Contoh KTI-dikonversi
Contoh KTI-dikonversi
POLTEKAD
tentang
.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis rancang bangun (silencer) tipe omega baffle
pada Senjata Senapan Serbu Kaliber 5,56 mm yang diperuntukan bagi pasukan anti teror
dalam menghadapi pertempuran kota dengan menggunakan bahan materil stainless steel
304L dengan berorientasi pada aspek teknis dan taktis. Metode analisis yang digunakan
yaitu metode Reverse Engineering berdasarkan pada kajian balistik. Cara kerja alat ini
bersifat memperlambat aliran gas hasil pembakaran isian dorong melalui sel-sel baffle,
sehingga tekanan gas yang keluar dari mulut silencer berkurang sekaligus dapat
menghilangkan flash, mengurangi recoil senjata serta mampu menurunkan intesitas suara
hingga 24,65 %
.
Kata Kunci : Baffle, Flash, Omega Buffle, Reverse Engineering, Recoil, Silencer,SS 304 L
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyajikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “
Analisis Rancang Bangun Silencer Omega Buffle pada Senjata Senapan Serbu Kaliber
5,56 MM Sebagai Penetrasi Pertempuran Kota“.
Pada tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi saran pemikiran bagi
Lembaga Peneliti dilingkungan TNI dalam mengembangkan konsep guna meningkatkan
kapabilitas Alutsista sebagai upaya untuk membangun dan meningkatkan kemampuan
serta kepercayaan personel TNI (Satgas Anti Teror) dalam operasi pertempuran kota,
agar tercapainya tugas pokoknya dengan optimal. Tujuan penelitian ini memberikan
sumbangsih pemikiran dan gagasan dalam mewujudkan serta meningkatkan kapabilitas
pada senjata Senapan Serbu Kaliber 5,56 mm, dengan berpedoman pada aspek teknis
dan taktis untuk menjaga tingkat kerahasiaan, kenyamanan dan akurasi tinggi pada
pertempuran kota.
Disadari bahwa masih terdapat kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penulis,
walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih mempertajam penelitian ini,
namun kiranya masih dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berharap
atas kritik dan saran yang membangun untuk lebih memberikan manfaat bagi kemajuan
dan kejayaan organisasi TNI dimasa mendatang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTARA GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum ........................................................................................................ 1
2. Maksud dan Tujuan ................................................................................. 2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................................................................. 2
4. Metode dan Pendekatan .......................................................................... 3
5. Pengertian-Pengertian ............................................................................. 4
BAB IV PENUTUP
25. Kesimpulan .............................................................................................. 33
26. Saran ....................................................................................................... 33
Daftar Pustaka
v
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUA
N
1
Romli Atmasasmita,2018. Teori dan Kapita Selekta Kriminologi
2
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190116231751-20-361424/panglima-tni-siapkan-konsep-perang-kota-buat-antisipasi-teror.
Diunduh pada tanggal 4 Juli 2019, pukul 11.30 WIB.
2
semburan api (flash) dimulut laras. Dari persoalan tersebut jika ditinjau dari aspek taktis
menjadikan hambatan bagi prajurit dalam melakukan manuver sehingga tingkat
kerahasian, ketepatan dan kenyamanan dalam melakukan penetrasi sasaran tidak
optimal.
Untuk mengatasi persoalan di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian
guna menurunkan intensitas suara akibal ledakan, menghilangkan cahaya (flash) akibat
pembakaran isian dorong di mulut laras, serta mengurangi gaya hentak senjata ke
belakang (recoil) untuk meningkatkan ketelitian tembak dengan menganalisis rancang
bangun silincer pada senjata Senapan Serbu kaliber 5,56 mm. Penelitian yang dilakukan
meliputi penentuan jenis material yang mampu menahan tekanan dan panas yang tinggi,
penentuan dimensi konstruksi silincer, penentuan desain baffle, dan melakukan analisis
deskriptif terhadap kerja alat .
Hasil penelitian ini diharapkan selain dapat meningkatkan kemampuan fungsi
senjata Senapan Serbu kaliber 5,56 mm juga dapat mememberikan tingkat kepercayaan
diri, kenyamanan dan kerahasiaan bagi prajurit dalam melaksanakan penindakan aksi
terorisme di Indonesia secara optimal.
PERSIAPAN
PENELITIAN PENDAHULUAN
PENYIAPAN MATERIAL
PENGUJIAN MATERIAL
UJI KOMPOSISI
UJI STRUKTUR
PENGUJIAN KEKERASAN
PENGOLAHAN DATA
ANALISA KEGAGALAN
PEMILIHAN MATERIAL
Tidak
IF UNSUR CARBON < 0,0592 DAN UNSUR V, Mo, Co > MATERIAL LAMA
Ya
1
4
1
PEMBUATAN ALAT
UJI DINAMIS
IF Tidak
SPL < 116,12 dB
Ya
UJI DINAMIS
KESIMPULAN
PENGEMBANGAN
5. Pengertian – Pengertian
a. Assembly adalah perakitan komponen atau item akhir pada suatu titik yang
terdiri dari sejumlah bagian yang kemudian disatukan untuk melakukan fungsi
tertentu.4
b. Baffle adalah sekat dalam sebuah tabung yang berfungsi untuk menurunkan
aliran udara akibat pembakaran isian dorong yang keluar dari mulut laras serta
terdistribusi secara merata keseluruh sel-sel peredam suara.5
3
https://www.perpusku.com/2016/06/pengertian-grounded-research-theory.html, diunduh pada tanggal 12 Juni 2019, pukul 13.35 WIB
4
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-assembling. Diunduh pada tanggal 11 Juli 2019, pukul 14.20 WIB
5
https://zapthegreat.wordpress.com/2012/02/16/pemilihan-tipe-baffle-di-shell-and-tube-heat-exchanger. Diunduh pada tanggal 11 Juli
2019, pukul 15.00 WIB
5
c. Black powder atau disebut sebagai bubuk mesiu atau bubuk hitam adalah
bahan peledak yang tergolongan low explosive yang dibuat dari campuran
belerang, arang atau batubara, dan kalium nitrat, dengan komposisi tertentu yang
memiliki kecepatan bakar yang tinggi dan biasa digunakan sebagai bahan
pendorong pada senjata api.
d. Design Engineering merupakan metodologi engineering system, yang
berkaitan dengn proses mewujudkan gagasan menjadi kenyataan dan
dilaksanakan dengan totalitas sistem dengan memperhatikan efektifitas sistem
menyeluruh sampai pada operasi dan pemeliharaan.
e. Flas adalah semburan cahaya akibat pembakaran isian dorong yang keluar
melalui lubang mulut laras.
f. Grounded Research adalah suatu penelitian yang menggunakan analitis
perbandingan dengan tujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan
konsep-konsep, membuktikan teori, dan mengemukakan teori baru.
g. Kaliber secara umum menyatakan ukuran diameter pelor/proyektil yang
dipakai pada jenis senjata dan dinyatakan dalam satuan inchi atau milimeter.
h. Munisi adalah suatu benda yang mempunyai bentuk dan sifat balistik
tertentu yang dapat diisi dengan bahan peledak atau mesiu dan dapat ditembakkan
atau dilontarkan dengan senjata maupun dengan alat lain.
i. Munisi Kaliber Kecil atau disebut juga sebagai Small Arms Ammunition yang
banyak digunakan disatuan infanteri seperti munisi 9 mm, 5,56 mm, 7,62 mm dan
12,7 mm.
j. Omega Baffle adalah struktur dari silincer berupa sel-sel pembagi tekanan.
k. Recoil adalah gaya tolak atau gaya mundur senjata yang terjadi akibat
letusan senjata .
l. Silincer adalah alat yang berupa tabung yang terdiri dari banyak sel pembagi
tekanan yang berfungsi sebagai peredam suara, menurunkan intensitas cahaya
atau flash, dan mengurangi gaya recoil senjata.
m. Skill adalah bentuk atau kemampuan / kemahiran dari suatu obyek dalam
melakukan suatu kegiatan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10. Silencer. Peredam suara, peredam bunyi, silencer, atau suppressor adalah
sebuah alat yang dipasang pada ujung laras senjata api untuk mengurangi suara dan
kilatan cahaya yang dihasilkan dari tembakan. 7 Prinsip kerjanya untuk memecah serta
1
melambatkan pengeluaran gas hasil pembakaran isian dorong dari proses penembakan.
Mekanisme kerja alat tersebut ketika suara ledakan berbeda tekanan antara tekanan gas
diujung laras dengan tekanan udara luar atmosfer, tekanan dari gas akan mendorong
peluru melaju ke laras senjata. Dengan memanfaatkan tekanan udara yang keluar dari
laras dan pecah dalam ruangan peredam, tekanan gas kemudian melewati ruangan baffle
sehingga bunyi yang keluar akan berkurang karena dalam laras suara akan pecah
kedalam baffle dan menggema dari kolom baffle masuk ke kolom-kolom berikutnya.
11. Flash Hider. Flash Hider adalah Muzzle yang bisa dipakai berbagai
senjata, yaitu Sniper Riffle, Assault Rifle dan SMG. Muzzle ini berfungsi
untuk mengurangi cahaya api yang keluar dari ujung senjata. Dengan
memakai Flash Hider, maka lokasi penembak akan sulit diketahui oleh
musuh. Tidak hanya itu, Flash Hider juga berfungsi mampu mengurangi
recoil senjata .9
13. Perhitungan Tekanan Gas di Mulut Laras. Tekanan gas di dalam mulut laras
dihasilkan dari pembakaran isian dorong, tekanan gas dalam kelongsong semakin besar
kemudian meledak sehingga mendorong pelor lepas dari cengkraman kelongsong. Ketika
pelor lepas isian dorong belum habis terbakar, tekanan terus meningkat untuk
menggerakkan pelor bergerak ke depan di dalam mulut laras. Pada kedudukan tertentu
tekanan gas akan mencapai titik maksimum kemudian akan turun secara landai yang
akan mengikuti persamaan gas ideal. Untuk mengetahui tekanan gas di ujung mulut laras
dibutuhkan ratio tekanan gas (ƞp) dan shot travel di dalam laras (Sm) serta data-data
spesifikasi munisi dan senjata, seperti : massa pelor (mp), massa isian dorong (m c),
kecepatan awal (V0) dan tekanan gas maksimal (Pmaks).11
Dalam metode ini dijelaskan langkah-langkah perhitungan tentang besarnya
perubahan tekanan gas di dalam laras. Besarnya tekanan gas di mulut laras (Pe) dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :
a. Perhitungan Luas Penampang Laras (A). Perhitungan luas penampang lar
as dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
A = ¼ . "π" . d2.............................................................................................................................................(1)
Dimana :
A = Luas penampang laras (m2).
d = Diameter (m).
π = 3,14.
b. Perhitungan Tekanan Gas Rata-Rata di Dalam Laras (𝑝̅).
Perhitungan tekanan gas rata–rata di dalam laras dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
− 𝑚𝑝+𝜀.𝑚𝑐
= . 𝑉 2 ...................................................................................... (2)
𝑃 2 .𝑆𝑒 .𝐴
11
AG, Oerlikon-Buhrle. 1981. Oerlikon Pocket Book
1
Dimana :
−
= Tekanan gas rata–rata (Pa)
�
mp = Massa pelor (kg).
ε = Konstanta aliran gas (0,5).
Dimana :
Dimana :
Sebagai pengganti faktor-faktor Σ (ƞp), Ɵ (ƞp), φ (ƞp), (ƞp) dan τ (ƞp), Heydeinreich
membuat suatu daftar yang didapat dari penelitiannya yang dapat digunakan untuk
bermacam-macam isian dorong.12
15. Sound Pressure Level. Kebisingan juga merupakan polusi atau efek yang
berpengaruh kurang baik pada lingkungan. Pada saat melaksanakan penembakan
apabila suara hasil ledakan kencang maka sangat mengganggu petembak, maka dari itu
diperlukan cara atau alat untuk meredam suara tersebut dengan cara menempatkan sekat
atau alat yang mampu menghambat rambatan bunyi.13
Besarnya nilai intensitas suara tersebut dapat dihitung menggunakan persamaan
sebagai berikut :
SPL = 10 . Log [ 𝑝(𝑡) ] ]2.......................................................................................................................................(5)
𝑃𝑟𝑒𝑓
Dimana :
SPL = Tingkat tekanan bunyi (dB).
P(t) = Tekanan sumber bunyi (N/m2).
Pref = Tekanan bunyi refrensi (2 x 10-5 N/m2).
Sedangkan persentase penurunan intensitas suara (SPL) dapat dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut :
12
AG, Oerlikon-Buhrle. 1981. Oerlikon Pocket Book
13
http//fisikon.com. Diakses tanggal 6 Juli 2019, pukul 20.14 WIB
1
16. Spectrometer. Spectrometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
komposisi kimia yang terkandung di dalam logam baja karbon maupun baja tahan karat.
Pada saat spesimen dibakar maka akan menghasilkan sinar spektrum yang mempunyai
sifat berbeda untuk masing-masing elemen, spectrum ini diuraikan dengan lensa kaca
yang disebut grating, sesuai dengan panjang gelombangnya. Intensitas ini di cek dengan
sistem absolute (ratio) yang kemudian dikoreksi melalui drift standarization, kemudian
secara ber urutan diproses oleh komputer menjadi nilai konsentrasi.
17. Struktur Mikro. Metalografi adalah suatu metode untuk mengamati struktur logam
dengan menggunakan mikroskop optik, dengan alat tersebut dapat diteliti permukaan
logam yang telah dipoles. Langkah ini bertujuan untuk mengkilapkan permukaan uji agar
selama pengamatan dapat diperoleh pemantulan sinar yang baik. Selain itu, selama
proses pemolesan ini diharapkan bahwa partikel abrasif dari kertas amplas selama
penghalusan dapat hilang. Setelah penampang uji terhindar dari goresan penampang
tersebut kemudian di etsa dengan larutan netal 2,5% selama beberapa menit, bertujuan
untuk membedakan dengan jelas stuktur-struktur logam. Pada perencanaan kontruksi
senjata dan munisi, produsen harus mampu mengetahui struktur sifat dari logam yang
digunakan karena tidak menutup kemungkinan bahan yang masih mentah dan masih
memerlukan pemanasan yang baik akan mengakibatkan kecelakaan personel (Human
Error) yang berdampak fatal.
19. Perencanaan Conceptual Design Alat. Untuk mencapai sasaran akhir dari
kegiatan Litbang rancang bangun silincer omega baffle pada senjata senapan serbu
kaliber 5,56 mm, digunakan untuk satuan anti teror disampaikan konsep - konsep
pengembangan yang diharapkan sebagai berikut :
f. Rancangan Baffle 1 – 6
Pengunci Belakang
Tabung Silencer
Pengunci Belakang
Omega Baffle
1 2 3 4
1 Fe 67,8703 67,961
2 C 0,0592 0,026
3 Mn 1,8076 1,480
4 P 0,0352 0,036
5 S 0,0305 0,025
6 Si 0,4693 0,327
7 Sn 0,0172 0,014
8 Al 0,0149 0,011
9 Cr 18,6960 18,496
10 Cu 0,3475 0,492
11 Ni 8,4661 8,189
12 V 0,0634 0,090
13 Mo 0,2761 0,316
14 Nb 0,0184 0,022
15 Co 0,1236 0,137
16 Ce 4,4124 4,366
Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut:
14
Hasil Pengujian Komposisi Material, 4/3/2017 dan 26/4/2017 di Lab. Spatindo Sidoarjo
15
Hasil Pengujian Isian Dorong, ASM Handbook vol 3 halaman 185 tahun 1990.
2
Tabel 3.2. Pengujian Isian Dorong Munisi Kaliber 5,56 MM 16
Masa Isian Suhu Titik Suhu Pembakaran
No Uji Ke
Dorong (gram) Nyala (ºC) (ºC)
1 1 2 114.6 143,4
2 2 2 113.2 148,6
3 3 2 100.9 139,2
4 4 2 109.8 146,1
5 5 2 115.7 144,2
6 6 2 106.3 141,5
7 7 2 102.8 138,9
8 8 2 111.3 145,1
9 9 2 100 150,4
10 10 2 101.9 140,9
Rata-Rata 2 107.6 143,8
Berdasarkan pada tabel 3.2 didapatkan data bahwa material stainless stell
304L memiliki daya tahan terhadap panas yang disertai tekanan gas hasil
pembakaran isian dorong. Hal ini dapat dilihat berdasarkan diagram fasa Cr-Fe
yang menunjukkan tidak terjadinya perubahan fasa pada temperatur 143,8 °C,
sehingga dapat dikatakan tidak terjadi perubahan sifat pada material. Sifat ini
dibuktikan juga dari hasil uji kekerasan material yang baru sebelum dan sesudah
penembakan tidak terjadi peningkatan kekerasan (98 HRB).
16
Sinaga, S. 2015. Rancang Bangun Alat Ukur Suhu Titik Nyala (Flash Point dan Energi Spesifik Energi Isian Dorong)
2
22. Data Perbandingan Pengukuran Intesitas Suara (SPL) Pada Munisi 5,56 MM
a. Data Hasil Uji Menggunakan Silencer PT. PINDAD.
Tabel 3.4. Data Intensitas Suara Hasil Pengujian Silencer PT. PINDAD.17
SPL (dB)
No Penembakan Ke
(- Silencer) (+ Silencer)
1 1 131,90 118,60
2 2 131,80 117,30
3 3 131,10 113,30
4 4 131,40 115,30
5 5 131,55 116,12
TANPA
MENGGUNAKAN
100
1 2 3 4 5
PENEMBAKAN KE-
SPL (dB)
No Penembakan Ke -
(- Silencer) (+ Silencer)
1 2 3 4
1 1 114 101
2 2 110 99
3 3 115 103
4 4 115 104
17
Marpaung, H. F. 2014. Rancang Bangun Peredam Suara (Silencer) pada Senapan Serbu (SS1-V1) PT. PINDAD
2
1 2 3 4
5 5 114 105
6 6 115 101
7 7 115 100
8 8 113 100
9 9 115 101
10 10 114 100
11 11 115 100
12 12 115 100
13 13 115 100
14 14 114 100
15 15 115 99
18
Aini, A. 2016. Rancang Bangun Silencer dengan Menggunakan Omega Buffle pada SS1-V1 PT. PINDAD.
2
60 Tanpa Silincer
50
Menggunakan Silincer
40
30
20
10 12345678910 11 12 13 14 15
0 Penembakan Ke-
19
Hasil Uji Dinamis, Senin, tanggal 12 Juli 2019 di Divisi Munisi PT. PINDAD
2
Perbandingan data hasil pengujian tanpa dan dengan silencer, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
TANPA
102
MENGGUNAKAN
100
98
96
1 2 3
PENEMBAKAN KE-
= 1791,164 bar
1791,164115 Bar
= 3800 Bar
= 0,471358977
Pe = P̅ . Π (ƞρ)
Dimana untuk harga ƞρ = 0,471358977 , maka besarnya Π (ƞρ)
diperoleh dengan cara interpolasi dari tabel Heydeinrich I sebagai berikut :
Tabel 3.8. Tabel Heydeinrich I
ƞρ Π (ƞρ)
0,45 0,34
0,471358977 0,357941541
0,5 0,382
Vlaras
Dimana:
A = Luas penampang laras
Se = Panjang laras SS1 V1
Vlaras Pe Vkomp
Gambar 3.5. Tekanan Gas di Kompensator
Pbuff 7
Pbuff 1
Gambar 3.6. Volume dan Tekanan pada Buffle.
P1 . V1 = P 2 . V2
Dimana :
P1 = Pe = 641,1320435 Bar
V1 = Vlaras = 12,109 mL
P2 = Pbuff 1
V2 = 12,109 mL + 10 mL + 47 mL
V2 = 69,109 mL
P1 . V1 = P 2 . V2
Pe . Vlaras = Pbuff 1 . V2
(Pe . Vlaras)
Pbuff 1 = V2
300
250
200
150
100
50
0
12.109 104788128168216261299
Volume (mL)
c)
Analisa Perhitungan Intensitas Suara (SPL).
Pada saat melaksanakan penembakan menggunakan silencer
tentunya ada tekanan udara yang keluar dari ujung silencer, maka
untuk mengetahui besarnya tekanan udara tersebut dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
SPL = 10 . Log [ p(t) ]2
Pref
33. Kesimpulan. Dari hasil analisa perhitungan rancang bangun silencer omega buffle
pada senjata senapan serbu kaliber 5,56 mm dengan menggunakan material stainless
steel 304 L, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. Desain dan pemilihan bahan baru (stainless stell 304L) yang dibuat untuk
silencer omega buffle mampu mereduksi / meredam intensitas suara tembakan
sebesar 24,65 % dimana penembakan sebelum menggunakan silencer 114 dB
dan setelah menggunakan silencer turun menjadi 84,12 dB.
b. Material stainless stell 304L memenuhi syarat sebagai bahan
pembuatan silencer dibuktikan dengan data sheet, karakteristik material dan
pengujian material memiliki daya tahan terhadap panas yang disertai tekanan gas
yang cukup tinggi.
c. Selain dapat menurunkan intensitas suara, silencer omega baffle dengan
bahan stainless steel 304 L mampu meredam flash dan meredam gaya recoil senjata.
34. Saran. Dari hasil analisa rancang bangun silencer omega baffle dengan bahan
material stainless steel 304, dapat disarankan perlu penelitian lebih lanjut terkait material
yang lebih tahan terhadap tekanan dan panas untuk lebih meningkatkan kualitas peredam
baik intensitas suara, cahaya dan gaya recoil lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aini dan Kusnadi. 2016. Rancang Bangun Silencer Dengan Omega Buffle Menggunakan
Material SS 304 Pada SS1-V1 PT. PINDAD. Malang : Lemjiantek Kodiklat TNI AD
[5] Marpaun, 2015. Rancang Bangun Peredam Suara (Silencer) Pada Senapan Serbu (SS1-V2)
PT. PINDAD. Malang : Lemjiantek Kodiklat TNI AD
[6] Hasil Pengujian Komposisi Material, 4/3/2017 dan 26/4/2017 di Lab. Spatindo Sidoarjo
[7] Hasil Uji Dinamis, Senin, tanggal 12 Juli 2019 di Divisi Munisi PT. PINDAD
[8] Hasil Pengujian Isian Dorong, ASM Handbook vol 3 halaman 185 tahun 1990.
[10] https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190116231751-20-361424/panglima-tni-siap-
kan-konsep-perang-kota-buat-antisipasi-teror. Diunduh pada tanggal 4 Juli 2019, pukul 11.30
WIB.
[14] https://zapthegreat.wordpress.com/2012/02/16/pemilihan-tipe-baffle-di-shell-and-tube-heat-
exchanger. Diunduh pada tanggal 11 Juli 2019, pukul 15.00 WIB
[15] https://www.kompasiana.com/rosyi-jepara/59730ce5a66664775f4fa502/terorisme-
ancaman-terbesar-bagi-keutuhan-nkri, diunduh pada tanggal 12 Juni 2019, pukul 13.40
WIB
[18] https://media.skyegrid.id/yang-wajib-kamu-tahu-dari-muzzle-senjata-di-pubg-
mobile,diunduh pada tanggal 3 Juli 2019, pukul 13.35 WIB
[21] Oerlikon-Buhrle AG. 1981. Oerlikon Pocket-Book, 2nd Revised Edition, Zurich.
[22] PT. PINDAD (PERSERO). 2010. Data Teknik. Malang. Divisi Munisi PT. PINDAD
Turen : Malang.
[24] Sinaga, 2015. Rancang Bangun Alat Ukur Suhu Titik Nyala (Flash Point) dan
Energi Spesifik Isian Dorong (Propellant). Malang : Lemjiantek Kodiklat TNI AD
[25] Tahara, Ir. Sularso. MSME dan Prof. Dr. Haruo. 1987. Pompa dan Kompresor
Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan.
[26] Military Handbook ”Design of Aerodyna-mically Stabilized Free Rocket” July 1990.