Anda di halaman 1dari 2

MK : Ssitem Pertanian Terpadu

Dosen : Dr.Ir. Bertje R. A. Sumayku MS


Nama-nama Kelompok 1
1. Febrian Sajow
2. Deisire N. S. Darus
3. Niki Gumerung
4. Wendianus Wenda

Hasil Diskusi Presentasi Kelompok 1

1. Sriwanty Punuindoong : Apakah ada penerapan Sistem Pertanian Terpadu di


Sulut?
Jawaban:
Daerah yang sudah menerapkan Sistem Pertanian Terpadu yaitu daerah Bolmut,
juga di Desa Maliku Kec. Amurang Timur ada yang sudah menerapkan sistem ini.
Petani tersebut memiliki perkebunan kelapa, memelihara sapi sebagai pengendali
gulma, dan disampingnya terdapat lahan yang baru ditanami bibit kelapa. Untuk
memelihara bibit kelapa tersebut agar tidak mati karena pertumbuhan gulma yang
tidak terkontrol maka petani tersebut menanam jagung agar meminimalisir
pertumbuhan gulma dan disamping itu petani memiliki pendapatan tambahan. Daun
dan tongkol jagung yang kecil bisa dijadikan pakan sapi, jagung yang busuk setelah
dipipil dijadikan pakan ikan karena di area perkebunan itu petani memiliki kolam
ikan. Penggunaan sapi sebagai pengendali gulma sangat menguntungkan bagi
petani karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa tenaga kerja
membersihkan kebun, disamping itu petani mendapatkan keuntungan ketika
menjual sapi.
2. Mernus Kagoya : Apa saja kelemahan Sistem Pertanian Terpadu?
Jawaban:
Penerapan sistem pertanian terpadu belum banyak dipahami oleh petani sehingga
petani belum bisa memaksimalkan potensi produksi, dan lahan pertanian yang
dimiliki petani relatif rendah.

1
3. Nonong Loha : Bagaimana kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh Sistem
Pertanian Terpadu?
Jawaban:
Dengan menerapkan sistem pertanian terpadu maka meminimalisir kerusakan
lingkungan karena semua komponen saling berintegrasi dengan tujuan
memaksimalkan potensi produksi pertanian dan peternakan sehingga tidak ada
dampak negatif yang ditimbulkan.
4. Nadia Rombe : Apakah Sistem Pertanian Terpadu antara jagung dan ikan yang
dijelaskan saling memberi dampak?
Jawaban:
Jagung dan ikan tidak saling memberi dampak namun jagung yang busuk tidak
terbuang percuma melainkan menjadi pakan ikan kemudia ikan tersebut menjadi
sumber makanan bagi petani.
5. Sriwanty Punuindoong : Apakah ada pengaruh pupuk berimbang pada pertanian?
Jawaban:
Pupuk berimbang bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman sehingga bisa
meningkatkan produksi tanaman. Namun pada pupuk anorganik terdapat residu
yang tidak bisa diserap oleh tanaman dan dapat menurunkan kualitas tanah.
6. Sriwanty Punuindoong : Bagaimana pengelolaan kotoran sapi di kebun tersebut?
Jawaban:
Karena sapi yang dipelihara dengan tujuan memakan rumput yang bertumbuh maka
sapi tersebut tidak dikandangkan dan kotorannya tersebar dimana-mana. Kotoran
itu menjadi pupuk organik bagi tanaman kelapa

Anda mungkin juga menyukai