Dokumen Fatimah
Dokumen Fatimah
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi iKata Pengantar ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.
Latar Belakang 1B.
Rumusan Masalah 2C.
Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.
Definisi Stres 3B.
Definisi Adaptasi 10C.
Teori Stres dan Adaptasi 16D.
Mekanisme Koping 29
BAB III PENUTUP 34
A.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.Rasa Syukur Alhamdulillah yang sedalam-dalamnya kami
panjatkankehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena hanya dengan rahmat dan petunjuk-
Nya lah kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tentang
“Konsep Stres dan Adaptasi”
dengan baik meskipun banyak kekurangandidalamnya.Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambahwawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebabitu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurnatanpa
saran.Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yangmembacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kamisendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabilaterdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dansaran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yangakan
datang.Wassalamualaikum Wr.Wb.Samarinda, 12 April 2018Penyusun
1
BAB IPENDAHULUANA.
Latar Belakang
Manusia harus selalu menyesuaikan diri dengan kehidupan dunia yangselalu berubah-ubah.
Manusia sebagaimana ia ada pada suatu ruang dan waktu,merupakan hasil interaksi antara
jasmani, rohani, dan lingkungan. Ketigaunsure tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang
lain. Dalam segalamasalah, kita harus mempertimbangkan ketiganya sebagai suatu
keseluruhan(holistic) sehingga manusia disebut makhluk somato-psiko-sosial.Oleh karena itu,
apabila terjadi gangguan pada jasmani, akanmenimbulkan usaha penyesuaian secara fisik atau
somatic. Demikian pulaapabila terjadi gangguan pada unsure rohani, akan menimbulkan
usaha penyesuaian secara psikologis. Usaha yang dilakukan organism untukmengatasi
stress agar terjadi keseimbangan yang terus-menerus dalam batastertentu dan tetap dapat
mempertahankan hidup dinamakan homeostasis.Sumber gangguan jasmani (somatic)
maupun psikologis adalah stress.Apabila kita mampu mengatasi keadaan stress, perilaku
kita cenderung berorientasi pada tugas
(task oriented)
, yang intinya untuk menghadapituntutan keadaan. Namun, apabila stress mengancam
perasaan, kemampuan,dan harga diri kita, reaksi kita cenderung pada orientasi pembelaan
ego
(egodefence-oriented)
. Penyesuaian yang berorientasi pada tugas disebut adaptasidan
yang berorientasi pada pembelaan ego disebut “mekanisme pertahanan
diri atau MPE = Mekanisme Pertahanan/Pembelaan Ego
( Ego defence
mechanism)”.
2
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa definisi stres?2.
Apa definisi adaptasi?3.
Bagaimana teori stres dan adaptasi?4.
Bagaimana mekanisme koping?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui definisi stres2.
Mengetahui definisi adaptasi3.
Memahami teori stres dan adaptasi4.
Memahami mekanisme koping
3
BAB IIPEMBAHASANA.
Definisi Stres
1.
Pengertian StresStres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh
terpaparterhadap bahaya ancaman. Stres memiliki dua komponen: fisik yakni perubahan
fisiologis dan psikogis yakni bagaimana seseorang merasakankeadaan dalam hidupnya.
Perubahan keadaan fisik dan psikologis inidisebut sebagai stresor (pengalaman yang
menginduksi respon stres)(Pinel, 2009).Stres adalah suatu reaksi tubuh yang dipaksa, di mana ia
bolehmenganggu equilibrium (homeostasis) fisiologi normal (Julie K., 2005).Sedangkan
menurut
WHO
(2003) Stres adalah reaksi/respons tubuhterhadap stresor psikososial (tekanan
mental/beban kehidupan). Stresdewasa ini digunakan secara bergantian untuk menjelaskan
berbagaistimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa responsfisiologis,
perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks yangmenjembatani pertemuan antara individu
dengan stimulus yang membuatstres semua sebagai suatu sistem.Stres merupakan reaksi tertentu
yang muncul pada tubuh yang bisadisebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika manusia
menghadapitantangan yang penting, ketika dihadapkan pada ancaman, atau ketikaharus berusaha
mengatasi harapan-harapan yang tidak realistis darilingkungannya (Nasir dan Muhith,
2011).Faktor yang menimbulkan stres dapat berasal dari sumber internalmaupun eksternal, yaitu (Hidayat,
2006).
4a.
Internal merupakan faktor stres yang bersumber dari diri sendiri.Stresor individual dapat muncul dari
pekerjaan, ketidak puasandengan kondisi fisik tubuh, penyakit yang dialami, pubertas,
dansebagainya. b.
Eksterna merupakan faktor stres yang bersumber dari dari keluarga,masyarakat dan
lingkungan.Ditinjau dari penyebabnya stres dapat dibedakan kedalam beberapa jenis
(Hidayat, 2006).Stres fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik,seperti suhu yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinarmatahari yang terlalau menyengat.a.
Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruhsenyawa kimia yang terdapat dalam obat-
obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon, gas, dan lain-lain. b.
Stres mikrobiologi, merupakan stres yang disebabkan oleh kuman,seperti virus, bakteri atau parasit.c.
Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguanfungsi organ tubuh, yaitu gangguan
struktur tubuh, fungsi jaringan,organ, dan lain-lain.d.
Stres proses tumbuh kembang, merupakan stres yang disebabkan oleh proses tumbuh
kembang seperti pada masa pubertas, pernikahan, dan pertambahan usia.e.
Stres psikologis dan emosional, merupakan stres yang disebabkanoleh gangguan situasi
psikologis untuk menyesuaikan diri, misalnyadalam hubungan interpersonal, sosial
budaya, atau keagamaan.
5Menurut Nasir dan Muhith, (2011) stres dapat menghasilkan berbagairespon. Respons stres dapat terlihat
dalam berbagai aspek yaitu :a.
Respon psikologis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah,nadi, jantung, dan
pernapasan. b.
Respon kognitif dilihat dari terganggunya proses kognitif individu,seperti fikiran kacau,
menurunnya daya kosentrasi, dan fikiran tidakwajar.c.
Respon emosi berkaitan dengan emosi yang mungkin dialamiindividu, seperti takut, cemas, malu,
marah, dan sebagainya.d.
Respon tingkah laku dapat dibedakan menjadi
fight
yaitu melawansituasi yang menekan, sedangkan
flight
yaitu menghindari situasiyang menekan2.
Klasifikasi StresStuart dan Sundeen (2005) mengklasifikasikan tingkat stres, yaitu:a.
Stres ringanPada tingkat stres ini sering terjadi pada kehidupan sehari-haridan kondisi ini dapat
membantu individu menjadi waspada dan bagaimana mencegah berbagai kemungkinan yang
akan terjadi. b.
Stres sedangPada stres tingkat ini individu lebih memfokuskan hal pentingsaat ini dan
mengesampingkan yang lain sehingga mempersempitlahan persepsinya.c.
Stres berat
6Pada tingkat ini lahan persepsi individu sangat menurun dancenderung memusatkan
perhatian pada hal-hal lain. Semua perilakuditujukan untuk mengurangi stres. Individu
tersebut mencobamemusatkan perhatian pada lahan lain dan memerlukan
banyak pengarahan.3.
Sumber Stres (
Stresor
)Sumber stres adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya danmenghasilkan reaksi stres,
misalnya jumlah semua respons fisiologisnonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam
sistem biologis.
Stresreaction acute
(reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yangmuncul pada seorang individu tanpa adanya
gangguan mental lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat,
biasanyamereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuankoping (
coping capacity
) seseorang memainkan peranan dalam terjadinyareaksi stres akut dan keparahannya
(Sunaryo, 2002).Bayi, anak-anak dan dewasa semua dapat mengalami stres. Sumberstres
bisa berasal dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas sosial (Alloy,2004). Menurut Maramis
(2009) dalam bukunya, ada empat sumber atau penyebab stres psikologis, yaitu frustasi, konflik,
tekanan, dan krisis.Frustasi timbul akibat kegagalan dalam mencapai tujuan karena adaaral
melintang, misalnya apabila ada mahasiswa yang gagal dalammengikuti ujian osca dan tidak lulus.
Frustasi ada yang bersifat intrinsik(cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik
(kecelakaan, bencanaalam, kematian orang yang dicintai, kegoncangan
ekonomi, pengangguran, perselingkuhan, dan lain-lain).
7Konflik timbul karena tidak bisa memilih antara dua atau lebihmacam-macam keinginan,
kebutuhan atau tujuan. Ada 3 jenis konflik,yaitu :a.
Approach-approach conflict
, terjadi apabila individu harus memilihsatu diantara dua alternatif yang sama-sama disukai,
misalnya sajaseseorang yang sulit menentukan keputusan diantara dua pilihan kariryang
sama-sama diinginkan. Stres muncul akibat hilangnyakesempatan untuk menikmati
alternatif yang tidak diambil. Jeniskonflik ini biasanya sangat mudah dan cepat
diselesaikan. b.
Avoidance-avoidance conflict
, terjadi bila individu dihadapkan padadua pilihan yang sama-sama tidak disenangi, misalnya wanita
mudayang hamil diluar pernikahan, di satu sisi ia tidak ingin aborsi tapidisisi lain ia belum
mampu secara mental dan finansial untukmembesarkan anaknya nanti. Konflik jenis ini lebih
sulit diputuskandan memerlukan lebih banyak tenaga dan waktu untukmenyelesaikannya
karena masing-masing alternatif memilikikonsekuensi yang tidak menyenangkanc.
Approach-avoidance conflict
, merupakan situasi dimana individumerasa tertarik sekaligus tidak menyukai atau ingin menghindar
dariseseorang atau suatu objek yang sama, misalnya seseorang
yang berniat berhenti merokok, karena khawatir merusak kesehatannyatetapi ia tidak dapat
membayangkan sisa hidupnya kelak tanpa rokok.Tekanan timbul sebagai akibat tekanan
hidup sehari-hari. Tekanandapat berasal dari dalam diri individu, misalnya cita-cita atau norma
yangterlalu tinggi. Tekanan yang berasal dari luar individu, misalnya orang tuamenuntut
anaknya agar disekolah selalu rangking satu, atau istri menuntutuang belanja yang
berlebihan kepada suami.
8Krisis yaitu keadaan mendadak yang menimbulkan stres padaindividu, misalnya kematian
orang yang disayangi, kecelakaan dan penyakit yang harus segera dioperasi.4.
Penggolongan StresMenurut Selye (2005) dalam menggolongkan stres menjadi duagolongan
yang didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yangdialaminya yaitu :a.
Distres
(stres negatif)Merupakan stres yang merusak atau bersifat tidakmenyenangkan. Stres dirasakan
sebagai suatu keadaan dimanaindividu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir atau
gelisah.Sehingga individu mengalami keadaan psikologis yang negatif,menyakitkan
dan timbul keinginan untuk menghindarinya. b.
Eustres
(stres positif)
Eustres
bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yangmemuaskan,
frase joy of stres
untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat positif yang timbul dari adanya stres.
Eustres
dapatmeningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi dan performansi kehidupan.
Eustres
juga dapat meningkatkan motivasiindividu untuk menciptakan sesuatu, misalnya
menciptakan karyaseni.5.
Respon Psikologis StresReaksi psikologis terhadap stres dapat meliputi, (Sarafino, 2007) :a.
KognisiStres dapat melemahkan ingatan dan perhatian dalam aktivitaskognitif. Stresor
berupa kebisingan dapat menyebabkan defisit
19e.
Adaptasi spiritualOrang menggunakan sumber spiritual untuk mengadaptasi stresdalam banyak
cara, tetapi stres dapat juga bermanifestasi dalamdimensi spiritual. Stres yang berat dapat
mengakibatkan
kemarahan pada Tuhan, atau individu mungkin memandang stresor sebagaihukuman.
C.
Teori Stres dan Adaptasi
Konsep Sister Calista RoyDalam Sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy
tertantanguntuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Konsep
adaptasimempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengankeperawatan.
Dimulai dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkankerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli
fisiologis
–
psikologis. Untukmemulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan responadaptif
sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajatadaptasi yang di butuhkan
individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongantiga jenis stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual
stimuli dan residualstimuli.Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi
dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selainkonsep-
konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam
model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggalikeyakinan dan nilai dari
manusia. Menurut Roy humanisme dalamkeperawatan adalah keyakinan, terhadap kemampuan
koping manusia dapatmeningkatkan derajat kesehatan.
20Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dariahli-ahli lain di area
adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966),Mechanic ( 1970) dan Selye (1978).
Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka
kerja pendidikan
keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasikeperawata
n diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda
keperawatan di Mount Saint Mary’s College. Sejak saat it lebih dari 1500
staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi,menyaring, dan
memperluas model. Penggunaan model praktek jugamemegang peranan penting untuk klarifikasi
lebih lanjut dan penyaringanmodel.Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey
penelitian padatahun 1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari
modeladaptasi. Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh
latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayaikemampuan
bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnyatelah membantu perkembangan
kepercayaannya itu dalam keselarasan daritubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih
jelas dalam kerjanyayang baru pada model adaptasi keperawatan.Definisi dan Konsep Mayor
Konsep Mayor yang membangun kerangkakonseptual model adaptasi roy adalah:1.
Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan danmembentuk satu
kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input,control, proses, output, dan umpan
balik.2.
Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,konstektual dan residual
dengan standar individual, sehingga manusiadapat berespon adaptif sendiri.3.
Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak adekuatterhadap penurunan
atau peningkatan kebutuhan.
214.
Stimulus fokal adalah derajat perubahan atau stimulus yang secaralangsung mengharuskan manusia
berespon adaptif. Stimulus fokaladalah presipitasi perubahan tingkah laku.5.
Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai danmemberikan konstribusi
terhadap perubahan tingkah laku yangdisebabkan atau dirangsang oleh stimulus fokal.6.
Stimulus residual adalah seluruh factor yang mungkin memberikankonstribusi terhadap perubahan
tingkah laku, akan tetapi belum dapat divalidasi.7.
Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan responotomatik melalui neural, cemikal,
dan proses endokrin.8.
Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan responmelalui proses yang kompleks
dari persepsi informasi, mengambil,keputusan dan belajar.9.
Model efektor adaptif adalah kognator yaitu ; Fisiologikal, fungsi pean,interdependensi
dan konsep diri.10.
Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusiadalam mencapai
tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan reproduksi.11.
Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar
dan bagaimana proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan cairan danelektrolit, aktivits
dan istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi, dan proses
endokrin.12.
Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut individudalam satu waktu
berbentuk : persepsi, partisipasi, terhadap reaksi oranglain dan tingkah laku langsung.
Termasuk pandangan terhadap fisiknya(body image dan sensasi diri) Kepribadian yang
menghasilkankonsistensi diri, ideal diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi.
2213.
Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungandengan tugasnya di
lingkungan social.14.
Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain
yang penting dan sebagai support sistem. Di dalam model ini termasuk bagaimana cara me
melihara integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh belajar.Model Konseptual Adaptasi
royEmpat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasikeperawatan adalah : manusia,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan.Unsur keperawatan terdiri dari dua bagian yaitu
tujua keperawatan danaktivitas keperawatan, juga termasuk dalam elememn penting pada
konsepadaptasi.1.
ManusiaRoy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif.Sebagai sistem adaptif,
manusia dapat digambarkan secara holisticsebagai satu kesatuan yang mempunyai
input, control, output, dan prosesumpan balik. Proses control adalah mekanisme koping
yangdimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefinisikan sabagai
sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator danregulator untuk mempertahankan adaptasi
dalam empat cara adaptasiyaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran,
dan interdependensi.Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagaisuatu sistem
yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalamikekuatan dan zat dengan perubahan
lingkungan. Sebagai sistem adaptifmanusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem,
Jadimanusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antarunit fungsional
secara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk
23 beberapa tujuan. Sebagai suatu sistem manusia juga dapat digambarkandengan istilah
input, proses control dan umpan balik serta output.Input pada manusia sebagai suatu sistem
adaptasi adalah denganmenerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam
diriindividu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variable satandar
yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standarini adalah stimulus
internal yang mempunyai tingkat adaptasi danmewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat
ditoleransi denganusaha-usaha yang biasanya dilakukan.Proses control manusia sebagai
suatu sistem adaptasi adalahmekanisme koping yang telah diidentifikasi yaitu : subsistem regulatordan
subsistem kognator. Regulator dan kognator adalah digambarkansebagai aksi dalam
hubunganya terhadap empat efektor cara adaptasiyaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran
dan interdependensi.a.
Model Fungsi FisiologiFungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh danfungsinya.
Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasarfisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas,yang dibagi menjadi dua bagian, model fungsi fisiologis tingkatdasar yang
terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4
bagian yaitu :1)
Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya,yaitu ventilasi, pertukaran
gas dan transpor gas (Vairo,1984dalam Roy 1991).2)
Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untukmempertahankan fungsi,
meningkatkan pertumbuhan danmengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam
Roy1991).
243)
Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinaldan ginjal. ( Servonsky, 1984 dalam Roy
1991)4)
Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisikdan istirahat yang digunakan untuk
mengoptimalkan fungsifisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan semuakomponen-
komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).5)
Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur
integumen ( kulit, rambut dan kuku)dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari
infeksi,trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991).6)
The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan,rasa dan bau memungkinkan
seseorang berinteraksi denganlingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan
dalam pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991).7)
Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit didalamnya termasuk air, elektrolit, asam basa
dalam seluler,ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi sistemfisiologis dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit.(Parly, 1984, dalam Roy 1991).8)
Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologismerupakan bagian integral dari
regulator koping mekanismeseseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan
danmengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosikognitif yang baik untuk
mengatur aktivitas organ-organ tubuh(Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).9)
Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran hormansesuai dengan fungsi neurologis,
untuk menyatukan danmengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai
25 peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dariregulator koping mekanisme
( Howard & Valentine dalamRoy,1991). b.
Model Konsep DiriModel konsep diri berhubungan dengan psikososial
dengan penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia.Kebutuhan dari
konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikisantara lain persepsi, aktivitas mental
dan ekspresi perasaan. Konsepdiri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical selfdan
the personal self.1)
The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandangdirinya berhubungan dengan
sensasi tubuhnya dan gambarantubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saatmerasa
kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilangkemampuan seksualitas.2)
The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, idealdiri, moral- etik dan spiritual
diri orang tersebut. Perasaancemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal
yang beratdalam area ini.c.
Mode fungsi peranMode fungsi peran mengenal pola
–
pola interaksi sosialseseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang
dicerminkandalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimanaseseorang
dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuaikedudukannya .d.
Mode InterdependensiMode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yangdijabarkan
oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling
26memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan salingmenghargai.Interdependensi yaitu
keseimbangan antara ketergantungan dankemandirian dalam menerima sesuatu untuk
dirinya.Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasidengan orang lain.
Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan
bagi dirinya. Interdependensidapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitumemberi
dan menerima.Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah responinefektif. Respon-
respon yang adaptif itu mempertahankan ataumeningkatkan integritas, sedangkan respon yang
tidak efektif ataumaladaptif itu mengganggu integritas. Melalui proses umpan balikrespon-
respon memberikan lebih lanjut masukan (input) padamanusia sebagai suatu sisem.Subsistem
regulator dan kognator adalah mekanisme adaptasiatau koping dengan perubahan lingkungan, dan
diperlihatkanmelalui perubahan biologis, psikologis, dan social. Subsistemregulator adalah gambaran
respon yang kaitannya dengan
perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ endokrin serta subsistemkognator adalah
gambaran respon yang kaitannya dengan perubahankognitif dan emosi, termasuk didalamnya
persepsi, proses
informasi, pembelajaran, dan membuat alasan dan emosional, yang termasukdidalamnya m
empertahankan untuk mencari bantuan.2.
LingkunganLingkungan digambarkan sebagai dunia di dalam dan di luarmanusia. Lingkungan
merupakan masukan (input) bagi manusia sebagaisistem yang adaptif sama halnya lingkungan
sebagai stimulus eksternaldan internal. Lebih lanjut stimulus itu dikoelompokkan menjadi tiga
27 jenis stimulus yaitu : fokal, konstektual, dan residual. Lebih luas lagilingkungan
didefinisikan sebagai segala kondisi, keadaan disekitar danmempengaruhi keadaan,
perkembangan dan perilaku manusia sebagaiindividu ata kelompok.3.
KesehatanMenurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan prosesmenjadi
manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan.Integritas atau keutuhan manusia
menyatakan secara tidak
langsung bahwa kkesehatan atau kondisi tidak terganggu mengacu kelengkapanatau
kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan potensimanusia. Jadi Integritas adalah
sehat, sebaliknya kondisi yang tidak adaintegritas kurang sehat. Definisi kesehatan ini lebih dari tidak
adanyasakit tapi termasuk penekanan pada kondisi sehat sejahtera.Dalam model adaptasi
keperawatan, konsep sehat dihubungkandengan konsep adaptasi. Adaptasi yang bebas
energi dari koping yanginefektif dan mengizinkan manusia berespon terhadap stimulus
yang lain.Pembebasan energi ini dapat meningkatkan penyembuhan danmempertinggi
kesehatan. Hal ini adalah pembebasan energi yangmenghubungkan konsep adaptasi dan
kesehatan.Adaptasi adalah komponen pusat dalm model keperawatan.Didalamnya
menggambarkan manusia sebagai sistem adaptif. Adaptasidipertimbangkan baik proses koping
terhadap stressor dan produk akhirdari koping. Proses adaptasi termasuk fungsi holistic
untukmempengaruhi kesehatan secara positif dan itu meningkatkan integritas.Proses adaptasi
termasuk semua interaksi manusia dan lingkungan terdiridari dua proses. Bagian pertama dari proses ini
dimulai dengan pperubahan dalam lingkungan internal dan eksternal yan
gmembutuhkansebuah respon. Perubahan
–
perubahan itu adalah stressor atau stimulusfokal dan ditengahi oleh factor-faktor konstektual dan
residual.
28Bagian-bagian stressor menghasilkan interaksi yang biasanya disebutstress. Bagian kedua adalah
mekanisme koping yang merangsang untukmenghasilkan respon adaptif
dan inefektif.Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan digambarkandalam istilah
kondisi yang meningkatkan tujuan-tujuan manusia yangmeliputi : kelangsungan hidup,
pertumbuhan, reproduksi dan penguasaanyang disebut integritas. Kondisi akhir ini adalah
kondisi keseimbangandinamik equilibrium yang meliputi peningkatan dan
penurunanrespon-respon. Setiap kondisi adaptasi baru dipengaruhi oleh adaptasi,sehingga
dinamik equilibrium manusia berada pada tingkat yang lebihtinggi. Jarak yang besar dari stimulus
dapat disepakati dengan suksesnyamanusia sebagai sistem adaptif. Jadi peningkatan adaptasi
mengarah pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi pada keadaan sejahtera atau sehat.Adaptasi
kemudian disebut sebagai suatu fungsi dari stimuli yang masukdan tingkatan adaptasi.4.
KeperawatanRoy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.
Sebagai ilmu, keperawatan mengobservasi, mengklasifikasikandan menghubungkan proses
yang secara positif berpengaruh pada statuskesehatan. Sebagai disiplin, praktek,
keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untukmenyediakan pelayanan pada
orang-orang.Lebih spesifik dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu da praktekdari
peningkatan adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuanuntuk mempengaruhi
kesehatan secara positif. Keperawatanmeningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam situasi
yang berkaitan dengan kesehatan, Jadi model adaptasi keperawatanmenggambarkan lebih
spesifik perkembangan ilmu keperawatan
dan praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut.Dalam model tersebut,
keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan danaktivitas keperawatan.