Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu : AMDAL

PERTEMUAN KE 14
ANALISIS DATA SURVEI LALU LINTAS (DASAR)

OLEH :

RULI ALAUDIN DOODE


19630045

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKSHANUDDIN
BAUBAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat yang Allah SWT anugerahkan kepada kita
sehingga kesehatan badan, iman dan pikiran tercurahkan kepada kita melalui
rahmat-Nya. Kesehatan merupakan sesuatu yang paling berharga, dimana
menjaga kesehatan pribadi harus dimulai dari menjaga kesehatan lingkungan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam
menambah wawasan dan untuk penyelesaian tugas yang diberikan oleh dosen.
Akhirnya saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung  penyusunan
makalah ini. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah
SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan .............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa Amdal,
UKL-UPL dan SPPL merupakan “Dokumen Lingkungan Hidup.” Walaupun
SPPL hanya terdiri dari satu sampai dua lembar (karena hanya berupa surat
pernyataan) dalam peraturan tersebut tetap disebut sebagai dokumen
lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Konsep dasar dokumen UKL-UPL
2. Pemahaman dokumen UKL-UPL

C. Tujuan
1. Konsep dasar dokumen UKL-UPL
2. Pemahaman dokumen UKL-UPL

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian UKL-UPL
UKL – UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan
Lingkungan) adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/ atau
kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/ atau kegiatan.
Dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa Amdal,
UKL-UPL dan SPPL merupakan “Dokumen Lingkungan Hidup.” Walaupun
SPPL hanya terdiri dari satu sampai dua lembar (karena hanya berupa surat
pernyataan) dalam peraturan tersebut tetap disebut sebagai dokumen
lingkungan.

B. Persamaan dari ketiga dokumen tersebut adalah:


1. Waktu penyusunan
Amdal, UKL-UPL dan SPPL disusun sebelum dilaksanakannya
suatu usaha dan/ atau kegiatan. Artinya penanggung jawab usaha dan/ atau
kegiatan harus memiliki rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan ditimbulkan dari usaha/ kegiatan.
2. Tujuan penyusunan
Tujuan disusun dokumen lingkungan (bagi pemrakarsa) adalah agar
suatu usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukan tidak menimbulkan
pencemaran, perusakan, gangguan terhadap lingkungan atau dampak sosial
lainnya. Bahkan dalam amdal dan UKL-UPL telah dikembangkan upaya
pengembangan sosial di lingkungan sekitarnya (misalnya Corporate
Social Responsibility). Sedangkan tujuan penyusunan dokumen
lingkungan bagi pemerintah (pusat maupun daerah) adalah sebagai bahan
pengambilan keputusan apakah rencana usaha dan/ atau kegiatan yang
diajukan tersebut laik dilaksanakan atau tidak.

C. Perbedaan dari ketiga dokumen tersebut adalah:


1. Skala Usaha dan/ atau Kegiatan
misalnya kegiatan pengambilan air sungai sebesar 250 liter/ detik
atau lebih, maka kegiatan tersebut harus menyusun amdal. Tetapi jika di
bawah 250 liter/ detik, maka cukup dengan UKL-UPL. Atau misalkan
direncanakan membangun gedung dengan luas lahan 5 Ha atau lebih,
maka wajib menyusun amdal. Tetapi jika di bawah 5 Ha, maka cukup
dengan amdal. Skala usaha dan/ atau kegiatan ini dapat dilihat dari luas
lahan/ luas bangunan/ kapasitas produksi/ debit/ tinggi/ panjang/ volume/
tekanan/  besarnya tegangan dan lain-lain disesuaikan dengan jenis usaha
dan/ atau kegiatannya.
2. Dampak terhadap lingkungan
Sudah jelas bahwa amdal dikhususkan untuk usaha dan/ atau
kegiatan yang menimbulkan dampak penting. Dampak penting adalah
perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh
suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
3. Format dokumen
 Format Amdal mengikuti format yang ada dalam lampiran I, II dan
III Permen LH No 16 Tahun 2012
 Format UKL-UPL mengikuti format yang ada dalam lampiran IV
Permen LH No. 16 Tahun 2012.
 Format SPPL mengikuti format yang ada dalam lampiran V Permen
LH No. 16 Tahun 2012.
4. Penyusun
Amdal disusun oleh penyusun yang telah memiliki sertifikat
kompetensi penyusun amdal. Sedangkan UKL-UPL dan SPPL dapat
langsung disusun oleh pemrakarsa usaha dan/ atau kegiatan.

5. Mekanisme Penyusunan
Amdal harus melewati tahapan penilaian amdal yang dilakukan oleh
Komisi Penilai Amdal. Sedangkan UKL-UPL, di beberapa daerah
mewajibkan presentasi/ ekspose sebelum dikeluarkan surat rekomendasi
dan di beberapa daerah tidak mewajibkan ekspose. Sedangkan SPPL
hanya mengisi form dan mendaftarkannya ke instansi lingkungan hidup.

Untuk lebih jelasnya, apakah suatu usaha dan/ atau kegiatan tergolong
pada wajib amdal, UKL-UPL atau SPPL maka dilakukan penapisan
sesuai Permen LH No. 5 Tahun 2012. Jika usaha dan/ atau kegiatan sesuai
dengan kriteria dalam lampiran I Permen LH No. 5 Tahun 2012, maka wajib
amdal, selain itu adalah wajib UKL-UPL atau SPPL. Dan untuk menentukan
UKL-UPL atau SPPL maka dilakukan penapisan sesuai peraturan gubernur
atau bupati/ walikota setempat.

D. Tahapan
1. Pemrakarsa menyerahkan permohonan UKL-UPL ke Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) untuk dilakukan
pemeriksaan administrasi
2. Setelah kelengkapan administrasi permohonan diperiksa, berikutnya
dilakukan pemeriksaan substansi UKL-UPL
3. Pemrakarsa mendapatkan tanda bukti penerimaan dari instansi
pemeriksa dan instansi pemeriksa melakukan uji administrasi
4. Jika hasil pemeriksaan telah lengkap, Pemrakarsa diberikan
pernyataan kelengkapan administrasi
5. Pejabat yang ditunjuk, kepala instansi lingkungan hidup provinsi,
kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota sesuai
kewenangannya mengumumkan permohonan Izin Lingkungan
6. Substansi formulir UKL-UPL yang diajukan Pemrakarsa diperiksa
melalui rapat koordinasi
7. Setelah melalui pemeriksaan, UKL-UPL telah disusun sesuai
dengan pedoman penyusunan UKL-UPL
8. Substansi UKL-UPL sudah sesuai dengan kriteria
9. Substansi UKL-UPL disetujui
10. Rekomendasi persetujuan UKL-UPL dan Izin Lingkungan
diterbitkan
(Sumber: Permen LH No.8/2013 Lampiran VIII)

D. Proses dan prosedur UKL-UPL tidak dilakukan seperti AMDAL


tetapi dengan menggunakan formulir isian yang berisi :
1. Identitas pemrakarsa
2. Rencana Usaha dan/atau kegiatan
3. Dampak Lingkungan yang akan terjadi Program pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
4. Tanda tangan dan cap

5. Formulir Isian diajukan pemrakarsa kegiatan kepada :


1. Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan
hidup Kabupaten/Kota untuk kegiatan yang berlokasi pada satu
wilayah kabupaten/kota
2. Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan
hidup Propinsi untuk kegiatan yang berlokasi lebih dari satu
Kabupaten/Kota
3. Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan
hidup dan pengendalian dampak lingkungan untuk kegiatan yang
berlokasi lebih dari satu propinsi atau lintas batas negara.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
UKL – UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan
Lingkungan) adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/ atau
kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/ atau kegiatan.

B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

DAFTAR PUSTAKA
https://environment-indonesia.com/apa-itu-amdal-ukl-upl-dan-sppl/

Anda mungkin juga menyukai