Anda di halaman 1dari 8

Induksi Mutasi Kromosom dengan Kolkisin Pada Bawang Putih (Allium

sativum L.) Kultivar ‘Kesuna Bali’


(Induced Chromosome Mutation Using Colchicine in Garlic (Allium sativum
Linn.) Cultivar ‘Kesuna Bali’)

Made Pharmawati1*), Ni Luh Ayu Jami Wistiani1)


1)Program Studi Magister Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Jalan PB
Sudirman, Denpasar, Bali.
*)Email korespondensi pharmawati@hotmail.com

Diterima 12 Januari 2015, diterima untuk dipublikasikan 25 Februari 2015

Abstrak

Tanaman bawang putih (Allium sativum L.) adalah tanaman holtikultura yang
memiliki banyak manfaat terutama umbinya yang umumnya digunakan sebgai
bumbu dan obat. Salah satu kultivar bawang putih yang ditanam di Bali adalah
‘Kesuna Bali’ yang hanya memiliki satu siung. Salah satu cara untuk memperbaiki
karakter tanaman adalah dengan cara induksi mutasi kromosom dengan kolkisin.
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perlakuan kolkisin terhadap indeks
stomata dan jumlah kromosom dari tanaman ‘Kesuna Bali’. Penelitian menggunakan
Rancangan Acak Kelompok dengan enam ulangan. Perlakuan kolkisin yang
digunakan adalah 5%, 10% dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan kolkisin menurunkan indeks stomata dan meningkatkan jumlah
kromosom. Kromosom triploid (2n=3x=24) dihasilkan pada perlakuan kolkisin 20%.
Kata kunci : Allium sativum L., ’Kesuna Bali”, kolkisin, mutasi, sitologi

Abstract

Garlic (Allium sativum L.) is a horticultural crop that has many benefits,
especially as spice and traditional medicine. One of garlic cultivars planted in Bali is
‘Kesuna Bali’ which only has one clove. To improve characters of ‘Kesuna Bali’,
modification of ‘Kesuna Bali’ properties can be done by means of induced mutation
using colchicine. This research aims to analyse the effect of colchicine on stomata
index and the number of chromosomes of 'Kesuna Bali'. This research used
randomized block design with six replicates. In this experiment the concentration of
colchicine used were 5%, 10% and 20%. The results of this study showed that
colchicine treatment of 20% resulted in the lowest stomata index and there was an
increase in chromosome number. Colchicine at concentration of 20% resulted in
triploid chromosome set (2n = 3x = 24).
Keywords: Allium sativum L., ’Kesuna Bali”, cholchicine, mutation, cytology

PENDAHULUAN mengobati beberapa penyakit seperti


Tanaman bawang putih (Allium infeksi pernafasan dan untuk
sativum L.) adalah tanaman meningkatkan vitalitas tubuh (Pratimi
holtikultura yang memiliki banyak 1995). Wijaya et al. (2014)
manfaat terutama umbinya yang menyatakan bahwa produksi bawang
digunakan sebagai bumbu dan dapat putih di Indonesia belum mampu
Pharmawati dan Wistiani, Induksi mutasi …… 19

memenuhi permintaan kebutuhan memiliki bunga. Perbaikan sifat dapat


pangan masyarakat sehingga diupayakan dengan cara lain di
menyebabkan selisih dan kekosongan antaranya dengan induksi mutasi
yang cukup besar antara konsumsi (Chahal dan Gosal 2002, Soedjono
dan produksi dalam negeri. 2003).
Pada tahun 2012 produksi Salah satu induksi mutasi yang
bawang putih Indonesia adalah dikenal adalah induksi polipoid (Suryo
296.500 ton, sementara permintaan 2007). Induksi poliploid dapat
bawang putih nasional sebesar dilakukan dengan pemberian mutagen
400.000 ton. Untuk memenuhi kimia seperti kolkisin pada jaringan
kebutuhan bawang putih nasional, meristem tanaman (Sofia 2007).
pemerintah Indonesia melakukan Senyawa ini dapat menghalangi
impor bawang putih tahun 2013 terbentuknya benang-benang spindel
sebesar 320 ribu ton terutama impor pada pembelahan sel sehingga
bawang putih asal Cina. Impor menyebabkan terbentuknya individu
bawang putih ini disebabkan oleh poliploid. Penggunaan kolkisin ini
beberapa kendala seperti luas lahan dapat meningkatkan jumlah
yang sempit, biaya produksi tinggi, kromosom Penelitian pada bawang
kualitas bibit bawang putih yang merah menunjukkan bahwa terdapat
digunakan rendah serta variasi bentuk, ukuran dan jumlah
ketergantungan masyarakat Indonesia kromosom pada ujung akar bawang
terhadap konsumsi bawang putih merah akibat pemberian kolkisin
(BPS 2012). (Suminah et al. 2002).
Salah satu kultivar bawang Menurut Suminah et al. (2002)
putih yang ditanam di Bali adalah perendaman kolkisin konsentrasi 1%
‘Kesuna Bali’ yang hanya memiliki selama 6 jam dapat menambah
satu siung sedangkan bawang putih jumlah kromosom pada bawang
biasa memiliki banyak siung. Kualitas merah (Allium ascolinum L.) menjadi
bibit ‘Kesuna Bali’ yang rendah dan tetraploid (2n=4x=32), pentaploid
mudah terserang penyakit (2n=5x=40), heksaploid (2n=6x=48),
menyebabkan para petani mengganti septaploid (2n=7x=56), oktaploid
penanaman’Kesuna Bali’ dengan (2n=8x=64) dan nonaploid
bawang putih biasa. Keunggulan yang (2n=9x=72). Variasi genetik pada
dimiliki oleh ‘Kesuna Bali’ yaitu rasa tingkat ploidi juga dapat dilihat dari
yang dihasilkan lebih pedas indeks stomata tanaman. Penelitian
dibandingkan dengan bawang putih Lu dan Bridgen (1997) melaporkan
biasa. Selain itu kandungan bahwa tanaman Alstroemaria sp
antimikroba pada senyawa kimia diploid mempunyai 39 stomata per
‘Kesuna Bali’ lebih besar mm2 dan yang tetraploid mempunyai
dibandingkan bawang putih biasa kerapatan stomata lebih rendah, yaitu
sehingga sering digunakan sebagai 22 stomata per mm2. Tujuan
bahan obat tradisional (Pratimi, 1995). penelitian ini adalah menganalisis
Untuk meningkatkan produksi ‘Kesuna pengaruh perlakuan kolkisin terhadap
Bali' diperlukan perbaikan sifat genetik jumlah kromosom dan indeks stomata
dan agronomik. Perbaikan sifat dari tanaman kesuna bali (Allium
genetik ‘Kesuna Bali’ tidak dapat sativum L.).
dilakukan dengan persilangan karena
sebagian besar genus Allium tidak
20 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2015, VOL. 5 NOMOR 1

METODE Daun ‘Kesuna Bali’ yang


Penelitian ini menggunakan berumur ± 10 MST di potong dan
umbi ‘Kesuna Bali’ yang diambil dari digunakan sebagai bahan untuk
daerah pertanian bawang putih di perhitungan indeks stomata. Untuk
Desa Pakisan, Kecamatan Sawan, pengamatan kromosom digunakan
Kabupaten Buleleng, Bali. teknik polibag berlapis dengan tujuan
Perendaman umbi dilakukan dengan menghindari pencabutan tanaman
kolkisin (non analytical grade dari pada saat pengambilan akar.
Biotech Agro) yang pada konsentrasi Rancangan percobaan yang
yang bervariasi yaitu 0% (kontrol), digunakan dalam penelitian ini adalah
5%, 10% dan 20% selama 12 jam rancangan acak kelompok (RAK)
kolkisin, 12 jam air kemudian dengan enam kali ulangan acak
direndam kembali selama 12 jam digunakan dalam pengamatan.
pada larutan kolkisin sesuai intruksi Indeks stomata diamati
perusahaan (Biotech Agro). dengan memfiksasi daun kesuna bali
Selanjutnya umbi ditanam pada dalam alkohol 75%, kemudian
polibag dengan diameter 30 cm dan direndam dalam larutan HNO3 25%
tinggi 15 cm lalu dibuat lubang tanam selama 15 – 30 menit. Selanjutnya
dengan ke dalaman kurang lebih 5-7 daun dicuci dengan aquadest
cm menggunakan kayu. Kemudian kemudian disayat, sayatan epidermis
umbi ‘Kesuna Bali’ dimasukkan direndam dalam larutan Bayclin
secara tegak ke dalam lubang tanam selama 1 – 5 menit lalu diwarnai
dan ditutup dengan mulsa jerami dengan safranin di atas gelas objek,
setebal 5 cm pada masing-masing dicuci aquadest, kemudian ditetesi
polibag. Pemeliharaan dilakukan gliserin 10% dan ditutup dengan gelas
dengan menyemprotkan insektisida penutup. Selanjutnya diamati dibawah
atau fungisida sebanyak 2 kali dalam mikroskop dengan perbesaran 400
satu minggu secara periodik hingga kali (Palit 2008). Indeks stomata
panen. Pemupukan dilakukan pada dihitung berdasarkan rumus menurut
umur 15 hari setelah masa tanam Lestari (2006) yaitu:
(MST) dengan pupuk buatan
(Hardiyanto et al. 2008).

jumlah stomata
Indeks Stomata (IS) =
(jumlah stomata + jumlah epidermis)

Pengamatan jumlah kromosom Selanjutnya dilewatkan di atas api


dilakukan dengan metode squash: bunsen selama 3 menit agar pewarna
Ujung akar ‘Kesuna Bali’ dipotong ± 2 meresap dengan sempurna kemudian
mm kemudian difiksasi dengan fiksatif ditutup dengan gelas penutup dan di-
Carnoy (6 etanol : 3 klorofom : 1 squash dengan cara diketuk dengan
Asam Asetat Glasial) selama 12 jam. bagian datar pensil lalu diamati di
Setelah fiksasi ujung akar dilunakkan bawah mikroskop dengan perbesaran
dengan HCl 2N selama 1-3 menit 400x (Soesanti dan Setyawan 2000).
kemudian diletakkan di atas gelas Data yang ditampilkan dalam
objek dan ditetesi aceto orcein 2%. bentuk rata-rata persentase indeks
Pharmawati dan Wistiani, Induksi mutasi …… 21

stomata dan jumlah kromosom. Data yang berbeda nyata (P0.05) antara
dianalisis menggunakan ANOVA kontrol dengan kolkisin 5% dan 20%
(Analisis of Variance). Jika berbeda dan tidak berbeda nyata (P≥0.05)
nyata pada taraf 5% atau 0.05 diuji dengan kolkisin 10%. Rata-rata indeks
dengan uji lanjut Tukey HSD. stomata tanaman kontrol lebih banyak
dibandingkan perlakuan kolkisin
HASIL DAN PEMBAHASAN lainnya. Rata-rata indeks stomata
Hasil pengamatan terendah dijumpai pada pemberian
menunjukkan rata-rata indeks stomata konsentrasi kolkisin 20% (Tabel 1).
Hasil uji lanjut Tukey senyawa kolkisin juga berdampak
menunjukkan jumlah kromosom terhadap kelainan yang ditimbulkan
tanaman ‘Kesuna Bali’ pada kontrol pada saat pembelahan mitosis yang
berbeda nyata (P0.05) terhadap sering dikenal dengan istilah C-mitosis
variasi konsentrasi kolkisin yang (Colcichine mitosis) diantaranya
diberikan (Tabel 2). Pada konsentrasi terdapat C-profase, C-metafase, C-
kolkisin 20% menghasilkan kromosom anafase dan C-telofase (Ernawiati
triploid (2n=3x= 27). Gambar 1 2008). Pada penelitian ini induksi
menunjukkan gambar kromosom senyawa kolkisin 20% menyebabkan
bawang putih pada kontrol dan pada kesalahan pada proses anafase (C-
perlakuan kolkisin. anafase) (Gambar 2).
Selain mengakibatkan
penambahan jumlah kromsom

Tabel 1. Indeks Stomata Kesuna Bali

Indeks Stomata
Kontrol 0.21 ± 0.03 a
Kolkisin 5% 0.17 ± 0.04 b
Kolkisin 10% 0.20 ± 0.02 a
Kolkisin 20% 0.18 ± 0.04 b
Keterangan : Angka adalah rata-rata indeks stomata ‘Kesuna Bali’ enam ulangan
± standar error. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama
pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata (P ≥ 0.05).

Tabel 2. Jumlah Kromosom Kesuna Bali

Jumlah Kromosom
Kontrol 14.72 ± 0. 47 a
Kolkisin 5% 20.22 ± 1.55 b
Kolkisin 10% 24.11 ± 1.14 bc
Kolkisin 20% 27.47 ± 0.28 c
Keterangan: Angka adalah rata-rata indeks stomata ‘Kesuna Bali’ enam ulangan
± standar error. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama
pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata (P ≥ 0.05).
22 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2015, VOL. 5 NOMOR 1

Gambar 1. Foto Kromosom ’Kesuna Bali’ (a) Kontrol; (b) Kolkisin 5% ; (c)
Kolkisin 10%; (d) Kolkisin 20%.

Gambar 2. Foto Kromosom C-anafase Kesuna Bali akibat perlakuan kolkisin.

Berdasarkan pengamatan 5% dan 20% terjadi penurunan indeks


stomata pada perlakuan konsentrasi stomata (Tabel 1). Tinggi dan
kolkisin 10% didapatkan hasil rata- rendahnya rata-rata indeks stomata
rata indeks stomata yang tidak yang didapat berkaitan dengan ukuran
berbeda nyata dengan kontrol. stomata. Semakin besar ukuran
Sedangkan pada perlakuan kolkisin stomata maka menunjukkan semakin
Pharmawati dan Wistiani, Induksi mutasi …… 23

rendah indeks stomata yang purifikasi. Sedangkan kandungan


diperoleh, jika ukuran stomata kecil vinkristin dan vinblastin pada tapak
maka rata-rata indeks stomata yang dara masih tercampur dengan
diperoleh semakin tinggi. Pendapat ini senyawa lain dalam ekstrak etanolik
didukung oleh penelitian Setyowati et tersebut (Indraningsih 2010).
al. (2013) menyatakan bahwa kolkisin Pendapat ini didukung oleh penelitian
konsentrasi 0.5 g.L-1 dan 1 g.L-1 Indraningsih (2008) melaporkan
mampu meningkatkan ukuran bahwa ekstrak etanolik daun tapak
diameter stomata pada semua jenis dara dapat menginduksi poliploidisasi
kultivar bawang wakegi (Allium x bawang merah diploid (2n=16)
wakegi Araki). Kolkisin mencegah menjadi tetraploid (2n=4x=32). Induksi
terbentuknya benang-benang spindel poliploidisasi bawang merah dengan
pada kromosom sehingga kromosom ekstrak etanolik daun tapak dara
tidak tertarik kearah kutub dan terjadi efektif pada konsentrasi 0,1% dengan
penggandaan. Kromosom yang perendaman 6, 12, 18, dan 24 jam.
mengganda ini menyebabkan Pada penelitian ini diperoleh
peningkatan diferensiasi pada kelainan yang diakibatkan oleh
proplastid sehingga menghasilkan kolkisin pada saat pembelahan
tanaman dengan kandungan klorofil mitosis (C-mitosis) yaitu kromosom C-
yang tinggi. Kadar klorofil yang tinggi anafase (Gambar 2.). Kelainan mitosis
pada tanaman menyebabkan pada saat anafase disebabkan oleh
bertambahnya jumlah kloroplas pada senyawa kolkisin mencegah
sel penutup stomata sehingga terbentuknya benang-benang spindel
berdampak pada peningkatan ukuran yang menyebabkan kromosom gagal
diameter stomata (Loveless 1991). berpisah sehingga terjadi
Perlakuan mutagen kimia penggandaan jumlah kromosom
kolkisin konsentrasi 20% (Karangiannidou et al., 1995).
menyebabkan peningkatan jumlah Penyebab lain yang ditimbulkan pada
kromosom ’Kesuna Bali’ menjadi C-anafase adalah anaphase lag.
2n=3x=27 (Gambar 1, Tabel 2). Anaphase lag merupakan kegagalan
Senyawa kolkisin dapat menghambat kromosom atau kromatid untuk
terbentuknya benang spindle pada bergabung menjadi satu dalam
saat mitosis, sehingga kromosom nukleus sel anakan yang mengikuti
tetap berserakan didalam sel. pembelahan sel, sebagai hasil dari
Pemberian konsentrasi kolkisin yang keterlambatan perpindahan (lagging)
tinggi dan peredaman dalam jangka selama anafase (Strachan dan
waktu yang lama menyebabkan Andrew 1999).
struktur kromosom dalam sel Senyawa kolkisin dapat
mengalami penggumpalan dan menginduksi mutasi secara acak,
pengkerutan (Suryo 2007). Secara sehingga memberikan efek yang tidak
umum pemberian senyawa kolkisin seragam pada masing-masing sel
lebih efektif dibandingkan mutagen ditiap individu (Sofia 2007). Pada
kimia lain seperti ekstrak etanolik beberapa perlakuan kolkisin masih
daun tapak dara dalam membuat ditemukan individu dengan sel yang
tanaman poliploid. Hal tersebut tetap diploid (2n). Pada penelitian ini
mungkin disebabkan karena kolkisin sel-sel yang mengalami penambahan
yang digunakan adalah kolkisin murni jumlah kromosom atau poliploid hanya
(pure analytic) yang sudah di ditemukan tipe triploid (2n=3x).
24 JURNAL BIOSLOGOS, FEBRUARI 2015, VOL. 5 NOMOR 1

Apabila jumlah kromosom yang Hardiyanto, Devy NF, Supriyanto A


dihitung berada diatas atau dibawah (2007) Eksplorasi,
kelipatan jumlah kromosom dasar karakterisasi , dan evaluasi
maka dapat diduga telah terjadi delesi beberapa klon bawang putih
atau duplikasi kromosom. lokal. J Hortikultura 17(4): 307-
Keanekaragaman genetik 313
yang disebabkan oleh mutasi Indraningsih E (2008) Induksi
merupakan sumber plasma nutfah poliploidisasi bawang merah
untuk program pemuliaan tanaman. (allium cepa l.) dengan ekstrak
Keanekaragaman ini memungkinkan etanolik daun tapak dara
untuk mengetahui banyak karakter (Catharanthus roseus [L] G.
gen, sehingga dapat dijadikan sebagai Don.). [Seminar.]. Fakultas
salah satu penemuan kultivar unggul Biologi Universitas Gadjah
(Anggarwulan et al. 1999, Suryo Mada, Yogyakarta
1995). Indraningsih E (2010) Analisis
fenotipe dan ploidi tanaman
KESIMPULAN melon (Cucumis melo L.) hasil
Perlakuan konsentrasi kolkisin perlakuan ekstrak etanolik
20% menyebabkan penurunan indeks daun tapak dara
stomata. Penggandaan jumlah (Catharanthus roseus
kromosom pada ‘Kesuna Bali’ [L] G. Don.). [Skripsi].
menghasilkan kromosom triploid Fakultas Biologi Universitas
(2n=3x) pada perlakuan konsentrasi Gadjah Mada, Yogyakarta
kolkisin 20% serta terjadi kelainan Karangiannidou TH, Elephteriou EP,
kromosom anafase (C-anafase). Tsekos I, Galatis B,
Apostolakos P (1995)
DAFTAR PUSTAKA Colchichine induced
Anggarwulan E, Etikawati N, paracrystals in root cells of
Setyawan AD (1999) Karyotipe wheat (Triticum aestivum L.).
kromosom pada tanaman Ann Bot 76: 23-30
bawang budidaya (Genus Loveless AR (1991) Prinsip-prinsip
Allium; Familia biologi tumbuhan untuk daerah
Amaryllidaceae). tropik. PT Gramedia Pustaka
BioSMART1:13-19 Utama, Jakarta
Badan Pusat Statistika (2012) Lu C, Bridgen MP (1997)
Laporan perekonomian Chromosome doubling and
Indonesia, Jakarta fertility study of Alstroemeria
Chahal GS, Gosal SS (2002) aurea x A. caryophyllea.
Principles and procedures of Euphytica 94: 75-81
plant breeding biotechnological Palit JJ (2008) Teknik perhitungan
and conventional approaches. jumlah stomata beberapa
Alpha Sci Int 413-428 kultivar kelapa. teknik litkayasa
Ernawiati E (2008) Efek mutagenik pelaksanaan lanjutan pada
umbi kembang sungsang balai penelitian kelapa dan
(Gloriosa superba Lindl.) palma lain. Buletin Teknik
terhadap pembelahan sel akar Pertanian 13: 9-11
umbi bawang bombay. Jurnal Pratimi A (1995) Perbedaan potensi
Sains MIPA 14 (2): 129-132 bakteriostatik antara bawang
Pharmawati dan Wistiani, Induksi mutasi …… 25

putih umbi tunggal dengan Tulis].Fakultas Pertanian


bawang putih umbi banyak Universitas Sumatera Utara,
terhadap bakteri gram positif Medan
dan gram negatif. [Skripsi]. Strachan T, Andrew PR (1999)
Fakultas MIPA Universitas Human molecular genetics. 2nd
Diponegoro, Semarang Edition. BIOS Scientific
Setyowati M, Endang S , Aziz P Publishers Ltd, United
(2013) Induksi Poliploidi Kingdom
dengan Kolkisin pada Suminah, Sutarno A, Setyawan D
kultur meristem batang (2002) Induksi poliploidi
bawang wakegi (Allium x bawang merah (Allium
wakegi Araki). Jurnal Ilmu ascalonicum L.) dengan
Pertanian 16: 58-76 pemberian kolkisin.
Soedjono S (2003) Aplikasi mutasi Biodiversitas 3 (1) : 174 – 180
induksi dan variasi somaklonal Suryo (1995) Sitogenetika. Gadjah
dalam pemuliaan tanaman. Jl Mada University Press,
Litbang Pertanian 22: 70-78 Yogyakarta
Soesanti N, Setyawan AD (2000) Suryo (2007) Sitogenetika. Gadjah
Petunjuk praktikum Mada University Press,
mikroteknik hewan dan Yogyakarta
tumbuhan. Surakarta: Fakultas Wijaya MA, Anindita R, Setiawan, B
MIPA Universitas Negeri Solo (2014) Analisis volatilitas harga
Sofia D (2007) Respon pertumbuhan volalitilitas spillover dan trend
dan produksi mentimun harga pada komoditas bawang
(Cucumis sativus L) dengan putih (Allium sativum L.).
mutagen kolkisin. [Karya AGRISE 14: 128-143

Anda mungkin juga menyukai