Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Telemedicine atau pelayanan kesehatan jarak jauh bukan hal yang baru lagi
dalam dunia kesehatan, dengan adanya perkembangan teknologi maka
telemedicine juga sangat berkembang dengan cepat. Dalam sektor kesehatan
penggunaan telemedicine dapat mengatasi masalah yang terjadi seperti tenaga
dokter, paramedis, pelayanan kesehatan yang tidak sebanding dengan jumlah
penduduk dan tidak meratanya penyebaran wilayah, serta telemedicine sangat
membantu masyarakat. Salah satu penerapan telemedicine yaitu sebagai media
konsultasi antara dokter dan pasien.
e-konsultasi dokter merupakan suatu aplikasi yang awalnya berbasis manual
sekarang berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang berkaitan
dengan industri pelayanan kesehatan serta bertujuan untuk meningkatkan akses,
efisiensi, efektivitas, serta kualitas proses medis. E-konsultasi dokter
memungkinkan pasien dapat berkonsultasi dengan dokter yang tergabung dalam
sebuah aplikasi online, e-konsultasi memberi kemudahan bagi pasien dalam
mengakses informasi kesehatan, termasuk konsultasi kepada dokter.
Sebagai layanan aplikasi medis, manfaat e-konsultasi mencakup tiga aspek
yang saling terkait yaitu pasien, rumah sakit (tempat pelayanan kesehatan), dan
dokter (tenaga kesehatan). Manfaat langsung bagi pasien adalah percepatan akses
pasien ke pusat-pusat rujukan, mendapatkan pertolongan pertama sambil
menunggu pertolongan langsung dari dokter. Bagi rumah sakit adalah jaminan
pelayanan yang berkualitas bagi publik dengan sistem operasional manajemen
rumah sakit yang terotomasi. Sedangkan bagi dokter (tenaga kesehatan) adalah
percepatan transformasi informasi sehingga memudahkan dalam pengambilan
keputusan serta kedekatan dengan pasien yang tak terbatas.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul:
“RANCANG BANGUN E-KONSULTASI DOKTER PADA APLIKASI
TELEMEDICINE”, dengan adanya sistem baru ini diharapkan dapat membantu

1
pihak pasien dalam hal penanganan medis, yang mana pasien mendapatkan
pertolongan pertama sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter pribadi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
beberapa masalah diantaranya:
1. Bagaimana sistem konsultasi yang sedang berjalan saat ini.
2. Apakah di dalam sistem konsultasi terdapat kendala-kendala yang dapat
menghambat proses konsultasi.
3. Bagaimana waktu yang diperlukan konsultasi dokter pada aplikasi
telemedicine.
4. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah konsultasi
dokter tersebut.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang dibuat ini di tinjau dari berbagai aspek tersebut antara
lain:
1. Aplikasi E-konsultasi dokter ini berbasis website
2. Pasien yang ingin berkonsultasi kepada dokter tidak harus pergi ke rumah
sakit (tempat pelayanan kesehatan)
3. Apabila dokter sedang offline pasien masih bisa meninggalkan pesan kepada
dokter.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian rancang bangun e-konsultasi dokter pada aplikasi
telemedicine ini antara lain:
1. Tujuan Operasional
Memberikan usulan aplikasi yang dapat mengatasi masalah-masalah yang
timbul dari sistem konsultasi yang sedang berjalan saat ini.
2. Tujuan Fungsional

2
Pada tujuan ini, penulis berharap hasil penelitian dapat bermanfaaat oleh
suatu lembaga pelayanan kesehatan ataupun pihak manapun baik sebagai
informasi maupun sebagai dasar untuk melakukan konsultasi jarak jauh.
3. Tujuan Individual
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses konsultasi yang
sedang berjalan saat ini.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat bagi pasien adalah percepatan akses pasien ke pusat-pusat rujukan,
mendapatkan pertolongan pertama sambil menunggu pertolongan langsung
dari dokter, meminimalisir pengeluaran konsultasi karena pasien tidak perlu
ketempat pelayanan kesehatan, kerahasiaan pasien dapat terjaga karena di
dalam sebuah e-konsultasi ini ada sebuah privasi.

2. Manfaat bagi rumah sakit adalah jaminan pelayanan yang berkualitas bagi
publik dengan sistem operasional manajemen rumah sakit yang terotomasi.

3. Sedangkan bagi dokter (tenaga kesehatan) adalah percepatan transformasi


informasi sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan serta
kedekatan dengan pasien yang tak terbatas.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


Untuk mempermudah penulisan dan pemahaman yang lebih sistematis,
penulisan laporan tugas akhir ini tersusun dalam lima bab, dengan penjelasan
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Uraian yang terkait di dalam bab ini menyangkut beberapa garis besar
diantaranya latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bagian ini menguraikan landasan teori yang mendasari pembahasan secara

3
detail, dapat berupa definisi-definisi atau model yang berkaitan langsung dengan
ilmu dan masalah yang diteliti
BAB III METODE PENELITIAN
Bagian ini berisi penjelasan tentang tahapan dan metode penelitian yang
ditempuh untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas secara detail dari tahapan-tahapan penulisan,tahapan
analisis, desain, implementasi desain, hasil pengujian dan implementasinya.
Berupa penulisan teoritik, baik secara kualitatif dan kuantitatif atau secara
statistik.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang meliputi
pembuktian-pembuktian objek, didasarkan pada analisis yang objektif, diperkuat
dengan bukti-bukti yang telah ditemukan. Saran merupakan manifestasi dari
penulis untuk dilaksanakan sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai