Beasiswa Sosial Project Bas Revisi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Pelatihan, bimbingan, serta seminar”pranikah dan pola pengasuhan anak”di desa-

desa daerah garut( Tema pendidikan )

1. Latar belakang

Saat ini banyak kasus kasus bertebaran diindonesia mengenai hal psikologis
terutama kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, pola asuh anak yang
kurang baik, bahkan kasus pembulian disekolah tercatat dikutip dari data sensus badan
pusat statistic, kekerasan kemenppa.com, dan kompas.com. Tercatat kasus kekerasan
dalam rumah tangga tercatat 544.452 periode tahun 2004-2021, kasus kekerasan seksual
tercatatat 7.191 kasus periode tahun 2020, kasus pola asuh anak yang kurang baik
tercatat, 3,73 persen balita tidak mendapatkan pola asuh yang kurang baik pada tahun
2022, serta kasus pembulian tercatat 119 kasus pada tahun 2020. Sungguh banyak sekali
kasus kasus yang bertebaran mengenai psikologis dan paling banyak kasus tersebut di
kalangan desa- desa. Namun penyebab masalah utama dari kasus tersebut yaitu
kurangnya ilmu komunikasi dalam rumah tangga, kurang taunya ilmu pola asuh yang
baik bagaimana, pola piker masyarakat kurangnya sarana dan prasana terutama di
kalangan desa. Masih banyak di kalangan desa yang kurang tau perkembangan
teknologi dan persebaran informasi. Itulah mengapa, kenapa daerah kota lebiih maju
dibandingkan daerah desa.

2. isi

Lingkungan desa banyak sekali kasus kasus yang mengenai kekerasan entah itu
kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual penyebabnya yaitu kurang ilmu
komunikasi pra nikah, pasca nikah, komunikasi antar anggota krluarga, pola asuh yang
kurang baik ketika mendidik anak. Selain itu ada juga pelajaran yang tidak ajarkan oleh
sekolah mengenai pendidikan seksual dan rumah tangga, sehingga di lingkungan
kurangnya informasi sumber daya manusia dan sarana prasana di lingkungan desa.

Dalam menghadapi kasus ini perlu diketahui terlebih dahulu motif dari kekerasan
ini, motif yang digunakan cukup beragam, entah itu dari sebuah meliputi secara verbal,
tertulis, atau tindakan. Misal secara kekerasan dengan menyakiti atau merusak anggota
tubuh korban, komunikasi yang kurang sesuai seperti marah, menghina satu sama lain,
dan mebuly satu sama lain[ bahkan secara tertitulis di media social atau pesan chat.
Kekerasan ini memiliki dampak yang cukup serius bagi korbannya, yaitu mengalami
serangkaian gangguang mentah bahkan sampai fisik. Gangguang mental iniyang terjadi
antara lain syo, ketakutan berlebih, kurangnya keharmonisan rumah tangga, penarikan
diri dari lingkungan, ,gangguan mental jangka panjang, meliputi past traumatic strees
disorder (PTSD), depresi, ketakukan akut, bahkan sampai ingn bunuh diri. Semetara
gangguang fisik meliputi luka memar, lebam dimata, luka sayatan, dan seratan fisik
lainnya. Hal ini berpengaruh pada psikologis baik itu para orangtuanya maupun pada
anak dan lingkungan sekitar.

Solusi yang saya tawarkan yaitu mengadakan seminar dan pelatihan khusus untuk
para generasi muda khususnya yang ingin segaera menikah maupun yang sudah
berumah tangga di desa desa yang kekurangan sumber daya manusia dan informasi.
Tahapan tahapan tahapan seminar tersebut meliputi, komunikasi keluarga yang baik dan
nyaman. baik secara umum maupun secara islami,psikologi keluaraga, tatacara pola
asuh anak yang baik bagaimana, etika bergaul dengan orang- orang dll dengan metode
pendekatan seperti ngariung santai yang sesuai dengan lingkungan desa setempat.

Lalu untuk metode seminar kita mengajak para warga sekitar untuk berpartisipasi
mengikuti seminar dengan bekerja sama dengan kepala desa setempat, serta untuk
pematerinya diambil dari orang-orang yang sudah berpengalaman terutama dibidang
psikologi dan parenting, dan seminar ini dilakukan secara gratis dengan bantuan
biayanya dari oara investore,perusahaan dll untuk pencarian dananya, agar seminar
dapat dilakukan secara gratis

3. Penutup

Setelah mengetahui dampak serius dari kekeresan dalam rumah tangga,


kekerasan seksual dan pembulian terutama di desa – desa setempat, sepatutnya kita
generasi milenial mampu untuk membantu soulusi yang efektif bagi permasalahan
yang berada dilingkungan kita khususnya desa- desa. Kekerasan rumah tangga,
kekeraan seksual dan pola asuh anak ini dapat diatasi dengan metode pendekatan
seminar, pelatihan dan bimbingan seputar, pra nikah dan pola asuh anak dengan
ngariung. Pada level ini, masyarakat desa akan membangun kesadaran pentingnya
ilmu pra nikah dan pola asuh anak terutama terkait komunikasi, sehingga ketika
berumah tangga nanti akan menjadikan tempat yang nyaman baik dari orang tuanya
maupun kepada anaknya.

Sekian project social saya mengenai pelatihan, bimbingan, serta seminar


“pranikah dan pola pengasuhan anak” di desa-desa daerah garut. Semoga apa yang
saya tuliskan dalam project ini bisa mebantu dan bermanfaar bagi masyarakat
khususnya lingkungan desa setempat yang masih perlu bimbingan dari genersi
milenial kita.

Anda mungkin juga menyukai