Anda di halaman 1dari 6

CAPAIAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agriteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Agribisnis Tanaman
Waktu : 216 Jam

A. Rasional
Dasar-dasar Agribisnis Tanaman merupakan mata pelajaran yang berisi
kompetensi yang mendasari penguasaan agribisnis tanaman, yaitu
kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan mata
rantai produksi, pengelolaan, dan pemasaran hasil produksi tanaman.
Menjadi landasan bagi peserta didik untuk mendalami agribisnis tanaman
secara utuh pada konsentrasi produksi tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan untuk konsumsi, dan benih (perbenihan). Tanaman
merupakan komponen utama dalam ekosistem, sehingga penting dipelajari
guna menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan dalam menghadapi
perubahan iklim global.

Fungsi mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman untuk menumbuh-


kembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam melakukan proses
agribisnis tanaman sebagai generasi muda penerus pertanian dengan
menjadi agripreneur muda dan atau bekerja di industri produksi tanaman,
setelah belajar pada program keahlian Agribisnis Tanaman. Selain itu,
sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi produksi tanaman pada pembelajaran konsentrasi keahlian di
kelas XI dan XII.

Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman meliputi


pemahaman secara utuh dan menyeluruh tentang profil agripreneur,
peluang pasar, manajemen proses produksi tanaman secara komprehensif,
perkembangan teknologi pertanian, isu-isu global, dan teknis dasar proses
produksi tanaman.

Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman berkontribusi dalam


membangun kemampuan dasar peserta didik menjadi pribadi yang
menguasai keahlian agribisnis tanaman dengan memegang teguh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia
dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif
terhadap lingkungan.

B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Agribisnis Tanaman bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(hard skill dan soft skill):
1. Memahami proses bisnis secara menyeluruh di bidang agribisnis
tanaman;
2. Memahami perkembangan teknologi produksi tanaman dan isu-isu
global terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim, dan
pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem;
3. Memahami agripreneur, profesi, job profile, dan peluang usaha dan
bekerja di bidang agribisnis tanaman;
4. Memahami penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara
taat asas, taat prosedur, dan presisi dengan menerapkan K3;
5. Memahami manajemen/pengelolaan secara menyeluruh proses
kegiatan produksi tanaman.

C. Karakteristik
Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman merupakan fondasi dalam produksi
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan perbenihan. Pada awal
pembelajaran peserta didik dikenalkan pada pentingnya pertanian bagi
ketersediaan pangan, peluang pasar, dan usaha agribisnis tanaman,
tantangan perubahan iklim global, juga peluang kerja di industri agribisnis
tanaman, serta konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari di
kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas pembelajaran dilakukan dengan ragam kegiatan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran di ruang-ruang kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium, workshop, bangsal unit-unit
pembenihan, pembesaran, hama penyakit tanaman;
3. Pembelajaran di unit teaching factory;
4. Pembuatan projek sederhana;
5. Berinteraksi dengan alumni dan atau praktisi industri;
6. Berkunjung ke industri yang relevan;
7. Pencarian informasi melalui media digital.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran
berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta
metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi,
peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek sikap
melalui observasi dan catatan kejadian menonjol (anecdotal record),
penilaian antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui
penilaian proses, produk, portofolio, dan studi kasus. Pembelajaran Dasar-
dasar Agribisnis Tanaman dapat dilakukan dengan sistem blok (block
system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.

Mata pelajaran Dasar-dasar Tanaman adalah mata pelajaran yang


mengintegrasikan kemampuan-kemampuan dasar baik soft skills maupun
hard skills, meliputi kemampuan pemahaman profil industri dan profesi di
industri tanaman, perkembangan teknologi bidang tanaman, isu-isu global
terkait dengan tanaman dengan penanganan pada tingkat lokal,
agripreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi pemahaman teknis
dasar proses produksi tanaman, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
proses produksi tanaman, pembiakan tanaman dan pemahaman
manajemen/ pengelolaan secara menyeluruh dalam proses kegiatan
produksi tanaman. Kemampuan-kemampuan tersebut di atas disusun
sebagai elemen-elemen pembelajaran berdasarkan kebutuhan dan
persyaratan yang ada di industri, dunia usaha sektor tanaman, dan
persyaratan standar kompetensi yang relevan.
Elemen Deskripsi

Proses bisnis secara Meliputi pemahaman proses bisnis secara


menyeluruh di bidang menyeluruh manajemen produksi bidang
agribisnis tanaman agribisnis tanaman, antara lain penerapan
K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok
(Supply Chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan peralatan di
bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Meliputi pemahaman tentang perkembangan
produksi dan isu-isu global proses produksi tanaman secara konvensional
terkait dengan agribisnis dan sampai modern, pertanian perkotaan (urban
industri tanaman farming), alat dan mesin pertanian dari yang
konvensional sampai yang otomatis dan
berbasis IOT, smart farming dan isu
pemanasan global, perubahan iklim,
ketersediaan pangan global, regional dan lokal,
sustainable farming (pertanian berkelanjutan),
serta penerapan bioteknologi dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Meliputi pemahaman tentang profil agripreneur
dan pekerjaan/profesi di yang mampu membaca peluang pasar dan
bidang agribisnis tanaman usaha, profesi pemroduksi tanaman (petani)
dalam rangka menumbuhkan jiwa wirausaha,
serta peluang usaha dan peluang bekerja di
bidang agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Meliputi pemahaman tentang pembiakan
tanaman tanaman, persiapan tanam, pemeliharaan
tanaman, panen dan penanganan pasca panen,
pengemasan, dan distribusi produk hasil
panen.
Faktor-faktor yang Meliputi pemahaman tentang faktor-faktor
berpengaruh terhadap proses yang berpengaruh kepada proses produksi
produksi tanaman tanaman: faktor edafik, climatic, genetic, biotik,
dan pirik.
Pembiakan tanaman Meliputi pemahaman tentang pembiakan
tanaman secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Meliputi pemahaman tentang penerapan dan
proses produksi tanaman pengelolaan K3, pengelolaan lahan, sumber
daya alam pendukung, sumber daya manusia,
produksi tanaman berkelanjutan, limbah
dengan prinsip 8R (Rethink, Reduce, Reuse,
Refurbish, Repair, Repurpose, dan Recycle),
kelembagaan pada rantai produksi dan pasar,
serta pelestarian kearifan lokal.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai agribisnis tanaman sehingga mampu menumbuhkan passion dan
vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Pada
aspek hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman sebagai
berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran

Proses bisnis secara Pada akhir fase E, peserta didik dapat


menyeluruh di bidang memahami proses bisnis secara menyeluruh
agribisnis tanaman manajemen produksi bidang agribisnis
tanaman, antara lain penerapan K3LH,
perencanaan produk, mata rantai pasok
(Supply Chain), logistik, proses produksi,
penggunaan dan perawatan peralatan di
bidang agribisnis tanaman, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik dapat
produksi dan isu-isu global memahami perkembangan proses produksi
terkait dengan agribisnis dan tanaman secara konvensional sampai modern,
industri tanaman pertanian perkotaan (urban farming), alat dan
mesin pertanian dari yang konvensional
sampai yang otomatis dan berbasis IOT, smart
farming dan isu pemanasan global, perubahan
iklim, ketersediaan pangan global, regional dan
lokal, sustainable farming (pertanian
berkelanjutan), serta penerapan bioteknologi
dalam pertanian.
Agripreneur, peluang usaha Pada akhir fase E, peserta didik dapat
dan pekerjaan/profesi di menjelaskan tentang profil agripreneur yang
bidang agribisnis tanaman mampu membaca peluang pasar dan usaha,
profesi pemroduksi tanaman (petani) dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha, serta
peluang usaha dan peluang bekerja di bidang
agribisnis tanaman.
Teknis dasar proses produksi Pada akhir fase E, peserta didik dapat
tanaman menjelaskan tentang pembiakan tanaman,
persiapan tanam, pemeliharaan tanaman,
panen dan penanganan pasca panen,
pengemasan, dan distribusi produk hasil
panen.
Faktor-faktor yang Pada akhir fase E, peserta didik dapat
berpengaruh terhadap proses menjelaskan tentang faktor-faktor yang
produksi tanaman berpengaruh kepada proses produksi tanaman:
faktor edafik, climatic, genetic, biotik, dan pirik.
Pembiakan tanaman Pada akhir fase E, peserta didik dapat
menjelaskan tentang pembiakan tanaman
secara generatif dan vegetatif, baik
konvensional maupun modern.
Pengelolaan menyeluruh Pada akhir fase E, peserta didik dapat
proses produksi tanaman memahami penerapan dan pengelolaan K3,
pengelolaan lahan, sumber daya alam
pendukung, sumber daya manusia, produksi
tanaman berkelanjutan, limbah dengan prinsip
8R (Rethink, Reduce, Reuse, Refurbish, Repair,
Repurpose, dan Recycle), kelembagaan pada
rantai produksi dan pasar, serta pelestarian
kearifan lokal.

E. Referensi
1. Anindita, R, Baladina N. 2017. Pemasaran Produk Pertanian.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
2. Firdaus, Muhammad. 2012. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi
Aksara.
3. Hosnan, M. 2016. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
4. Jumin, Hasan Basri. 2019. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: Rajawali
Press.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

Anda mungkin juga menyukai