Anda di halaman 1dari 3

LOCAL CHAMPION MUTIS

BBKSDA NTT
Melkisedek Oematan,
Berjuang melestarikan hutan dan
tatanan sosial dengan senyap,

Terlahir dari Keluarga Kerajaan Oematan pada tanggal


24 Mei 1945, Sosok pria tangguh yang berusia 75 tahun ini
selalu nampak sehat dan penuh semangat dalam melakukan
aktifitas kesehariannya di Desa fatumnasi, Kecamatan
Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT desa yang
Berbatasan langsung dengan Cagar Alam Mutis.

Saat diajak bicara tentang alam dan Hutan Cagar Alam Mutis,
Nada bicaranya seketika berapi-api penuh semangat,
kata demi kata mengalir tanpa jeda menggambarkan betapa
alam dan hutan sangat berarti bagi masyarakat di sekitar
kawasan hutan. Secara turun temurun telah terbangun
harmoni antara masyarakat sekitar kawasan
dan hutan yang di era kini dikenal dengan kearifan lokal. HP. 082237243993
Gunung Mutis dan hutannya bagi masyarakat sekitar kawasan diibaratkan sebagai Mama (Ibu).
Fungsi Gunung Mutis yang mampu mengairi pulau Timor untuk kesuburan tanah dan
kesejahteraan makhluk hidup, diibaratkan seperti sikap seorang ibu terhadap anak-anaknya serta
tanah yang melambangkan daging mereka, air sebagai darah, batu sebagai tulang, dan pohon
sebagai rambut. Pandangan dan kepercayaan masyarakat tersebut menjadikan hutan Gunung
Mutis sebagai tempat sakral dan dilindungi serta tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup

Keterikatan bathin sosok pria tangguh ini dengan CA Mutis, bukan hanya karena mandat adat
yang wariskan dari pendahulunya secara turun temurun, namun juga adanya kekuatan dari
dalam diri Mekisedek Oematan untuk memperlakukan dan menghargai hutan dengan bijak.
Harmoni dengan alam diyakini telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat dalam
menjalankan kehidupan selama ini. Dalam rengkuhan alam masyarakat sekitar hutan menjadi
pribadi-pribadi yang tangguh, alam merestui setiap usaha keras mereka dalam menggarap lahan
pertaniannya, dengan menyediakan air sepanjang waktu, dan tanaman obat yang tersediakan
secara cuma-cuma. Bahkan udara segar dan hijaunya pepohonan hutan setiap saat memberikan
terapi hutan yang memberikan manfaat positif baik terhadap fisik maupun psikis (Forest
Healing).
Wujud penghormatan dan penghargaan terhadap hutan CA Mutis, diantaranya apa yang
dilakukan dalam menolak wabah Corona Virus 19. Koneksitas antara budaya dengan alam
terwujud dalam pelaksanaan ritual adat tolak bala yang diadakan di dalam hutan mutis seperti
halnya ritual lainnya yang selama bertahun-tahun secara turun-temurun telah dilakukan.
Melkisidek Oematan mengekspresikan kecintaannya pada hutan Cagar Alam Mutis berwujud
tindakan nyata, dengan penuh tanggung jawab tanpa ada ajakan dari petugas BBKSDA NTT, sosok
pria tangguh ini dengan segera mengajak masyarakat sekitar untuk bersama-sama memadamkan
api apabila terjadi kebakaran hutan. Dalam keseharian juga menyuarakan kepada masyarakat
akan pentingnya menjaga dan melestarikan hutan Cagar Alam Mutis. Ketokohan adatnya
menjadi penguat dan teladan bagi masyarakat dalam menjaga harmoni dengan alam.
Pada tahun 2000, sosok Tokoh Tangguh ini juga menjadi salah satu tokoh penggerak masyarakat
yang berjuang untuk mempertahankan pegunungan marmer di Fatu Naususu Desa Fatumnasi
dari pertambangan yang diyakini dapat merusak lingkungan.
Melalui kiprahnya dalam kelembagaan, Melkisedek Oematan juga telah menunjukkan
kemampuannya dalam mengelola Kelompok Tani Hutan (KTH) sinar Mutis yang menjadi binaaan
BBKSDA NTT. Kelompok tani ini dibentuk pada tahun 2016 dengan 20 anggota kelompok
masyarakat sekitar kawasan hutan dengan kegiatan kelompok diantaranya pertanian sayuran,
budidaya lebah madu, dan ternak sapi.
Bapak Melkisedek Oematan memang sangat berpengaruh di kalangan masyarakat fatumnasi,
selain sebagai tetua adat, beliau juga aktif dalam kelembagaan gereja setempat, sehingga
ketokohan beliau tidak diragukan lagi. Keterikatan dengan kawasan hutan CA Mutis juga sangat
kuat, karena selain mandate adat dari leluhurnya yang terdahulu, juga karena kesadaran pribadi
bahwa kesuburan hamparan lahan pertanian di sekitar kawasan hutan yang menjadi pengelolaan
adat secara kolektif akan terjaga kesuburannya apabila kawasan hutan terjaga dengan baik,
demikian yang dituturkan oleh Camat Fatumnasi Dominikus Christian Manu, S.H.
Keharmonisan masyarakat dengan alam selaras dengan tatanan social yang selama ini ada di
tengah-tengah kehidupan masyarakat Desa Fatumnasi. Kehadiran sang tokoh tangguh
Melkisedek Oematan di dalamnya juga telah memberikan peran penting dalam menjaganya.
Permasalahan social yang kadang kala terjadi, membutuhkan kehadirannya dalam
penyelesainnya. Sang tokoh tangguh yang tidak hanya berdamai dan menjalin harmoni dengan
alam namun juga berdamai dengan semua warga masyarakat dengan berbagai karakter.
Dari desa pinggiran hutan di kaki Gunung Mutis, Melkisedek Oematan sang Tokoh Tangguh telah
berjuang tanpa lelah dan tanpa pamrih dengan senyap menjaga harmoni dengan alam dan hutan
serta menjaga tatanan sosial.
PROFIL TOKOH
Nama : MELKISEDEK OEMATAN
Tempat/Tgl. Lahir : Fatumnasi/24 Mei 1945
Alamat : Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten TTS

Isteri : Naomi Bay


Anak : 1. Fince Oematan
2. Joni Oematan
3. Diastus Oematan
4. Medi Oematan
5. Yeni M Oematan
6. Pither Oematan

Ketokohan Adat

Pada tahun 1929 di Fatumnasi terdapat 4 (empat) Marga yakni Feto Bimolo (saat ini
dikenal sebagai Marga Nufa); Marga Bi Eko (saat ini dikenal sebagai Marga Bay);
Marga Bikaunan (saat ini dikenal sebagai Marga Bikaunan); Marga Binabu.

Ke-empat marga di atas tdak memiiki Usif (Raja), maka terlahir kesepakatan untuk
menjemput AGUSTINUS OEMATAN dan isterinya yang bernama KOMIS
TAKLALE di Nifu dengan mengutus 25 orang dan membawa 1 ekor kuda
tunggangan.

Selanjutnya AGUSTINUS OEMATAN ditunjuk sebagai raja melalui


penyelenggaraan pesta besar. Meliputi 8 (delapan) wilayah kefetoran yaitu
NUNBENA, UL’ANA, TUNUA, FATUMNASI, NENAS, TUNE, BONLEU dan
USAPIMNASI.

AGUSTINUS OEMATAN memiiki keturunan 3 (tiga) orang anak laki-laki :


1. FREDIK OEMATAN (saat ini keturunannya berada di OEPOLI)
2. YUNUS OEMATAN (ayah dari MELKISEDEK OEMATAN di Fatumnasi)
3. MELIANUS OEMATAN

YUNUS OEMATAN memiliki 10 keturunan terdiri dari 5 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan. MELKISEDEK OEMATAN adalah anak kedua. Saat ini ditunjuk oleh
4 Amaf sebagai tokoh penting di Desa Fatumnasi dalam menyelesaikan berbagai
persoalan dengan didukung oleh 4 (empat) orang tokoh lainnya : Mateos Anin,
Absalom Banu, Yosepus Bay, dan Danie Bay

Anda mungkin juga menyukai