Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

HYPNOPARENTHING

Kemampuan Akhir Yang Direncanakan:


Mahasiswa mampu menerapkan asuhan pada anak melalui hipnoparenting

Indikator:
Mampu menjelaskan dan mendemonstasikan asuhan pada anak melalui hipnoparenting

Pokok Bahasan:
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Jenis
4. Tehnik/langkah-langkah
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat hipnoparenting

Pendahuluan:

Anak merupakan karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada pasangan suami
istri. Setiap pasangan mengharapkan hadirnya seorang anak sebagai penerus keturunan
dan pelengkap kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga. Namun demikian,
banyak pasangan seringkali lupa bahwa memiliki anak memerlukan kesiapan dari
berbagai sisi, baik dari sisi materi maupun mental.
Bagi pasangan muda, hal memiliki anak merupakan hal baru yang sangat wajar
karena mereka sama sekali belum memiliki pengalaman dalam mengasuh anak. Namun
lain halnya apabila ada orang tua yang telah memiliki anak yang sudah dewasa, tetap
tidak mengerti cara mendidik yang baik. Mereka tetap saja heran apabila melihat sang
anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua, terlebih lagi apabila
sang anak melakukan hal yang menyimpang dari kebiasaan. Menurut penelitian dari
psikolog anak, disimpulkan bahwa lebih dari 90% permasalahan anak disebabkan oleh

1
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

kesalahan atau ketidaktahuan orang tua akan cara komunikasi dan penyampaian nilai
yang baik terhadap sang anak.
Bagi kebanyakan orang tua, sadar maupun tidak sadar, anak seringkali
diperlakukan sebagai “robot” yang bisa diperintah dan harus menjalankan setiap
perintah yang diberikan kepadanya. Mereka melupakan bahwa seorang anak juga
merupakan suatu individu dalam bentuk lebih kecil yang memiliki pikiran, perasaan,
keinginan, dan tindakan. Seorang anak membutuhkan perhatian dan kesabaran orang
tua dalam menghadapinya. Dalam hal inilah bidan dapat memberikan asuhan kepada
orang tua/ pasangan suami istri untuk memberikan asuhan pada anak dengan
hypnoparenting dalam upaya menjembatani masalah komunikasi antara orang tua dan
anak yang kerap kali terjadi.

1. Pengertian
Hypnoparenting terdiri dari dua kata yaitu hipnosis yang berarti proses pemasukan
informasi ke dalam pikiran manusia, dan Parenting yang berarti segala sesuatu yang
berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak.
Jadi Hypnoparenting adalah cara kita mempetakan dan membuat sistemasi atas
segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut
pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak.

2. Manfaat
Manfaat hypnoparenting, antara lain bahwa orangtua menjadi lebih mudah
berkomunikasi dengan anak. Karena itu teknik komunikasi yang efektif amat berperan
dalam hypnoparenting demi menanamkan informasi yang ingin ditanamkan dalam
bawah sadar anak.

3. Jenis
Jenis-jenis hypnoparenting adalah sebagai berikut:
a. Promotive hypnoparenting

2
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

Digunakan untuk meningkatkan pembinaan anak sehat.


b. Preventive hypnoparenting
Digunakan untuk mencegah anak sehat dari gangguan kesehatan.
c. Curative hypnoparenting
Digunakan untuk menyehatkan anak yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Habilitative & Rehabilitative hypnoparenting
Digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak yang belum optimal
(Habilitative Hypnoparenting) dan mempertahankan serta meningkatkan
kemampuan penyandang cacat (Rehabilitative Hypnoparenting).

4. Tehnik/langkah-langkah
Teknik hypnoparenting sangat sistematis dan sederhana. Penerapannya sangatlah
mudah asalkan tahu teknik yang benar dan tepat. Selain itu juga sangat efektif asalkan
orangtua menyediakan lingkungan kondusif bagi tumbuhnya “program” yang
disugestikan.
Ukuran keberhasilan bisa langsung terlihat dalam pola perilaku yang berubah
sesuai dengan yang disugestikan. Hal yang dibutuhkan dalam penerapan
hypnoparenting adalah komitmen orangtua, pengondisian lingkungan, dan wacana
yang seimbang sehingga orangtua tahu apa yang terjadi dalam pikiran seorang anak.
Hypnoparenting memiliki prinsip, bahwa semua yang dikatakan dan dilakukan
orangtua pada hakikatnya adalah suatu proses hipnosis karena akan terpola pada
pikiran bawah sadar anak.
Teknik hypnoparenting dilakukan pada saat anak berada pada gelombang pikiran
Alpha dan Theta, karena pada saat anak ada dalam keadaan hipnosis seseorang secara
selektif menjadi fokus, mengasyikkan dan berkonsentrasi atas idea utama atau
gambaran (dengan atau tanpa relaksasi), dengan tujuan spesifik, yaitu pencapaian
beberapa tujuan atau menyadari beberapa potensi-potensi dalam dirinya.
Dalam keadaan hipnosis inilah, seorang anak mudah menerima saran-saran positif
yang dapat berguna pada perkembangan dan tumbuh kembang anak mulai dari masa

3
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

kanak-kanak hingga remaja. Saran-saran positif tersebut akan terus tersimpan pada
pikiran bawah sadar mereka, mengisi rekaman-rekaman dalam pikiran mereka tentang
segala sesuatu yang bersifat positif yang berguna dalam mengisi sisi kejiawaan dan
emosional mereka.
Berikut ini langkah hypnoparenting:
a. Pembina dalam keadaan rileks
b. Cari saat yang tepat untuk melakukan induksi / afirmasi: saat anak sedang rileks
dan terfokus, saat lelah, sakit, saat menyusui, saat hujan turun, saat bercerita, saat
anak butuh bergantung, saat tidur yang dalam
c. Gunakan alat bantu induksi misalnya suara detak jam, music, getaran suara yang
hangat dan indah dari orang tua
d. Saat menjalin komunikasi, pilihlah kata-kata yang membangun dan berefek positif.
Contoh; daripada mengucapkan kalimat “Dik, kok kamu malas,” lebih baik
ucapkan, “Mama yakin adik bisa lebih rajin.”
e. Untuk membantu mengembangkan harga diri anak yang sehat, hargai setiap upaya
yang dilakukannya. Anak juga diajarkan untuk merasa senang danbangga dengan
dirinya karena berhasil mencapai suatu prestasi. Efek pujian seperti ini terhadap
anak jauh lebih efektif.
f. Berbicaralah dengan lembut (intonasi tidak meninggi). Kata-kata positif yang
diucapkan dengan intonasi yang positif akan ditangkap pikiran bawah sadar anak
sebagai kesan positif.
g. Perlihatkan bahasa tubuh yang menunjukkan ketulusan dan perhatian dengan cara
menatap sang buah hati kala berdialog, menyentuh, mengelus dan mendekapnya
dengan kasih sayang.
h. Kedua orangtua sebaiknya seia-sekata. Maksudnya, tindakan atau perlakuan ayah
maupun ibu pada anak sebaiknya seragam dan konsisten.
i. Lakukan evaluasi bersama pasangan, mengenai perkataan, tindakan, dan reaksi
terhadap anak. Boleh juga bertanya pada anak, bagaimana perasaannya saat

4
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

diperlakukan kita. Tanyakan pula harapan atau ingin diperlakukan seperti apa oleh
ayah-ibu.
j. Bila kita melakukan kesalahan pada si kecil, jangan sungkan untuk segera meminta
maaf. Mengakui kesalahan merupakan sikap positif yang perlu dibangun.
k. Jadilah model peran yang baik. Ketika meminta anak untuk tidak selalu menonton
televisi, beri contoh dengan hanya sesekali saja menontonnya.
l. Seperti terapi hipnosis lainnya, hypnoparenting bisa dilakukan oleh siapa saja dan
kapan saja dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Komunikasi efektif yang secara
konsisten diberlakukan di rumah akan menjadi “program” yang dapat membangun
karakter positif pada anak.
Anak kecil pada dasarnya jiwanya bersih dan bagaikan kertas putih. Lingkungan di
sekitarnyalah yang membentuknya menjadi individu tertentu. Bagi kita sendiri, nilai
dasar kita saat ini adalah hasil bentukan dan pengaruh dari lingkungan di sekitar kita,
dimana lingkungan terdekat kita adalah keluarga kita sendiri.
Dengan uraian mengenai hypnoparenting di atas, sangat diharapkan komunikasi
yang terjalin antara orang tua dan anak dapat meningkat kualitasnya, dan yang lebih
penting lagi, diharapkan terjalin komunikasi dua arah, tidak hanya satu arah (dari orang
tua ke anak) seperti yang selama ini sering terjadi.

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat hipnoparenting


Cara kerja hypnoparenting adalah Awalnya otak menerima rangsangan eksternal
(berupa perkataan dan tindakan) orang lain yang akan ditangkap panca indra dan
diproses dalam pikiran sadar. Informasi yang masuk akan diteruskan ke pikiran bawah
sadar dan akan disimpan sebagai suatu program, baik yang positif maupun negatif.
Semua pengalaman dan peristiwa yang berkesan akan terekam kuat dalam pikiran
bawah sadar.
Kemudian, “rekaman-rekaman” yang disimpan itu akan digunakan sebagai “bahan
baku” dalam menanggapi hal-hal yang terjadi di sekitarnya di kemudian hari. Perlu
diketahui, pikiran bawah sadar ini berfungsi menyimpan berbagai hal, di antaranya

5
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

emosi/perasaan, kebiasaan, persepsi, intuisi, memori jangka panjang, keyakinan, dan


kepribadian. Boleh dibilang, hampir 90% pemikiran anak-anak didominasi oleh pikiran
bawah sadar. Maka itu di sinilah peran penting orangtua dalam pembentukan program
bawah sadar anaknya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam hypnoparenting :
1. Who am I as a parent:
a. Perfeksionis, menetapkan standar yang tinggi, banyak mengkritik
b. Easy going, serba boleh, tidak mau ambil pusing
c. Ambivalent, tidak konsisten, moody
d. Overprotective, terlalu cemas, melindungi
e. Mature, stabil, komunikatif, adaptif
2. Knowing about your children:
a. Mengetahui potensi dan kemampuan anak
b. Mengetahui minat, kesukaan, kebiasaan, harapan, keinginan, cita-cita, tujuan hidup
tanpa harus membedakan (comparing) dan memberi stempel (labeling)
3. Manage your mind, body, and soul in a balance
a. Beri kesempatan diri untuk rileks, sehat, dan tetap produktif
b. Cukup aktif, cukup istirahat, cukup dapat mengembangkan minat pribadi maupun
minat social serta memiliki nilai spiritual
4. Kenali tumbuh kembang anak, masa transisi dalam perkembangan serta
mampu lakukan deteksi dini
a. Gejala emosi: cengeng, rewel, cari perhatian, takut, gelisah, negativistic
b. Gejala motorik: malas, mogok belajar, tidak bisa diam, merusak
c. Gejala intelektual: lupa, sulit konsentrasi
d. Gejala interpersonal: menarik diri, bermusuhan
e. Gejala fisik: sulit tidur, mudah kaget, muntah, sakit perut, pusing, telapak kaki /
tangan berkeringat, gagap, gigit kuku
5. Lakukan relaksasi
a. Alamiah sehari-hari: olah raga, music, tari, shopping, perawatan diri, rekreasi
bersama

6
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

b. Relaksasi terprogram: relaksasi otot, napas, pikiran yang dikemas dalam berbagai
program
6. Positive Program
a. Bersikap positif dalam menyikapi masalah
b. Orientasi pada solusi
c. Mau belajar dari pengalaman
Optimistic
e. Pengertian dan toleran

Daftar Pustaka

Aprilia, Y. , Hypnoparenting, http://www.bidankita.com/hypnoparenting/3/

Aprilia, Y. ,Positive Parenting dengan Hypnoparenting,


http://www.bidankita.com/positive-parenting-dengan-hypnoparenting/3/

Setyono, A, 2010, Hipnoparenting, Menjadi Orang Tua Efektif Dengan Hypnosis,


Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama

7
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

NILAI
NO PROSEDUR
1 2 3 4

A Persiapan

Persiapan petugas :

a. Mempersiapkan diri dengan pengetahuan


dan rasa percaya diri
b. prinsip orangtua, pengondisian lingkungan,
serta wacana yang seimbang hingga
orangtua tahu apa yang berlangsung
didalam pikiran seorang anak.
c. Menjaga intonasi suara dan irama monoton
d. Beri sentuhan atau kontak fisik untuk
kenyamanan
Persiapan tempat dan alat:

Lingkungan yang akan digunakan bersih dan


nyaman.

a. Hindari ruangan yang terlalu terang,


gunakan ruangan redup atau remang-
remang
b. Sediakan lingkungan kondusif untuk
tumbuhnya program yang disugestikan
c. Mempersiapkan alat bantu dan naskah
untuk berikan sugesti positif
d. Berikan aroma therapi
e. Musik hypnotherapi/musik relaksasi
Persiapan Klien :

Kesiapan klien adalah Faktor dominan,


beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

a. Beritahuan klien tentang terapy yang akan


dilakukan (informed consent) dan pastikan
klien bersedia.
b. Anjurkan klien BAK terlebih dahulu

8
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

c. Ajak klien memulai Hypnoparenting dengan


berdo’a
B Pelaksanaan

Hypnoparenting

1. Pre Talk
Ini yaitu bagian awal saat orangtua atau
terapis mulai menggali problem lebih
detail, dengan ajukan pertanyaan kenapa
berlangsung, kapan, bagaimana, dimana,
siapa dan seterusnya. Umumnya bagian ini
mengonsumsi waktu lebih lama.
2. Pre-induksi
Pada bagian ini anak jadi nyaman.
1) Sandarkan anak pada kursi didalam
ruangan yang nyaman.
2) Perdengarkan musik, lantas elus
punggung serta kepalanya agar dia jadi
tenang.
3) Saat mata serta tubuh tidak digerakkan
serta ia tak akan menelan ludahnya,
minta dia menarik nafas, lepaskan,
serta ia dapat jadi lebih tenang.
4) Minta dia mengkalkulasi mundur angka
100. Umumnya di hitungan ke-60 dia
telah tidak bergerak.
3. Induksi.
1) Tanyakan pada anak, apakah anda
mendengar suara bunda ? Bila iya,
mengangguklah. Bila dia menjawab
dengan lemah atau tidak menjawab, dia
telah masuk ke gelombang alpha.
2) Didalam situasi ini, anak layaknya tengah
dibius serta umumnya mendengar nada
dengan sayup-sayup.
3) Senantiasa pantau situasi fisiologis anak,
yakinkan anak tidak hingga tertidur.

9
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

4) Umumnya bola matanya tetap bergerak,


menelan ludah, serta tubuh terus
bergerak atau beralih posisinya.
5) Pada gelombang ini, 80-90 % kegiatan
otak kiri mulai melamban hingga
penolakan jadi menyusut serta anak
menurut, namun belum dapat
dimasukkan sugesti.
4. Sugesti.
1) Bila dia telah tidak berkedip, tidak
menelan ludah, serta tidak menggeser
posisi tubuhnya, waktu itu bermakna
dia sudah masuk didalam gelombang
tetha. Serta ini adalah waktu yang pas
untuk memasukkan sugesti.
2) Hindari anak tertidur atau masuk ke
gelombang delta, dikarenakan sugesti
yang didapatkan jadi percuma.
3) Saat ia mulai mendengkur, minta dia
menarik nafas serta segera masukkan
sugesti.
4) Pakai sugesti yang bernada
menenangkan, pakai nada perut, serta
tancapkan sugesti positif. Otak
seseorang cerdas tetapi tidak dapat
menerjemahkan kata tidak atau
janganlah.
Contohnya waktu anak mengompol,
anda berkata nak, janganlah
mengompol. Yang berlangsung, anak
justru mengompol.
Pakai kata yang membangun atau
konstruktif waktu berikan sugesti.
Contohnya, waktu kakimu merasa
dingin serta pingin pipis, anda segera
bangun. Pada step ini, anda tengah
bicara dengan alam bawah sadar.
Kerjakan dengan cepat serta efisien.
5. Post-hypnotic suggestions.

10
Asuhan Kebidanan Komplementer: Hipnoparenting: Yati Isnaini Safitri

Inilah bagian dimana sugesti mulai


dimasukkan. Contohnya :
1) “Sayang, sejak saat ini saat ibu
pegang bahu kananmu, maka anda
dapat bergembira serta
bersemangat.”
2) “Waktu anda lihat logo sekolahmu,
anda dapat naik kelas.”
3) “Waktu anda lihat video game-mu,
anda dapat jadi amat jemu.”
4) “Sejak saat ini, saat anda lihat
simbol warna putih di meja
belajarmu, maka anda pingin sekali
buka buku pelajaran serta studi.”
6. Termination.
Ini yaitu step akhir didalam
hypnoparenting. Sebagai perumpamaan :
1) “Waktu kau terbangun maka
seluruh kalimat yang ibu katakan
dapat kau penuhi.”
2) “Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan
dari ubun-ubun.
3) Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan
dari telinga. Tarik nafas dalam-
dalam, keluarkan dari hidung.
Didalam hitungan ketiga, engkau
dapat terbangun.”

D Proses penyelesaian

1. Akhiri kegiatan dengan do’a


2. Bantu klien merapikan diri dan turun dari
kursi atau tempat tidur
3. Evaluasi hasil terapy
4. Dokumentasi

11

Anda mungkin juga menyukai