Anda di halaman 1dari 63

Pelatihan Penyusunan Amdal Angkatan Ke-75

Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan


Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (PPSML SIL UI)
Bekerjasama Dengan
Pusdiklat SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Pelatihan Dasar Amdal


Proses Penyusunan Amdal
Dr. Khoe Susanto Kusumahadi, MS
Selasa, 27 Februari 2024
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat :

1. Menguraikan proses penapisan dalam Amdal


2. Menguraikan proses penyusunan Amdal
3. Menguraikan TataLaksana Uji Kelayakan Lingkungan
4. Menguraikan Konsep Perubahan Persetujuan Lingkungan
APAKAH PENAPISAN ITU??
Proses untuk menentukan rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib memiliki Amdal sesuai dengan
rencana tata ruang dan peraturan perundang-undangan
beserta pendekatan studi Amdal yang akan digunakan
serta kewenangan penilaian amdal.

JENIS DOKUMEN KEWENANGAN PENILAIAN


Penapisan Kegiatan
Wajib Amdal/UKL-UPL atau SPPL
PP 22 2021 : PPPLH Permen LHK 04 2021 :
(Kawasan Lindung) Daftar Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Amdal, UKL UPL atau
SPPL
KRITERIA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG MEMILIKI DAMPAK PENTING (Amdal)

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;


2. Eksploitasi SDA, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
3. Proses & kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran LH dan/
atau Kerusakan LH serta pemborosan & kemerosotan SDA dalam pemanfaatannya;
4. Proses & kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya
5. Proses & kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi SDA dan/atau perlindungan cagar budaya;
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan dan jasad renik
7. Pembuatan & penggunaan bahan hayati & nonhayati;
8. Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara
9. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempenga
ruhi LH
Kriteria Usaha dan/atau Kegiatan WAJIB UKL-UPL

Usaha dan/atau kegiatan wajib UKL-UPL disampaikan


oleh K/L terkait selaku pembina sektor kegiatannya.
Saat ini tiap K/L rata-rata UPL disampaikan oleh K/L
terkait selaku pembina sektor kegiatannya.

Saat ini tiap K/L rata-rata sudah memiliki daftar


tersebut, hanya perlu dilakukan update dan review
ulang serta penyesuaian dengan penetapan kode
KBLInya sudah memiliki daftar tersebut
Kriteria Usaha dan/atau Kegiatan WAJIB SPPL

Usulan Usaha dan/atau Kegiatan wajib SPPL


disampaikan oleh K/L terkait selaku pembina
sektor kegiatannya. Saat ini tiap K/L rata-rata
sudah memiliki daftar UKL-UPL, diluar daftar
Wajib Amdal & Wajib UKL-UPL dapat dikategori-
kan sebagai kegiatan wajib SPPL dan
penyesuaian dengan penetapan kode KBLI-nya
PENENTUAN KATEGORI AMDAL

DAYA DUKUNG DAYA TAMPUNG LH

Penetapan Kategori Amdal


pada PermenLHK No. 4/
2021
TATA CARA PENAPISAN
1. Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengisi ringkasan Penyajian Informasi
Lingkungan awal (PIL) atas usaha yang diusulkan.
2. Pencocokan dengan Tata ruang, PUU PPLH-SDA- PIPIB, jika sesuai → lanjut
3. Pencocokan ringkasan PIL dengan daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yan
g wajib memiliki Amdal (PermenLHK No.4/2021) → Wajib Amdal/ UKL-UPL

4. Jika berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung, maka
cocokkan ringkasan PIL, apakah berada dalam dan/atau berbatasan langsung den
gan kawasan lindung yang telah ditetapkan (PP No.22/2021) → Wajib Amdal/UKL-
UPL
INFORMASI YANG HARUS DITAMPILKAN DALAM RINGKASAN PIL PADA
KEGIATAN YANG DILAKUKAN PENAPISAN

1. Identitas Pengusul
2. Deskripsi Jenis Rencana Usaha 3. Status & kondisi
(Nama, Alamat, No Beserta Skala Besaran lingkungan
Tlp/Fax, Jabatan dll)

4. Analisis Dampak Lingkungan yang 5. Dan Informasi lain yang relevan


akan terjadi
Proses untuk menentukan, apakah Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Dapat Dilakukan?
Peta Indikatif Penghentian Izin Baru (PIPIB) – Inpres 5/2019
Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan
kawasan Lindung Wajib Memiliki AMDAL
LAMPIRAN 1 PP 22 TAHUN 2021
PENGENALAN DAFTAR KAWASAN LINDUNG

● Kawasan Hutan Lindung; • Kawasan Perlindungan Plasma


● Kawasan Lindung Gambut; Nutfah;
● Kawasan Resapan Air; • Kawasan Pengungsian Satwa;
● Sempadan Pantai; • Terumbu Karang;
● Sempadan Sungai; • Kawasan Konservasi Pesisir Dan
● Kawasan Sekitar Danau Atau Waduk; Pulau Pulau Kecil;
● Suaka Margasatwa Dan Suaka Margasatwa Laut; • Kawasan Konservasi
● Cagar Alam Dan Cagar Alam Laut; • Maritim;
● Kawasan Pantai Berhutan Bakau; • Kawasan Konservasi Perairan;
● Taman Nasional Dan Taman Nasional Laut; • Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa
● Taman Hutan Raya; Atau Biota Laut Yang Dilindungi.
● Taman Wisata Alam Dan Taman Wisata Alam Laut;
● Kawasan Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan;
● Kawasan Cagar Alam, Geologi;
● Kawasan Imbuhan Air Tanah;
● Sempadan Mata Air
Proses Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Dokumen Lingkungan
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal, UKL-UPL, atau SPPL
a. Kategori A paling lama 180 hari;
b. Kategori B paling lama 120 hari;
dan
c. Kategori C paling lama 60 hari.

a. Kompleksitas rencana usaha dan/


atau kegiatan;
b. Dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan terhadap LH;
c. Sensitifitas lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan; dan/atau
d. kondisi DDDT di lokasi rencana
usaha dan/atau kegiatan.
Peraturan Pemerintah No 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
• Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan
kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan menjalankan
usaha dan/atau kegiatannya
• Risiko adalah potensi terjadinya cedera/kerugian dari
suatu bahaya atau kombinasi kemungkinan dan akibat
bahaya.
• Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah Perizinan
Berusaha berdasarkan tingkat Risiko kegiatan usaha.
• Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha
adalah legalitas yang diberikan kepada Pelaku Usaha u/
menunjang kegiatan usaha.
• Nomor Induk Berusaha (NIB) adalah bukti registrasi/
pendaftaran Pelaku Usaha untuk melakukan kegiatan
usaha dan sebagai identitas bagi Pelaku Usaha dalam
pelaksanaan kegiatan usahanya
• Sertifikat Standar adalah pernyataan dan/atau bukti
pemenuhan standar pelaksanaan kegiatan usaha
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan

• Pengaturan kewenangan penerbitan PERSETUJUAN LINGKUNGAN didasarkan pada


kewenangan penerbitan PERIZINAN BERUSAHA atau PERSETUJUAN PEMERINTAH;
Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam Izin Lingkungan;
• Kewenangan tidak lagi berdasarkan pembagian kegiatan strategis Pusat, Provinsi
dan Kab/Kota;
• Pengaturan menyelaraskan kewenangan Persetujuan Lingkungan dengan Perizinan
Berusaha dan Persetujuan Pemerintah

Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan (PL) mengikuti


pembagian kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha (PB) dan Persetujuan
Pemerintah (PP)
PP. 5 TAHUN 2021, LAMPIRAN I SEKTOR ESDM
Kep.Men LHK No. 136/2024: Penugasan Proses Persetujuan Lingkungan yang
Merupakan Kewenangan Pusat Kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
Rangka Mendukung Pelaksanaan Perizinan Berusaha
LAMPIRAN I
I. Usaha dan/atau Kegiatan Tertentu Kewenangan Pusat yang Ditugaskan Penilaian atau
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidupnya kepada Pemerintah Provinsi
A. SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
B. SEKTOR PERHUBUNGAN
C. SEKTOR KESEHATAN, OBAT, DAN MAKANAN
D. PEKERJAAN UMUM
E. SEKTOR PARIWISATA

II. Usaha dan/atau Kegiatan Tertentu Kewenangan Pusat yang Ditugaskan Penilaian atau Pemer
iksaan Dokumen Lingkungan Hidupnya kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
A. SEKTOR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Kep.Men LHK No. 136/2024: Penugasan Proses Persetujuan Lingkungan yang
Merupakan Kewenangan Pusat Kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
Rangka Mendukung Pelaksanaan Perizinan Berusaha
LAMPIRAN II
I. Usaha Penanaman Modal Asing (PMA) yang Dikecualikan dan Tidak Termasuk Daftar yang
Ditugaskan kepada Pemerintah Provinsi
A. SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
B. SEKTOR KESEHATAN, OBAT, DAN MAKANAN
C. PEKERJAAN UMUM
D. SEKTOR PERTANIAN
E. SEKTOR PERINDUSTRIAN
F. SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN
II. Usaha Penanaman Modal Asing (PMA) yang Dikecualikan dan tidak Termasuk Daftar yang
Ditugaskan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
A. SEKTOR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
B. SEKTOR PERTANIAN
C. SEKTOR PERINDUSTRIAN
D. SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN
2
PROSES PENYUSUNAN AMDAL
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline dengan ting
kat risiko usaha, Penentuannya didasarkan pada kr
iteria Dampak Penting sebagaimana diatur dalam
Pasal 22 dan 23, UU 32/2009

Jenis Doku
Tingkat men Lingku Persetujuan Li
Risiko Usaha ngan ngkungan

Tinggi AMDAL SKKL Persyaratan p Perizinan Berus


Menengah Ti
enerbitan aha :
“termuat” dal • Izin
UKL-UPL PKPLH
nggi
Menengah R
am Perizinan • Sertifikat Standar
endah Berusaha • NIB

Rendah SPPL NIB

NIB sebagai Perizinan B


erusaha telah menginte
Tingkat Risiko Usaha digunak grasikan SPPL
an untuk penetapan jenis Pe
rizinan Berusaha yang harus
dimiliki oleh pelaku usaha
MUATAN FORMULIR KERANGKA ACUAN

1. INFORMASI UMUM
a. Nama Usaha dan/atau Kegiatan. 2 PELINGKUPAN
b. Nama dan jabatan penanggung jawab Usaha dan/atau a. Rencana usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi men
Kegiatan. imbukan dampak
c. Penyusun Amdal. b. Pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan
d. Deskripsi rencana Usaha dan/atau Kegiatan. Pada c. Komponen Rona Lingkungan Terkena Dampak
bagian ini dijelaskan rencana dan/atau kegiatan utama dan d. Dampak Potensial
pendukung berikut alternatif rencana usaha dan/atau e. Evaluasi Dampak potensial
kegiatan serta dengan rencana pengelolaan dan f. Dampak Penting Hipotetik
pemantauan yang telah dipersiapkan. g. Batas Wilayah Studi (Batas Proyek, Ekologis, Sosia
e. Lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan. Pada bagian l, dan Administratif)
ini dijelaskan posisi lokasi rencana usaha dan/atau h. Batas Waktu Kajian
kegiatan yang akan dilakukan, informasi kegiatan lain di
sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan serta
keterkaitannya dengan keberadaan lokasi ataupun 3 METODE STUDI
kawasan sensitif yang ada. a. Metode Pengumpulan dan analisis data
f. Hasil pelibatan masyarakat. Pada bagian ini dijelaskan b. Metode Prakiraan Dampak penting yang akan digunakan
hasil pelibatan masyarakat berupa saran, pendapat dan c. Metode Evaluasi secara holistik
tanggapan yang dihasilkan dari proses pengumuman dan
konsultasi publik yang telah dilakukan oleh penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan beserta saran, pendapat,
dan tanggapan dari pemerhati LH dan/atau masyarakat
berkepentingan lainnya yang telah disaring oleh TUK LH
FORMULIR KERANGKA ACUAN
1. Informasi Umum

2. Pelingkupan

3. Metode Studi
PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN ANDAL

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan dan Manfaat Usaha dan/atau Kegiatan
1.3 Pelaksanaan Studi
1.4 Deskripsi Singkat Rencana Usaha dan/atau Kegiatan :
• Status studi Amdal : penyusunan Amdal dilakukan pada tahap perencanaan, studi kelayakan atau
sudah memiliki basic design atau DED.
• Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan : deskripsi rencana tata ruang wilayah (nasional,
provinsi dan/atau kabupaten/kota, kesesuaian dengan RDTR, kesesuaian dengan RZWP3K atau
kesesuaian dengan PIPPIB.
• Jadwal rencana usaha dan/atau kegiatan : jadwal pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan
untuk tahapan pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi.
1.5 Ringkasan Pelingkupan : deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan yang disepakati pada BA FKA,
DPH, BWS, dan BWK
BAB II DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BESERTA ALTERNATIFNYA:
Tujuannya mengidentifikasi komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang
menjadi sumber dampak

2.1. Jenis atau skala rencana kegiatan


2.2. Identifikasi sumber dampak dan interaksinya dengan komponen lingkungan sekitar
2.3. Menjelaskan jika menimbulkan persinggunggan (sungai, jalan, rel, permukiman dll)
2.4. Sumber daya yang akan digunakan, misalnya bila menggunakan air, (sumber air serta
kualitasnya, energi, sumber dan besaran kebutuhan bahan baku dan bahan penolong yang akan
digunakan pada tahap konstruksi dan operasi), air limbah domestik dari pemakaian air bersih,
dan LB3 yang dihasilkan;
2.5. Pengelolaan Lingkungan Hidup awal yang akan dilakukan yang menjadi bagian rencana
kegiatan, Identifikasi sumber dampak ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal berikut:
a. Bentuk & karakteristik komponen rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut (aktivitas, proses
fasilitas atau sarana tertentu).
b.Tahap-tahap di mana rencana usaha dan/atau kegiatan itu akan mengeluarkan buangan atau
menimbulkan perubahan dalam lingkungan yaitu tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi
BAB 3 RONA LINGKUNGAN HIDUP RINCI
Berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup (environmental setting) secara rinci dan mendalam
di lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang relevan dengan dasar DPH. Deskripsi rona
lingkungan Hidup rinci sebagaimana dimaksud, mencakup:
a. Komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak penting antara lain:
1) Komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya geologi, tanah, air permukaan, air bawah tanah,
udara, kebisingan, getaran, kebauan dan lain sebagainya;
2) Komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka
dan/atau endemik serta habitatnya, dan lain sebagainya;
3) Komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, demografi, pola
pemanfaatan lahan, mata pencaharian, budaya setempat, relasi sosial dan masyarakat rentan,
situs arkeologi, situs budaya dan lain sebagainya;
4) Komponen kesehatan masyarakat, seperti perubahan tingkat kesehatan masyarakat.
b. Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diusulkan beserta potensi interaksi dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup
Tujuan penjelasan ini adalah memberikan gambaran utuh tentang kegiatan-kegiatan
lain yang sudah ada atau direncanakan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
BAB 4 HASIL DAN EVALUASI KETERLIBATAN MASYARAKAT

Pada bagian ini disajikan informasi dari SPT yang didapatkan pada saat pengumuman dan
konsultasi publik dengan masyarakat yang terkena dampak langsung dan/atau saran,
pendapat, dan tanggapan yang disampaikan oleh TUK LH.
Informasi yang disampaikan berupa:
a. Informasi deskriptif tentang keadaan lingkungan sekitar;
b. Kekhawatiran tentang perubahan lingkungan yang mungkin terjadi;
c. Harapan tentang perbaikan lingkungan atau kesejahteraan akibat
adanya rencana kegiatan; atau
d. Saran, pendapat dan tanggapan lainnya yang relevan.
BAB V PENETAPAN DPH, BATAS WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN
5.1 Penentuan DPH berdasar 4 kriteria
5.2 Batas Wilayah Studi (overlay batas proyek, batas administrasi, batas ekologis dan sosial)
5.3 Batas Waktu Kajian (rentang waktu prakiraan dampak, dimana BWK digunakan sebagai
tolok ukur waktu untuk menghitung besaran dampak)

BAB VI PRAKIRAAN DAMPAK PENTING DAN PENENTUAN SIFAT PENTING DAMPAK

• Besaran dampak diprakirakan sesuai metode ilmiah untuk setiap DPH


• Perbedaan besaran dampak tanpa dan dengan proyek dalam BWK
• Besaran dampak penting yang ditetapkan berdasarkan BWS yang didapatkan
berdasarkan metode ilmiah ditentukan.
• Sifat penting dampaknya berdasarkan kriteria/ukuran dampak penting (7 Kriteria)
• Perhitungan dan Analisis Prakiraan DPH
4 KRITERIA PENENTUAN DPH
1. Besaran rencana usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan dampak tersebut
dan rencana pengelolaan lingkungan awal yang menjadi bagian rencana Usaha
dan/atau Kegiatan untuk menanggulangi dampak.
2. Kondisi rona lingkungan yang ada termasuk kemampuan mendukung usaha dan/
atau kegiatan tersebut atau tidak.
3. Pengaruh rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap kondisi usaha dan/atau
kegiatan lain di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan atau sebaliknya.
4. Intensitas perhatian masyarakat terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan baik
harapan, dan kekhawatiran persetujuan atau penolakan terhadap rencana usaha
dan/atau kegiatan.
BAB VII EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN
Sekurang kurangnya berisi :
1. Bentuk hubungan keterkaitan dan interaksi DPH beserta karakteristiknya antara lain seperti
frekuensi Terjadi dampak, durasi dan intensitas dampak, yang pada akhirnya dapat digunakan
untuk menentukan sifat penting dan besaran dari dampak-dampak yang telah berinteraksi pada
ruang dan waktu yang sama.
2. Komponen-komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang paling banyak menimbulkan dampa
k lingkungan.
3. Area-area yang perlu mendapat perhatian penting (area of concerns) beserta luasannya (lokal,
regional, nasional, atau bahkan international lintas batas negara), antara lain sebagai contoh
seperti:
1) area yang mendapat paparan dari beberapa dampak sekaligus dan banyak dihuni oleh berbagai
kelompok masyarakat;
2) area yang rentan/rawan bencana yang paling banyak terkena berbagai dampak lingkungan; dan
/atau
3) kombinasi dari area sebagaimana dimaksud di atas atau lainnya.
4. Berdasarkan informasi hasil telaahan seperti di atas, selanjutnya dilakukan telaahan atas berbagai
opsi Pengelolaan dampak lingkungan yang mungkin dilakukan, ditinjau dari ketersediaan opsi
pengelolaan terbaik
PP 22 th 2021, Pasal 47 (1)
10 Kriteria Penentuan Kelayakan/Ketidaklayakan Lingkungan
MUATAN DOKUMEN RKL-RPL
BAB I PENDAHULUAN, menjelaskan maksud dan tujuan, dan penyataan komitmen/
kebijakan lingkungan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, dalam bentuk matrik atau
tabel yang mengandung elemen :
• Dampak lingkungan
• Sumber dampak
• Indikator keberhasilan
• Bentuk pengelolaan lingkungan hidup
• Lokasi pengelolaan lingkungan hidup
• Periode pengelolaan lingkungan hidup
• Institusi pengelolaan lingkungan hidup (pelaksana, pengawas dan penerima laporan)
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Disajikan dalam bentuk matrik/tabel dengan elemen :
• Dampak lingkungan yang dipantau (jenis dampak, indikator/parameter dan sumber dampak)
• Bentuk pemantauan LH (metode pengeumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan
frekuensi)
• Institusi pemantauan (pelaksana, pengawas dan penerima laporan)
BAB IV PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL
BAB V DAFTAR PUSTAKA
BAB VI LAMPIRAN
MATRIK RKL RPL
DETAIL LAMPIRAN A
NDAL
3
TATA LAKSANA UJI KELAYAKAN LINGKUNGAN
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan
 Pengaturan kewenangan penerbitan persetujuan lingkungan didasarkan pada
kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha;
 Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam Izin Lingkungan;
 Kewenangan tidak lagi berdasarkan pembagian kegiatan strategis Pusat,
Provinsi dan Kab/Kota; Pengaturan menyelaraskan kewenangan Persetujuan LAMPIRAN 1
Lingkungan dengan Perizinan Berusa
PP 5 2021
 Kewenangan penerbitan persetujuan lingkungan, penerbitan perizinan
berusaha, pengawasan dan penerbitan sanksi administrasi didasarkan pada
KEWENANGAN PERIZINAN BERUSAHA
– Menteri
– Gubernur atau
– Bupati/Walikota
Penyelenggaraan PPLH
Penyelenggaraan PPLH
4
KONSEP PERUBAHAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN
PENYAJIAN INFORMASI LINGKUNGAN (PIL)
CHEK LIST PENYAJIAN INFORMASI LINGKUNGAN (PIL)
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/
atau Kegiatan Wajib Amdal
No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL RKL-RPL
1. DPH yang ditimbulkan Rencana perubahan akan Tidak terdapat jenis DPH baru
akibat rencana perubahan berpotensi menimbulkan jenis
usaha dan/atau kegiatan DPHbaru
2. BWS Amdal Rencana perubahan akan Rencana perubahan dimaksud
berpotensi mengubah BWS tidak mengubah batas wilayah
studi
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL
Perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan Wajib Memiliki UKL
- UPL
Apabila perubahan usaha dan/atau kegiatan yang Menyebabkan skala/besaran usaha dan/atau kegiatan
direncanakan termasuk dalam skala besaran jenis rencana tersebut termasuk dalam kriteria wajib memiliki Amdal
usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL (Skala/Besaran bersifat kumulatif)

Skala/
Besaran

UKL-UPL baru (Peng AMDAL baru (Penge


embangan) mbangan)
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL
SESUAI PPRI NO. 22 TH 2021 (LAMPIRAN V)
MUATAN INFORMASI ADDENDUM ANDAL DAN RKL-RPL TIPE A

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Penanggung jawab Usaha dan/atau kegiatan dan pelaksana studi/
Tim Penyusun
BAB II DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN MENCAKUP EKSISTING DAN
RENCANA
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
BAB IV EVALUASI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN EKSISTING DAN PEMILIHAN DPH YANG
SESUAI
BAB V PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK PENTING
BAB VI RKL-RPL
BAB VII DAFTAR PUSTAKA
BAB VIII LAMPIRAN
MUATAN INFORMASI ADDENDUM ANDAL DAN RKL-RPL TIPE B

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dan Pelaksana Studi/
Tim Penyusun
BAB II DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN, DISAJIKAN
BERDASARKAN DOKUMEN PIL
BAB III DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN HIDUP
BAB IV EVALUASI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN EKSISTING DAN IDENTIFIKASI
KOMPONEN LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK YANG SESUAI
BAB V RKL-RPL
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
BAB VII LAMPIRAN
MUATAN INFORMASI ADDENDUM ANDAL DAN RKL-RPL TIPE C

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dan Pelaksana Studi/
Tim Penyusun
BAB II DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN,
DISAJIKAN BERDASARKAN DOKUMEN PIL
BAB III RKL-RPL
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB V LAMPIRAN
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai