Anda di halaman 1dari 2

Darah merupakan cairan tubuh yang bersirkulasi dalam jantung dan

pembuluh darah. Darah mengangkut produk-produk hasil metabolisme sel dan membawa
oksigen dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh. Darah mengandung selsel darah dan
cairan yang disebut plasma darah. Plasma darah berisi berbagai nutrisi dan substansi
lainnya. Komponen darah pada manusia terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah. Sel-
sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit atau sel darah merah
merupakan komponen sel darah yang paling banyak. Fungsi darah sangat penting dalam
menjaga kondisi fisiologis tubuh manusia. Darah memiliki fungsi utama untuk membawa
substansi yang dibutuhkan oleh sel-sel dalam tubuh seperti oksigen, nutrisi, elektrolit, dan
produk metabolisme. Eritrosit berfungsi sebagai transportasi oksigen dan karbondioksida.
Leukosit berperan pada imunitas tubuh. Trombosit berfungsi dalam proses pembekuan
darah (Firani 2018).
Tipe pengujian golongan darah direpresentasikan berdasarkan sistem ABO
dan Rhesus. Secara umum terdapat 2 jenis rhesus golongan darah dan 4 golongan
darah yang terdapat dalam tubuh manusia. Tes ini dilakukan dengan melakukan
pengujian aglutinasi atau penggumpalan darah terhadap antigen yang didifusikan
dalam cairan sel darah merah. Terdapat beberapa metode pendifusian antigen yakni
dengan slide test, tube test, dan gel test (Handono dkk. 2017).
Sistem rhesus diindikasikan sebagai rhesus-positif dan rhesus-negatif.
Antibodi anti-rhesus tidak berada dalam sel darah merah D-negatif kecuali bila
sistem peredaran darah manusia telah terpapar sel darah merah D-positif. Permukaan
darah merah akan tidak mungkin dan mungkin saja memiliki faktor rhesus atau
antigen D imunogenik. Antibodi imun bersifat imunoglobulin G karena dapat melewati
plasenta (Mitra et al. 2014).
Antigen disebut sebagai imunogen terdapat pada berbagai patogen seperti
virus, jamur, dan parasit. Antigen dibedakan menurut ketergantungan terhadap sel T
yakni T depeden dan T independen. Kemudian dibedakan menurut sifat kimiawi yaitu
polisakarida, protein, dan lipid asam nukleat. Antibodi dibentuk melalui sel B
yang teraktivasi dan menjadi sel plasma. Antibodi akan mengikat antigen spesifik
dengan antibodi tersebut. Struktur dari antibodi terdiri dari dua fragmen FAB yang
berikatan dengan determinan antigen dan fragmen konstan yang tidak dapat
berikatan dengan antigen (Blum et al. 2013).

Firani, N, K 2018, ‘Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah’, UB Press


Malang, vol. 1, pp. 1-4.
Handono, J, Wijaya, K & Ibrahim, A, S 2017, ‘Deteksi Aglutinasi Secara Otomatis
Untuk Uji Golongan Darah Tipe ABO Berbasis Kertas’, Fast Jurnal Sains
dan Teknologi (Journal of Science and Technology), vol. 1, no. 1, pp.15- 25
Mitra, R, Mishra, N & Rath, G 2014, ‘Blood groups systems’, Indian journal of
Anaesthesia, vol. 58, no. 5, pp. 524-548.
Blum, J, S, Wearsch, P, A & Cresswell, P, 2013, ‘Pathways of antigen processing’,
Annual review of immunology, vol. 31, no. 6, pp. 443-473.

Anda mungkin juga menyukai