Anda di halaman 1dari 1

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN HIPERTENSI DAN GANGGUAN MEMORI PADA SUBPOPULASI USIA

LANJUT DI KOTA MATARAM, NUSA TENGGARA BARAT

I Wayan Subagiartha

Departemen Neurologi RSUD Provinsi NTB/Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

ABSTRAK

Pendahuluan: Ganguan kognitif merupakan masalah Kesehatan utama yang ditemukan pada
populasi penduduk lansia.. Salah satu bentuk gangguan kognitif yang ditemukan pada populasi
penduduk tersebut adalah gangguan pada domain memori. Hipertensi merupakan salah satu faktor
risiko vaskuler utama untuk terjadinya gangguan kognitif pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk
menginvestigasi hubungan antara kejadian hipertensi dan gangguan memori pada subpopulasi usia
lanjut di Kota Mataram.

Metode: Penelitian potong lintang ini melibatkan partisipan usia lanjut yang ada di Panti Jompo
Tresna Werdha Puspa Karma, Mataram. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli – Desember 2021.
Data yang dikumpulkan dalam penelitiuan ini meliputi variabel kategorik untuk usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, pekerjaan, hipertensi, dan variabel kontinyu untuk rerata wordlist memory task
(WMT) dan wordlist memory recall (WMR). Analisis statistik yang digunakan uji uji t independent
dengan signifikansi p<0.05.

Hasil: Sebanyak 55 partisipan usia lanjut turut berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebagian besar
partisipan berada pada kelompok usia ≥70 tahun (58,2%), perempuan (83,6%), memiliki tingkat
pendidikan rendah (61,85), dan sudah tidak bekerja (85,5%). Frekuenski hipertensi dalam penelitian
ini sebesar 32,7%. Rerata wordlist memory task dan recall untuk seluruh partisipan adalah 12,6±6,1
dan 4,4±2,7. Pada penelitian ini, tidak terdapat perbedaan rerata yang bermakna dalam hal rerata
skor WMT dan WMR (p>0,05).

Kesimpulan: Kejadian hipertensi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi memori pada
subpopulasi usia lanjut di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kata kunci: Hipertensi, gangguan memori, demensia, faktor risiko vaskuler

Anda mungkin juga menyukai