Anda di halaman 1dari 50

PRAKTIKUM AMDAL

AP1. PENAPISAN
Dasar hukum
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
• Lampiran I Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021
BAGIAN III tentang Tata Cara Penapisan Untuk Menentukan Suatu Rencana
Usaha Dan/Atau Kegiatan Wajib Memiliki Amdal, UKL-UPL, Dan SPPL
• Permen LHK No 4 tahun 2021 Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Atau Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
• Lampiran I dan Lampiran II Permen LHK No 4 tahun 2021

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Apa itu penapisan

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Proses untuk menentukan rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib memiliki Amdal, UKL-UPL, atau
SPPL,

PP No 22 thaun 2021, Pasal 20, ayat (1)

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Rencana Usaha dan/atau Kegiatan seperti apa yang
wajib memiliki Amdal

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
• Pasal 4
• Setiap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak terhadap
Lingkungan Hidup wajib memiliki:
a. Amdal; Pasal 5
b. UKL-UPL; atau (1) wajib dimiliki bagi setiap rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang memiliki Dampak Penting
c. SPPL. terhadap Lingkungan Hidup

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Bagaimana kriteria rencana usaha
dan/kegiatan yang menghasilkan Dampak
Penting

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
• Pasal 8
• Kriteria Usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak penting terhadap
lingkungan hidup yang wajib memiliki Amdal
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam; mempenqaruhi pelestarian kawasan konservasi
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar
maupun yang tidak terbarukan; budaya;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan dan
menimbulkan Pencemaran Lingkungan hidup dan/atau jasad renik;
Kerusakan Lingkungan Hidup serta pemborosan dan g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non
kemerosotan sumber daya alam dalam hayati;
pemanfaatannya; h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau
d. proses dan kegiatan yang hasiinya dapat mempengaruhi pertahanan negara: dan/atau
menipengaruhi iingkungan alarn, iingkungan buatan, i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai
serta lingkungan sosial dan budaya: potensi besar untuk mempengaruhi Lingkungarr
Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022
Hidup.
Siapa yang melakukan penapisan

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


• Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan melakukan
proses penapisan secara mandiri (PP No 22 tahun 2021,
ps 20 ay (1))

Yang dimaksud dengan "penapisan secara mandiri" adalah


penapisan yang dilakukan sendiri oleh penanggung jawab
Usaha dan/atau Kegiatan yang dapat diajukan dan ditetapkan
instansi Lingkungan Hidup sesuai dengan kewenangannya.

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


• Instansi Lingkungan Hidup sesuai dengan kewenangannya (instansi
Lingkungan Hidup pusat, organisasi perangkat daerah yang membidangi
Lingkungan Hidup provinsi, atau organisasi perangkat daerah yang
membidangi Lingkungan Hidup kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya)

Penapisan ini dilakukan manakala penanggung jawab Usaha


dan/atau Kegiatan tidak dapat melakukan penapisan secara
mandiri, dan penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan
mengajukan penetapan penapisan dari Instansi Lingkungan
Hidup sesuai dengan kewenangannya (PP No 22 tahun 2021,
ps 20 ay (2))

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Bagaimana cara melakukan
penapisan

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


• Proses penetapan penapisan tercantum dalam Lampiran I PP No 22
tahun 2021 (Ps 20, ay (4))
• Tata Cara Penapisan Untuk Menentukan Suatu Rencana Usaha
Dan/Atau Kegiatan Wajib Memiliki AMDAL, UKL-UPL, dan SPPL
(Bagian III,Lampiran I PP No 22 tahun 2021)

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
• Pasal 5
• (2) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
meliputi:
Daftar Usaha a. jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang besaran/skalanya
wajib AMDAL wajib Amdal; dan/atau
dikelompokkan b. jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang lokasi Usaha
berdasarkan KBLI dan/atau Kegiatan dilakukan di dalam dan/atau berbatasan
dan/atau non langsung dengan kawasan lindung.
KBLI.
KBLI: Klasifikasi Kawasan lindung
Lampiran I dan Lampiran II
Baku Lapangan sebagaimana tercantum
Permen LHK No 4 tahun
Usaha Indonesia 2021Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022
dalam Lampiran I PP No
22/2021
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) 2020

• Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan salah


satu klasifikasi baku yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) untuk aktivitas ekonomi
• Pada awalnya KBLI dirancang untuk keperluan analisis ekonomi,
pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. Dengan
semakin strategisnya peranan dan penggunaan KBLI, klasifikasi ini
juga digunakan untuk penentuan bidang usaha yang tercantum
pada Online Single Submission (OSS) yaitu sistem yang
digunakan untuk mempermudah perizinan usaha secara daring
• KBLI merupakan klasifikasi menurut jenis aktivitas ekonomi,
sehingga ruang lingkupnya terbatas pada unit yang terlibat
dalam aktivitas ekonomi. KBLI mengklasifikasikan seluruh
aktivitas ekonomi ke dalam beberapa lapangan usaha berdasarkan
pendekatan kegiatan, yang menekankan pada proses dari aktivitas
ekonomi untuk menghasilkan barang/jasa, serta pendekatan
fungsi yang melihat pada fungsi pelaku ekonomi dalam
menggunakan input seperti tenaga kerja, modal serta barang dan
jasa untuk menciptakan output barang/jasa.
Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022
Contoh wajib AMDAL dikelompokkan berdasarkan
KBLI

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Contoh wajib AMDAL non KBLI

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
• (4) Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang lokasinya berbatasan
langsung dengan kawasan lindung meliputi jenis rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang:
a. batas tapak proyeknya bersinggungan langsung dengan batas
kawasan lindung; dan/atau
b. berdasarkan pertimbangan ilmiah memiliki potensi dampak
yang mempengaruhi fungsi kawasan lindung tersebut.

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
• Pasal 10 (1) Kewajiban memiliki Amdai dikecualikan bagi rencana
Usaha dan/ atau Kegiatan yang:

• Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatannya


berada pada kabupaten/kota yang memiliki • program Pemerintah dan/atau Pemerintah
rencana detail tata ruang yang telah Daerahyang telah memiliki kebijakan,
dilengkapi dengan kajian Lingkungan Hidup rencana, dan/atau program berupa rencana
strategis induk yang telah dilengkapi dengan kajian
• Lokasi rencana Usa.ha dan/atau Kegiatannya Lingkungan Hidup Strategis
berada pada kawasan hutan yang telah • rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
memiiiki rencana kelola hutan yang telah dilakukan di dalam dan/atau berbatasan
dilengkapi dengan kajian Lingkungan Iiidup langsung dengan kawasan lindung yang
strategis dikecualikan

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
• Pasal 10 (1) Kewajiban memiliki Amdai sebagaimana dikecualikan bagi
rencana Usaha dan/ atau Kegiatan yang:
• dilakukan dalam kondisi tanggap darurat
• rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang bencana;
berada di dalam kawasan yang telah
• dalam rangka pemulihan fungsi Lingkungan
dilengkapi dengan Amdal kawasan dan
Persetujuan Lingkungan kawasan Hidup yang dilakukan oleh Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah di kawasan yang
• rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak dibebani Perizinan Berusaha; dan/ atau
berada di dalam kawasan yang berdasarkan
• rencana Usaha dan/atau Kegiatan, yang
peraturan perundang-undangan, Usaha danl
atau Kegiatan di dalam kawasan berbatasan langsung atau berada dalam
dipersyaratkan menyusun RKL-RPL rinci yang kawasan lindung, yang telah mendapatkan
telah dilengkapi dengan Amdal kawasan dan penetapan pengecualian wajib Amdal dari
Persetujuan Lingkungan kawasan; instansi yang berwenang dan bertanggung
jawab terhadap pengelolaan kawasan lindung.
Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022
Penapisan menurut PP No 22 tahun 2021
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang dilakukan di dalam dan/atau berbatasan langsung
dengan kawasan lindung yang dikecualikan
a. eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi, dan panas bumi yang tidak diikuti dengan
Usaha danr/atau Kegiatan pendukung yang skala/ besarannya wajib Amdal;
b. penelitian dan pengembangan nonkomersial di bidang ilmu pengetahuan yang tidak
mengganggu fungsi kawasan lindung;
c. kegiatan yang menunjang/mendukung pelestarian kawasan lindung;
d. kegiatan yang terkait kepentingan pertahanan dan keamanan negara yang tidak memiliki
Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup;
e. kegiatarr secara nyata tidak memiliki Dampak Penting terhadap Lingkungan Hidup; dan/atau
f. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap dan tidak mempengaruhi
fungsi lindung kawasan dan di bawah pengawasan ketat.

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


TATA CARA PENAPISAN
menurut lampiran 1 bagian III PP No 22 tahun 2021
1. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan mengisi ringkasan penyajian
informasi lingkungan atas rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan.
2. Pencocokan ringkasan penyajian informasi lingkungan dengan daftar jenis
rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal.
3. Jika:
a. rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan; atau
b. terdapat Usaha dan/atau Kegiatan pendukung atas Usaha dan/atau
Kegiatan yang diusulkan yang;

termasuk dalam daftar wajib Amdal, maka terhadap rencana Usaha


danlatau Kegiatan yang diusulkan, disimpulkan wajib memiliki Amdal.
TATA CARA PENAPISAN
menurut lampiran 1 bagian III PP No 22 tahun 2021
3. Jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan tidak termasuk dalam daftar wajib
Amdal, maka lakukan pencocokan lokasi rencana Usaha danlatau Kegiatan lokasi tersebut
berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung dengan menggunakan
a. daftar kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada lampiran I; dan/atau
b. berbatasan langsung dengan kawasan lindung.

4. Jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan berada di dalam dan/atau berbatasan
langsung dengan kawasan lindung, maka cocokkan ringkasan informasi lingkungan dengan
kriteria pengecualian atas jenis daftar rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan Amdal yang berada dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung
berdasarkan Pasal 10.
5. Jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan termasuk dalam kriteria
pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, maka terhadap rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang diusulkan, disimpulkan wajib memiliki UKL-UPL atau SPPL
sesuai dengan peraturan perundangundangan.
6. Jika rencana Usaha danf atau Kegiatan yang diusulkan tidak termasuk dalam kriteria
pengecualian wajib Amdal, maka terhadap rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
diusulkan, disimpulkan wajib memiliki Amdal.
7. Jika rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan tidak berada di dalam dan/atau
berbatasan langsung dengan kawasan lindung, maka terhadap rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang diusulkan, disimpulkan wajib memiliki UKL-UPL atau SPPL
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penanggung jawab Usaha dan/atau
Kegiatan mengisi ringkasan penyajian
informasi lingkungan atas rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang diusulkan.

cocokan dengan daftar jenis rencana


Wajib Amdal Ya Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Tidak
memiliki Amdal.

Ya Wajib UKL-
cocokan dengan daftar kawasan lindung
Tidak UPL atau
SPPL
Wajib UKL-
UPL atau Ya cocokan dengan kriteria pengecualian Tidak Wajib Amdal
SPPL

BAGIAN III Lamp I PP No 22 tahun 2021


Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022
Contoh kasus
• PT. ABC, mendapatkan proyek pembangunan gedung kantor milik PT. DEF di
lahan seluas 5.000 m2, dan luas lahan terbangun 2.500 m2 terdiri dari 5
lantai, (total luas bangunan 10.000 m2). Lokasi kegiatan berada pada jarak
sekitar 150 km dari Kawasan lindung.

Wajib Amdal, UKL-UPL atau SPPL

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


Analisis
1. cocokan dengan daftar jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
wajib memiliki Amdal (lampiran 1 dan 2 Permen LHK No 04 tahun
2021)
lahan seluas 5.000 m2, dan luas lahan Lampiran II Permen LHK No 04 tahun
terbangun 2.500 m2 , luas bangunan 10.000 m2 2021 untuk multisector
lahan seluas 5.000 m2, dan luas lahan
terbangun 2.500 m2 , luas bangunan 10.000 m2

Subagiyo_Diklat Dasar-Dasar AMDAL_2022


AP. 1 LATIHAN PENAPISAN
• Lakukan penapisan mengikuti tahapan penapisan sesuai
dengan Lampiran I Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2021 dan Lampiran I dan Lampiran II Permen
LHK No 4 tahun 2021.
Kasus 1
• Dalam perencanaan pengerukan Tersus PT. Badak NGL ini terdiri dari
beberapa zona, yaitu zona A,B,C, dan D. Zona A untuk area jetty 1 dan
2, zona B untuk Island Berth, zona C untuk alur masuk, dan zona D
untuk SPM. Pengerukan pada alur masuk perlu dilakukan karena
kedalaman yang ada sekarang tidak memenuhi kriteria kedalaman
untuk kapal.

https://repository.its.ac.id/2596/1/3112100056-
Undergraduate_Theses.pdf
Kasus 2
• PT Modern Asia Hotel, membangun perhotelan kelas bintang tiga guna
membidik para ekspatriat di kawasan industri Modern Cikande di Serang,
Banten.
• Berdiri di atas lahan seluas 7.750 m2 dengan luas bangunan 10.640 m2, hotel
dengan nilai investasi sebesar Rp 125 miliar ini nantinya akan memiliki 10
lantai yang terdiri dari 165 kamar serta dilengkapi dengan ballroom
berkapasitas 1.000 orang.
• Untuk tahun ini, Modern Cikande juga terus mengembangkan sejumlah
fasilitas, antara lain pembangunan Water Treatment Plant (WTP) atau IPAL
dengan kapasitas awal 100 liter per detik yang akan segera beroperasi, serta
perbaikan infrastruktur jalan utama sekitar 5 km dan jalan sekunder 5 km,
pengerjaan cut and fill lahan seluas 500 hektar serta pembebasan lahan
tambahan seluas 200-300 hektare.
https://bisnis.tempo.co/read/1019525/modernland-realty-
bangun-hotel-bintang-3-di-kawasan-industri/full&view=ok
Kasus 3
• Perusahaan Tambang Mas Sangihe (TMS) telah mengantongi izin
lingkungan dan izin usaha produksi pertambangan emas seluas 42.000
hektare izin wilayah yang meliputi setengah bagian selatan Pulau
Sangihe, termasuk di dalamnya adalah gunung purba seluas lebih dari
3.500 hektare

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57346843
Kasus 4
• usaha penambangan yang sudah resmi mengantongi izin dari
Pemerintah Provinsi Jateng yakni atas nama Sariyanto (39
hektare) wilayah penambangan yang diajukan di Dusun/Desa
Nglumut, Kecamatan Srumbung. Sedangkan Bumi Selaras di
Desa Ngablak, Srumbung.

https://radarjogja.jawapos.com/magelang/2016/05/16/
pemprov-keluarkan-dua-izin-tambang/
Kasus 5
• Pelabuhan Maligano terletak di Kabupaten Muna dan bermanfaat
sebagai prasarana kapal perintis Kabupaten Muna. Pelabuhan
Maligano merupakan pelabuhan pengumpan lokal dalam hierarki
pelabuhan. Pembangunan Pelabuhan Maligano meliputi fasilitas
dermaga seluas 70 x 8 m2, Causeway 247 x 6 m2, dan pembangunan
fasilitas darat. Pelabuhan Maligano dibangun dengan nilai
investasi + Rp 2 miliar. Pelabuhan Maliigano dapat disandari kapal
hingga 1000 DWT dengan Faceline Dermaga -5 mLWS.

http://dephub.go.id/post/read/dukung-konektivitas-dan-
perekonomian,-kemenhub-kembangkan-lima-pelabuhan-di-
sulawesi-tenggara
Kasus 6
• PT Pembangunan Jaya Ancol, salah satu badan usaha milik daerah
(BUMD) di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, diketahui sudah
mendapatkan izin untuk melaksanakan reklamasi di kawasan wisata
Ancol pada lahan seluas 155 hectare. Proyek reklamasi tersebut
direncanakan untuk memperluas taman wisata Dunia Fantasi Ancol
seluas 35 hektare dan perluasan kawasan Ancol Timur seluas 120 ha. 

https://www.mongabay.co.id/2020/07/15/reklamasi-ancol-
yang-penuh-masalah-dan-kecacatan/
Kasus 8
• Dua perusahaan perkebunan tengah mengincar lahan kebun
tebu di Kabupaten Mappi, Papua. Perusahaan tersebut yakni PT
Surya Lestari Nusantara yang mengajukan permohonan konsesi
kebun tebu seluas 39.593 ha dan PT Royal Agro Sejahtera
dengan permohonan konsesi seluas 39.544 ha. 

https://ekonomi.bisnis.com/read/
20131103/99/184415/448.142-ha-kawasan-hutan-produksi-
yang-dapat-dikonversi-minta-dilepas
Kasus 9
• Kelompok Tani Mekar Harapan ini membawahi tiga Desa,
yakni Desa Kadipaten, Desa Dirgahayu dan Desa
Buniasih. Garapan kelompok tersebut seluas 200 hektar,
dengan rincian 75 persen lahan milik Perhutani dan 25
persen lahan rakyat.
• “Dari 200 hektar kita tanami berbagai jenis pohon kopi.
Salah satunya pohon Kopi Arabika varietas Ateng Super,
Lini Es, Sigararutang, dan Yellow Katero. Hanya saja
yang lebih dominan kita adalah varietas Ateng Super
sesuai dengan kondisi alam tanah yang mengandung
abu, https://www.harapanrakyat.com/2021/09/petani-kopi-di-
tasikmalaya-raup-untung-setengah-miliar-sekali-panen/
Kasus 10
• Komisaris Utama PT Esaputlii Prakarsa Utama Ahmad
Abdi Baramuli menjelaskan sejauh ini pihaknya telah
melakukan pembebasan lahan. Meski lokasi lahan
tambak yang akan dibangun seluas 400 ha, baru 100
ha yang dibebaskan. Untuk lokasi tambak budidaya
udang vaname ini berlokasi di DEsa Bunto Kecamatan
Popayato Kabupaten Pohuwato.

https://gorontaloprov.go.id/pemerintah-gandeng-investor-
kembangkan-benih-udang-vaname/
Kasus 11
• PT. Esaputlii Prakarsa Utama berlokasi di Lingkungan Jalangnge,
Kelurahan Mallawa, Kecamatan Mallusetasi, Kab. Barru, Sulawesi
Selatan, berada pada jalan poros Makassar – Parepare km 137-138,
akan membangun hatchery dan tambak. Luas keseluruhan lokasi
hatchery seluas 10 Ha, terdiri atas bangunan pembenihan seluas 4 ha
terdiri dari 2 Ha pembenihan udang dan 2 Ha pembenihan ikan
Bandeng serta tambak seluas 3 Ha dan selebihnya lahan potensi
untuk dibuat tambak

https://repository.polipangkep.ac.id/uploaded_files/
temporary/DigitalCollection/
MGNmMGUyMzg3ZjRkZWMyYmUxMGU1ZTE4ZjIxNDE3YTFiMz
U3ZDg0Yg==.pdf
Kasus 12
• PT Medco Geothermal Indonesia, anak perusahaan PT Medco
Energy Internasional Tbk, tahun ini mengeksplorasi energi
panas bumi di kawasan Gunung Ijen, perbatasan antara
Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.
• Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan,
Hary Cahyo Purnomo, mengatakan PT Medco memegang kuasa
eksplorasi seluas 62.620 hektare yang meliputi dua titik, yakni di
Blawan, Kabupaten Bondowoso dan kawah Gunung Ijen di
Kabupaten Banyuwangi.
https://bisnis.tempo.co/read/434668/medco-eksplorasi-panas-
bumi-di-gunung-ijen/full&view=ok
Kasus 13
• Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo telah
menyiapkan lahan seluas tiga hektare untuk pembangunan Rumah
Sakit (RS) Pratama. Rumah sakit ini khusus untuk wilayah perbatasan.
"Luas lahannya mencapai tiga hektare. Rencananya dibangun di Desa
Tolinggula Pantai, Kecamatan Tolinggula atau di wilayah perbatasan
bagian barat kabupaten ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo
Utara, Rizal Yusuf Kune, di Gorontalo,

https://sulut.inews.id/berita/pemkab-gorontalo-utara-siapkan-
3-hektare-lahan-pembangunan-rs-pratama
Studi kasus 1
• PT ESDM memiliki izin eksplorasi seluas 30.010 hektar yang berada
di wilayah administrasi Kabupaten Seluma sejak tahun 2010.
Sedangkan PT PPU memiliki izin eksplorasi seluas 64.964 hektar
yang berada di Provinsi Sumsel dan Provinsi Bengkulu (Kabupaten
Seluma dan Kabupaten Bengkulu Selatan) sejak tahun 2014
• Keduanya mengajukan izin di Kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul
dan Bukit Raja Mandara di wilayah administrasi Kabupaten Seluma
dan Kabupaten Bengkulu Selatan

https://betahita.id/news/lipsus/7102/dua-perusahaan-tambang-siapkan-izin-
eksploitasi-di-hutan-lindung-.html?v=1645057187
Studi kasus 15
• Pembangunan Whiz Hotel Semarang di atas lahan seluas 936
meter persegi dan akan memiliki 154 kamar.

https://ekonomi.kompas.com/read/2010/12/27/1833033/
~Kawasan%20Terpadu~Hotel?page=all
Studi kasus 16
• PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usahanya PT HK Realtindo mulai membangun hotel pertamanya di
Semarang, Jawa Tengah dengan Nama HA-KA Hotel Semarang.
• Hotel bintang tiga ini dibangun di atas lahan seluas 865 meter persegi dengan ketinggian 9 lantai dan
memiliki 90 kamar.

https://www.beritasatu.com/ekonomi/311398/hk-realtindo-
bangun-hotel-pertamanya-di-semarang#!
Studi kasus 17
• Proyek Makassar New Port tahap pertama atau 1-A dengan
panjang dermaga untuk tahap pertama ini 320 m dengan luas
22 Ha,

https://www.cnbcindonesia.com/news/20190314125739-4-
60631/akhir-maret-proyek-makassar-new-port-tahap-i-selesai
Studi kasus 18
• Pemerintah Kota Balikpapan akan membangun kawasan bisnis
dan jalan pinggir pantai (coastal road) di hampir 9 kilometer di
pantai Balikpapan dengan lebar 100-an meter, dan luas sekitar 450
hektar. Investor harus siap dalam hal teknologi. Juga siap dana penuh,
sekitar Rp 3,5 triliun dan itu pun baru sebatas membiayai reklamasi
dan penyiapan lahan,”

https://sains.kompas.com/read/2011/06/28/03283465/
pelabuhan.baai.bengkulu.dikeruk?page=all
Studi kasus 19
• Pembangunan rumah sakit Muhamadiyah Bandung Selatan yang
memiliki lahan seluas 1,1 hektar. Pada lahan 0,6 hektare akan
dibangun rumah sakit dengan 4 lantai seluas 5.200 meter persegi

https://www.republika.co.id/berita/r65mem423/pp-
muhammadiyah-mulai-pembangunan-rumah-sakit-ke119
Studi kasus 20
• normalisasi Sungai Kedukan panjang sungai ± 3,3 kmsebagai upaya
pengendalian banjir, penampang sungai direncanakan lebar 30 m ,
ketinggian 2,5 m ,kemiringan 1:2, kedalaman air tertinggi sebelum
normalisasi 3,34 m di hulu pada STA 3257,978, dan kedalaman air
setelah normalisasi 2,16 m dengan tinggi jagaan 0,34 m . Adapun
volume galian dan timbunan akibat normalisasi 102.978 m3 dengan
biaya Rp. 7.165.617.003. Dan dimensi dinding penahan tanah dengan
tinggi 3 m dan kaki dinding sepanjang 5,5 m.

https://onesearch.id/Record/IOS4546.slims-2391/TOC
Studi kasus 21
• Sungai Winongo di Kecamatan Mlati yang mengalir
hampir sepanjang wilayah Kabupaten Sleman, Sungai
ini berfungsi sebagai saluran pembuang di kabupaten
sleman, Panjang sungai ±38,52 km, membuat tanggul
(revertment) di sepanjang sungai yang mempunyai
lebar mercu 3 m dan tinggi jagaan tanggul 0,8 m.
Dalam perhitungan perencanaan galian dengan total
volume 62022,2 m3 dan volume Timbunan 211261,90
m3 sehingga dapat membuat efektifitas dalam
menanggulangi permasalahan yang ada di Sungai
Winongo agar tidak terjadi banjir setiap tahunnya.
http://www.riset.unisma.ac.id/index.php/ft/article/view/12882

Anda mungkin juga menyukai