PROPOSAL SKRIPSI Hulwa Bab 1
PROPOSAL SKRIPSI Hulwa Bab 1
Oleh:
HULWATUL BADRIYAH
0432950717019
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
Oleh:
HULWATUL BADRIYAH
0432950717019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang di sebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi
(Wong, 2008). Luka bakar terjadi pada organ terluar seperti kulit, selaput lendir,
saluran pernafasan dan saluran cerna. (izzati,2015)
Kulit adalah organ tubuh terluar pada makhluk hidup yang membatasi dari
lingkungan hidup pada manusia, kulit merupakan salah satu organ organ yang
esensial, vital dan serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan, pada kulit juga
yang sangat rentan terjadinya maslah, masalah yang sering di jumpai salah satunya
adalah luka. ( Anief, M.1997)
Obat tradisional adalah obat yang terbuat dari bahan bahan yang berasal dari
alam terutama tumbuhan yang di temukan oleh kakek nenek moyang terdahulu dan
menjadi budaya warisan bangsa yang di gunakan secara turun temurun secara empirik
dan sampai saat ini masih di gunakan oleh kalangan masyarakat. ( Chasanah, 2015)
Pada hasil penelitian yang telah di lakukan oleh Jurnal ilmiah Mantung tahun
2015 bahwa dengan pengobatan tradisional yang menggunakan ekstrak etanol daun
alpukat pada konsentrasi 20%, 35% dan 50% memiliki aktivitas terhadap
penyembuhan luka bakar pada mencit jantan pada penelitian yang di lakukan di lihat
dari pengamatan hari ke-1 sampai dengan hari ke-14 menunjukan persentase
kesembuhan luka bakar berturut-turut sebesar 86%, 88% dan 90%. Serta ekstrak
etanol daun alpukat yang paling baik dalam penyembuhan luka bakar adalah
konsentrasi 50% dengan persentase kesembuhan luka sebesar 90% pada penelitian ini
menyatakan bahwa ekstrak daun alpukat memiliki kandungan senyawa kimia berupa
flavonoid yang terkandung kuersetin yang dapat digunakan sebagai sumber alami
antioksidan dengan aktivitas antiradikal. Pada penelitian kali ini ekstrak tanaman yang
akan di gunakan yaitu ekstrak kulit bawang merah.
Menurut penelitian yang telah di lakukan sebelumnya oleh Terestia et al, (2001)
mengatakan bahwa senyawa kurestein yang terkandung dalam suatu ekstrak dapat
memberikan aktifitas anti inflamasi pada tikus dan bawang merah mampu
memberikan aktifitas karena adanya senyawa kurestein yang terkandung di dalam nya.
Bawang merah ( Alium ascolanium L.) memiliki kandungan senyawa flavonoid
yaitu kuerestin yang di yakini dapat di gunakan sebagai anti inflamasi (Filomena et al.
2007.) menurut penelitian yang di lakukan soemarie (2016) menjunjukan bahwa
ekstrak kulit bawang merah memiliki efek anti inflamasi pada mencit (mus muculus)
dengan dosis 50mg/kgBB, 100 mg/kgBB, 200mg/kgBB yang di berikan secara oral
memiliki efek anti inflamasi karena mampu mampu menghambat pembentukan
radang pada telapak kaki mencit yang di induksi karagenan.
B. Rumusan Masalah
mengenai apakah pemberian salep dengan bahan aktif ekstrak kulit bawang merah
C. Tujuan Penelitian
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi IPTEK
Dapat memberikan informasi mengenai efektifitas pengobatan tradisional
dengan menggunakan ekstrak salep kulit bawang merah (Allium ascolanium . L)
sebagai pengobatan luka bakar
2. Bagi Institusi
Memberikan informasi mengenai produk formulasi sediaan salep dengan
bahan aktif bahan alami dan memajukan STIKES Bani Saleh dengan penelitian
ini.
3. Bagi Peneliti
a.) Untuk mengetahui proses pembuatan formulasi sediaan salep dari bahan
alamiah kulit bawang merah (Allium ascolanium . L) sebagai obat luka bakar
b.) Untuk memperluas wawasan tentang tentang efektifitas ekstrak kulit bawang
merah (Allium ascolanium . L) dalam sediaan salep terhadap pengobatan luka
bakar