Anda di halaman 1dari 8

PP NOMOR 27 TAHUN 2012 VS PP NOMOR 22 TAHUN 2021

Tugas : Pengantar AMDAL

Dosen :Etyn Yunita, M.Si

KELOMPOK

Dwi Putra Laksana (11180950000080)


Farhan Wahyu Febrian (11180950000086)
Adelia Nur Kholifah (11180950000112)
PENGERTIAN

PP NO. 27 TAHUN 2012 PP. NO. 22 TAHUN 2021


• Peraturan Pemerintah RI • Peraturan Pemerintah RI Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan
Tentang Izin Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Mengingat : • Mengingat :

Pasal 5 Ayat (2) UUD 1945 Pasal 5 Ayat (2) UUD 1945
UUD NO. 32 Tahun 2009 UUD NO. 32 Tahun 2009
UUD NO. 11 Tahun 2020 (Cipta Kerja)
PERBEDAAN

PP NOMOR 22 TAHUN 2021 PP NOMOR 27 TAHUN 2012


• Pasal 5 Ayat 2 : Rencana Usaha dan/atau Pasal 3 Ayat 1 : Setiap Usaha dan/atau Kegiatan
Kegiatan yang wajib memiliki Amdal yang berdampak penting terhadap lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: hidup wajib memiliki Amdal.
(b). Jenis rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang
lokasi Usaha dan/atau Kegiatan dilakukan di dalam
dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
lindung.

• Pasal 10 Ayat 1 : Kewajiban memiliki Amdal • Pasal 13 Ayat : Usaha dan/atau Kegiatan yang
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) berdampak penting terhadap lingkungan hidup
dikecualikan bagi rencana usaha dan/atau dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal
kegiatan yang : sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 apabila :
a) Lokasi berada di kabupaten/kota yang a) Lokasi rencana usaha berada dikawasan yang
memiliki rencan detail Tata Ruang dilengkapi telah memiliki amdal kawasan.
Kajian Lingkungan Hidup. b) Lokasinya berada pada kabupaten/kota yang
b) Lokasinya berada pada kawasan hutan yang telah memiliki rencana detail tata ruang atau
telah memiliki rencana Kelola Hutan rencana ruang kawasan strategis.
dilengkapi Kajian Lingkungan hidup c) Kegiatan dilakukan dalam tanggap darurat
bencana
c) Program Pemerintah/Pemerintah Daerah
yang memiliki kebijakan, rencana, atau program
rencana induk yang memiliki Kajaian
Lingkungan Hidup Strategis
d) Dilakukan pada Kawasan Batasan Lindung
yang dikecualikan
e) Berupa kegiatan Pemerintah/Pemerintah dalam
rangka penelitian.
f) Kegiatan yang berada di dalam kawasan yang
telah dilengkapi dengan Amdal kawasan dan
Persetujuan Lingkungan kawasan.
g) Lokasi berada pada kawasan yang
dipersyaratkan menyusun RKL-RPL rinci
yang telah dilengkapi dengan Amdal kawasan
dan Persetujuan Lingkungan kawasan.
h) Kondisi Tanggap Darurat Bencana
i) Dalam rangka pemulihan fungsi Lingkungan
Hidup, di kawasan yang tidak dibebani
Perizinan Berusaha.
j) Lokasi berbatasan langsung atau berada dalam
kawasan lindung, yang telah mendapatkan
penetapan pengecualian wajib Amdal dari
instansi yang berwenang dan bertanggung
jawab terhadap pengelolaan kawasan lindung.
PP NOMOR 22 TAHUN 2021 PP NOMOR 27 TAHUN 2012
• Pasal 26 : Amdal sebagaimana dimaksud dalam • Pasal 5 Ayat (1) : Penyusunan Amdal
pasal 22 ayat (1) terdiri atas: sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
a. Formulir Kerangka Acuan dituangkan ke dalam dokumen Amdal yang
b. Andal terdiri atas :
c. RKL - RPL a. Kerangka Acuan
b. Andal
c. RKL - RPL
• Pasal 21 Ayat 1 : Amdal disusun oleh • Pasal 4 Ayat 1 : Amdal sebagaimana dimaksud
penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam Pasal 3 ayat (1) disusun oleh
pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Pemrakarsa pada tahap perencanaansuatu
Kegiatan. Usaha dan/atau Kegiatan.
• Pasal 22 Ayat 1 : Dalam menyusun dokumen • Pasal 8 Ayat 1 : Dalam menyusun dokumen
Amdal, Pemrakarsa wajib menggunakan Amdal, Pemrakarsa wajib menggunakan
pendekatan studi : pendekatan studi :
a. Tunggal ; a. Tunggal ;
b. Terpadu ; atau b. Terpadu ; atau
c. Kawasan c. Kawasan
PP NOMOR 22 TAHUN 2021 PP NOMOR 27 TAHUN 2012
• Pasal 36 Ayat 1: Kementrian/lembaga • Pasal 20 Ayat 1: Kerangka Acuan sebagaimana
pemerintah nonkementrian yang membidangi dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) huruf a disusun
sektor bidang Usaha dan/atau Kegiatan wajib oleh Pemrakarsa sebelum penyusunan Andal
Amdal menyusun Formulir Kerangka Acuan dan RKL-RPL.
spesifik sesuai dengan jenis Usaha dan/atau
Kegiatan.

• Pasal 38 Ayat 1: Formulir Kerangka Acuan • Pasal 20 Ayat 2: Kerangka Acuan yang telah
yang telah diisi dan diajukan oleh penanggung disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
jawab Usaha dan/atau Kegiatan sebagaimana diajukan kepada;
dimaksud dalam Pasal 37 diperiksa oleh: a. Menteri melalui sekretariat Komisi Penilai
a. Menteri melalui Tim Uji Kelayakan Amdal Pusat, untuk Kerangka Acuan yang
Lingkungan Hidup yang berkedudukan di dinilai oleh Komisi Penilai Amdal Pusat;
pusat; b. gubernur melalui sekretariat Komisi Penilai
b. gubernur melalui Tim Uji Kelayakan Amdal provinsi, untuk Kerangka Acuan yang
Lingkungan Hidup yang berkedudukan di dinilai oleh Komisi Penilai Amdal Provinsi; atau
provinsi; atau c. bupati/walikota melalui sekretariat Komisi
c. bupati/wali kota melalui Tim Uji Kelayakan Penilai Amdal kabupaten/kota, untuk
Lingkungan Hidup yang berkedudukan di Kerangka Acuan yang dinilai oleh Komisi
kabupaten/kota. Penilai Amdal kabupaten/kota.
Peran Masyarakat
“PP no. 22 Tahun 2021”

Peran serta masyarakat menjadi sesuatu yang mutlak dalam


kerangka menciptakan lingkungan hidup yang sehat. Makna
kesehatan tidak semata secara fisik dengan lingkungan yang baik.
Lebih dari itu kesehatan fisik semata. Dalam kaitan ini, setiap
orang adalah bagian dari masyarakat dan masyarakat memiliki
hak, kewajiban dan peran yang sama dalam pengelolaan
lingkungan, tanpa terkecuali.
• 1. Pelibatan penyusunan Amdal
Pada Peraturan Pemerintah ini, penyusunan dokumen Amdal hanya
melibatkan masyarakat yang terdampak langsung terhadap rencana usaha
dan/atau kegiatan. Berbeda dengan UU PPLH yang sebelumnya harus
melibatkan juga pemerhati lingkungan. Dokumen Amdal disusun oleh
pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.

• 2 . Tanggungjawab Limbah B3
Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya
menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau yang
menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggung jawab
mutlak atas kerugian yang terjadi dari usaha dan/atau kegiatannya.

Anda mungkin juga menyukai