Anda di halaman 1dari 3

1.

Introducing Your Family

Kita bisa memulai deskripsi tentang keluarga kita dengan memperkenalkan berapa jumlah
anggota keluarga yang kita punya. Namun, di dalam deskripsi keluarga, jumlah anggota
keluarga yang dimaksud biasanya adalah jumlah anggota keluarga inti (immediate family)
yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, adik, suami/ istri, dan anak kita. Pola kalimat untuk
memperkenalkan jumlah anggota keluarga kita adalah “There are + jumlah anggota keluarga
+ people in my family.” Misal: “There are four people in my family.”

Hanya dengan menyebutkan jumlahnya saja belum cukup ketika kita mendeskripsikan
keluarga. Untuk itu, tambahkan detail setelahnya yang berupa siapa saja anggota keluarga
yang kita maksud tersebut.

Contoh:

• There are four people in my family. They are my mother, my father, my sister, and my
two brothers.
• There are four people in my family; my mother, my father, my sister, and my two
brothers.

Selain itu, kita juga bisa menggunakan pola “My family consists of + anggota keluarga.”
untuk memperkenalkan keluarga kita. Misal: “My family consists of my parents, my sister,
and my two brothers.”

Catatan: Anggota keluarga besar (extended family) biasanya tidak disebutkan, kecuali jika
ada anggota keluarga besar yang memang tinggal bersama keluarga inti kita. Misal: “There
are five people in my family; my parents, my sister and two brothers, and my aunt.”

2. Talking About Siblings

Ketika mendeskripsikan keluarga, sangat dianjurkan untuk menyebutkan berapa banyak


saudara kandung yang dimiliki. Pola kalimat yang dapat digunakan adalah “I have + jumlah
saudara kandung + brother/ sister.” Kita juga bisa menyebutkan “older” atau “younger”
sebelum kata “sister” atau “brother” untuk mendeskripsikan bahwa saudara kandung kita itu
lebih tua (older) atau lebih muda (younger) dari kita.

Contoh:

• I have two brothers and one sister.


• I have one older brother.
• I have three younger sisters and one older sister.

Catatan: Jangan lupa untuk menggunakan bentuk jamak (sister/brother + s) jika saudara
yang kita miliki lebih dari satu orang.

Selain itu, kita juga bisa menyebutkan selisih usia kita dengan saudara kandung kita untuk
mengindikasikan apakah kita lebih tua atau muda dari mereka. Contoh:

• I have one brother. He’s two years older than me.


• I have a sister who is five years younger than me.
Beberapa frasa lain untuk menceritakan berapa banyak jumlah saudara kandung yang
dimiliki:

• I am an only child. Misal: I don’t have brother or sister. I’m an only child in the
family.
• I am the middle child. Misal: I’m the middle child. My sister is six years older, and my
brother is three years younger.
• I’m the youngest child/ in the family. Misal: I have one older sister and one older
sister. I’m the youngest in the family.
• I’m the oldest child/ in the family. Misal: I have two younger sisters. I’m the oldest
child.

3. Talking About Marital Status and Children

Status pernikahan dan jumlah anak juga bisa disebutkan saat mendeskripsikan keluarga.
Berikut adalah pola kalimatnya:

• I have + jumlah anak + kid/kids.


• I don’t have kid.
• I’m married.
• I’m not married.

Saat menyebutkan jumlah anak, tambahkan juga detail setelahnya. Misal: I have three kids;
two boys and a girl.

Kita juga dapat menggunakan pola kalimat tersebut untuk mendeskripsikan saudara kandung
kita, contoh: My older sister is married. She has one kid.

4. Talking About Professions

Pekerjaan anggota keluarga bisa diceritakan saat kita mendeskripsikan keluarga kita.
Beberapa pola kalimat yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan pekerjaan:

• My + anggota keluarga + is a/an + pekerjaan.


• My + anggota keluarga + works for + perusahaan atau institusi tempat bekerja.
• My + anggota keluarga + works in + tempat bekerja atau bidang pekerjaan.
• My + anggota keluarga + works as + pekerjaan.
• My + anggota keluarga + runs a + jenis bisnis atau perusahaan.

Berikut adalah beberapa contohnya:

• My mother is a teacher.
• My brother works for an electrical company.
• My sister works in a hotel as a receptionist.
• My father runs a retail store.
5. Talking About Residence

Belum lengkap rasanya jika tidak menyebutkan tempat tinggal keluarga kita ketika
mendeskripsikan mereka. Pola kalimat yang dapat digunakan untuk menceritakan tempat
tinggal, di antaranya:

• We live in + kota atau negara.


• My + anggota keluarga + lives in + kota atau negara.

Untuk mendeskripsikan anggota keluarga yang sering berpindah di antara dua tempat, kita
bisa menggunakan pola kalimat berikut ini:

• My + anggota keluarga + goes back and forth between + kota atau negara + and +
kota atau negara.
• My + anggota keluarga + travels between + kota atau negara + and + kota atau negara.

Beberapa contoh:

• We live in Jakarta.
• My father is a busy person. He goes back and forth between New York and London to
do his business.
• My older brother lives in different country.

6. Adding More Details

Menambahkan detail lain pada deskripsi keluarga bisa dilakukan agar membuat deskripsi
yang dibuat lebih menarik. Kita bisa menambahkan beberapa detail, berupa:

• Opini kita terhadap anggota keluarga.


• Kebiasaan anggota keluarga.
• Hubungan kita dengan keluarga (apakah kita akrab dengan mereka, apakah kita sering
bertemu dengan mereka, dll).

Berikut adalah contoh mendeskripsikan keluarga dengan menambahkan detail:

My family consists of four people: my parents, my sister, and my twin brothers. I’m the
youngest in the family. My father runs a retail shop, while my mother is a math teacher. My
twin brothers are students who are finishing university this year. My sister is already married
and has a beautiful daughter. We all live in the same house, except my sister who lives in
different country with her husband. Although we live separately, we frequently do video call.

Anda mungkin juga menyukai