Anda di halaman 1dari 4

Nama : Deisire Natalia Sinta Darus

NIM : 222021070007
MK : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

TUGAS
1. Mengapa suatu rencana usaha/kegiatan perlu kajian AMDAL?
2. Jelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib
dilengkapi AMDAL
3. Kewajiban memiliki AMDAL, dikecualikan bagi rencana usaha dan/atau kegiatan
yang bagaimana?
4. Berikan contoh 1 kegiatan/usaha wajib AMDAL lengkap dengan alasan dan
kategori AMDAL

Jawaban
1. Karena berdasarkan undang-undang dan peraturan dari pemerintah agar supaya
menjaga kelestarian lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-
kegiatan yang dapat merusak lingkungan. Dengan adanya AMDAL maka
pembangunan lebih terarah dan terkontrol serta meminimalisir dampak penting
yang akan ditimbulkan suatu kegiatan/usaha yang akan dilakukan.
2. Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib memiliki
AMDAL menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia No. 4 Tahun 2021 yaitu:
a) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b) Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan;
c) Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan
sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
d) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,
lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e) Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;

1
f) Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h) Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan
negara; dan/atau
i) Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
3. Rencana usaha atau kegiatan yang tidak wajib AMDAL yaitu usaha yang tidak
memiliki dampak penting bagi lingkungan hidup. Dan hanya memerlukan UKL-
UPL atau SPPL.
Syarat suatu usaha untuk memiliki UKL-UPL dalam PP No. 22 Tahun 2021 Pasal 6
yaitu:
 Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki dampak penting
 Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasi usaha dan/atau kegiatan
dilakukan di luar dan/atau tidak berbatasan langsung dengan kawasan hutan
lindung
 Termasuk jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dari wajib
AMDAL.
Syarat suatu usaha untuk memiliki SPPL dalam PP No. 22 Tahun 2021 Pasal 7
yaitu:
 Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak memiliki dampak penting dan
tidak wajib UKL-UPL.
 Merupakan usaha dan/atau kegiatan usaha mikro dan kecil yang tidak memiliki
dampak penting terhadap lingkungan hidup.
 Termasuk jenis usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dari wajib UKL-
UPL.
Kewajiban memiliki Amdai sebagaimana dimaksud adalah Pasai 5 ayat 21 dalam
PP No. 22 Tahun 2021 dikecualikan bagi rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang:
a. Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang
memiliki rencana detail tata rlrang yang telah dilengkapi dengan kajian
Lingkungan Hidup strategis yang dibuat dan dilaksanakan secara komprehensif
dan rinci sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan:

2
b. Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya berada pada kawasan hutan yang
telah memiiiki rencana kelola hutan yang telah dilengkapi dengan kajian
Lingkungan Hidup strategis yang dibuat dan dilaksanakan secara komprehensif
dan rinci sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Program Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang telah memiliki
kebijakan, rencana, dan/atau program berupa rencana induk yang telah
dilengkapi dengan kajian Lingkungan Hidup strategis yang dibuat dan
dilaksanakan secara komprehensif dan rinci sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan ;
d. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan di dalam dan/atau
berbatasan langsung dengan kawasan lindung yang dikecualikan;
e. Merupakan kegiatan Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah yang dilakukan
dalam rangka penelitian dan bukan untuk tujuan komersial;
f. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di dalam kawasan yang telah
dilengkapi dengan Amdal kawasan dan Persetujuan Lingkungan kawasan;
g. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berada di dalam kawasan yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan, Usaha danl atau Kegiatan di
dalam kawasan dipersyaratkan men5rusun RKL-RPL rinci yang telah
dilengkapi dengan Amdal kawasan dan Persetujuan Lingkungan kawasan;
h. Dilakukan daiam kondisi tanggap darurat bencana;
i. Dalam rangka pemr.rlihan fungsi Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah di kawasan yang tidak dibebani
Perizinan Berusaha; dan/ atau
j. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan selain sebagaimana dirnaksud dalam Pasal 5
ayat (2) huruf a, yang berbatasan langsung atau berada dalam kawasan lindung,
yang telah mendapatkan penetapan pengecualian wajib Arndal dari instansi
yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan kawasan
lindung.
4. Menurut PPLHK No. 4 Tahun 2021 Pembangunan jembatan gantung/jembatan
untuk orang dengan skala/besaran AMDAL ≥ 500 m. Alasan ilmiah yaitu
berpotensi menimbulkan dampak berupa perubahan kestabilan lahan (land
subsidence), air tanah serta gangguan berupa dampak terhadap emisi, lalu lintas,

3
kebisingan, getaran, gangguan pandangan, gangguan jaringan prasarana sosial (gas,
listrik, air minum, telekomunikasi) dan dampak sosial disekitar kegiatan tersebut.
Kategori AMDAL dalam kegiatan ini yaitu termasuk dalam kategori B.

Anda mungkin juga menyukai