Anda di halaman 1dari 1

Tujuan Informed Choice

adalah membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan
dialaminya. Pilihan (choice) harus dibedakan dari persetujuan (concent).

Persetujuan penting dari sudut pandang bidan, karena itu berkaitan dengan aspek hukum yang
memberikan otoritas untuk semua prosedur yang dilakukan oleh bidan.

Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang wanita (pasien) sebagai konsumen
penerima jasa asuhan kebidanan.

Manfaat Informed choice

Informed Choise bukan sekedar mengetahui berbagai pilihan yang ada, namun juga mengenai
benar manfaat & risiko dari setiap pilihan yang ditawarkan.

Informed choice tidak sama dengan membujuk atau memaksa klien mengambilkeputusan yang
menurut orang lain baik (meskipun dilakukan dengan cara “halus”).

Menurut Culver and Gert ada 4 (empat) komponen yang harus dipahami pada suatu persetujuan:

a. Sukarela (voluntariness) Sukarela mengandung makna bahwa pilihan yang dibuat adalah
dasar sukarela tanpa ada unsur paksaan didasari informasi dan kompetensi. Sehingga
pelaksanaan sukarela harus memenuhi unsur informasi yang diberikan sejelas-jelasnya.

b. Informasi (Information) Jika pasien tidaktahu atau sulit untuk dapat mendeskripsikan
keputusan

c. Kompetensi (competense) Dalam konteks consent kompetensi bermakna suatu pemahaman


bahwa seseorang membutuhkan sesuatu hal untuk mampu membuat keputusan dengan tepat,
juga banyak informasi.

d. Keputusan (decision) Pengambilan keputusan merupakan suatu proses, dimana hal itu
merupakan persetujuan tanpa refleksi. Pembuatan keputusan merupakan tahap terakhir proses
pemberian persetujuan

Anda mungkin juga menyukai