Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH SALEP EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH


(Allium ascalonicum L.) TERHADAP LUKA BAKAR PADA MENCIT

Oleh:
HULWATUL BADRIYAH
0432950717019

JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI FARMASI S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
BEKASI
2020
PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH EKSTRAK SALEP KULIT BAWANG MERAH


(Allium ascolanium L. ) TERHADAP LUKA BAKAR PADA MENCIT

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

Oleh:
HULWATUL BADRIYAH
0432950717019

JURUSAN PROGRAM STUDI FARMASI S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
BEKASI
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang di sebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi

(Wong, 2008). Luka bakar terjadi pada organ terluar seperti kulit, selaput lendir,
saluran pernafasan dan saluran cerna. (izzati,2015)

Kulit adalah organ tubuh terluar pada makhluk hidup yang membatasi dari
lingkungan hidup pada manusia, kulit merupakan salah satu organ organ yang
esensial, vital dan serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan, pada kulit juga
yang sangat rentan terjadinya maslah, masalah yang sering di jumpai salah satunya
adalah luka. ( Anief, M.1997)

Menurut World Healt Organization (WHO) yaitu sebanyak 265.000 kematian


pertahun, lebih dari 96% luka bakar yang menyebaabkan kematian terjadi di negara
negara dengan penghasilan rendah hingga sedang (WHO,2018). Menurut data riset
kesehatan dasar (RISKESDAS), kasus luka bakar di indonesia prevalensi luka bakar
yaitu sebesar 0,7%. ( Badan penelitian dan pengembangan kesehatan dasar RI 2013)
penanganan luka bakar secara alami dapat di lakukan dengan membasuhnya
menggunakan air yang mengalir, karena air mengalir juga dapat berfungsi untuk
menghilangkan rasa panas yang terjadi akibat luka bakar, namun masyarakat masih
banyak menggunakan pasta gigi pada penanganan pertama pada luka bakar, padahal
penanganan menggunakan bahan kimia atau zat kimia berupa pasta gigi akan
membuat rasa panas menjadi tahan lama sehingga semakin banyak jaringan yang
rusak karena rasa panas dan dapat menimbulkan infeksi yang dapat memperparah luka
bakar.
Sebagian pengobatan tradisional banyak di sukai oleh masyarakat kareana
ketersediaan nya yang cukup luas dan tidak menimbulkan efek samping. ( jurnal
ilmiah Manuntung, 2015).

Obat tradisional adalah obat yang terbuat dari bahan bahan yang berasal dari
alam terutama tumbuhan yang di temukan oleh kakek nenek moyang terdahulu dan
menjadi budaya warisan bangsa yang di gunakan secara turun temurun secara empirik
dan sampai saat ini masih di gunakan oleh kalangan masyarakat. ( Chasanah, 2015)

Pada hasil penelitian yang telah di lakukan oleh Jurnal ilmiah Mantung tahun
2015 bahwa dengan pengobatan tradisional yang menggunakan ekstrak etanol daun
alpukat pada konsentrasi 20%, 35% dan 50% memiliki aktivitas terhadap
penyembuhan luka bakar pada mencit jantan pada penelitian yang di lakukan di lihat
dari pengamatan hari ke-1 sampai dengan hari ke-14 menunjukan persentase
kesembuhan luka bakar berturut-turut sebesar 86%, 88% dan 90%. Serta ekstrak
etanol daun alpukat yang paling baik dalam penyembuhan luka bakar adalah
konsentrasi 50% dengan persentase kesembuhan luka sebesar 90% pada penelitian ini
menyatakan bahwa ekstrak daun alpukat memiliki kandungan senyawa kimia berupa
flavonoid yang terkandung kuersetin yang dapat digunakan sebagai sumber alami
antioksidan dengan aktivitas antiradikal. Pada penelitian kali ini ekstrak tanaman yang
akan di gunakan yaitu ekstrak kulit bawang merah.

Tanaman bawang merah sangat terkenal luas di kalangan masyarakat, umbi


yang terdapat pada bawang merah banyak di gunakan sebagai bahan masakan atau
bummbu dapur di masyarakat indonesia sendiri (jaelani 2007).

Menurut penelitian yang telah di lakukan sebelumnya oleh Terestia et al, (2001)
mengatakan bahwa senyawa kurestein yang terkandung dalam suatu ekstrak dapat
memberikan aktifitas anti inflamasi pada tikus dan bawang merah mampu
memberikan aktifitas karena adanya senyawa kurestein yang terkandung di dalam nya.
Bawang merah ( Alium ascolanium L.) memiliki kandungan senyawa flavonoid
yaitu kuerestin yang di yakini dapat di gunakan sebagai anti inflamasi (Filomena et al.
2007.) menurut penelitian yang di lakukan soemarie (2016) menjunjukan bahwa
ekstrak kulit bawang merah memiliki efek anti inflamasi pada mencit (mus muculus)
dengan dosis 50mg/kgBB, 100 mg/kgBB, 200mg/kgBB yang di berikan secara oral
memiliki efek anti inflamasi karena mampu mampu menghambat pembentukan
radang pada telapak kaki mencit yang di induksi karagenan.

Berdasarkan aktivitas antiinflmasi yang di miliki kulit bawang merah maka


perlu sekali untuk di kembangkan menjadi suatu sediaan farmasi yang agar untuk
mempermudah penggunaanya, pengobatan antiinflamasi sendiri dapat melalui
berbagai rute di antaranya yaitu topikal, sediaan yang di berikan secara topikal
memberikan banyak keuntungan di antara nya yaitu agar terhindar dari efek samping
obat yang salah satu nya yaitu iritasi pada lambung yang di akibatkan oleh
penghambatan pembentukan prostaglandin oleh obat obat antiinflamasi sendiri, pada
penelitian ini di gunakan sediaan topikal berupa salep dan salep mempunyai beberapa
keuntungan menurut ( Voigt, 1984 dalam Charunia 2009) yaitu tidak mengiritasi
memiliki daya lekat dan distribusi yang baik pada kulit dan tidak menghambat
pertukaran gas dan produksi keringat, sehingga efektifitasnya lebih lama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

mengenai apakah pemberian salep dengan bahan aktif ekstrak kulit bawang merah

mampu mengurangi luka bakar pada mencit

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, antara lain adalah :


1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh dan efektivitas pemberian salep ekstrak kulit bawang

merah terhadap luka bakar pada mencit

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk :

a) Mengidentifikasi pengaruh dan eafktifitas kulit bawang merah


b) Mengetahui kecepatan kulit bawang merah terhadap pengobatan luka bakar
c) Mengetahui efektifitas berbagai konsentrasi pada ekstrak kulit bawang merah yang
memiliki pengaruh pada proses penyembuhan terhadap luka bakar

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi IPTEK
Dapat memberikan informasi mengenai efektifitas pengobatan tradisional
dengan menggunakan ekstrak salep kulit bawang merah (Allium ascolanium . L)
sebagai pengobatan luka bakar

2. Bagi Institusi
Memberikan informasi mengenai produk formulasi sediaan salep dengan
bahan aktif bahan alami dan memajukan STIKES Bani Saleh dengan penelitian
ini.

3. Bagi Peneliti

a.) Untuk mengetahui proses pembuatan formulasi sediaan salep dari bahan
alamiah kulit bawang merah (Allium ascolanium . L) sebagai obat luka bakar

b.) Untuk memperluas wawasan tentang tentang efektifitas ekstrak kulit bawang
merah (Allium ascolanium . L) dalam sediaan salep terhadap pengobatan luka
bakar

Anda mungkin juga menyukai