Anda di halaman 1dari 27

LAMPIRAN 1

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAPTOSARI
NOMOR :
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN
KEWENANGAN KLINIS DOKTER UMUM

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER UMUM


dr. …………………………

Dilakukan Dilakukan
Tidak
No. DAFTAR KOMPETENSI dengan dengan
Dilakukan
Pendampingan Mandiri

BIDANG SISTEM SYARAF

Tata Laksana Rawat Jalan maupun


Rawat Inap
1. Kejang demam 

2. Tetanus 

3. HIV AIDS tanpa komplikasi 

4. Tension headache 

5. Migren 

6. Bells' palsy 

7. Vertigo 

Ketrampilan di Bidang Sistem Saraf

Fungsi Saraf Kranial

8. Pemeriksaan indra penciuman 

9. lnspeksi lebar celah palpebra 

10. lnspeksi pupil (ukuran dan bentuk) 

11. Reaksi pupil terhadap cahaya 

12. Reaksi pupil terhadap obyek dekat 

13. Penilaian gerakan bola mata 

14. Penilaian diplopia 

15. Penilaian nistagmus 

16. Refleks kornea 

17. Pemeriksaan funduskopi 


18. Penilaian kesimetrisan wajah 

19. Penilaian kekuatan otot temporal dan 


masseter
20. Penilaian sensasi wajah 

21. Penilaian pergerakan wajah 

22. Penilaian indra pengecapan 

23. Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, 


konduksi udara dan tulang)
24. Penilaian kemampuan menelan 

25. lnspeksi palatum 

26. Pemeriksaan refleks Gag 

27. Penilaian otot sternomastoidius dan trapezius 

28. Inspeksi Lidah saat istirahat 

29. Inspeksi dan penilaian sistem motorik Lidah 


(misalnya dengan dijulurkan keluar)
Sistem Motorik

30. lnspeksi: postur, habitus, gerakan involunter 

31. Penilaian tonus otot 

32. Penilaian kekuatan otot 

Koordinasi

33. lnspeksi cara berjalan (gait) 

34. Shallow knee bend 

35. Tes Romberg 

36. Tes Romberg dipertajam 

37. Tes telunjuk hidung 

38. Tes tumit lutut 

39. Tes untuk Dysdiadochokinesia 

Sistem Sensorik

40. Penilaian sensasi nyeri 

41. Penilaian sensasi suhu 

42. Penilaian sensasi raba halus 

43. Penilaian rasa posisi (proprioseptif) 

44. Penilaian sensasi diskriminatif (misalnya 


stereognosis)
Fungsi Luhur

Penilaian tingkat kesadaran dengan Glasgow


45. 
Coma Scale (GCS)

46. Penilaian orientasi 

Penilaian kemampuan berbicara dan


47. 
berbahasa, termasuk penilaian afasia

48. Penilaian apraksia 

49. Penilaian agnosia 

50. Penilaian kemampuan belajar baru 

51. Penilaian daya ingat/memori 

52. Penilaian konsentrasi 

Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif

Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan,


53. 
platela, tumit)

54. Refleks abdominal 

55. Refleks kremaster 

56. Refleks anal 

57. Tanda Hoffmann-Tromner 

58. Respon plantar (termasuk grup Babinski) 

59. Snout reflex 

60. Refleks menghisap/rooting reflex 

61. Refleks menggengam palmar/grasp reflex 

62. Refleks glabela 

63. Refleks palmomental 

Tulang Belakang

64. lnspeksi tulang belakang saat istirahat 

65. lnspeksi tulang belakang saat bergerak 

66. Perkusi tulang belakang 

67. Palpasi tulang belakang 

68. Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal 

69. Penilaian fleksi lumbal 


Pemeriksaan Fisik Lainnya

70. Deteksi kaku kuduk 

71. Penilaian fontanel 

72. Tanda Patrick dan kontra-Patrick 

73. Tanda Chvostek 

74. Tanda Laseque 

Pemeriksaan Diagnostik

75. lnterpretasi X-Ray tengkorak 

76. lnterpretasi X-Ray tulang belakang 

BIDANG PSIKIATRI

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

77. Gangguan somatoform 

78. Insomnia 

Ketrampilan di bidang psikiatri

Anamnesis

79. Autoanamnesis dengan pasien 

Alloanamnesis dengan anggota


80. 
keluarga/orang lain yang bermakna

Memperoleh data mengenai


81. 
keluhan/masalah utama

Menelusuri riwayat perjalanan penyakit


82. 
sekarang/dahulu

Memperoleh data bermakna mengenai


83. riwayat perkembangan, pendidikan, 
pekerjaan, perkawinan, kehidupan keluarga

Pemeriksaan Psikiatri

84. Penilaian status mental 

85. Penilaian kesadaran 

86. Penilaian persepsi 

87. Penilaian orientasi 

88. Penilaian intelegensi secara klinis 

89. Penilaian bentuk dan isi pikir 


90. Penilaian mood dan afek 

91. Penilaian motorik 

92. Penilaian pengendalian impuls 

Penilaian kemampuan menilai realitas


93. 
(judgement)

94. Penilaian kemampuan tilikan (insight) 

Penilaian kemampuan fungsional (general


95. 
assessment of functioning)

Diagnosis dan ldentifikasi Masalah

Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan


96. 
kriteria diagnosis multiaksial

Membuat diagnosis banding (differential


97. 
diagnosis)

98. ldentifikasi kedaruratan psikiatrik 

ldentifikasi masalah di bidang fisik,


99. 
psikologis, sosial

100. Mempertimbangkan prognosis 

101. Menentukan indikasi rujuk 

Pemeriksaan Tambahan

102. Melakukan Mini Mental State Examination 

Melakukan kunjungan rumah apabila


103. 
diperlukan

Melakukan kerja sama konsultatif dengan


104. 
teman sejawat lainnya

BIDANG SISTEM INDRA

MATA

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

105. Benda asing di konjungtiva 

106. Konjungtivitis 

107. Perdarahan subkonjungtiva 

108. Mata kering 

109. Blefaritis 

110. Hordeolum 
111. Trikiasis 

112. Episkleritis 

113. Hipermetropia ringan 

114. Miopia ringan 

115. Astigmatisma ringan 

116. Presbiopia 

117. Buta senja 

Ketrampilan di Bidang Indra Penglihatan

118. Penilaian penglihatan bayi, anak, dewasa 

119. Penilaian retraksi, subjektif 

120. Tes Lapang pandang Amsler Panes 

Tes Lapang pandang Danders Confrontation


121. 
Test

122. lnspeksi kelopak mata 

lnspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak


123. 
mata atas

124. lnspeksi bulu mata 

125. lnspeksi konjungtiva, termasuk forniks 

126. lnspeksi sklera 

127. lnspeksi orifisium duktus lakrimalis 

128. Palpasi limfonodus pre-aurikular 

129. Penilaian posisi dengan corneal reflex images 

130. Penilaian posisi dengan cover uncover test 

131. Pemeriksaan gerakan bola mata 

132. Penilaian penglihatan binokular 

133. lnspeksi pupil 

Penilaian pupil dengan reaksi langsung


134. 
terhadap cahaya dan konvergensi

lnspeksi media refraksi dengan transluminasi


135. 
(pen light)

136. lnspeksi kornea 

137. Tes sensitivitas kornea 


138. lnspeksi bilik mata depan 

139. Inspeksi iris 

140. lnspeksi lensa 

141. Funduscopy untuk melihat fundus reflex 

Funduscopy untuk melihat pembuluh darah,


142. 
papil, makula

143. Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 

Tekanan intraokular, pengukuran dengan


144. 
indentasi tonometer

Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara


145. 
12 plate)

Ketrampilan Terapeutik Mata

Peresepan kacamata pada kelainan refraksi


146. ringan (sampai dengan SD tanpasilindris) 
untuk mencapai visus 6/6

Peresepan kacamata baca pada penderita


147. dengan visus jauh normal atau dapat 
dikoreksi menjadi 6/6

148. Pemberian obat tetes mata 

149. Aplikasi salep mata 

150. Aplikasi eyes dressing 

151. Melepaskan protesa mata 

152. Mencabut bulu mata 

Membersihkan benda asing dan debris di


153. 
konjungtiva

TELINGA

Tata taksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

154. Otitis eksterna 

155. Otitis media akut 

156. Serumen prop 

157. Mabuk perjalanan 

Ketrampilan di Bidang Indra Pendengaran


dan Keseimbangan

158. lnspeksi aurikula, posisi telinga, dan mastoid 


Pemeriksaan meatus auditorius externus
159. 
dengan otoskop

Pemeriksaan membran timpani dengan


160. 
otoskop

161. Menggunakan cermin kepala 

162. Menggunakan lampu kepala 

Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala


163. 
(Weber, Rinne, Schwabach)

164. Tes pendengaran, tes berbisik 

165. Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak 

HIDUNG

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

166. Furunkel pada hidung 

167. Rhinitis akut 

168. Rhinitis vasomotor 

169. Rhinitis alergika 

170. Benda asing 

171. Epistaksis 

Ketrampilan di Bidang Indra Penciuman

172. lnspeksi bentuk hidung dan lubang hidung 

173. Penilaian obstruksi hidung 

174. Uji penciuman 

175. Rinoskopi anterior 

176. Transluminasi sinus frontalis & maksila 

Ketrampilan di Bidang Indra Pengecap

177. Penilaian pengecapan 

Ketrampilan Terapeutik THT

Pembersihan meatus auditorius eksternus


178. 
dengan usapan

Pengambilan serumen menggunakan kait


179. 
atau kuret
180. Pengambilan benda asing di telinga 

181. menghentikan perdarahan hidung 

182. Pengambilan benda asing dari hidung 

BIDANG SISTEM RESPIRASI

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

183. Influenza 

184. Pertusis 

185. Faringitis 

186. Tonsilitis 

187. Laringitis 

188. Asma bronkial 

189. Bronkitis akut 

190. Pneumonia, bronkopneumonia 

191. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik

192. lnspeksi leher 

Palpasi kelenjar ludah (submandibular,


193. 
parotid)

194. Palpasi nodus limfatikus brakialis 

195. Palpasi kelenjar tiroid 

196. Usap tenggorokan (throat swab) 

197. Penilaian respirasi 

198. lnspeksi dada 

199. Palpasi dada 

200. Perkusi dada 

201. Auskultasi dada 

Ketrampilan Pemeriksaan Diagnostik

Persiapan, pemeriksaan sputum, dan


202. interpretasinya {Gram dan Ziehl Nielsen 
[BTA)

203. Uji fungsi paru/spirometri dasar 


204. lnterpretasi Rontgen/foto toraks 

Ketrampilan Terapeutik

205. Dekompresi jarum 

206. Perawatan WSD 

207. Terapi inhalasi/nebulisasi 

208. Terapi oksigen 

209. Edukasi berhenti merokok 

BIDANG SISTEM KARDIOVASKULAR

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

210. Hipertensi esensial 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik

211. lnspeksi dada 

212. Palpasi denyut apeks jantung 

213. Palpasi arteri karotis 

214. Perkusi ukuran jantung 

215. Auskultasi jantung 

216. Pengukuran tekanan darah 

217. Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP) 

218. Palpasi denyut arteri ekstremitas 

219. Penilaian denyut kapiler 

Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary


220. 
refill)

221. Deteksi bruits 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik


Diagnostik

222. Tes Brodie Trendelenburg 

Ketrampilan Pemeriksaan Diagnostik

Elektrokardiografi (EKG) : pemasangan dan


223. interpretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, 
VT, AF)*

Ketrampilan Resusitasi

224. Pijat jantung luar 


225. Resusitasi cairan 

BIDANG SISTEM GASTROINTESTINAL,


HEPATOBILIER, & PANKREAS

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

226. Kandidiasis mulut 

227. Ulkus mulut (aptosa, herpes) 

228. Parotitis 

229. lnfeksi pada umbilikus 

230. Gastritis 

231. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 

232. Refluks gastroesofagus 

233. Demam tifoid 

234. lntoleransi makanan 

235. Alergi makanan 

236. Keracunan makanan 

237. Penyakit cacing tambang 

238. Strongyloidiasis 

239. Askariasis 

240. Skistosomiasis 

241. Taeniasis 

242. Hepatitis A 

243. Disentri basiler, disentri amuba 

244. Hemoroid Eksterna dan Interma grade 1-2 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik

245. lnspeksi bibir dan kavitas oral 

246. lnspeksi tonsil 

247. Penilaian pergerakan otot-otot hipoglosus 

248. lnspeksi abdomen 

lnspeksi lipat paha/inguinal pada saat tekanan


249. 
abdomen meningkat
Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien,
250. 
aorta, rigiditas dinding perut)

251. Palpasi hernia 

Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas


252. 
(Blumberg test)

253. Pemeriksaan psoas sign 

254. Pemeriksaan obturator sign 

255. Perkusi (pekak hati dan area traube) 

256. Pemeriksaan pekak beralih (shifting dullness) 

257. Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) 

Pemeriksaan colok dubur (digital rectal


258. 
examination)

259. Palpasi sacrum 

260. lnspeksi sarung tangan pascacolok-dubur 

261. Persiapan dan pemeriksaan tinja 

Ketrampilan Pemeriksaan Diagnostik

262. Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) 

263. Nasogastric suction 

264. Mengganti kantong pada kolostomi 

265. Enema 

266. Anal swab 

267. ldentifikasi parasit 

Pemeriksaan feses (termasuk darah samar,


268.  V
protozoa, parasit, cacing)

BIDANG SISTEM GINJAL DAN SALURAN


KEMIH

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

269. lnfeksi saluran kemih 

270. Gonorrhea 

271. Pielonefritis tanpa komplikasi 

272. Fimosis 

273. Parafimosis 
Ketrampilan Pemeriksaan Fisik

274. Pemeriksaan bimanual ginjal 

275. Pemeriksaan nyeri ketok ginjal 

276. Perkusi kandung kemih 

277. Palpasi prostat 

Ketrampilan Prosedur Diagnostik

278. Swab uretra 

Persiapan dan pemeriksaan sedimen urin


279. 
(menyiapkan slide dan uji mikroskopis urin)

280. Permintaan pemeriksaan BNO IVP 

Ketrampilan Terapeutik

281. Pemasangan kateter uretra 

282. Sirkumsisi 

BIDANG SISTEM REPRODUKSI

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

Sindrom duh (discharge) genital (gonorrhea


283. 
dan nongonorrhea)

284. lnfeksi saluran kemih bagian bawah 

285. Vulvitis 

286. Vaginitis 

287. Vaginosis bakterialis 

288. Salphingitis 

289. Kehamilan normal 

290. Aborsi spontan komplit 

291. Anemia defisiensi besi pada kehamilan 

292. Ruptur perineum tingkat 1-2 

293. Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 

294. Mastitis 

295. Cracked nipple 

296. Inverted nipple 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik


297. lnspeksi penis 

298. lnspeksi skrotum 

Palpasi penis, testis, duktus spermatik


299. 
epididimis

300. Transluminasi skrotum 

Pemeriksaan fisik umum termasuk


301. 
pemeriksaan payudara (inspeksi dan palpasi)

302. lnspeksi dan palpasi genitalia eksterna 

Pemeriksaan spekulum: inspeksi vagina dan


303. 
serviks

Pemeriksaan bimanual: palpasi vagina,


304. 
serviks, korpus uteri, dan ovarium

Ketrampilan Pemeriksaan Diagnostik

305. Melakukan swab vagina 

Duh (discharge) genital: bau, PH,


306. pemeriksaan dengan pewarnaan Gram, 
saline, dan KOH

307. Melakukan Pap's smear 

308. Pemeriksaan IVA 

Ketrampilan Pemeriksaan Tambahan


Fertilitas

309. Penilaian hasil pemeriksaan semen 

Kurva temperatur basal, instruksi, penilaian


310. 
hasil

311. Pemeriksaan mukus serviks, Tes fern 

Ketrampilan Terapi dan Prevensi

312. lnsisi Abses bartholini 

313. Melatih pemeriksaan payudara sendiri 

Ketrampilan Konseling

314. Konseling kontrasepsi 

315. lnsersi dan ekstraksi IUD 

316. Kontrasepsi injeksi 

Penanganan komplikasi KB (IUD, pil, suntik,


317. 
implan)
Ketrampilan Tentang Kehamilan

318. ldentifikasi kehamilan risiko tinggi 

319. Konseling prakonsepsi 

320. Pelayanan perawatan antenatal 

321. lnspeksi abdomen pada kehamilan muda 

lnspeksi abdomen pada kehamilan cukup


322. 
bulan

Palpasi: tinggi fundus, manuver Leopold,


323. 
penilaian posisi dari luar

324. Mengukur denyut jantung janin 

325. Pemeriksaan dalam pada kehamilan muda 

326. Pemeriksaan pelvimetri klinis 

327. Tes kehamilan 

328. Permintaan pemeriksaan USG obsgin 

329. Pemeriksaan USG obsgin (skrining obstetri)* 

Ketrampilan Proses Melahirkan Normal

Menolong persalinan fisiologis sesuai Asuhan


330. 
Persalinan Normal (APN)

Pemecahan membran ketuban sesaat sebelum


331. 
melahirkan

332. Anestesi lokal di perineum 

333. Resusitasi bayi baru lahir 

334. Menilai skor Apgar 

335. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir 

Postpartum: pemeriksaan tinggi fundus,


336. 
plasenta: lepas/tersisa

Memperkirakan/mengukur kehilangan darah


337. 
sesudah melahirkan

Menjahit Iuka episiotomi serta laserasi derajat


338. 
1 dan 2

339. lnsiasi menyusui dini (IMO) 

340. Kompresi bimanual (eksterna, interna, aorta) 

Ketrampilan Perawatan Masa Nifas

341. Menilai lochea 


342. Palpasi posisi fundus 

Payudara: inspeksi, manajemen laktasi,


343. 
masase

Mengajarkan kebersihan di daerah payudara


344. 
dan sekitarnya

345. Konseling kontrasepsi/KB pasca persalinan 

346. Perawatan Iuka episiotomi 

347. Perawatan Iuka operasi caesar 

BIDANG SISTEM ENDOKRIN, METABOLIK,


DAN NUTRISI

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

348. Diabetes melitus tipe 1 

349. Diabetes melitus tipe 2 

350. Hipoglikemia ringan 

351. Malnutrisi energi-protein 

352. Defisiensi vitamin 

353. Defisiensi mineral 

354. Dislipidemia 

355. Hiperurisemia 

356. Obesitas 

Ketrampilan

Penilaian status gizi (termasuk pemeriksaan


357. 
antropometri)

358. Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid 

359. Penilaian kelenjar tiroid: hipotiroid 

360. Pengaturan diet 

Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa


361. 
komplikasi

Pemberian insulin pada diabetes melitus


362. 
tanpa komplikasi

363. Pemeriksaan gula darah (dengan Point of Care 


Test [POCT])

364. Pemeriksaan glukosa urine (Benedict) 

Anamnesis dan konseling kasus gangguan


365. 
metabolisme dan endokrin

BIDANG SISTEM HEMATOLOGI DAN


IMUNOLOGI

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

366. Anemia defisiensi besi 

367. Limfadenitis 

368. Demam dengue, DHF 

369. Malaria 

370. Leptospirosis (tanpa komplikasi) 

371. Reaksi anafilaktik 

Ketrampilan

372. Palpasi kelenjar limfe 

373. Persiapan dan pemeriksaan hitung jenis 

Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht,


374. 
Leukosit,Trombosit)

Pemeriksaan profil pembekuan (bleeding


375. 
time, clotting time)

Pemeriksaan Laju endap darah/kecepatan


376. 
endap darah

Permintaan pemeriksaan hematologi


377. 
berdasarkan indikasi

Permintaan pemeriksaan imunologi


378. 
berdasarkan indikasi

379. Skin test sebelum pemberiaan obat injeksi 

Pemeriksaan golongan darah dan


380. 
inkompatibilitas

anamnesis dan konseling anemia defisiensi


381. 
besi,thalasemia, dan HIV

382. Penentuan indikasi dan jenis transfusi 

BIDANG SISTEM MUSKULOSKELETAL

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


lnap

383. Ulkus pada tungkai 

384. Lipoma 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik

385. lnspeksi gait 

386. lnspeksi tulang belakang saat berbaring 

387. lnspeksi tulang belakang saat bergerak 

388. lnspeksi tonus otot ekstremitas 

389. lnspeksi sendi ekstremitas 

390. lnspeksi postur tulang belakang dan pelvis 

391. lnspeksi posisi skapula 

392. lnspeksi fleksi dan ekstensi punggung 

393. Penilaian fleksi lumbal 

Panggul: penilaian fleksi dan ekstensi,


394. 
adduksi, abduksi dan rotasi

395. Menilai atrofi otot 

Lutut: menilai ligamen krusiatus dan


396. 
kolateral

397. Penilaian meniskus 

398. Kaki : inspeksi postur dan bentuk 

Kaki : penilaian fleksi dorsal/plantar, inversi


399. 
dan eversi

400. Palpation for tenderness 

Palpasi untuk mendeteksi nyeri diakibatkan


401. 
tekanan vertikal

402. Palpasi tendon dan sendi 

Palpasi tulang belakang, sendi sakro-iliaka


403. 
dan otot- otot punggung

404. Percussion for tenderness 

405. Penilaian range of motion (ROM) sendi 

406. Menetapkan ROM kepala 

407. Tes fungsi otot dan sendi bahu 

408. Tes fungsi sendi pergelangan tangan, 


metacarpal, dan jari-jari tangan

409. Pengukuran panjang ekstremitas bawah 

Keterampilan klinis

410. Stabilisasi fraktur (tanpa gips) 

411. Melakukan dressing (sling, bandage) 

412. Mengobati ulkus tungkai 

BIDANG SISTEM INTEGUMEN

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

413. Veruka vulgaris 

414. Moluskum kontagiosum 

415. Herpes zoster tanpa komplikasi 

416. Morbili tanpa komplikasi 

417. Varisela tanpa komplikasi 

418. Herpes simpleks tanpa komplikasi Impetigo 

419. Impetigo ulseratif (ektima) 

420. Folikulitis superfisialis 

421. Furunkel, karbunkel 

422. Eritrasma 

423. Erisipelas 

424. Skrofuloderma 

425. Lepra 

426. Sifilis stadium 1 dan 2 

427. Tinea kapitis 

428. Tinea barbe 

429. Tinea fasialis 

430. Tinea korporis 

431. Tinea manus 

432. Tinea unguium 

433. Tinea kruris 

434. Tinea pedis 


435. Pitiriasis vesikolor 

436. Kandidosis mukokutan ringan 

437. Cutaneus larva migran 

438. Filariasis 

439. Pedikulosis kapitis 

440. Pedikulosis pubis 

441. Skabies 

442. Reaksi gigitan serangga 

443. Dermatitis kontak iritan 

444. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 

445. Dermatitis numularis 

446. Napkin eczema 

447. Dermatitis seboroik 

448. Pitiriasis rosea 

449. Akne vulgaris ringan 

450. Hidradenitis supuratif 

451. Dermatitis perioral 

452. Miliaria 

453. Urtikaria akut 

Exanthematous drug eruption, fixed drug


454. 
eruption

455. Vulnus laseratum, punctum 

456. Luka bakar derajat 1 dan 2 

Ketrampilan Pemeriksaan Fisik

457. lnspeksi kulit 

458. lnspeksi membran mukosa 

459. lnspeksi daerah perianal 

460. lnspeksi kuku 

461. lnspeksi rambut dan skalp 

462. Palpasi kulit 

463. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer 


dan sekunder, misal ukuran, distribusi,
penyebaran, konfigurasi

Deskripsi lesi kulit dengan perubahan


464. primer dan sekunder, seperti ukuran, 
distribusi, penyebaran dan konfigurasi

Ketrampilan Pemeriksaan Tambahan

465. Pemeriksaan dermografisme 

Penyiapan dan penilaian sediaan kalium


466. 
hidroksida

467. Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru 

468. Penyiapan dan penilaian sediaan Gram 

469. Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu Wood) 

470. lnsisi dan drainase abses 

471. Eksisi tumor jinak kulit 

472. Ekstraksi komedo 

473. Perawatan luka 

474. Kompres 

475. Bebat kompresi pada vena varikosum 

476. Rozerplasty kuku 

Ketrampilan Pencegahan

477. Pencarian kontak (case finding) 

BIDANG ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


DAN MEDIKOLEGAL

Tata Laksana Rawat Jalan maupun Rawat


Inap

478. Kekerasan tumpul 

479. Kekerasan tajam 

Ketrampilan

480. Prosedur medikolegal 

481. Pembuatan Visum et Repertum 

482. Pembuatan surat keterangan medis 

483. Penerbitan Sertifikat Kematian 

484. Pemeriksaan anus 


485. Deskripsi Iuka 

486. Pemeriksaan derajat Iuka 

487. Pemeriksaan baju mayat 

488. Pemeriksaan lebam mayat 

489. Pemeriksaan kaku mayat 

490. Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia 

491. Pemeriksaan gigi mayat 

492. Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh 

Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi


493. 
Iuka

494. Pemeriksaan patah tulang 

495. Pemeriksaan tanda tenggelam 

496. Vaginal swab 

497. Buccol swab 

498. Pengambilan darah 

499. Pengambilan urine 

500. Pengambilan muntahan atau isi lambung 

KETRAMPILAN BIDANG LAIN PADA ANAK

Anamnesis

501. Anamnesis dari pihak ketiga 

502. Menelusuri riwayat makan 

503. Anamnesis anak yang lebih tua 

Berbicara dengan orang tua yang cemas


504. dan/atau orang tua dengan anak yang sakit 
berat

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik umum dengan perhatian


505. 
khusus usia pasien

Penilaian keadaan umum, gerakan, perilaku,


506. 
tangisan

507. Pengamatan malformasi kongenital 

508. Palpasi fontanella 

509. Respons moro 


510. Refleks menggenggam palmar 

511. Refleks menghisap 

512. Refleks melangkah/menendang 

513. Refleks anus 

Penilaian pertumbuhan dan perkembangan


514. anak (termasuk penilaian motorik halus dan 
kasar, psikososial, bahasa)

515. Pengukuran antropometri 

516. Pengukuran suhu 

517. Tes Rumple Leed 

Terapeutik

518. Tatalaksana BBLR (KMC incubator) 

Peresepan makanan untuk bayi yang mudah


519. 
dipahami ibu

520. Tatalaksana gizi buruk 

521. Pungsi vena pada anak 

522. lnsersi kanula (vena perifer) pada anak 

Resusitasi

Tatalaksana dehidrasi berat pada


523. kegawatdaruratan setelah penatalaksanaan 
syok

KETRAMPILAN BIDANG LAIN PADA


DEWASA

Pemeriksaan Fisik

524. Penilaian keadaan umum 

525. Penilaian antropologi (habitus dan postur) 

526. Penilaian kesadaran 

Penunjang

527. Punksi vena 

528. Finger prick 

Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-


529. 
ray: foto polos

Terapeutik
530. Menasehati pasien tentang gaya hidup 

Peresepan rasional, lengkap, dan dapat


531. 
dibaca

lnjeksi (intrakutan, intravena, subkutan,


532. 
intramuskular)

Menyiapkan pre-operasi lapangan operasi


533. untuk bedah minor, asepsis, antisepsis, 
anestesi lokal)

Persiapan untuk melihat atau menjadi asisten


534. 
di kamar

535. Anestesi infiltrasi 

536. Blok saraf lokal 

537. Jahit Iuka 

538. Pengambilan benang jahitan 

Menggunakan anestesi topikal (tetes,


539. 
semprot)

540. Pemberian analgesik 

Ketrampilan Bidang Kegawatdaruratan

541. Bantuan hidup dasar 

542. Bantuan hidup lanjutan* 

543. Transpor pasien (transport of casualty) 

544. Manuver Heimlich 

545. Resusitasi cairan 

Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai


546. 
dehidrasi

Ketrampilan Komunikasi

Menyelenggarakan komunikasi lisan maupun


547. 
tulisan

Edukasi, nasihat dan melatih individu dan


548. 
kelompok mengenai kesehatan

549. Menyusun rencana manajemen kesehatan 

550. Konsultasi terapi 

Komunikasi lisan dan tulisan kepada teman


551. 
sejawat atau petugas kesehatan lainnya
(rujukan dan konsultasi)

MenuIis rekam medik dan membuat


552. 
pelaporan

Menyusun tulisan ilmiah dan mengirimkan


553. 
untuk publikasi

Ketrampilan Bidang Kesehatan


Masyarakat /Kedokteran Pencegahan /
Kedokteran Komunitas

Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring


554. dan evaluasi upaya pencegahan dalam 
berbagai tingkat pelayanan

Mengenali perilaku dan gaya hidup yang


555. 
membahayakan

Memperlihatkan kemampuan pemeriksaan


556. 
medis di komunitas

557. Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan 

Memperlihatkan kemampuan penelitian yang


558. 
berkaitan dengan lingkungan

Memperlihatkan kemampuan perencanaaan,


pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu
559. 
intervensi pencegahan kesehatan primer,
sekunder, dan tersier

Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik


560. seperti vaksinasi, pemeriksaan medis berkala 
dan dukungan sosial

Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan


561. kecelakaan kerja serta merancang program 
untuk individu, lingkungan, dan institusi kerja

562. Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien 

Melakukan langkah-langkah diagnosis


penyakit akibat kerja dan penanganan
563. 
pertama di tempat kerja, serta melakukan
pelaporan PAK

Merencanakan program untuk meningkatkan


564. kesehatan masyarakat termasuk kesehatan 
lingkungan

565. Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 


1) promosi kesehatan, 2) Kesehatan,
Lingkungan, 3) KIA termasuk KB, 4)
Perbaikan gizi masyarakat, 5)
Penanggulangan penyakit : imunisasi, ISPA,
Diare, TB, Malaria 6) Pengobatan dan
penanganan kegawatdaruratan

566. Pembinaan kesehatan usia lanjut 

Menegakkan diagnosis holistik pasien


567. individu dan keluarga, dan melakukan terapi 
dasar secara holistik

568. Melakukan rehabilitasi medik dasar 

Melakukan rehabilitasi sosial pada individu,


569. 
keluarga, dan masyarakat

Melakukan penatalaksanaan komprehensif


570. 
pasien, keluarga, dan masyarakat

Ketrampilan Supervisi

Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat


571. dicegah dengan imunisasi dan 
pengendaliannya

Mengetahui jenis vaksin beserta: 1) cara


penyimpanan, 2) cara distribusi, 3) cara
skrining dan konseling pada sasaran, 4) cara
572. 
pemberian, 5) kontraindikasi efek samping
yang mungkin terjadi dan upaya
penaggulangannya

menjelaskan mekanisme pencatatan dan


573. 
pelaporan

merencanakan, mengelola, memonitoring, dan


evaluasi asuransi pelayanan kesehatan
574. 
misalnya BPJS, BPJS ketenagakerjaan,
jamkesda, dll

Pemberian rujukan pemeriksaan radiologi


575. 
sesuai indikasi

Pemberian rujukan pemeriksaan laboratorium


576. 
sesuai indikasi

Ditetapkan di : Saptosari
Tanggal : 09 Januari 2021
Direktur RSUD Saptosari

dr. Eko Darmawan, M.Sc., Sp.PD


NIP. 19690614 2002 1 210006

Anda mungkin juga menyukai