Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat,
memiliki manfaat untuk mempermudah pekerjaan dan telah banyak
organisasi yang beralih dari yang semula dikerjakan secara manual, kini
hampir semua bidang sudah mengandalkan teknologi informasi. Salah satu
bentuk penerapannya adalah sistem informasi yang memungkinkan organisasi
melakukan pengolahan data, penyimpanan dan pengaksesan secara lebih
efisien.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jayapura Kota (Unit
PPA), adalah unit terpenting dalam institusi kepolisian. Unit PPA menjadi
badan yang menaungi berbagai masalah hukum untuk perempuan dan anak,
dan juga ingin membantu lima Polsek di bawah naungan Polresta Jayapura
Kota yaitu, Polsek Muaratami, Polsek Heram, Polsek Abepura, Polsek
Jayapura Utara, dan Polsek Jayapura Selatan yang sering menjadi objek
tindak kriminal dan memerlukan penanganan khusus. Di mana di dalam Unit
PPA menangani tentang perlindungan Perempuan dan Anak, kekerasan
terhadap Perempuan seperti (KDRT, Kekerasan seksual, Kekerasan fisik.)
sedangkan kekerasan pada Anak yaitu (Kekerasan Fisik, Kekerasan psikis,
Kekerasan seksual). Maka ditempatkan anggota Polwan atau Polisi Wanita
yang memiliki kemampuan pendekatan secara emosional terhadap tersangka
dan korban. Tugas dari Unit PPA, salah satunya adalah membuat dan
mengolah laporan polisi yang jumlah datanya sangat banyak.
Laporan polisi yang telah diolah kemudian dilakukan evaluasi berupa
rekapitulasi banyaknya laporan polisi yang masuk sesuai dengan jenis kasus
yang ditangani. Saat ini Unit PPA Polres Jayapura Kota dan lima Polsek di
bawah naungan Polresta Jayapura Kota masih menggunakan sistem manual
dalam mengolah data laporan polisi, bahkan setiap Polsek yang di bawah
Polresta Jayapura Kota tidak memiliki unit perlindungan perempuan dan anak

1
2

ketika ada pelapor atau korban kekerasan pada perempuan dan anak yang
melapor ke tingkat Polsek maka pihak Polsek akan mengantarkan korban ke
Polresta Jayapura Kota dengan cara manual, sehingga hal inilah yang
mendorong saya sebagai penulis untuk membuat “Sistem Informasi
Pengolahan Data Laporan Polisi Pada Unit Perlindungan Perempuan dan
Anak Polres Jayapura Kota berbasis web”, dengan harapan akan bermanfaat
dan membantu kinerja Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta
Jayapura Kota.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka dibutuhkan sebuah website
yang dapat membantu Polresta Jayapura Kota di bidang perlindungan
perempuan dan anak, dalam melakukan laporan kriminal pada perempuan dan
anak secara online, agar pelapor tidak perlu datang ke Polresta Jayapura Kota
untuk melaporkan tindakan kriminal pada perempuan dan anak Unit (PPA)
dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang kasus yang berkaitan
dengan perempuan dan anak.

B. Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak


Contoh dari kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti berikut:
1. Kekerasan terhadap perempuan meliputi:
a) KDRT adalah kekerasan dalam rumah tangga yang di lakukan oleh
pasangan dan anggota keluarga lainnya seperti kekerasan
psikologis dan kekerasan ekonomi.
b) Kekerasan Fisik seperti menampar, memukul, menekan, mencekik.
Ancaman dengan benda atau senjata tajam dan pembunuhan
c) Kekerasan Seksual pemaksaan seksual melalui ancaman,
memaksakan hubungan seksual yang tidak diinginkan
2. Kekerasan terhadap Anak meliputi:
a) Kekerasan Fisik terhadap anak berupa penyiksaan, Pemukulan dan
penganiayaan, dengan atau tanpa benda tertentu yang
menimbulkan memar, berdarah, patah tulang.
3

b) Kekerasan Psikis seperti Intimidasi ( Menggertak, menggunakan


kata-kata kasar memfitnah menghina.
c) Kekerasan seksual pada anak yang di lakukan pada usia dini seperti
Pemerkosaan, Pencabulan, Sodomi.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka masalah yang dapat dirumuskan
adalah Bagaimana membantu polres Jayapura dan Polsek yang di bawahi
polres Jayapura kota yaitu polsek (Heram, Muaratami, Abepura, Jayapura
Utara dan Jayapura Selatan) di bidang perlindungan perempuan dan anak
(PPA), Dalam mengelola data laporan kriminal terhadap perempuan dan anak
yang lebih efektif dan efisien?

D. Batasan Masalah
Adapun dalam Penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah dari
pembahasan kali ini yaitu:
1. Sistem Informasi Pengelolaan data laporan polisi pada unit perlindungan
perempuan dan anak Polresta Jayapura Kota berbasis web. Mencakup
Lima wilayah yaitu; Muaratami, Abepura, Heram, Jayapura Utara, dan
Jayapura Selatan
2. Pengguna sistem adalah:
a. Admin adalah petugas polisi di bidang Perlindungan perempuan dan
anak di polres Jayapura kota bertugas untuk menginput data-data
persyaratan pelapor yang ingin melaporkan tindakan kriminal
terhadap perempuan dan anak, melakukan validasi data pelapor, dan
memberikan informasi kepada pemohon apabila permohonan telah
diterima.
b. Petugas adalah petugas polsek yang dibawahi polres Jayapura kota
polsek(Heram, Abepura, Muaratami, Jayapura utara dan Jayapura
selatan) bertugas menginput laporan kriminal terhadap perempuan dan
anak memberikan laporan kepada polres Jayapura kota bahwa ada
4

kasus kriminal terhadap perempuan dan anak yang melapor ditingkat


polsek agar segera di tindak lanjuti oleh polres Jayapura kota
c. Kepala bidang perlindungan perempuan dan anak polres Jayapura
kota mendapat informasi dari sistem mengenai berapa banyak kasus
yang sedang di lakukan pemeriksaan dan yang belum di lakukan
pemeriksaan lapangan. Dan yang sudah di validasi bahwa ada korban
dan pelaku
d. Pelapor adalah Masyarakat yang ingin melapor tindakan kriminal
kepada perempuan dan anak secara online.
3. Sistem ini di bangun menggunakan PHP, dan MySQL, Sistem yang
dibangun berbasis website.
4. Hasil dari Sistem Informasi ini membantu pelapor untuk melakukan
permohonan pengajuan laporan tindakan kriminal terhadap perempuan
dan anak di Polresta Jayapura Kota secara online

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi
berbasis web, untuk membantu Polresta Jayapura Kota dan Polsek khususnya
di bidang perlindungan Perempuan dan Anak dalam melakukan pengolahan
data laporan dan membantu masyarakat melakukan pengajuan permohonan
tindakan kriminal terhadap Perempuan dan Anak, yang lebih efisien

F. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data.
a. Studi Pustaka
Dalam metode ini akan dilakukan pengumpulan data dengan mencari
referensi pada buku, jurnal, dan tugas akhir terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian ini.
b. Observasi
5

Pada metode ini akan dilakukan pengamatan secara langsung


permasalahan dengan tujuan dapat mengetahui apa saja yang
dibutuhkan untuk pemecahan masalah dalam penelitian
c. Wawancara
Pada metode ini telah dilakukan diskusi tanya langsung berdasarkan
obyek yang akan direncanakan untuk memperoleh data yang lengkap.
Dalam hal ini wawancara dilakukan secara langsung dengan petugas
polisi pada Polresta dan Polsek di Kota Jayapura.
2. Metode Pengembangan Sistem.
Metode pengembangan sistem atau System Development Life Cycle
(SDLC) yang digunakan adalah metode waterfall. Tahapan model ini
meliputi:
a. Analisis dan Definisi Kebutuhan
Pada tahapan ini dilakukan pencarian informasi melalui wawancara,
survei atau diskusi, melakukan analisa untuk mengetahui sistem yang
sedang berjalan serta seluruh kebutuhan perangkat lunak yang akan
dibangun seperti dokumentasi kegunaan bagi pengguna dan
batasannya.
b. Perancangan Sistem
Pada tahapan ini akan dirancang sebuah gambaran alur sistem secara
keseluruhan yaitu:
1) Flowchart untuk menggambarkan alur program dari setiap
prosesnya serta menyederhanakan penjelasan dari proses yang ada.
Dengan begitu, alir program akan lebih mudah untuk dipahami
oleh semua orang
2) Data Flow Diagram ( DFD ) Diagram ini dibuat agar dapat
mengetahui secara rinci arah arus data yang ada, sehingga dengan
menggunakan DFD dapat melihat dari mana data tersebut berasal,
di bagian mana data tersebut diolah, dan bagian mana data tersebut
disimpan.
6

3) Skema Tabel ini dibuat untuk menunjukkan entitas dan relasi dari
tabel-tabel yang sudah dibuat.
4) Struktur Database Tabel-tabel yang berisikan field, type, size dan
penentuan primary Key pada kode yang telah ditentukan oleh
setiap file atau tabel yang ada.
5) Desain Input/Output dalam tahapan ini di desain form untuk
memudahkan kepolisian dan korban dalam penggunaan sistem.
c. Implementasi Sistem
Tahapan implementasi adalah tahapan mengimplementasikan di mana
sebenarnya sistem akan dibangun, hasil dari sebuah perancangan
analis dan desain akan diimplementasikan menjadi sebuah perangkat
lunak.

G. Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini di sajikan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang dan permasalahan, Batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Bab tinjauan pustaka menguraikan hasil perancangan
terdahulu sebagai acuan perancangan. Pada bab ini
menguraikan teori-teori pendukung tentang sistem
informasi, yang mendasari pembahasan secara detail.
BAB III : ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi Analisa terhadap sistem yang berjalan, mulai
dari sistem kerja dan masalah-masalah yang ada dalam
sistem dan hendak diselesaikan melalui penelitian ini, serta
rancangan sistem yang diusulkan.
7

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi implementasi dan pembahasan semua temuan
ilmiah yang diperoleh sebagai data hasil penelitian, bagian
ini memberi penjelasan ilmiah yang secara logis dapat
menerangkan sistem yang telah dibangun
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini Memuat secara singkat dan jelas tentang hasil
penelitian yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian,
serta memuat saran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
laporan yang telah disusun dan dimungkinkan untuk
penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai