Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Faqih Hanif

NIM : 2010412144
Kelas : Timur Tengah C

Kondisi Ekonomi Afrika Selatan


Afrika Selatan sendiri merupakan sebuah negara yang berada di bagian timur dari
benua Afrika, yang berbatasan dengan Namibia, Botswana, dan Zimbabwe di bagian utara,
Mozambik dan Eswatini di bagian timur laut, dan keseluruhan negara Lesotho di bagian
pedalaman Afrika Selatan. Saat ini sendiri Afrika Selatan sedang berada di dalam resesi
ekonomi. CNBC Indonesia menyebut bahwa perekonomian negara ini terpantau negative
sepanjang tahun 2020 (Arbar, 2020). Secara year-on-year (YoY), PDB Afrika Selatan
mengalami penurunan sebesar 0.5%, dan tumbuh sebesar 0.1%. angka ini jauh lebih rendah
dibandingkan pada tahun 2019 dengan pertumbuhan sebesar 0.2% dan 2018 dengan
pertumbuhan sebesar 0.8% (Sebayang, 2020).
Dilansir dari Bloomberg, kondisi perekonomian Afrika Selatan baru akan Kembali
normal pada tahun 2025. Resesi yang terjadi di Afrika Selatan ini sendiri merupakan salah
satu resesi terpanjang dalam 28 tahun terakhir. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh
Bloomberg kepada 14 ekonom, didapat data bahwa perkiraan peningkatan output negara ini
sebesar 54.4% (Vanek & Maseko, 2020). Selain itu juga, proyeksi yang dilakukan oleh
Badam Statistik Afrika mencatat bahwa PDB negara tersebut mengalami penyusutan sebesar
51.7% secara year-onyear (YoY) di kuartal kedua 2020. Lockdown yang diberlakukan oleh
pemerintah menambah parah kondisi perekonomian negara tersebut. Dilansir dari Kompas,
penyusutan ekonomi yang terjadi saat ini jauh lebih parah dari perkiraan bank sentral, sebesar
40.1%. Sehingga bank sentrall harus mengambil Langkah dengan cara menurunkan suku
bunga acuan yang keenam kalinya tahun ini (Ulya, 2020). Tantangan lain yang menjadi
permasalahan utama dalam resesi ini adalah kontaksi ekonomi yang terjadi. Dengan adanya
kontraksi ekonomi ini, maka pemerintah akan kesulitan menurunkan angka pengangguran di
negara tersebut yang sebesar 30.1%. selain itu, kontraksi juga akan membuat pemerintah
kesulitan menstabilkan utang dan mempersempit defisit anggaran.

References
Arbar, T. F. (2020, September 14). Resesi Makin Parah di Afsel, Ekonomi -7%. Retrieved November
19, 2021, from https://www.cnbcindonesia.com/market/20200914123917-17-186616/resesi-
makin-parah-di-afsel-ekonomi-7
Sebayang, R. (2020, March 3). Perhatian! Afrika Selatan Kena Resesi Ekonomi. Retrieved November
19, 2021, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20200303181738-4-142234/perhatian-
afrika-selatan-kena-resesi-ekonomi
Ulya, F. N. (2020, September 9). Ambyar, Ekonomi Afrika Selatan Minus 51 Persen. (Y. Sukmana,
Ed.) Retrieved November 19, 2021, from
https://money.kompas.com/read/2020/09/09/090000726/ambyar-ekonomi-afrika-selatan-
minus-51-persen?page=all
Vanek, M., & Maseko, L. (2020, December 8). S. Africa GDP Far From Pre-Covid Levels Even as
Recession Ends. Retrieved November 19, 2021, from
https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-12-08/south-africa-exits-longest-recession-
since-1992-with-gdp-bounce

Anda mungkin juga menyukai