PENGANTAR
PENAPISAN &
PELINGKUPAN
1. Penapisan
2. Pelingkupan Dampak Penting
3. Pelingkupan Wilayah Studi dan Waktu Kajian
Hazairin Zubair
AMDAL ?
1. PRODUK REGULASI
2. LOCALITY
3. INTERDISIPLIN
4. PERENCANAAN TERPADU
5. STRATEGIS (PENCEGAHAN SERINGKALI LEBIH
EFEKTIF DIBANDING PEMULIHAN)
6. BAGIAN STUDI KELAYAKAN
7. LOGIKA: INTERNALISASI EKSTERNALITAS
8. FILOSOFI: (a) REGULASI, (b) IPTEK
PROSES KAJIAN AMDAL
- Penapisan (KA)
- Pelingkupan (KA)
- Prakiraan Dampak Penting (ANDAL)
- Evaluasi Dampak Penting (ANDAL)
- Pengelolaan Lingkungan (RKL)
- Pemantauan Lingkungan (RPL)
PENAPISAN
5. Kehutanan 1
6. Perhubungan 5
Rencana usaha dan/atau 7. Teknologi Satelit 5
kegiatan dilakukan: 8. Perindustrian 8
• Di dalam Kawasan 9. Pekerjaan Umum 12
Lindung 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1
• Berbatasan langsung 11. Energi dan Sumber Daya 18
dengan kawasan lindung Mineral
12. Pariwisata 2
13. Ketenaganukliran 4
Batas proyek
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
2. Penelitian dan pengembangan di bidang
terluar yang Kawasan Lindung
ilmu pengetahuan;
bersinggungan Yang tercantum dalam
Lampiran Permen LH & 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas
terluar dari telah ditetapkan sesuai lindung;
kawasan dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan
2
lindung pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
Dampak
lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak
Dampak potensial dari
3
rencana usaha dan/atau
berdampak penting bagi lingkungan
kegiatan yang akan hidup;
dilaksanakan tersebut 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
secara nyata asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi kawasan Keterangan: mengurangi fungsi lindung kawasan dan
lindung terdekat = Rencana Usaha di bawah pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Daftar Kawasan Lindung dalam Peraturan MENLH No. 05 Tahun 2012
Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri
ini: Catatan :
1. Kawasan hutan lindung • Tidak semua kawasan
2. Kawasan bergambut lindung yang tercantum
3. Kawasan Resapan Air
dalam PP No. 26/2008 dan
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai Keppres 32/1990
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk dicantumkan dalam daftar
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut kawasan lindung di
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Peraturan MENLH Ini;
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau • Kawasan lindungan =
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut kawasan yang telah
11. Taman Hutan Raya DITETAPKAN sebagai
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut
kawasan lindung
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
14. Kawasan Cagar Alam Geologi • Usaha dan/atau kegiatan di
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah kawasan lindung adalah
16. Sempadan Mata Air usaha dan/atau kegiatan
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah yang diizinkan sesuai
18. Kawasan Pengungsian Satwa dengan ketentuan PUU
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
Kawasan lindung wilayah yang DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi
kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan
kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU
PELINGKUPAN ADALAH PROSES
PENETAPAN RUANG LINGKUP STUDI
ANDAL
16/2012
INPUT DAN OUTPUT SETIAP TAHAPAN PROSES
PELINGKUPAN
UNSUR INFORMASI DALAM PERNYATAAN DAMPAK SERTA
MANFAANYA
PROSES PELINGKUPAN
DAMPAK PENTING
RENCANA
KEGIATAN DAN
KEGIATAN LAIN DI
SEKIATRNYA
DAMPAK DAMPAK
POTENSIAL PENTING
RONA HIPOTETIK
LINGKUNGAN,
SOSIALISASI DAN
KONSULTASI
PUBLIK
IDENTIFIKASI EVALUASI
DAMPAK DAMPAK
POTENSIAL POTENSIAL
RENCANA KEGIATAN
Esensi rencana kegiatan : mengidentifikasi komponen kegiatan yang
mungkin menjadi sumber dampak.
Informasi tentang rencana kegiatan:
Deskripsi rencana kegiatan.
Rencana lokasi kegiatan termasuk estimasi luas lahan yang
dibutuhkan.
Deskripsi proses utara termasuk prakiraan besaran, kapasitas,
input dan output.
Sumberdaya yang digunakan dan prakiraan besarannya.
Limbah yang akan dihasilkan : jenis dan prakiraan besarnya.
Rencana mitigasi dampak yang sudah direncanakan (terintegrasi
dalam rencana kegiatan).
RONA LINGKUNGAN
Esensi rona lingkungan : mengidentifikasi komponen
lingkungan hidup yang berpotensi terkena dampak
akibat suatu kegiatan.
Komponen lingkungan hidup yang berpotensi menjadi
penerima dampak :
Komponen geofisik kimia : air permukaan, air bawah
permukaan, air bawah tanah, udara, lahan, dsb.
Komponen biologi : flora dan fauna.
Komponen social ekonomi dan budaya :
ketenagakerjaan, perekonomian, demografi,
hubungan social, pola hidup, dsb.
Komponen kesehatan masyarakat: prevalensi
penyakit, tingkat kesehatan masyarakat, dsb.
Kasus: Rencana Pembangunan Smelter
Dozing
Plant
Crusher &
Screen
Neraca Bahan (Material Balance) Pabrik Pengolahan Bijih Nikel
PT Bosowa Industri Feni di Kabupaten Jeneponto
Produksi
Prosentase
Input Komponen Ton/Tahun Ton/Hari Ton/ (%)
Jam
1 Laterite Ore 2.300.000 6.301 262,6 77,53
2. C ≤ 0,03
3. Si ≤ 0,2
4. P ≤ 0,03
5. S ≤ 0,03
6. Co 1/40 – 1/20 % Ni
7. Cu ≤ 0,2
8. Cr ≤ 0,1
Komposisi
No. Elemen
(%)
1. MgO 27,6
2. Fe2O3 6,69
3. CaO 5,28
4. Al2O3 2,99
5. Cr 0,66
6. Ni 0,10
Komposisi Kimia Produk Debu Pabrik Pengolahan Bijih
Nikel PT Bosowa Industri Feni
di Kabupaten Jeneponto
Komposisi
No. Elemen
(%)
1. Humidity 0-33
2. CO2 3,185
3. H2O 2,58
4. N2 75,696
5. O2 18,529
6. CO 0,003
Deskrisp Rona Lingkungan Hidup
(Environmental Setting)
1 2
Komponen Usaha dan/atau
Lingkungan kegiatan disekitar
terkena dampak lokasi prpyek yang
• Geo-physical and
chemical features
direncanakan:
i.e. Geology, soil, • Berikan gambaran
surface and ground lengkap usaha
water, air; The Proposed Project dan/atau kegoiatan
• Biological eksisting yang
features: i.e. berada di sekitar
Vegetation/flora, lokasi rencana
fauna, endangered usaha dan/atau
species, type of kegiatan serta
ecosystems; aktivitasnya terkait
• Socio-economic dengan
and cultural penggunaan SDA
features; dan dampaknya
terhadap
• Public Health The Environment lingkungan
PENGGUNAAN LAHAN
LOKASI PEMBANGUNAN
KILANG MINYAK PAREPARE
SULAWESI SELATAN
JENIS DAN LUAS PENGGUNAAN LAHAN
NO JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Hektar) PERSENTASE
1 Hutan jati 361,69 38,95
2 Ladang / tegalan 130,41 14,04
3 Semak / belukar 107,69 11,60
4 Sawah 99,70 10,74
5 Kebun campur 75,13 8,09
6 Kebun mente 63,33 6,82
7 Tambak / empang 61,11 6,52
8 Hutan alam 12,22 1,32
9 Pematang tambak 8,22 0,89
10 Lahan kosong / terbuka 3,16 0,34
11 Galian pasir / batu 1,44 0,15
12 Jalan arteri dan lokal 1,04 0,11
13 Penggunaan lahan lain 3,53 0,37
JUMLAH 928,67 100,0
Peta Hutan – Peta DAS – Peta Tambang (Pit Mining)
Daerah Tangkapan Air
LEGENDA
Pemukiman
A, Balonti
KawasanB,
Hutan
Lampesue
Hutan Lindung
C, Larongsangi
Hutan Produksi Terbatas
D, Bahomotefe
Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi
E, Baho Ematana
Areal Penggunaan Lain
F, Baho Tametaya
G, Dampala
H, Bahontula
I, Bahongkolangi
J, Bahaodopi
Fasilitas Tambang
Quarry
Bukaan Pit
Tanah Pucuk
Kolam Pengendapan
FUNGSI EKONOMI,
SOSIAL, BUDAYA,
RONA
EKOLOGIS
LINGKUNGAN
DAMPAK
POTENSIAL
RENCANA
KEGIATAN
Daftar Uji Sederhana Suatu Rencana Proyek Pembuatan Jalan
Komponen Lingkungan
Penerimaan
Pengoperasian Operasional Pengoperasian
Tenaga Kerja
Stockpile Pabrik Belt Conveyor A
Operasional
Kesempatan
Persepsi Kualitas B
Kerja/ Kualitas Air Flora Darat Fauna Darat
Masyarakat Udara
Berusaha
Keresahan
Biota Kesehatan C
Pendapatan Masyarakat dan
Perairan Masyarakat
Konflik Sosial
Keterangan :
A = Kegiatan
B = Dampak Primer
C = Dampak Sekunder
MATRIKS IDP SMELTER JENEPONTO
Tahap Pasca
Tahap Prakonstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasional
Operasional
Komponen Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat
Pengoperasian Stockpile
Pengoperasian Pabrik
Pengoperasian Jetty
Pengoperasian IPAL
Pembebasan Lahan
Pembangunan Jetty
Relokasi Penduduk
Masyarakat (PKM)
Pengelolaan Aset
Survei Lokasi
Komponen Lingkungan
Penunjang
Drainase
PARAMETER
Komponen Geofisik Kimia
Kesempatan Berusaha X X
Sosial Budaya
Sosial ekonomi
Pendapatan X X X X X X X X X X X
Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial X X
Persepsi Masyarakat X X X X X X X X
Sosial Budaya Keresahan Masyarakat X X X X X X X
Konflik Sosial X X X X
Kesehatan Masyarakat Prevalensi Penyakit X X X X X X X
DAMPAK POTENSIAL KEGIATAN PEMBANGUNAN PABRIK
PENGOLAHAN BIJIH NIKEL
No. Tahap Kegiatan Dampak Parameter Tolok Ukur
I Pra Sosialisasi & PKM
Survei Lokasi Persepsi negatif Jml pddk mengeluh Minimal
Konstruksi
Keresahan Jml pddk resah Minimal
Konflik Intensitas konflik Minimal
Pembebasan Lahan Keresahan Jml pddk resah Minimal
Gangguan keamanan Status gangguan Minimal
Produksi pertanian Jml pangan Minimal
II Konstruksi Penerimaan TK Kesempatan kerja dan Jml pddk lokal direkrut Maksimal
Konstruksi berusaha
Pendapatan UMP SulSel P≥UMP
Persepsi negatif Jml pddk mengeluh Minimal
Keresahan Jml pddk resah Minimal
Konflik sosial Intensitas Minimal
Gangguan keamanan Status gangguan Minimal
Pembangunan Menurunnya keaneka- Keanekaragaman H=1-6
Basecamp ragaman vegetasi vegetasi
Gangguan satwa liar Jml satwa terganggu Minimal
Meningkatnya aliran Aliran permukaan dan Minimal, T
permukaan dan erosi erosi
Meningkatnya sedimen di Sedimen Minimal
sungai dan perairan laut (ton/tahun)
Menurunnya kualitas air Parameter kualitas air PP 41/1989 &
sungai dan laut KepMenLH
No.51/ 2004
Gangguan biota perairan Jml biota terganggu Minimal
Gangguan kesehatan pddk Jml pddk yang terganggu Minimal
pengguna air sungai
EVALUASI DAMPAK POTENSIAL
Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk
menghilangkan atau meniadakan dampak potensial yang
dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga
diperoleh daftar dampak penting hipotesis yang
dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara
mendalam dalam studi ANDAL.
Daftar dampak penting ini disusun berdasarkan
pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh
masyarakat di sekitar rencana usaha atau kegiatan,
instansi yang bertanggung jawab, dan para pakar. Pada
tahap ini daftar
Dampak penting hipotesis yang dihasilkan belum tertata
secara sistematis.
METODE EVALUASI DAMPAK
POTENSIAL
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi ?. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis data sekunder dan kunjungan lapangan.
2. Apakah komponen lingkungan tsb memegang peranan penting dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen
lingkungan lainnya (nilai ekologis) (sehingga perubahan besar pada kondisi
komponen lingkungan tsb akan sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat
dan keutuhan ekosistem ?. Hal ini dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan.
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang komponen lingkungan
tersebut ?. Hal ini dapat dilihat dari terjemahan hasil konsultasi masyarakat.
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar atau dilampaui oleh dampak
tersebut ?. Hai ini dapat dijawab dengan mempelajari peraturan-peraturan yang
menetapkan baku mutu lingkungan, baku mutu emisi/limbah, tata ruang dan
sebagainya.
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Penambangan Batubara
Komponen Lingkungan Terkena
Kriteria
Dampak DPH/
Sumber Dampak
Komponen Komponen B-DPH
1 2 3 4
Penerima Dampak
Penambangan batubara secara Lahan Perubahan X V X X DPH
terbuka (open pit), bentang lahan
pembangunan jalan
Pengupasan lapisan tanah Lahan Sifat fisik & kimia X V X X DPH
pucuk untuk pembangunanjalan tanah
dan penambangan open pit
Pengupasan lapisan tanah Air permukaan Kualitas air X V X X DPH
pucuk untuk pembangunan jalan sungai
dan penambangan open pit
Pembukaan lahan (konversi Flora Keragaman jenis X X X X DTPH
fungsi) untuk tambang dan tumbuhan
kegiatan pendukung
Perubahan fungsi lahan dan Pola hidup Perubahan pola V X V X DPH
terbukanya peluang kerja mata pencaharian
Pengoperasian alat berat dalam Kenyamanan Kebisingan X X X X DTPH
aktivitas penambangan dan
pengolahan batubara
Pengoperasian alat berat dalam Udara ambien Debu dan gas X X X X DTPH
aktivitas penambangan dan buang kendaraan
pengolahan batubara
Pengurangan tutupan vegetasi Iklim mikro Suhu udara X X X X DTPH
akibat pembukaan lahan
Kegiatan blasting (peledakan) Kenyamanan Getaran X X X X DTPH
EVALUASI SMELTER MENGGUNAKAN 4 KRITERIA
No. Tahap Kegiatan Dampak Parameter 1 2 3 4 DPH
I Pra Sosialisasi & Persepsi negatif Jml pddk
Konstruksi PKM mengeluh
Keresahan Jml pddk resah
Konflik Intensitas konflik
Pembebasan Keresahan Jml pddk resah
Lahan
Gangguan Status gangguan
keamanan
Produksi Jml pangan
pertanian
II Konstruksi Penerimaan Kesempatan Jml pddk lokal
TK Konstruksi kerja dan direkrut
berusaha
Pendapatan UMP SulSel
Persepsi negatif Jml pddk
mengeluh
Keresahan Jml pddk resah
Konflik sosial Intensitas
Gangguan Status gangguan
keamanan
Pembangunan Menurunnya Keanekaragaman
Basecamp keanekaragaman vegetasi
vegetasi
Gangguan satwa Jml satwa
liar terganggu
Meningkat aliran Aliran permuka-
permuka & erosi an dan erosi
KRITERIA EVALUASI – 2
Menggunakan 6 Kriteria Jika Pemahaman Lokasi Cukup
• Jumlah manusia terkena dampak; Manusia terkena dampak tapi tidak menikmati
manfaat, jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang menikmati manfaat.
• Luas wilayah terkena dampak; Wilayah yang mengalami perubahan mendasar
dari segi intensitas dampak atau tdk berbaliknya dampak atau sifat kumulatif
dampak
• Intensitas dan lama dampak berlangsung; Perubahan lingkungan bersifat hebat
atau drastis, pada areal luas dalam waktu singkat; Melampaui baku mutu
lingkungan; Komponen lingkungan melampaui kriteria diakui; Sifat langka atau
endemik atau dilindungi terancam punah; Kawasan lindung; Memusnahkan
benda bersejarah; Konflik masyarakat, pemda dan pusat; Modifikasi areal yang
mempunyai nilai keindahan alam tinggi; Timbul perubahan mendasar segi
intensitas dampak atau tdk berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak,
berlangsung satu atau lebih tahapan kegiatan.
• Banyaknya komponen lingkungan terkena dampak; Menimbulkan dampak
sekunder dan lanjutan lain yang jumlah komponennya sama atau lebih banyak
dari komponen terkena dampak primer.
• Sifat kumulatif dampak; Dampak berulangkali dan terus-menerus, sehingga tidak
dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial; Beragam dampak bertumpuk
dalam suatu ruang tertentu sehingga tidak dapat diasimilasi; Dampak dari
berbagai sumber menimbulkan efek yang saling memperkuat.
• Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; Perubahan lingkungan tidak dapat
dipulihkan.
Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pembangunan Pabrik Ferronikel
2. BATAS EKOLOGIS:
RUANG PERSEBARAN DAMPAK MENURUT MEDIA TRANSPORTASI LIMBAH (AIR,
UDARA), TERMASUK RUANG DI SEKITAR RENCANA KEGIATAN YG SECARA EKOLOGIS
MEMBERI DAMPAK TERHADAP AKTIFITAS KEGIATAN (PETA BATAS EKOLOGIS).
3. BATAS SOSIAL:
RUANG DI SEKITAR RENCANA KEGIATAN YANG MERUPAKAN TEMPAT
BERLANGSUNGNYA BERBAGAI INTERAKSI SOSIAL YANG MENGANDUNG NORMA DAN
NILAI YANG SUDAH MAPAN (SISTEM NILAI SOSIAL, STRUKTUR SOSIAL, DINAMIKA
SOSIAL) (PETA BATAS SOSIAL).
4. BATAS ADMINISTRATIF:
RUANG DIMANA MASYARAKAT DAPAT SECARA LELUASA MELAKUKAN KEGIATAN
SOSIAL DAN BUDAYA SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU
(PEMERINTAHAN, BATAS KONSESI,
KUASA PENAMBANGAN) (PETA BATAS ADMINITRATIF).
Indian Ocean
Menit ke
0
m
PERGERAKAN ARUS TELUK PARE-PARE
PERGERAKAN ARUS TELUK PARE-PARE
MODEL DISTRIBUSI POLUTAN 2 DIMENSI MODEL DISTRIBUSI POLUTAN 3 DIMENSI
Batas Wilayah Studi
Legenda
Batas Proyek
Batas Ekologis
Batas Sosial
Batas Administrasi
Batas Wilayah Studi
1. PERTIMBANGAN EKOLOGI
SAMPAI TERJADINYA KESEIMBANGAN BARU
JALAN: SAMPAI PENGASPALAN SELESAI DAN STABILISASI LERENG
BENDUNGAN: 5 TAHUN SETELAH PENGGENANGAN
2. PERTIMBANGAN EKONOMI:
MELIPUTI WAKTU YANG PANJANG
SELAMA UMUR PROYEK : UMUR PROYEK 10 THN - HILANGNYA HASIL
PERTANIAN SELAMA 10 THN
CONTOH PELINGKUPAN WAKTU STUDI
RENCANA PEMBANGUNAN
RUMAH SAKIT SILOAM