Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RANGKUMAN TOPIK 1:

PENGANTAR MEMAHAMI PKN DI PERGURUAN


TINGGI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang diampu oleh :
Asep Dahliyana, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
M Ridwan Faturrohman (2204708)
Teknologi Pendidikan Kelas B-2022

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan sejatinya adalah pendidikan tentang kepribadian atau
karakter yang mencerminkan suatu bangsa. Dengan demikian, akan muncul rasa
kebangsaan dan cinta tanah air, serta menjadi warga negara yang baik dan cerdas
(smart and good citizen) dalam hidup berbangsa dan bernegara. Menjadi warga
negara yang baik dan cerdas (smart and good citizen) merupakan sebuah keharusan
yang harus dimiliki bagi setiap warga negara, agar warga negara atau masyarakat
menjadi paham akan negaranya dan lebih cinta terhadap negaranya sendiri.
Untuk memahami dan mencintai negara sendiri, tidak terlepas dari pembelajaran
terhadap Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan (UU Sisdiknas No. 20 Bab 1
Pasal 1 tahun 2003) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensinya untuk memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Seperti kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia. Dan
kewarganegaraan (Undang-undang RI No. 16 Tahun 2006) adalah segala hal ihwal
yang berhubungan dengan warga negara. Dari definisi tersebut dapat katakan
bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu rencana pembelajaran
kepada setiap warga negara untuk memiliki potensi keterampilan segala hal ihwal
yang diperlukan dalam keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Pada umumnya pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga
negara yang baik (good citizen). Pendidikan kewarganegaraan (Ali Akbar dkk)
memiliki kecenderungan pada penanaman sebuah konsep kenegaraan yang juga
bersifat implementatif didalam kehidupan sehari-hari. Dan dapat disimpulkan
bahwa pendidikan kewarganegaraan sangatlah penting dimiliki oleh setiap warga
negara sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tentang penekanan pada pembentukan
warga negara agar memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Secara historis, pendidikan kewarganegaraan di Indonesia telah lahir lama sebelum
kemerdekaannya sendiri, yaitu sejak lahirnya organisasi-organisasi pergerakan
nasional yang menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa, dan sadar ingin
melepaskan diri dari penjajahan Belanda. Salah satunya adalah pergerakan para
pemuda dari seluruh wilayah Indonesia yang berikrar menyatakan sebagai bangsa
Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia. Yang akhirnya
merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 berkat perjuangan panjang para pahlawan
bangsa yang mempunyai rasa berbangsa dan cinta tanah air yang tinggi.
Secara sosiologis, pendidikan kewarganegaraan merupakan penerapan yang
dilakukan oleh seluruh komponen warga negara untuk saling menjaga, memelihara,
dan mempertahankan eksistensi bangsa dan negara seperti yang dilakukan oleh
tokoh-tokoh pergerakan nasional dalam memberikan pidato atau ceramah kepada
seluruh lapisan masyarakat yang akhirnya berhasil memerdekakan Indonesia serta
menjaganya sampai saat ini.
Dan secara politis, pendidikan kewarganegaraan telah kita kenal dalam pendidikan
sekolah. Seiring dengan berjalannya waktu, kurikulum mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan selalu berubah-ubah. Hal ini disebabkan karena mengikuti
perkembangan sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta perkembangan iptek
dan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Wajib di
Perguruan Tinggi
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan
keharusan yang harus dipelajari dan dimiliki oleh setiap warga negara, terlebih kita
mahasiswa yang sedang menduduki bangku perguruan tinggi sebagai generasi
penerus bangsa yang harus mendapatkan pengetahuan dan keterampilan agar
mampu untuk mengembangkan warga negara yang memiliki karakter yang baik dan
cerdas (smart and good citizen) dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 37 ayat 3
dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan
kewarganegaraan, dan dipertegas kembali dalam UU No. 12 Tahun 2012
menyatakan nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib.
Disebutkan pula bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang
mencakup pancasila untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan sangat
penting dimiliki oleh setiap warga negara, khususnya bagi mahasiswa karena
pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa mempunyai tujuan yang sangat baik.
(Minto Rahayu, 2022) Menyebutkan bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan
membekali dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan
dasar hubungan warga negara Indonesia yang Pancasilais dengan negara dan
sesama warga negara. Dengan kemampuan dasar, diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, memiliki
kepribadian yang mantap, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis, dan
dinamis, berpandangan luas, bersikap demokratis dan berkeadaban, sehingga
menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia telah mengalami beberapa kali
perubahan sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Dinamika dan
tantangan Pendidikan Kewarganegaraan tidak terlepas dari praktik sejarah
pemerintahan dan masyarakat Indonesia yang selalu mengalami perubahan dalam
sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Rakyat biasa dan rakyat yang memiliki kedudukan sebagai pejabat
negara mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda yang mengakibatkan
perilaku komponen-komponen masyarakat mempunyai sikap yang sangat dinamis,
sehingga mata kuliah pendidikan kewarganegaraan harus bersifat adaptif terhadap
dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan
berbangsa, dan bernegara, terlebih di era globalisasi ini yang ditandai dengan
perkembangan iptek yang menjadikan perubahan dalam semua tatanan kehidupan
termasuk perilaku warga negara, utamanya peserta didik. Pengaruh globalisasi
tersebut cenderung menghasilkan pengaruh positif dan negatif. Nah, di tengah-
tengah permasalahan tersebut Pendidikan Kewarganegaraan perlu menjadi solusi
untuk mengarahkan warga negara agar mampu memaksimalkan pemanfaatan
pengaruh positif perkembangan iptek untuk membangun bangsa melalui proses
yang harus disesuaikan dengan perkembangan IPTEK.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (2016). Buku Ajar
Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Kewarganegaraan.
Rahayu, M. (2007). Pendidikan kewarganegaraan. Grasindo
Akbar, A., Tahrim, T., Pratiwi, E. Y. R., Nurmanita, M., Utomo, J., Hafid, A., ... &
Mutmainnah, I. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia
LAMPIRAN

Gambar 1 : Hasil pengecekan Plagiarisme dan Similarity

Sumber : https://smallseotools.com/plagiarism-checker/

Anda mungkin juga menyukai