Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN KARIES GIGI

DENGAN HYPEREMI PULPA


No. :
Terbitan :
PEMERINTAH SOP No. Revisi :1 PUSKESMAS
KAB. PEMALANG Tgl. Mulai Berlaku : MULYOHARJO
Halaman :1/

Ditetapkan Oleh : Dr. Suharja


Kepala Puskesmas
NIP. 19630517 199003 1 004
Mulyoharjo
………………………………

1. Pengertian Karies gigi dengan komplikasi hyperemi pulpa, rusaknya


jaringan keras gigi karena masuknya bakteri sampai
kedalaman dentin yang berbatasan dengan jaringan pulpa
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam
melakukan perawatan karies gigi dengan hyperemi pulpa
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Mulyoharjo Nomor: 400/...../...../2019
4. Referensi
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Perawat gigi memanggil pasen.
2. Perawat gigi /dokter gigi melakukan . anamnesa dan kajian
biopsikososial dan mengisi odontogram dalam RM
3. Perawat gigi mempersilahkan pasen duduk di dental chair
4. Dokter gigi / Perawat Gigi sebelum memeriksa
mengenakan Handscoon dan Masker ( APD)
5. Dokter gigi melakukan pemeriksaan intra oral
Inspeksi : Terlihat karies pada gigi yang dimaksud
terkadang disertai dengan sedikit warna
kemerahan pada dasar kavitas
Sondasi : 
Perkusi : 
Palpasi : 
Test Vitalitas : (+) diminta untuk kumur air, tidak perlu CE
6. Dokter gigi menentukan diagnosa Karies gigi dengan
hiperemi pulpa.
Menentukan Klasifikasi Kavitas pada karies (menurut
Black):
a. Klas I ( kavitas pada permukaan oklusal gigi posterior)
b. Klas II ( Kavitas pada permukaan interproksimal gigi
posterior)
c. Klas III ( Kavitas pada permukaan interproksimal gigi
anterior)
d. Klas IV ( Kavitas pada permukaan interproksimal gigi
anterior melibatkan permukaan incisal )
e. Klas V (Kavitas karies pada permukaan buccal / labial
gigi anterior atau posterior).
7. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan
dilakukan kepada pasen .
a. Kunjungan pertama pemberian bahan sedatif/pereda
sakit dan ditumpat sementara.
b. Kunjungan selanjutnya dilakukan caping pulpa dan
ditumpat permanen.
8. Perawat gigi .menyiapkan blangko infomet consent urutan
tindakan/penanganan.
Informed consent pada pasien secara lisan bahwa pasien
akan diberikan tindakan penambalan gigi dengan
pengobatan, pasien bersedia dirawat dengan lebih dari
sekali kunjungan dengan waktu yang ditentukan.
9. Perawat gigi menyiapkan alat dan bahan bahan yg
diperlukan
10. Dokter gigi melakukan tahap tahap perawatan gigi..
a. KUNJUNGAN PERTAMA
1) Membersihkan kavitas dari sisa makanan dan jaringan
karies secara perlahan dengan exavator,.
2) Kavitas yang telah bersih dari sisa makanan dan
jaringan karies kemudian dibersihkan dengan air
bersih lalu dikeringkan dengan semprotan udara
secara berlahan.
3) Basahi cotton pellet dengan eugenol kemudian
tiriskan, letakkan dalam kavitas kemudian tumpat
dengan tumpatan sementara/dentorid.
4) Berikan resep analgesik.
5) Memberitahu pasien jika tidak ada keluhan agar
datang satu minggu kemudian.
b. KUNJUNGAN KEDUA
1) Jika ada keluhan dilakukan diagnose ulang, jika tidak
ada keluhan maka dilanjutkan perawatan.
2) Tumpatan sementara dibuka, dilakukan preparasi
kavitas dengan fissure boor low speed .
3) Membersihkan kavitas secara perlahan dengan air
bersih lalu dikeringkan dengan semprotan udara
secara berlahan, isolasi kavitas dari saliva.
4) Siapkan bahan capping pulpa yaitu Calsium hidroksid (
Hydcal / Calsidor ), letakkan base dan katalis sesuai
takaran pada papper plate, aduk merata pada
konsistensi flowabel, dengan ujung exavator kecil
masukkan dalam dasar kavitas, ratakan berlahan.
5) Bahan tumpatan disiapkan dengan takaran sesuai
dengan petunjuk, diaduk dengan spatula pada paper
plate sampai mencapai konsistensi yang dianjurkan.
Lakukan penumpatan tetap sesuai prosedur tumpatan
tetap.
a) Untuk kavitas Klas I dan Klas V,
Dengan menggunakan plastis instrument, bahan
tumpatan diaplikasikan dalam kavitas, dipadatkan
dan dibentuk sesuai kontur anatomi gigi.
b) Untuk Kavitas Klas II
Matrix dan matrix holder diolesi vaseline
ditempatkan pada gigi yang akan ditumpat dengan
benar.
Dengan menggunakan plastis instrument, bahan
tumpatan diaplikasikan dalam kavitas, dipadatkan
dan dibentuk sesuai kontur anatomi gigi..
c) Untuk Kavitas Klas III (menggunakan GI Fuji II).
Seluloid strip yang telah diolesi vaseline
ditempatkan pada interdental gigi yang akan
ditumpat dengan benar.
Dengan menggunakan plastis instrument, bahan
tumpatan diaplikasikan dalam kavitas, dipadatkan
dan dibentuk sesuai kontur anatomi gigi.
d) Untuk kavita klas IV Rujuk ke Rumah Sakit
Lakukan oclusal adjustment yaitu mengecek adanya
traumatik oklusi, tumpatan yang menyebabkan
traumatik dihilangkan.
e) Tumpatan diolesi varnis untuk melindungi tumpatan
dari kelembaban saliva.
f) Tahapan perawatan selesai.
11. Perawat gigi memberikan . Konseling (KIE)
a. Memberitahukan pasien bahwa kekerasan tambalan
secara maksimal memerlukan waktu 24 jam, sehingga
selama itu diharapkan tidak digunakan untuk
mengunyah makanan yang keras.
b. Selalu menjaga kebersihan giginya dengan menggosok
gigi secara teratur dengan benar. 12 Jika pasen umum
perawat gigi bembuatkan kwitansi . 13 petugas meminta
pasen untuk membayar di kasir .14. Dokter gigi
melengkapi dan menandatangani RM . 15 . petugas
mempersilahkan pasen pulang . 16 perwat gigi
membersihkan semua alat dan obat yg sudah dipakai
dan menata dan merapikan pada tempatnya.
6. Diagram Alir (Jika
Dibutuhkan)
7. Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai