Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ONLINE

Analisis Kation Golongan IV

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Pratikum Kimia Analitik Kualitatif

Dosen pengampu: Ratna Sari siti Aisyah, M.Pd


Mata kulah: Praktikum Kimia Analitik

Nama: Aura Nurul Sofia


NIM: 2282190043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
Analisis Kation Golongan IV

A. Tujuan
Untuk mengetahui reaksi-reaksi spesifik kation golongan IV.

B. Teori Dasar

Kation golongan IV terdiri dari Barium, Strontium, dan Kalsium. Kation-kation


golongan IV ini tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida ataupun amonium
sulfida; tetapi amonium karbonat (jika ada amonia atau ion amonium dalam jumlah yang
sedang) membentuk endapan-endapan putih. Uji ini harus dijalankan dalam larutan netral atau
basa. Jika tak ada amonia atau ion amonium, magnesium juga akan mengendap. Endapan-
endapan putih yang terbentuk dengan reagensia golongan adalah barium karbonat BaCO3,
strontium karbonat SrCO3, dan kalsium karbonat CaCO3. (Vogel, 1990 ; 295)

I. Karakteristik Barium, Strontium, dan Kalsium


1. Barium
Barium adalah logam putih perak, dapat ditempa dan liat, yang stabil dalam
udara kering. Barium bereaksi dengan air dalam udara yang lembab, membentuk oksida
atau hidroksida. Barium melebur pada 710oC. Logam ini bereaksi dengan air pada suhu
ruang, membentuk barium hidroksida dan hydrogen.
Ba + H2O → Ba2+ + H2 + 2OH-
Asam encer melarutkan barium dengan mudah dengan mengeluarkan hidrogen.
Ba + 2H+ → Ba2+ + H2
Barium adalah bivalen dalam garam-garamnya, membentuk kation barium (II),
Ba2+. Klorida dan nitratnya larut, tetapi dengan menambahkan asam klorida pekat atau
asam nitrat pekat kepada larutan barium, barium klorida atau nitrat mungkin mengedap
sebagai akibat hukum kegiatan massa.
2. Strontium
Strontium adalah logam putih-perak, yang dapat ditempa dan liat. Strontium
melebur pada 771oC. Sifat-sifatnya serupa dengan sifat-sifat barium. Unsur ini tidak
terdapat bebas di alam dan selalu bersenyawa dengan unsur lainnya.
Bubuk logam strontium akan menyala secara spontan di udara untuk
menghasilkan baik strontium oksida dan strontium nitrida. Strontium umumnya terjadi
di alam, berkontribusi terhadap sekitar 0,034% dari semua batuan beku dan hadir dalam
bentuk mineral celestite sulfat (SrSO4) dan strontianite carbonate (SrCO3).
3. Kalsium
Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak. Ia melebur pada 845oC. Ia
terserang oleh oksigen atmosfer dan udara lembab; pada reaksi ini terbentuk kalsium
oksida dan/atau kalsium hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan membentuk
kalsium hidroksida dan hidrogen.
Kalsium membentuk kation kalsium (II), Ca2+, dalam larutan-larutan air.
Garam-garamnya biasanya berupa bubuk putih dan membentuk larutan yang tidak
berwarna, kecuali bila anionnya berwarna. Kalsium klorida dan kalsium nitrat larut
dengan mudah dalam etanol atau dalam campuran 1:1 dari etanol bebas air dan dietil
eter.

C. Alat dan Bahan


a) Alat
- Pipet tetes 8 buah, berfungsi untuk mengambil larutan.
- Tabung reaksi 4 buah, berfungsi sebagai tempat mereaksikan larutan.
- Rak tabung reaksi 1 buah, berfungsi sebagai tempat menyimpan tabung reaksi.
- Botol kaca 15 buah, berfungsi untuk menyimpan larutan.
b) Bahan
- Larutan CaCl2 sebagai sampel kalsium (Ca2+)
- Larutan Ba(NO3)2 sebagai sampel barium (Ba2+)
- Larutan kalium ferosianida (K4Fe(CN)6) sebagai pereaksi Ca2+
- Larutan kalium kromat (K2CrO4) sebagai pereaksi Ca2+, Ba2+
- Larutan natrium hidrogen fosfat (Na2HPO4) sebagai pereaksi Ca2+
- Larutan alkohol sebagai pereaksi Ca2+
- Larutan asam sulfat (H2SO4) sebagai pereaksi Ca2+, Ba2+
- Larutan natrium sulfit (Na2SO3) sebagai pereaksi Ba2+

D. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Bahan


Bahan Sifat Fisik dan Kimia
CaCl2 Bentuk: serbuk
Warna: putih
Bau: tak berbau.
Massa molar: 194.185 gr/mol.
Titik lebur: 772°C-775°C anhydrous, 260°C monohydrate, 175°C
dihydrate, 45,5°C tetrahydrate, 30°C hexahydrate
Titik didih: 1935°C (2208 K) anhydrous
Densitas: 2,15 g/cm3 (anhidrat), 2,24 g/cm3 (monohidrat), 1,85
g/cm3 (dihidrat), 1,83 g/cm3 (tetrahidrat), 1,71 g/cm3 (heksahidrat)
Ba(NO3)2 Bentuk: padat
Warna: putih
Bau: Tak berbau
pH: 5,0 - 8,0 pada 50 g/l 25 °C
Titik lebur: kira-kira 592 °C
Densitas kira-kira 3,2 g/cm3 pada 20 °C
Kelarutan dalam air 94 g/l pada 20 °C
K4Fe(CN)6 Bentuk: Kristal
Warna: Kunin
Bau: Tidak berbau
pH: 9,5
Density: 1.85
Berat molekul: 356,70
K2CrO4 Bentuk: serbuk
Warna: kuning
Bau: tak berbau.
Massa molar: 194.185 gr/mol.
Titik lebur: 197oC
Titik didih 250oC
Densitas: 2.7320 gr/cm3 pada fase padatan.
Kelarutan dalam air: 62.9 gr/100 ml pada suhu 0°C
Na2HPO4 Bentuk: padatan kristal
Warna: putih
Bau: tak berbau.
Massa jenis: 1,7 g/cm3
Massa molar: 141,96 g / mol (anhidrat), 177,99 g / mol (dihidrat), 268,07
g / mol (heptahidrat)
Titik lebur: 250oC
Titik didih 250oC
Densitas: 2.7320 gr/cm3 pada fase padatan.
Kelarutan dalam air: 7,7 g / 100 ml (20 ° C), 11,8 g / 100 mL (25 ° C,
heptahidrat)
Kelarutan: tidak larut dalam alkohol
Keasaman (pKa): 2.15, 6.82, 12.35
Indeks bias (nD): 1,35644..1,35717
Alkohol Bentuk: cairan
Warna: tak berwarna
(C2H5OH)
Bau: bau yang khas
Massa molar: 46,06844 g/mol.
Titik lebur: −114,14oC
Titik didih: 78,29oC
Densitas: 0,7893 gr/cm3
Kelarutan dalam air: tercampur penuh
H2SO4 Bentuk: Cairan.
Rasa asam Ditandai. (Strong.)
Berat Molekul: 98,08 g / mol
Tak berwarna.
Titik Didih 270°C (518F, 543K)
Densitas Uap: 3.4 g/cm3
Mudah larut dalam air dingin
Sulfat larut dalam air dengan pembebasan banyak panas
Larut dalam etil alcohol
Na2SO3 Bentuk: padatan, berupa serbuk kristalin, serbuk solid, kristal solid
Berwarna: putih kecoklatan
Bau: tidak berbau atau berbau sulfur
Rasa: sulfur, salin, rasa garam.
Berat Molekul: 126,04 g/mol.
Titik didih: >212oF (>100oC).
Titik lebur: terdekomposisi pada pemanasan tinggi, pada >500oC (932oF).
pH: Sekitar 9
Kelarutan dalam air: 12,5% (0oC)
Kelarutan: larut dalam air dingin, air panas, gliserol, dan hampir tidak
larut dalam alkohol. Tidak larut dalam ammonia, cairan klorin.

E. Langkah Kerja
a. Uji Ba2+ dengan sampel barium nitrat (Ba(NO3)2)
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes K2CrO4 dan diamati perubahannya.
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes H2SO4 dan diamati.
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes Na2SO3 dan diamati.
b. Uji Ca2+ dengan sampel kalium klorida (CaCl2)
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes K4Fe(CN)6 dan diamati perubahannya.
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes K2CrO4 dan diamati. Kemudian
ditambahkan alkohol beberapa tetes dan diamati.
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes H2SO4 dan diamati.
➢ Diambil sampel dengan pipet tetes sebanyak 10 tetes, lalu dimasukkan ke tabung
reaksi. Ditambahkan dengan beberapa tetes Na2HPO4 dan diamati.
F. Persamaan Reaksi
1) Ba(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) → BaCrO4(s) + 2K(NO3)(aq)
2) Ba(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2HNO3(aq)
3) Ba(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2NaNO3(aq)
4) 2CaCl2(aq) + K4Fe(CN)6(aq) → Ca2Fe(CN)6(s) + 4KCl(aq)
5) CaCl2(aq) + K2CrO4(aq) → CaCrO4(s) + 3KCl(aq)
6) CaCl2(aq) + H2SO4(aq) → CaSO4(s) + 2HCl(aq)
7) CaCl2(aq) + Na2HPO4(aq) → CaHPO4(s) + 2NaCl(aq)

G. Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Hasil pengamatan
Uji kation Sampel dan pereaksi Setelah direaksikan
Ba2+ Ba(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) Terdapat endapan berwarna kuning.
dengan Ba(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) Terdapat endapan berwarna putih.
sampel
Ba(NO3)2 Ba(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) Terdapat endapan berwarna putih.
Ca2+ CaCl2(aq) + K4Fe(CN)6(aq) Terdapat endapan berwarna putih.
dengan CaCl2(aq) + K2CrO4(aq) Terbentuk larutan warna kuning dan
sampel setelah ditambahkan alkohol terdapat
CaCl2 endapan kuning diatasnya.
CaCl2(aq) + H2SO4(aq) Terdapat endapan berwarna putih.
CaCl2(aq) + Na2HPO4(aq) Terdapat endapan berwarna putih.

➢ Pembahasan
Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif. Pada percobaan kali ini akan menguji
kation golongan IV yaitu Ba2+ dan Ca2+. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui reaksi-
reaksi spesifik kation golongan IV.
Percobaan pertama yaitu uji pada Ba2+ dengan sampel Ba(NO3)2 dan pereaksi K2CrO4
terbentuk endapan kuning dalam larutan. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu BaCrO4,
ini menunjukkan adanya barium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi artinya Ba2+
merupakan kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) → BaCrO4(s) + 2K(NO3)(aq)
Percobaan kedua yaitu uji pada Ba2+ dengan sampel Ba(NO3)2 dan pereaksi H2SO4
terbentuk endapan putih dalam larutan. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu BaSO4, ini
menunjukkan adanya barium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi artinya Ba2+ merupakan
kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2HNO3(aq)
Percobaan ketiga yaitu uji pada Ba2+ dengan sampel Ba(NO3)2 dan pereaksi Na2SO4
terbentuk endapan putih dalam larutan. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu BaSO4, ini
menunjukkan adanya barium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi artinya Ba2+ merupakan
kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2NaNO3(aq)
Percobaan keempat yaitu uji pada Ca2+ dengan sampel CaCl2 dan pereaksi K4Fe(CN)6
terbentuk endapan putih dalam larutan. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu
Ca2Fe(CN)6, ini menunjukkan adanya kalsium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi
artinya Ca2+ merupakan kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
2CaCl2(aq) + K4Fe(CN)6(aq) → Ca2Fe(CN)6(s) + 4KCl(aq)
Percobaan kelima yaitu uji pada Ca2+ dengan sampel CaCl2 dan pereaksi K2CrO4
terbentuk larutan warna kuning dan setelah ditambahkan alkohol terdapat endapan kuning
diatasnya.. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu Ca(OH)2 dari OH alkohol, ini
menunjukkan adanya kalsium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi artinya Ca2+
merupakan kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
CaCl2(aq) + K2CrO4(aq) → CaCrO4(aq) + 3KCl(aq)
Percobaan keenam yaitu uji pada Ca2+ dengan sampel CaCl2 dan pereaksi H2SO4
terbentuk endapan putih dalam larutan. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu CaSO4, ini
menunjukkan adanya kalsium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi artinya Ca2+
merupakan kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
CaCl2(aq) + H2SO4(aq) → CaSO4(s) + 2HCl(aq)
Percobaan ketujuh yaitu uji pada Ca2+ dengan sampel CaCl2 dan pereaksi Na2HPO4
terbentuk endapan putih dalam larutan. Endapan berwarna yang terbentuk yaitu CaHPO4,
ini menunjukkan adanya kalsium. Hal ini terbukti sesuai dengan materi artinya Ca2+
merupakan kation golongan IV. Reaksi yang terbentuk yaitu:
CaCl2(aq) + Na2HPO4(aq) → CaHPO4(s) + 2NaCl(aq)

H. Penutup
a. Kesimpulan
Kation golongan IV tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II dan III, tetapi
akan membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida
dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion-ion golongan ini meliputi: ion Ca(II), Sr(II),
dan Ba(II). Ion-ion tersebut juga dapat diidentifikasi lebih lanjut menggunakan
perekasi-pereaksi tertentu.
. Kation-kation golongan IV ini tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen
sulfida ataupun amonium sulfida; tetapi amonium karbonat (jika ada amonia atau ion
amonium dalam jumlah yang sedang) membentuk endapan-endapan putih. Uji ini harus
dijalankan dalam larutan netral atau basa. Jika tak ada amonia atau ion amonium,
magnesium juga akan mengendap.
b. Saran
Sebaiknya pada praktikum diberi tahu untuk besar konsentrasinya dan berapa
banyak jumlah pereaksi yang digunakan. Jika memungkinkan diberi penjelasan tentang
materinya agar mahasiswa tidak salah konsepsi dan kebingungan.

I. Daftar Pustaka
Harjadi, W. 1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro, Jakarta: PT. Kalman
Media Pusaka.
Vogel. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro, Jakarta: PT. Kalman
Media Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai