Anda di halaman 1dari 17
‘apisan Cm) | 2 lpisan(m) | $ lapisan (| 10 lapisan(m) os ORT OT Dame 0.040 0.089 0.29 2.191 0033 0.087 0.27 DIN Pondasi tipe B = Dimensi pondast: 2,5 m x 2,5 m; tebal pondasi : 0,5 m:; pada kedalaman 2.m Muka air tanah terletak pada kedalaman I'm dati permukean = Tulangan yang dipakai DI9 = Besar penurunan tanah: Pondasi | 1apisan(m) | 2tapisan mm | $tapisan im) | 10 apisan (m) =P 007, Orr 58 ‘086 “5 | 0.00 0.018 (0.097 0.099 7 OT ‘0.017 1.094 0.096 PE Pondasitipe C = Dimensi pondasi: 7x 1,8 m dengan tebal 0.25 m, = Tulangan yang dipakai 14 ~ D19, 7 D4, DI2~ 226. = Penurunan tidak diitung. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ‘Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan dan analisis, antara lain: 1. Kegagalan/kerusakan pondasi sclalu diawali oleh terjadinya retak pada beten. Keadaan ini terjadi arena pondasi tidak mampu menahan beban yang berupa momen lentur dan/atau gaya geser Inilah sebabnya kenapa perlu dihitung juga kontrol tegangan geser | arah dan 2arah, 2. Beban yang bekerja pada pondasi berasal dari tekanan tanah di bawah pondasi. Jike twlangan tidak mampu menahan momen lentur yang bekerja pada pondasi, maka akan tejadi retak beton pada momen terbesar (amumnya di bagian tengah pondasi) dengan arah vertikal ke aa 3. Tegangan geser 2 arah atau tegangan geser pons (puncking shear), dapat mengakibatkan retak rising di sekeliling kolom dengan jarak + d/2 dari muka kolom, d adalah tebal efektif pondas. 4, Tegangan geser | arah yang bekerja pada dasar pondasi dapat mengakibatkan retak di sekitar pondasi pada jarak +d dari muka kolom. 5. Untuk perhitungan penurunan, dengan metode sub-layer, semakin banyak lapisan yang kita tinjau ‘kan memberikan hasil penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan metode one-point yang, Fhanya meninjau satu lapisan saa, V2. Saran Beberapa saran yang dapat diaplikasikan dari perhitungan dessin pondasi telapak dan evaluasi nurinan poss tla ‘Untuk pencegahan pondasi dari bahaya Kerusakan/kegagalan yang diawali oleh retak pada beton, disarankan agar mengontrol momen lentur, tegangan geser I arah dan 2 arah, 2. Bila pada situasiletake sumbu kolom saling berdekatan, lebih baik menggunakan pondasi telapak kombinasi dibanding pondasitelapak tunggal Karena akan lebih ekonomis, 3. Untuk perhitungan penurunan tanah, lebih baik dltinjau perlapisan tanah dengan ketebalan tertentu sampai perbedaan besar penurunan semakin konstan, DESAIN PONDASI TELAPAK DAN EVALUASI PENURUNAN PONDASI Endra Ade Gunawan Sitohang', Roesyanto! " Departmen Teka Spl, Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan No.1 Kampus USUI Medan Email: endraadegunawan(@gmail.com tf Pengajar Departemen Tekaik Spi, Universitas Sumatera Ciara JL. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan nail: stroesvantovausu.ac.kt ABSTRAK Secara garis hesar, struktur bangunan dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu struktur bangunan di dalam tanah dan struktur Banguman di atas tanah, Struktur bangunan di dalam tava sering disebut siruktur bawah, sedangkan strukeur bangunan di atas tanah seving disebut struktur atas. Srukuur bawah dari suatu bangunan lazim disebut pondasi, yang bertugas memitul bangunan di atasnya. Seluruh ‘muatan (beban) dari Dangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada bangunan dan berat pondasi ssendiri, harus dipindahkan atau diteruskan oleh pondasi ke tanah dasar dengan sebait-baiknya. Tugas akhir int bertyjuan untuk mendesain pondasi telapak pada tana lempung mulat dari menghinng daya dukung tanah, dimensi pondasi, penulangan, Kontrol kuat geser 1 arah dan 2 arah, ssampai pada evaluasi penurunan ponds Perhitungan daya dukung tanah adalah menggunakan rumus Terzaghi: untuk perhitungan pemulangan pondasi tunggal dan kombinasi menggunakan acuan SNI 03 -2847-2002 dan ACI ; serta ‘untuk perhitungan penurunan digunakan dua metode yaitu metode one point dan metode sub-laver. Pada perhitingan desain pondasi telapak, situasi letak sumbu kolom akan sangat berpengaruh dan pada erhitungan evaluasi penurunan, metode sub layer akan lebih memberikan basil yang lebih akurat dibandingkan dengan metode one-point Kata kunci: desain pondasi dangkal, muka air tanaih, penurunan, sub-layer ABSTRACT Broadly speaking , the structure of the building is divided into nwo main parts, namely the structure ofthe building on the ground and above-ground structures. Structures inthe soil is ofien referred to under the structure . while the structure ofthe buildings on the land commonly called the ‘structure. Under the structure ofa building commonly called the foundlation , which is in charge of carrying buildings on it. The entire charge ( load ) of the building . including the loads acting on the building itself and the heavy foundation , must be transferred or forwarded by land tothe foundation with the best foundation This thesis aims to design on the palm of the foundation clay ranging from calculating the carrying capacity ofthe land, the dimensions ofthe foundation , reinforcement , shear sirength control I sway and 2-way, tothe decline in foundation evaluation Cateulation of soi bearing capacity i to use the formula Terzagh : foundation reinforcement for the calculation of single and combined using the reference ISO 03 -2847-2002 and ACI. as well as to decrease the calculation method used to methods one point and sub- layer method In the palm of foundation design calculations , where the situation willbe very influential column axis and a decrease in the calculation of the evaluation, the method will be sub layer provides more accurate results than the ‘one- point method. ‘Keywords : shallow foundation design , ground water, reduction, sub layer. PENDAHULUAN Dalam pekerjaan suatu konstruksi bangunan kita akan banyak menemukan hel-hal_menarik pada saat pembangunian dimulai dari pondasi sampai Konstruks seluruhnya selesai. Beberapa kasus yang dapat ddiambil adalah dalam pereneanaan pondasi. Faktor jenis tanah, keterbatasan tempat, tipe pondasi, muka air tanah, seta penurunan tanah, Struktur pondasi dari suatu bangunan harus direneanakan sedemikian rupa sehingga proses pemindahan beban bangunan ke tanah dasar dapat berlangsung dengan baik dan aman, Untuk keperluan teebut pad prencrtan pond arus mempertimbangkanbeberap pret, ya: Pondasi harus cukup kuat untuk mencegah penurunan (setlemen?) dan perputaran (rota) yang beriebihan. 2. Tidak terjadi penurunan setempat yang terlalu besar bila dibandingkan dengan penuruna pondasi di dokatnya, 3. Cukup aman teshadap bahaya longsor. 4. Cukup aman terhadap babaya guling Jenis dan besar-kecilnya ukuran pondasi sangat ditentukan ofeh kekuatan‘daya dukung tanah dlibawah pondasi tersebut, Schazai contoh untuk jenis pondasitelapak tunggal, semakin kuat daya dukung, tanah, semakin kecil ukuran pondasi yang direncanakan, Sebaliknys, semakin lemah daya dukung tanh, semakin besar pula ukuran pondasi yang akan direncanakan, Untuk tanah dengan daya dukung yang, lemah ini, sebaiknya digunakan jenis pondasi lain, misalnya pondasi sumuran atau bahkan digunakan tiang pancang, Seperti yang telah dijelaskan diatas sebelumnya, penurunan merupakan faktor yang peru ‘mendapat perhatian dan analisis yang serius. Dalam perencanaan pondasi penurunan yang periu dianalisis, adalah penurunan segera dan penurunan konsolidasi primer, Isilah penurunan digunakan untuk ‘menunjukkan gerak tik tertentu pada bangunan terhadap titk referensi yang tetap. Jka seluruh permukaan dibawah bangunen turun secara seragam dan penurunan yang terjadi tidak melebihi bates aman, maka penurunan tidak membabayakan. Tapi,jika penurunan yang terjadijustru tidak seragam dan ‘melebihi batas aman, maka ketidakstabilan bangunan perlu dikhawatirkan, Keterbatasan tempat bisa mempengaruhi tipe pondasi yang akan digunaken. Apakah pondasi felapak tunggal atau pondasi kombinasi, tergantung situasi dan mana yang lebih efisien tethadap. kterbatasan tempat, Pondasi telapak tungeal, adalah pondasi yang hanya menopang satu kolom, dibagi ‘menjadi dua macam, pondasi bujur sangkar dan empat persegi panjang. Sedangkan pondasi telapak Kombinasi, adalah pondasi yang menopang dua kolom sekaligus, dibagi menjadi dua macam juga, yaitu pondasi kombinasi trapezium dan empat persegi panjane. Begitu juga dengan letak maka air tanah,jika kta tidak mengabaiken posisi leak muk air tana, ‘maka dalam perbitungan, it akan sangat berpengaruh pada daya dukung tanah, sera penurunan. Namun faktor yang paling sering menjadi perhatian adalah penurunan. Penurunan yang melampaui batas jin dapat menyebabkan ketidakstabilan dan kerusakan struktur ats, Pada umumnya untuk perhitungan pada tanah lempung. besar beban yang dianalisa untuk dilihat pengaruhnya terhadap penurunan hanya ditinjau dari 1 (satu) lapisan tanah, dan penambahan tegangan akibat beban struktur atasnya banya ditinjau pada tengab-tengah Tapisan, Padahal akan lebih akurat dan ‘akan lebih efektif penanggulangannya apabila kita meninjau penurunannya dengan mombagi tanah, fersebut_ menjadi beberapa lapisan dan menghitung besar penurunaniya dengan melihat juga pola dlistribusi beban terhadep lspisan yang ditinjeu. Sebuah percobaan menghasillan bahwa penurunan yang, dlitinjau dengan pethitungan metode sub Javer (jumlah lopisan lebih dari satu) menghasilkan penurunan yang lebih akurat karena lebih mendekati hasil percobaan dari perhitungan yang menggunakan metode ‘one: point (meninjau sata lapisan), echitungan daya dukung tanch menggunakan rumus Terzaghi yaitu: = eN,+ p,N,+ YBN, wo dengan: 4g. = kapasitas daya dukung ulimit untuk pondasi memanjang (kN) e kkohesi (kN'm) D, = kedalaman pondasi (n) ¥ berat volume tanah (mm) Pe D,y=tekanan overburden pada dasar pondasi (KNI Dari rumus daya dukung diatas akan kita peroleh dimensi pondasi yang akan kita pakai, Perhitungan penulangan pondasi bujur sangkar akan menggunakan acuan Peraturan SNI sedangkan perbitungan ppenulangan pondesi kombinasi menggunakan acuan Peraturan ACI Penurunan pondasi dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu: penurunan segera, penurunan onsolidasi primer, dan penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan total adalah jumlah dari 3 Komponen. tersebut, dalam persamaan: S=S+S848, 2) dengan: s. penurunan total s. penurunan segera S. =penurunan konsolidasi primer S._ =penurunan konsolidasi sekunder Boussinesq memberikan persamaan pengaruh penyebaran beban akibat pengaruh beban tiik di permukaan, Tambahan tegangan vertical akibat beban ttik (Ag,) pada suat titik di dalam tanah akibat bbeban ttik Q di permukaan dinyatakan oleh persamaan: @ dengan: Ao, = tambahan tegangan vertical z kedalaman titik yang ditinjaw r jarak horizontal titik di dalam tanah terhadap gars kerja beban Jika faktor pengaruh untuk beban ttik didefinisikan sebagai: ppengaruh untuk beban titi didefinisikan sebagai rae Hr “ Maka: 0 Peshitungan konsolidasi primer diitung dengan persamasn: to Get ye Poa S= lo ire 8 pe ditmana: s besar penurunan Co =indeks pemampatan Po = tegangan vertikal efektif pada kedalaman yang ditinjau AP =tambahan tegangan vertical pada kedalaman yang ditinjaw H & tebal lapisan tanah yang ditinjan = angka pori awal METODOLOGI Gambar 1 menjelaskan secara skematik tahapan perhitungan. Gambar 1. Metodologi IS DAN PEMBAHASAN PPechitungan penulangan dibagi menjadi 3 bagian, yaiu © Pondasi tipe A, pondasi bujur sangkar dengan mat. 1_m dari muka tanah, * Pondasi tipe B. pondasi bujur sangkar dengan mat. 4 m dari muka tanah © Pondasi tipe C, pandasi telapak kombinasi sa] joe orf ——| |e] Co Co a (o) ‘Gambar 2, Model pondasi yang akan dihitung (a) Pondasitipe A; (b) Ponds tipe B; dan (c) Pondasitipe C ‘Untuk pethitungan penurunaitpondasi bujursangktr-deneh yang dipakel adalah ne Gambar 3. Denah Pondasi Data-data yang dibutukan: Data Beton: ‘Kolom pondasi 400 mm x 400 mm menahan beban mati Pp terfaktor M,= 10 kNm, Dan berat beton ¥, Tulangan yang digunakan D19, Data tana Borat isi tanah normal (9) = 17 kn/m’, berat gesertanah g@= 20°, indeks pemampatan 100 KN, beban hidup 50 KN, dan momen 20 MP, f, = 300 MPa, 10 kNim’. Kohesi tanah e = 0, sudut saturated (Ys = 0,5. Angka pori awal e5= 1. Perhitungan penulangan pondasi bujur sangkar ( pondasi tipe A) 1, Perhitungan ukuran dimensi pondasi berdasarkan beban yang dipikul Beeban total yang dipikul pondasi adalah sebesar Qin = 1.2.Po+ 16 PL = 200 kN. Formula Terzaghi untuk Pondasi Bujur Sangkar: ~ 13EN gt pW, OAYBN, dengan angka keamanan 3 Gin = E(L3eN, + PNg + O4PEN,) = Sim 22 ion SBF BB - H(u3ew, + p,N, + 0.4yBN, ) Dai tabel 3.1, untuk @ = 20° didapat nial 74 dan N, =50. ‘Unk asus muka sr berad di tengah pondasi, naka p,dihitung dengan P,=¥(Dr-D)+¥"D Dengan ¥"= Youe- Y= bert volume efektitanah, Demikian jugs, bert ‘volume tanah 7 yang ada pada suk ketga persaman daa dukung has digami dengan y = 17 (2-1) +20-17)(1), 20 KNim?, 77 }(1.3(0)(17,7) + 2074 + 043.8.5) 49,388 +28, ‘Dengan cara coba-coba didapat nilai B sebesar 1,9 m. Dengan ini maka kita pakai dimensi pondasi bujur sangkar 2 mx 2 m. 2. Daya dukung tanah = L3eNet BN + O4YBN,, qe 1347.7) + 2074 + 0432.5 4g. 151 kN/m?—tegangan ijn tanab (@,) Kontrol egangan yang terjadi pada tanah erat pondasi * berat tanah oe thy = 05.24 + 15.17 17,5 kN/m?, Pus 12Pp + 1,62, 200 KN, Tegangan maksimal pondasi, Gyssee sons s & 95 kN/m? © 151 kN/m* (Safe) Tegangan minimal pondesi, — Gyyg,= UE THES g Kontrol tegangan geser 1 arah 5+ 19/2 = 845mm 85mm 00-85 = 415 mm d= 2000/2 - 400/2.- 415 = 0,385 m 5 Fraea +(B- A) Gpasze = Gin)! B 92,113 kN/m? Gaya tekan ke atas dar tanah (V, ) Vo= 8.B. sna 0g)! 2= 72,039 kN Gaya geser yang dapat ditahan beton (@. V.) 9 Vem BAL B. d= 463,984 KN = 463,984 KN) (Sate) . Jadi (Ve= 72,039 KN) < (@. Ve 5. Kontrol tezangan geser2 arah (geser pons) Se Srna ‘Gambar 5. Gambar kontrol tegangan geser 2 arah (geser pons) Diners atom =h=400 mm pedchs deat n41S- 813mm=0815m Gay kan Kets ya pear po) Ven [Babs ote (Sass) 7019001 Be= b= 400 /400= 1,0 dan b,=2 {(b+d) + (h+d)} = 3260 mm Gaya geser yang ditahan beton (@ . Ve) zie v= (1+) 1025,176 KN, ney ih Ven (a+ 28) - 2933,926 an, > a, 30 (kotom tepi) Vo= 18. FE by. =2016,784 KN Dipil V. yang terkecil jadi . Ve= 0.75. 2016,784 = 1512588 kN Jadi (V,~ 291,880 kN) <(@.V.~ 152,588 kN) ——r (Sale) 6. Hitungan penulangan pondosi 4 Tewangan tanah pata jarak x (2) Sram Ox Faas ‘Gambar 6. Gambar tegangan tanah pada jar x 4.=75+ 192-845 mm_ 85 mm d= hyd $00- 85415 mm. x=L2-h2=22.-04/2= 08 m. Ge ~ Grats (LX): (Caza — Sin)! = 89 KN + -Momen yang tradi pada pondai (Ma) YB. Ge XB Oroee” Ge)-¥ © Faktor momen pik K dan Ks Syarat: Khas - Keats 16. 10° /( 0.8 . 1000 . 415*) = 0,216 MPa. My (0079) Jadi K A,,~ 1937.67 mm? (Ow) 7. Kontrol kuat dukung pondasi O85." Ac=0,7-0,85.20.400.400= 1904000 N = 1904 KN. 200kN < P,=1904kN —> (SAFE) ‘Gambar 7, Penulangan pondasitipe A Perhitungan penulangan pondasi kombinast ( pondast pe C) Pondasi Kombinasi Data: Untuk kolom A dan kolom B yang berukuran 400x400 sama-sama memikul beban total, P sebesar 1SOKN.. Kolom A dipusatkan sejarak 1,0 m dari garis sift; dan kolom B sejarak 6,0 m dari gars stat 10 MPa, f, = 300 MPa . Tegangan tanah maksimum 140 kNinr. ‘Untuk pethitungan penulangan, kita gunakan metode kekuatan dari Peraturan ACL (@) Panjang dan lebartelapak B dar gars stat = 32+ 0m Panjang telapak, L = 3, 7 Tebal telapak yang kita pakai sebesar 0,5 m, atau beratnya sebesar 12 KN/m ‘Maka, luas dasar pondasi = #2 = 12,5 m? Dengan panjang L 78m 180m, (b) Geser berfaktor dan momen berfaktor di arah memanjang, Untuk beban gravitas, Kolom A, Py ~ 100(1,8) + 50 (1,7)~ 225 kNm mm ma lebar pondasi adalah 225 Kolom B, P, ~ 100 (1,4) + $0 (1,7) ~ 225 kNm ‘Tekanan tanah netto di bawah beban terfaktor 40 2 Bn 35.714 ene 1,8 (35,714) = 64, 285 kN'm. G4, 285 (1) = 964.285 kN 464,285 — 225 =~ 160,715 kN. 64, 285 (1) =~ 64,285 kN “64.285 + 225 ~"1160,175 kN qi) = 25 drips pst koto A SHEGES 3953.5) = 138,234 EN eset Tekanan merata netto ke atas ‘V, pada garis pusat kolom A ‘Ve pada garis pusat kolom Tit dengan geserna=5 ( M. maks (dihitung dar sisi ki ‘My maks (dihitung dari sisi Kanan) 138,234 kNm ‘Maka untak perhitungan selanjutnya, pakai M, (©) Tebal pelat. Untuk momen, tebal pelat dapat didasarkan atas perbandingan tulangan yang dliinginkan. Harga maksimum yang diizinkan oleh Peraturan ACI diambil dari Tabel 3.8.1 Preats= 0.1504 = 0.0278 ‘Untuk pengendalian lendutan, pilih = 0.014, yaitu sekitarsetengah dari harga maksimum yang, diperbolebkan. Untuk harga is Ry= pf (1 - pm) a “an” awan 5 014 (590000 1 —0.5(0014)18.75)} = 3688,75 kN n= [= [ae ho ean YamaQeTaaS Telapak dianggap sebagai suatu balok untuk perhitungan geser. Aksi satu arah dimisalkan ‘menentukan pada jarak d dari sisi kolom. Geser pada jarak d dari sisi kolom bujur sangkar ckivalen yang berukuran 17,7 inci (0,45 m) adalah Vq~ 160,175 = (0.225 + dy(64,285) ~ 145,71 - 64,2850 ‘Kekuatan geser nominal bila tidak menggunakan tulangan geser adalah = 0,15 m. Vea Ve=2 VF sbye td Dengan it, Wer Ve 145,71 ~64,285d=0.85(2y20000 13,5)4 145,71 ~ 64,285d~ 841.460 d= 018m Tinggi total periu = 0,15 + 0,05 (sclimut) + 0,012 (sengkang) + 0,015 (jri-jari sengkang) = 0,227 are ia meth tinggi yang kit eneanatan maka tet is tetp pla tbl peat) Brat pondasi = 0,25(24) Kontrol egangan mals 6= 29,81 kNim' <140kNim? (Sate) (@) Penulangan memanjang wama. Pada engah bestang, Reet tee taeaae a perlu= oF emae(ouy As perlu 0,014(222242\1800\(150) = 3928,85 mm’. Pakai 14 -D19, As ~ 3969 mm (©) Penulangan memanjang pada bagian bawal dari telapak di luar pusat kolom, ‘Momen lentur pada sisi kolom B adalah (64, 285)(0,5)* = 16,07 kNm. Meskipan tink selaln demikion, momen disini talihatamya cukup Kecil sehingga cid mensyaratkan penulongan. Kekucran dari penampang yang tisk bemulangan dalam lentur dinitung menggtnakan = 0,65. Dengan mengabaikan Beton stebal 0 mm dari baw 1, = 54.802) = 0.0012 m* wen (GE) 06s @BEEED) M, = 55,15 kNm > M,= 16,07 kN, (Sate) ‘Tidak diperiukan_tulangan lentur di dalam arah memanjang untuk kekuatan pada sisi bawah dari kantlever yang manapun, (0) Penulangan melintang, Lebar lajur kolom A, W, = 1 +02 +0,7 = 1,9 m, ban tekan berfaktor bersih dalam arah melintang 55.15 kNm 125 kNim Ma ~ 4(125)(0,7)! ~ 30,625 kNm 4=0.25 ~0,08 (selimut pada sisi bawah) ~0,01 (ar-jaritwlangan) =0.16m. ae Ma = 1088 Re perl= saat” Tae s000 003 6.0035 (1900)160 1078 mm’) (09,65 Nin Dengan A. peru Coba tulangan 7-D14 (A, eriksa kekuatan: C= 0,85 {."b a= 085 (20000)(1,9)(@) = 323004 1.9 (324.4) (0,16 - 0,500.01] 45,254 kNm > M,=30,625 kN (Sale) Jadi gunakan tulangan 7 ~ D14, Lebar jalur kolom B, Wy = 1+ 0,2+0,7 = 1,9 m Boban terfaktor netto dalam arah melintang = My = 14(125)(0,7)" = 30,625 kN d= 0.25 ~ 0,08 (selinut pada sisi bawah) ~ 0,01 Gari-jaritwlangan) 0.16 m, Reperlu= sat” aaa.sKoa Dengan 9 = 0,0035, A, perl = 0,0035 (1900)(160) ~ 1064 m CCoba tulangan 7-D14 (A= 1078 mm*) Periksa kekuatan: C= 0,85 f."ba= 085 (20000)(1,9)(2) = 32300a 0,001078 (300000) = 323,4 kN = 109,65 kN M, ~ 0,9 (324.4) [0,16 0,5(0,01)] ~ 45.254 kNm M,=45,254 kNm > M,=30,625kNm (Safe) Jadi gunakan tulangan 7~ D1. (2) Sketsa penulangan: | ae | Tht“ ‘Gambar 9. Penulangan pondasitipe C Perhitungan penurunan pondasi bujur sangkar (pondasitipe A) ‘© Disiribusi tegangan satu lapisan pondas tipe A Gambar 10, Distribusi tegangan satu lapisan pondasitipe A 17 KNimn,berat isi saturated Yop = 20 kN fektftanah, "= Yaxe~ Ya = 3 KN. Indeks pemamnpatan Ce =0.5 ‘Angka port awal, ¢.= 1 ‘Beban yang dipikul pondasi 200 KN. 20x20 Kedalaman pondasi 2 m (7 (De -D) + 9D) =F ~ (172-1) + 3.1} =30 kim? Po'= tekan vertical efektif. Tabel 4.1 Tambahian tegangan vertikal di bawah pondasi PI perhitungan satu lpisan (tebal lapisan 10 m) akibat pondast PI-P6, “Akibat Zz z Protos [20 | gay | 228 | 0m | 7 | 200 | af BI [8000 [3.000 [2.000 |"w7000 [0,000 | o.030 [0.900 F2__| 8.000 | 3.000 | 2.000 | s.000 | 1.250 | 0.004 | 0.131 3 [8,000 | 8,000 [2,000 | 10,000 [2,300 | 0,000 | 0,000, 4 —[8,000 | 3,000 [2,000 | s,000 | 1.250 | 0,004 [0,131 PS P6 ',000-[ 4,000 | 3,000-| 7,071 11.768 [0,003 [0075 8,000 [4,000 | 2,000 [11.180 [2.795 | 0,000 | 0.000 1238 kN/i™ ‘Tambahan tegangan vertikal di bawah pondasi PI (API ‘Hitungan penaranan pondasi PL Po'= (172-1) + 3.1} + Gxt} ee Tabel 4.2 Tambahan tegangan vertical di bawah pondasi P2 perhitungan satu lapisan (tebal lapisan 10 m) akibat pondast PI-P6, “Akiba x | og z Pondasi | PO) [20] 28 | my | XZ || com’) Pi Sooo [000 | 2000 | $000 [Taso | oper [oar 2 | 000 [4.000 | 2.000 | 0.000 | 0,000 [0.030 | 0.900 3 | 000 [4.000 | 2,000 | 5.000 [1,250_[ n,oo4_[ 0.131 4 [8000 [4,000 | 2,000 {7071 [1,768 [ 0,003 | 0,075 Ps_[ 000 [4.000 | 2.000 | 3.000 [1250-1004 | 0.13 Ps [4000 [4.000 | 2.000 [7.071 [1.768 [0.003 | ors Tambahan tegangan vertikal di bawah pondasi P2 (AP2)~ 1,444 KNim™ Hitman penaanan podasi P2 = Po'= {17(2-1) + 2.1} + (3x4) = 32 kNim? S~ihq 08 Ge * Ger Be Tabel 4.3 Tambaan gang vrtial di baw pondas 3 pritengan sat ais bal lpsan 10 m) aka ponda PIS, = 0,040 m ‘Akibat Zz 7 2 Pondasi | | my | 2B | XO | XZ [2901 um'y 1 | 000 [4.000 | 2,000 | 10.000 [3.500 | e000 [0.000 2 | .000 | 4.000 | 2.000 | s.000 [1.250 | aoa | 0.131 3 [3000 [4.000 [ 2.000 | 0.000 [ o.000 [030 | 0.900 4 [3.0 [4000 [2000 [11.180 [2.795 | 0.000 [0.000 Ps [.00 [3.000 [2000 [7071 [68 | a003 [007s 5 [8.000 | 4.000 [2000 [3000 [1.250 | 0004 [0,131 “Tambahan egangan vertikal di bawah pondasi P3 (P3) = 1238 KN" Hitungan penaranan pondas P3 Po'= {17(2-1) +3.1) + Gxd)~ 32 kNim? cow ° GeH jgy BOPP OEE y BZ SLRS 7 Soe 08 Go = Gen OB Gq 00033 ‘© RokapitulasiPerhitungan: Pondasitipe A. = Dimensi poncasi :2 mx 2 m,tebal pondasi: 0,5 m; pada kedalaman 2 m = Muka air tanah terletak pada kedalaman I'm dati permuksan = Tulangan yang dipakat DI9 + Besar penurunan: ‘apisan Cm) | 2 lpisan(m) | $ lapisan (| 10 lapisan(m) os ORT OT Dame 0.040 0.089 0.29 2.191 0033 0.087 0.27 DIN Pondasi tipe B = Dimensi pondast: 2,5 m x 2,5 m; tebal pondasi : 0,5 m:; pada kedalaman 2.m Muka air tanah terletak pada kedalaman I'm dati permukean = Tulangan yang dipakai DI9 = Besar penurunan tanah: Pondasi | 1 lpisan (m) | $tpisan (m) | 10 apisan (m) =Pa mo ‘086 PIEPS 0.018 0.099 PREPS. ‘0.017 0.096 Pondasitipe C = Dimensi pondasi: 7x 1,8 m dengan tebal 0.25 m, = Tulangan yang dipakai 14 ~ D19, 7 D4, DI2~ 226. = Penurunan tidak diitung. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ‘Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan dan analisis, antara lain: 1. Kegagalan/kerusakan pondasi sclalu diawali oleh terjadinya retak pada beten. Keadaan ini terjadi arena pondasi tidak mampu menahan beban yang berupa momen lentur dan/atau gaya geser Inilah sebabnya kenapa perlu dihitung juga kontrol tegangan geser | arah dan 2arah, 2. Beban yang bekerja pada pondasi berasal dari tekanan tanah di bawah pondasi. Jike twlangan tidak mampu menahan momen lentur yang bekerja pada pondasi, maka akan tejadi retak beton pada momen terbesar (amumnya di bagian tengah pondasi) dengan arah vertikal ke aa 3. Tegangan geser 2 arah atau tegangan geser pons (puncking shear), dapat mengakibatkan retak rising di sekeliling kolom dengan jarak + d/2 dari muka kolom, d adalah tebal efektif pondas. 4, Tegangan geser | arah yang bekerja pada dasar pondasi dapat mengakibatkan retak di sekitar pondasi pada jarak +d dari muka kolom. 5. Untuk perhitungan penurunan, dengan metode sub-layer, semakin banyak lapisan yang kita tinjau ‘kan memberikan hasil penurunan yang lebih besar dibandingkan dengan metode one-point yang, Fhanya meninjau satu lapisan saa, V2. Saran Beberapa saran yang dapat diaplikasikan dari perhitungan dessin pondasi telapak dan evaluasi nurinan poss tla ‘Untuk pencegahan pondasi dari bahaya Kerusakan/kegagalan yang diawali oleh retak pada beton, disarankan agar mengontrol momen lentur, tegangan geser I arah dan 2 arah, 2. Bila pada situasiletake sumbu kolom saling berdekatan, lebih baik menggunakan pondasi telapak kombinasi dibanding pondasitelapak tunggal Karena akan lebih ekonomis, 3. Untuk perhitungan penurunan tanah, lebih baik dltinjau perlapisan tanah dengan ketebalan tertentu sampai perbedaan besar penurunan semakin konstan, DAFTAR PUSTAKA Bowles JE, 1977, Foundation Analysis and Design, Fifth Edition. New York: The MeGraw ~ Hill ‘Companies, Ine Das Braja M, 1998, Principles of Foundation Engineering. Califomia: PWS Publishing. Das Braja M, 1994, Mekanika Tanah Jilid 2. Surabaya: Penerbit Erlangga, Hariyatmo C, Hary, 2002, Teknik Pondasi J, Youyakarta: Penerbit Beta Offset. Asroni, Ali,2010, Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Inu. Wang, Chu-Kia, Salmon C, 1985, Disain Beton Bertulang Jilid 2, Jakarta: Penesbit Erlangga. Dipohusodo, Istimawan, 1996, Struktur Beton Bertulang, Jokara: PT. Gramedia Pustake Utama. Kusuma, Gideon H., 1994, Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang, Jakata: Penerbit Erlangga. Samosir, Juwita, 2012, Studi Korelasi Pola Penurunan Pondasi Dangkal Pada Tanah Lempung Dengan Disiribusi Beban Perlapisan Tanah Pada Beberapa Variasi Desain Pondast. Medan: USU Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-284% Penjelasan (S-2002). Bandung: ITS Press. 2002) Dilengkapi

Anda mungkin juga menyukai