Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI
“Fermentasi Bawang Putih”

Disusun oleh :

Nama : Delilah Cika Amelia


NIM : 1810211010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Untuk mengetahui manfaat bioteknologi dalam pembuatan bawang hitam
1.2 Dasar Teori
Bawang putih (Allium sativum) telah lama digunakan sebagai pemberi aroma dan
berpotensi untuk mencegah serta menyembuhkan berbagai penyakit (Amagase et al, 2006).
Banyak studi terbaru menunjukkan efek farmakologis bawang putih, seperti antibakteri,
antijamur, hipolipidemik, hipoglikemik, antitrombotik, antioksidan dan antikanker (Song,
2001). Umbi bawang putih mengandung zat aktif allicin yang memiliki efek bakteriostatis dan
bakteriosidal (Untari, 2010). Jenis bawang putih yang banyak ditemui di Indonesia adalah
Lumbu hijau, Lumbu kuning, Cirebon, Tawangmangu, jenis Iliocos dari Filipina dan jenis
Thailand. Lumbu hijau merupakan varietas unggul yang memiliki potensi produksi tinggi dan
dianjurkan untuk ditanam (Rukmana, 2012).
Bawang putih dapat diolah dengan cara fermentasi dan menghasilkan bawang hitam atau
black garlic. Black garlic merupakan produk fermentasi dari bawang putih yang dipanaskan
pada suhu 65 – 80ºC dengan kelembapan 70 – 80% dari suhu kamar selama satu bulan (Wang
et al, 2010). Black garlic memiliki warna hitam, ringan karena kadar airnya berkurang dan
mempunyai aroma serta rasa yang tidak terlalu menyengat seperti bawang putih. Dalam
bawang putih hitam, S-allylcysteine membantu penyerapan allicin sehingga metabolisme
perlindungan terhadap infeksi bakteri menjadi lebih mudah (Abusufyan, 2012). Hasil
penelitian Lee (2009) menyebutkan nilai TEAC. antioksidan bawang putih dan black garlic
adalah 13,3± 0,5 dan 59,2 ± 0,8 µmol / g basah. Black garlic mempunyai aktivitas antioksidan
lebih kuat dari bawang putih sehingga bisa digunakan untuk mencegah komplikasi diabetes.
Black garlic memiliki sifat antibakteri lebih kuat, serta antioksidan 2 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan bawang putih biasa karena mengandung S-allycysteine (Anonim, 2013).
Hasil penelitin Bae (2014), semakin lama waktu fermentasi black garlic maka kandungan
Sallycysteine (SAC) semakin meningkat. Dengan adanya senyawa antibakteri yang lebih tinggi
dari bawang putih diharapkan dapat lebih efektif untuk mengatasi prokariotik patogenik
penyebab penyakit.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
1. Bawang Putih
2. Tisu Makan
3. Magic Jar
4. Potongan Kardus
2.2 Cara Kerja
1. Menaruh potongan kardus dalam magic jar
2. Kemudian, melapisi dengan tisu makan
3. Lalu, taruh bawang di atasnya
4. lapisis kembali dengan tisu makan lakukan secara berurutan dengan menaruh bawang
5. Kemudian lapisis dengan 2 lembar tisu makan
6. Hangatkan dalam magic jar minimal 14 hari
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel Hasil Pengamatan

No Dokumentasi Keterangan

1. Fermentasi Bawang
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini pada fermentasi bawang putih dengan tujuan Untuk menguji
aktivitas antibakteri ekstrak umbi bawang putih dengan lama fermentasi berbeda terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan menggunakan alat dan bahan Bawang Putih, Tisu
Makan, Magic Jar dan Potongan Kardus dengan cara kerja menaruh potongan kardus dalam
magic jar. Kemudian, melapisi dengan tisu makan, Lalu, taruh bawang di atasnya, lapisis
kembali dengan tisu makan lakukan secara berurutan dengan menaruh bawang, Kemudian lapisis
dengan 2 lembar tisu makan, Hangatkan dalam magic jar minimal 14 hari
Bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman herba semusim berumpun yang
mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Bawang putih banyak ditanam di ladang-ladang di daerah
pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Bawang putih adalah tanaman dari Allium
sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan
utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia .
Klasifikasi tanaman bawang putih:
Kerajaan : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
Black garlic merupakan produk fermentasi dari bawang putih yang dipanaskan pada
suhu tertentu dengan kelembaban 70 – 80% dari suhu kamar selama satu bulan (Wang et al,
2010). Black garlic memiliki warna hitam, ringan karena kadar airnya berkurang dan
mempunyai aroma serta rasa yang tidak terlalu menyengat seperti bawang putih. Dalam bawang
putih hitam, S-allylcysteine membantu penyerapan allicin sehingga metabolisme
perlindungan terhadap infeksi bakteri menjadi lebih mudah (Abusufyan, 2012). Dalam studi
sebelumnya menyatakan bahwa konsumsi makanan yang mengandung 5% black garlic akan
menurunkan total kolesterol dan trigliserida serta peningkatan kadar HDL karena black garlic
memiliki senyawa dan efek antioksidan lebih besar dibandingkan dengan bawang putih biasa.
Black garlic mempunyai aktivitas antioksidan lebih kuat dari bawang putih sehingga bisa
digunakan untuk mencegah komplikasi diabetes. Black garlic memiliki sifat antibakteri lebih
kuat, serta antioksidan 2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bawang putih biasa karena
mengandung S-allycysteine. Semakin lama waktu fermentasi black garlic maka kandungan
Sallycysteine (SAC) semakin meningkat adapun juga manfaat dari Black garlic Menurunkan
glukosa dalam darah. Melindungi dari kanker. Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin dan
pemeriksaan rutin. Tinggi antioksidan. Melindungi dari infeksi. Mengurangi lemak. Menjaga
kesehatan jantung. Mencegah penuaan.
Fermentasi bawang putih dimana umbi bawang putih disimpan dalam lingkungan yang
terkontrol kelembaan pada suhu tertentu selama 14-42 hari, enzim yang memberi bawang putih
segar ketajamannya turun. Kemudian Black garlic adalah bawang putih segar yang difermentasi
selama beberapa minggu didalam magic com dengan menggunakan suhu tertentu tanpa
perlakuan tambahan apapun. ). Zat-zat yang terdapat didalam bawang putih segar tidak
akan rusak selama proses fermentasi karena dibungkus dengan menggunakan allumunium foil.
Setelah difermentasi selama beberapa minggu, maka warna bawang putih segar yang semula
berwarna putih dan mengandung banyak air akan berubah menjadi hitam dan kadar airnya akan
menghilang. Aroma tajam yang terdapat didalam bawang putih segar pun akan menghilang
setelah proses fermentasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ui-Seong. 2007. The Power Of Black Garlic. Korea: Ui-Seong Black Garlic Farming
Association.

Untari, Ida. 2010. “Bawang Putih Sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan”.
Jurnal Gaster, Vol.7 (1). Hal: 547 – 554.

Wang, Danan. 2010. “Black garlic (Allium sativum) Extracts Enhance The Immune System”.
Medicinal and Aromatic Plant Science and Biotechnology, vol. 4 (1). Hal: 37.

Endang listiana. 2013. BAB I PENDAHULUAN . diambil dari Internet online.


https://www.academia.edu/5130350/Melihat_Pertumbuhan_dan_Perkembangbiakkan_ser
ta_Siklus_Hidup_Drosophila_melanogaster. Diakses pada tanggal 10 Desember 2020
pukul 10.52 WIB

Husnul Hotimah. 2017. Deskripsi Bawang Putih Diambil dari Internet Online.
file:///C:/Users/User/Downloads/3113-37-8836-2-10-20171103%20(5).pdf. Diakses pada
tanggal 10 Desember 2020 pukul 10.58 WIB
DOKUMENTASI

NO KETERANGAN DOKUMENTASI

1. Hari ke-1

2. Hari Ke-6

3. Hari Ke-14

Anda mungkin juga menyukai