secara keseluruhan, sekitar 13% populasi orang
dewasa dunia (11% pria dan 15% wanita) mengalami obesitas pada tahun 2016.
Prevalensi obesitas di seluruh dunia hampir tiga kali lipat antara tahun 1975 dan
2016. Pada tahun 2019, diperkirakan 38,2 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami
kelebihan berat badan atau obesitas. Pernah dianggap sebagai masalah negara
berpenghasilan tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas sekarang meningkat di
negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di daerah perkotaan. Di
Afrika, jumlah anak di bawah 5 tahun yang kelebihan berat badan telah meningkat
hampir 24% persen sejak tahun 2000. Hampir setengah dari anak-anak di bawah 5
tahun yang kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2019 tinggal di Asia.
(WHO 2021)

Faktor risiko utama untuk penyakit obesitas seperti: penyakit kardiovaskular


(terutama penyakit jantung dan stroke), yang merupakan penyebab utama kematian
pada tahun 2012, diabetes, gangguan muskuloskeletal (terutama osteoartritis –
penyakit degeneratif sendi yang sangat melumpuhkan), beberapa jenis kanker
(termasuk endometrium, payudara, ovarium, prostat, hati, kantong empedu, ginjal,
dan usus besar).(WHO 2021)

2
Oleh karena itu peran perawat sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi pasien dengan memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan
pasien tentang Diet pada penyakit Obesitas

A. PENGKAJIAN
I. Pengkajian Kebutuhan Belajar
Seorang perawat di Puskesmas melakukan pengkajian terhadap Ny. R
dengan keluhan kesulitan beraktivitas, sesak nafas, gampang keringatan, sakit
pada daerah lutut, dan jika jalan jauh sekitar 150 meter atau jalan nanjak
gampang Lelah. Pasien mengatakan mempunyai berat badan 100 kg dengan
tinggi badan 165 cm. Pasien mengatakan 5 tahun yang lalu berat badannya
hanya 70 kg. Namun, karena ia tidak menjaga pola makan dan malas
berolahraga ia mengalami berat badan secara cepat. Ny. R baru pertama kali
berkunjung untuk memeriksa keadaan dirinya. Dibawah ini disajikan sebagai
data hasil pengkajian yang didapatkan. Hasil penkajian itu mendukung adanya
masalah tentang perilaku.

1. Faktor Predisposisi
a) Riwayat Kesehatan Individu
Ny.R berusia 47 tahun beragama Islam, pekerjaannya adalah Ibu
rumah tangga. Ny.R mengeluh kesulitan beraktivitas, sesak nafas,
gampang keringatan, sakit pada daerah lutut, dan jika jalan jauh sekitar
150 meter atau jalan nanjak gampang Lelah. Ny.R tidak memiliki penyakit
jantung pada keluarga. Ny.R lulusan SMA sehingga tidak banyak tahu
tentang penyakit apa yang sedang ia rasakan.
Ny.R mempunyai persepsi tentang keluhannya yang dirasakannya
karena ia sehari – harinya memakan makanan yang mengandung lemak
jenuh seperti rendang, opor, gorengan; Ny.R sering mengemil, makanan
dan minuman yang manis, makan dengan porsi besar, jarang makan sayur.

3
Ny.R menanyakan apakah masalah yang sedang ia hadapi dan
bagaimana cara mengatasinya. Dengan adanya keluhan seperti Ny.R
merasa takut terhadap kesehatannya.

b) Kondisi Fisik

Kesadaran composmentis, tanda-tanda vital : Tekanan darah 110/60


mmHg, Nadi 90 x/menit, Pernafasan 23 x/menit, suhu 36,8ºC. Tinggi
badan klien 165 cm dan berat badan 100 kg.

c) Kesiapan Belajar

Ketika mendatangi puskesmas Ny.R menyatakan sudah siap menerima


penyuluhan dari perawat. Ny.R merasa tertarik untuk mempelajari
mengapa ia kesulitan beraktivitas, sesak nafas, gampang keringatan, sakit
pada daerah lutut, dan jika jalan jauh sekitar 150 meter atau jalan nanjak
gampang Lelah. Dan makanan apa saja agar Ny.R berat badannya turun
dan tidak menyebabkan Obesitas.

d) Motivasi Belajar

Ny.R sangat termotivasi untuk mengetahui cara hidup yang sehat dengan
memakan makanan yang sehat, ia mengatakan akan melakukan apapun
agar terhindar dari Obesitas.

e) Kemampuan Membaca

Ny.R mampu membaca dan menulis dengan baik, ia mampu berbahasa


Indonesia dengan baik, dan fungsi pendengaran masih baik. Ibu menyukai
informasi yang menggunakan media seperti poster.

2. Factor Pemungkin
Ny.R memiliki potensi untuk merubah pola makannya. Dipuskesmas,
khususnya diklinik pelayanan kesehatan terdapat perawat yang
memberikan pelayanan penyuluhan masyarakat dengan alat bantu berupa

4
poster. Rumah Ny.R dekat dengan puskesmas sehingga dapat dijangkau
dengan berjalan kaki.

3. Factor Penguat
Ny.R ingin melakukan kehidupan yang sehat mengingat resiko obesitas
karena kebiasaan makannya akan berdampak buruk pada diri sendiri.
Dengan keyakinan itu Ny.R berusaha untuk mengurangi dan menghindari
memakan makanan yang akan menyebabkan Obesitas.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d Ny.R menanyakan
masalah yang dihadapi, tidak mengetahui gejala dan pencegahan Obesitas.

C. PERENCANAAN
Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan diagnosis
keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan yang ditujukan
kepada Ny.R dengan cara mengedukasikan tentang faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatannya, mengajarkan perilaku hidup sehat seperti diet
dan berolahraga, dan mengajarkan strategi yang harus dilakukan untuk
meningkatkan perilaku hidup sehat. Berikut rancangan pembelajaran untuk
diagnosis keperawatan diatas.

5
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

I. Diagnosis Keperawatan
Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d Ny.R menanyakan
masalah yang dihadapi, tidak mengetahui gejala dan pencegahan Obesitas.

Topik : Obesitas
Sub topik : Pengertian, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi,
Pencegahan, dan diet pada penyakit Obesitas
Hari/Tanggal : Minggu, 10 Oktober 2021
Waktu : 10.00 WIB (selama 30 menit)
Tempat : Rumah Ny.R
Penyuluh : Karina

II. Tujuan Pembelajaran


Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, Ny.R mampu memahami
tentang Obesitas, serta memahami Diet pada penyakit Obesitas.
Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, tingkat
pengetahuan Ny.R meningkat dan mampu:
1. Klien mampu menjelaskan pengertian Obesitas dalam bahasanya
sendiri dengan benar
2. Klien mampu menyebutkan apa saja penyebab Obesitas
3. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala dari Obesitas
4. Klien mampu menyebutkan apa saja komplikasi dari Obesitas
5. Klien mampu menjelaskan upaya pencegahan Obesitas
6. Klien mampu menjelaskan apa saja diet untuk penyakit obesitas

6
III. Materi Belajar
a. Pengertian Obesitas
b. Penyebab Obesitas
c. Tanda dan gejala Obesitas
d. Komplikasi Obesitas
e. Pencegahan Obesitas
f. Diet Obesitas
IV. Sasaran
Ny.R
V. Media
Poster tentang Diet pada penyakit Obesitas
VI. Metoda
Diskusi dan tanya jawab
VII. Strategi Pelaksanaan

No. Tahapan Waktu Kegiatan


Penyuluhan Audience
1. Fase PraInteraksi 5 menit a. Mempersiapkan diri
b. Mempersiapkan materi
yang akan disampaikan
c. Mempersiapkan media dan
alat yang akan digunakan
d. Mempersiapkan ruangan,
mempersiapkan klien
2. Fase Orientasi 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Kontrak waktu b. Menyimak
d. Menyampaikan tujuan c. Menyepakati
pertemuan d. Menyimak
e. Menyampaikan topik e. Menyimak
penyuluhan
3. Fase Kerja 10 menit a. Bertanya pada klien sejauh a. Menjawab

7
mana mengetahui tentang b. Menyimak
Obesitas dan
b. Menyampaikan materi menjawab
dengan cara menanyakan c. Klien
dari setiap topik: merasa
 Pengertian Obesitas senang
 Penyebab Obesitas d. Menyimak
Tanda dan gejala
Obesitas
 Komplikasi Obesitas
 Pencegahan Obesitas
 Diet Obesitas
c. Memberikan reinforcement
atas pertanyaan dan
jawaban yang diberikan
d. Memberikan jawaban atas
pertanyaan yang
ditanyakan
4. Fase Terminasi 5 menit a. Menyimpulkan materi a. Menyimak
bersama b. Menjawab
b. Memberi evaluasi secara c. Klien
lisan merasa
c. Memberikan reinforcement senang
atas jawaban klien d. Memjawab
d. Memberi salam penutup salam

VIII. Evaluasi
B. Waktu evaluasi:

8
10 menit
C. Jenis soal:
6 Essay
D. Jumlah soal:
6 soal
E. Teknik evaluasi:
Evaluasi secara lisan
F. Uraian soal:
1. Jelaskan pengertian dari Obesitas ?
2. Apa saja penyebab Obesitas ?
3. Sebutkan tanda dan gejala Obesitas ?
4. Apa saja komplikasi dari Obesitas ?
5. Bagaimana upaya pencegahan dari Obesitas ?
6. Jelaskan diet untuk penyakit Obesitas ?
G. Jawaban:
1. Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas
normal dan dapat membahayakan kesehatan.
2. Faktor genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang
berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, faktor lingkungan, faktor
sosial, faktor kompensasi, dan faktor gaya hidup.
3. Sesak nafas, mulas, kulit menghitam, menstruasi tidak teratur, sakit
lutut, mendengkur, sakit punggung,, varises, tekanan darah tinggi,
depresi.
4. mengenai kapasitas otak, semakin besar tubuh sesorang yang
mengalami obesitas maka akan semakin berkurang pula jaringan
otaknya, mengenai saluran napas yakni gangguan fungsi saluran
napas Obstructive Sleep Apnea Sindrome(OSAS), kulit lecet dan
pelipatan, mengenai jantung akan mengakibatkan hipertensi,

9
mengenai ginjal orang yang mengalami obesitas akan memiliki resiko
diabetes.
5. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur
minimal 5 porsi per hari, Konsumsi gula, garam dan lemak dengan
pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau
50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal  1 sendok teh atau 2
gram per hari, konsumsi Lemak maksimal  5 sendok makan atau 67
gram per hari), Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti
berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan
dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur), Jaga
berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan
mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2 .
6. 1.) Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan badan
dunia adalah diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi
500-1000 kkal dari kebutuhan sehari dengan cara :
Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat
kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal
Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat
sederhana seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang
manis dan gurih, madu, selai, dodol, coklat, permen, minuman
ringan, dll
Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan
tidak mengolah makanan dengan cara digoreng dan
menggunakan santan kental serta mentega dan margarin
Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein
rendah lemak, seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu
dan keju rendah lemak, tempe tahu, dan kacang-kacangan
yang diolah
2.) Aktivitas fisik : bersepeda, berjalan santai, jogging, bermain
basket, badminton, bola, menggambar, melukis, membersihkan rumah
(nyapu, ngepel, mencuci piring).

10
MATERI

1. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan
dapat membahayakan kesehatan. Obesitas terjadi karena ketidak seimbangan
energi yang masuk dengan energi yang keluar. (Dewi 2015)
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat
ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang
digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (Kementerian Kesehatan
RI 2018b)
Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau
berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. (WHO 2021)

2. Penyebab Obesitas
Menurut (Supriyanto 2016) Obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor genetik, disfungsi salah satu
bagian otak, pola makan yang berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, faktor
lingkungan, faktor sosial, faktor kompensasi, dan faktor gaya hidup.
a) Factor genetik: dari keluarga
b) Kerusakan pada salah satu bagian otak : Sistem pengontrol yang
mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian otak yang disebut
hipotalamus
c) Pola makan berlebihan : Orang yang kegemukan lebih responsif
dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap rasa lapar.
d) Kurang olahraga
e) Pengaruh emosional : Sebuah pandangan populer adalah bahwa obesitas
bermula dan masalah emosional yang tidak teratasi.
f) Factor Lingkungan : missal keluarga

11
g) Factor social : Di Negara-negara maju obesitas banyak di temukan pada
golongan ekonomi rendah, sedangkan di Negara-negara berkembang
banyak diketemukan pada golongan ekomoni menengah ke atas.
h) Factor kompensasi : Problema sosial umumnya sangat dirasakan oleh
wanita terutama ibu-ibu rumah tangga. Misalnya banyak tugas rumah
tangga yang harus diselesaikan, rutinitas sehari-hari yang membosankan
ditambah lagi jika anak-anaknya bandel. Kondisi tersebut diatas biasanya
dilampiaskan oleh ibu-ibu dengan makan berlebih (compensation eating)
rasa kenyang diidentikan dengan rasa puas, rasa aman (security feeling).
i) Factor gaya hidup : malas-malasan (sedentary).

3. Tanda dan gejala Obesitas


1. Sesak nafas
2. Mulas
3. Masalah kulit (lipatan kulit menghitam)
4. Menstruasi tidak teratur
5. Sakit lutut
6. Mendengkur
7. Sakit punggung
8. Varises
9. Tekanan darah tinggi
10. Depresi

4. Komplikasi Obesitas
Menurut (Agristika 2015) Komplikasi obesitas yang pertama adalah
 mengenai kapasitas otak, semakin besar tubuh sesorang yang
mengalami obesitas maka akan semakin berkurang pula jaringan
otaknya.
 mengenai saluran napas yakni gangguan fungsi saluran napas
Obstructive Sleep Apnea Sindrome(OSAS).

12
 kulit lecet dan pelipatan
 mengenai jantung akan mengakibatkan hipertensi
 mengenai ginjal orang yang mengalami obesitas akan memiliki resiko
diabetes

5. Pencegahan Obesitas
Menurut (Kementerian Kesehatan RI 2018a)Untuk mencegah
obesitas,sangatlah penting untuk melakukan hal-hal penting berikut:

o Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal
5 porsi per hari. 
o Konsumsi gula, garam dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5
(konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari,
konsumsi Garam maksimal  1 sendok teh atau 2 gram per hari,
konsumsi Lemak maksimal  5 sendok makan atau 67 gram per hari)
o Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki,
membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan dilakukan
secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).
o Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan
mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2 .

6. Diet Obesitas
Cara Praktis Mengatasi Obesitas
Tata Laksana
a.PolaMakan
Prinsip dasar penatalaksanaan obesitas yang dianjurkan badan dunia adalah
diet rendah energi seimbang dengan pengurangan energi 500-1000 kkal dari
kebutuhan sehari dengan cara :

 Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat kompleks


seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal
 Menghindari konsumsi bahan makanan sumber karbohidrat sederhana
seperti gula pasir, gula merah, sirup, kue yang manis dan gurih, madu,
selai, dodol, coklat, permen, minuman ringan, dll
 Mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak dengan tidak
mengolah makanan dengan cara digoreng dan menggunakan santan kental
serta mentega dan margarin

13
 Mengutamakan konsumsi bahan makanan sumber protein rendah lemak,
seperti ikan, putih telur, ayam tanpa kulit, susu dan keju rendah lemak,
tempe tahu, dan kacang-kacangan yang diolah

Atur pola makan dengan menggunkaan piring makan model T sebagai


berikut :
1.) Konsumsi sayur dua kali lipat dari jumlah bahan makanan sumber
karbohidrat (Sayur = 2 kali jumlah karbohidrat)
Asuhan sayur dianjurkan sebesar 5-6 porsi sedangkan buah minimal 3
porsi per hari. Sayur dan buah berfungsi memelihara mikrooflora usus,
mencegah obesitas, diabetes melitus, hipertensi, kanker kolon. Serat
mampu memberikan perasaan kenyang dalam waktu yang lama.
Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang
-kacangan. Sayuran yang banyak mengandung serat adalah bayam,
kangkong, buncis, daun beluntas, daun singkong, kacang Panjang, daun
katuk, daun kelor, sawi, kecipir, kol dan lain-lain. Buah-buahan yang
mengandung tinggi serat adalah alpukat, belimbing, srikaya, cempedak,
Nangka, durian, jeruk, kedondong, kemang, manga, nanas dan sebagainya.
Serealia yang kaya serat adalah beras, jagung, jail, dan jewawut. Beras
giling mempunyai kadar serat dan vitamin (khususnya vitamin B1) lebih
rendah dari beras tumbuk, karena itu memilih beras sebaiknya jangan yang
terlalu bersih (putih). Kacang-kacangan yang banyak mengandung serat
adalah kacang ijo, kedele, serta kacang-kacangan lainnya.

2.) Konsumsi bahan makanan sumber protein sama dengan jumlah bahan
makanan sumber karbohidrat (P=KH)
Konsumsi makanan sumber protein sejumlah bahan makanan bersumber
karbohidrat. Tubuh mencerna lebih lambat dari lemak atau karbohidrat,
sehingga akan terasa kenyang lebih lama.protein juga dapat meningkatkan
metabolisme tubuh. Protein berasal dari bahan makanan seperti daging,
ungags, ikan, telur, produk susu, kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian.

14
Dianjurkan untuk memilih bahan makanan sumber protein yang
mengandung lemak rendah dan lemak sedang.

3.) Konsumsi sayur dan buah minimal harus sama dengan jumlah karbohidrat
ditambah protein (SB=KH+P)
Konsumsi buah dan sayur minimal setara dengan jumlah protein dan
karbohidrat yang dikonsumsi. Sayuran kaya akan air dan mengonsumsi
sayuran dalam keadaan segar mampu membantu mengisi kebutuhan tubuh
akan asupan cairan harian yang sering kali kurang dikonsumsi. Sebaiknya
sayuran dikonsumsi dalam keadaan segar karena sayuran yang telah
melewati proses pemanasan yang akan merusak cadangan air, enzim,
nutrisi, dan mineral yang terkandung didalamnya. Pada suhu 40 derajat
sewaktu pemanasan enzim akan rusak.
Sayuran adalah unsur makanan yang berguna sebagai pembentukan basa.
Apabila dikonsumsi secara benar sayuran akan mampu menetralisirkan pH
dan menciptakan kondisi homeostatis. Buah merupakan kelompok
makanan penyumbang air, enzim, karohidrat, serat, vitamin dan mineral.
Konsumsi buah memiliki kandungan serat dan enzim cerna yang mampu
membantu tubuh menghilangkan tumpukan makanan dari usus besar.

4.) Minyak sebagai bahan makanan sumber lemak dapat digunakan untuk
mengolah bahan makanan. Jumlah yang dianjurkan adalah 3-4 porsi atau
setara dengan 3-4 sendok the. Minyak ini digunakan untuk mengolah
bahan makanan sumber protein dan kelompok sayur-sayuran pada piring
makan model T dipagi hari, siang,sore. Satu porsi lagi untuk mengolah
bahan makanan sumber protein yang berada pada makanan selingan.
Minyak dapat juga digantikan margarin, mentega, atau santan. Dianjurkan
untuk memilih jenis lemak tak jenuh ganda maupun tunggal seperti minya
zaitun, kacang-kacangan, minyak canola, minyak jagung, minyak biji
matahari, dll.

15
1.) Aktivitas fisik
Secara umum dibagi menjadi 3 yaitu:
 Aktivitas fisik ringan (energi dikeluarkan <3,5 Kcal/menit)
Berjalan santai
Duduk sambal bekerja
Berdiri melakukan aktifitas rumah tangga (nyapu, ngepel,nyuci
piring)
Latihan peregangan dan pemanasan dengan lambat
Membuat prakarya, bermain kartu, menggambar dll
Bermain billiard, memanah, menembak
 Aktivitas fisik sedang (energi dikeluarkan 3,5-7 Kcal/menit)
Berjalan cepat (kecepatan 5km/jam)
Pekerjaan tukang kayu, membawa dan Menyusun balok
kayu, membersihkan rumput
Mengepel lantai, membersihkan rumah
Bulu tangkis, bermain bola, dansa, tenis meja,
bersepeda, dll
 Aktivitas fisik berat (>7 Kcal/menit)
Berjalan sangat cepat ( jogging, mendaki gunung,dll)
Pekerjaan seperti mencangkul, memindahkan batu bata, dll

16
Pekerjaan rumah (memindahkan prabot yang berat,
mengendong anak, bermain aktif dengan anak)
Bersepeda, bermain basket, bola,volley, tenis, tinju,
badminton, dll

17
DAFTAR PUSTAKA

Agristika, Aulia. 2015. “Komplikasi Obesitas Pada Anak Dan Upaya


Penanganannya.” Majority, Medical Journal of Lampung University 4(7): 81–
84.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/1453/1288
.

Dewi, Mirna Candra. 2015. “Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Obesitas.” Majority


4(8): 53–56.

Kementerian Kesehatan RI. 2018a. “Cegah Dan Kendalikan Obesitas Dengan Gaya
Hidup Sehat.” Cegah dan Kendalikan Obesitas Dengan Gaya Hidup Sehat.
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-
obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat.

———. 2018b. “Epidemi Obesitas.” Jurnal Kesehatan: 1–8.


http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/factsheet-obesitas-kit-informasi-
obesitas.

Supriyanto, Agus. 2016. “Obesitas, Faktor Penyebab Dan Bentuk-Bentuk Terapinya.”


Obesitas, faktor penyebab dan bentuk-bentuk terapinya.

WHO. 2021. “Obesity and Overweight.” Obesity and overweight.

18

Anda mungkin juga menyukai