Anda di halaman 1dari 20

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

Ns. Siti Fatmawati,


S.Kep.,MH
MATERI BAHASAN
1. PENGERTIAN ETIKA DAN HUKUM KEBIDANAN
2. KONSEP DASAR ETIKA DAN HUKUM DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
3. HUBUNGAN ETIKA DAN HUKUM KEBIDANAN
4. PERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM KEBIDANAN
5. DASAR HUKUM PRAKTIK KEBIDANAN DAN
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KEBIDANAN
DEFINISI ETIKA
kata “etika” berasal dari bahasa yunani kuno, yakni
ethos (bentuk kata tunggal) atau ta etha (bentuk kata
jamak). Ethos berarti tempat tinggal, padang rumput,
kandang, kebiasaan atau adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, dan cara berpikir. Sedangkan kata ta
etha berarti adat kebiasaan. Namun, secara umum
etika dimengerti sebagai ilmu apa yang biasa kita
lakukan.

Dalam kamus umum bahasa Indonesia (W.J.S


Poerwandaminto, 2002) merupakan ilmu pengetahuan
tentang asas - asas akhlak (moral).
ETIKA

umum Khusus

Etika umum
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar Etika umum dapat dianalogikan
bagaimana manusia bertindak secara etis, dengan ilmu
bagaimana manusia mengambil keputusan pengetahuan, yang membahas,
secara etis, teori-teori etika dan prinsip- mengenai pengertian umum dan
prinsip
teori-teori.
moral dasar yang menjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak
Etiket
Istilah etiket berasal dari kata Prancis etiquette, yang
berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja
Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam pertemuan
tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai
peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara
berpakaian (tata busana), cara duduk, cara bersalaman,
cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta
perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal
atau resmi.
Etika berarti moral, sedangkan kata etiket berarti sopan
santun, tata krama. Persamaan antara kedua istilah tersebut
adalah keduanya mengenai perilaku manusia. Baik etika
maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif,
artinya memberi norma perilaku manusia bagaimana
seharusnya berbuat atau tidak berbuat.

Sehingga etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara


berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara menerima tamu
dirumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Jadi,
etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan.
Etika Etiket
1. Etika menyangkut cara 1. Etiket menyangkut cara (tata acara)
dilakukannya suatu perbuatan suatu perbuatan harus dilakukan
sekaligus memberi norma dari manusia.
perbuatan itu sendiri 2. Etiket hanya berlaku dalam situasi
2. Etika selalu berlaku, baik kita dimana kita tidak seorang diri (ada
sedang sendiri atau bersama orang orang lain di sekitar kita).
lain. 3. Etiket bersifat relatif.
3. Etika bersifat absolut. 4. Etiket memandang manusia dari segi
4. Etika memandang manusia dari lahiriah saja
segi dalam 5. Orang yang berpegang pada etiket
5. Orang yang etis tidak mungkin bisajuga bersifat munafik.
bersifat munafik, sebab orang yang
bersikap etis pasti orang yang
sungguh-sungguh baik.
Konsep Dasar Etika
Nilai

Faktor yang
Kebijakan melandasi etika Norma
Atau policy
maker

Religius Sosial Budaya


MORAL
Kata moral berasal dari bahasa latin yaitu
“mos” yang berarti kebiasaan, adat. Moral
adalah nilai-nilai norma yang menjadi
pegangan sesesorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Moral
juga berarti berkenaan dengan apa yang
dianggap baik atau buruk di masyarakat
dalam kurun waktu tertentu sesuai
perembangan atau perubahan norma atau
nilai.
PENTINGKAH ETIKA ITU?

Menurut siagian (1996) menyebutkan bahwa setidaknya ada 4 alasan


mengapa mempelajari etika sangat penting:
1. Etika memandu manusia dalam memilih berbagai keputusan yang
dihadapi dalam kehidupan
2. Etika merupakan pola perilaku yang didasarkan pada kesepakatan
nilai-nilai sehingga kehidupan yang harmonis dapat tercapai
3. Dinamika dalam kehidupan manusia menyebabkan perubahan
nilai-nilai moral sehingga perlu dilakukan analisa dan tinjauan
ulang
4. Etika mendorong tumbuhnya naluri moralitas dan mengilhami
manusia untuk sama sama mencari, menemukan dan menerapkan
nilai-nilai hidup yang hakiki.
Hukum
Hukum berasal dari kata bahasa Belanda “recht orde”,
ialah susunan hukum, artinya memberikan tempat
yang sebenarnya kepada hukum (Djamali, 2001).

Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang


dibuat oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur
pergaulan hidup masyarakat
ETIKA

HUKUM MORAL
Etika Dalam Pelayanan Kebidanan
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu
utama di berbagai tempat, dimana sering terjadi
karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan
kebidanan terhadap etika.
Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin
pelayanan yang professional dan akuntabilitas serta
aspek legal dala pelayanan kebidananan.
Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana
pendekatan tentang etika merupakan hal yang penting
untuk digali dan dipahami.
Pelaksanaan Etika Dalam Pelayanan Kebidanan
Bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan
menggunakan prinsip sebagai berikut:
1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan
2. Praktek berdasarkan fakta/evidance based
3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4. Pemakaian teknologi secara etis
5. Memahami perbedaan budaya dan etnik
6. Memberdayakan/mengajarkan untuk promosi, informed
consent dan ikut serta dalam pengambilan keputusan
7. Sabar tapi rational, advokasi
8. Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat
Dasar Hukum dalam Praktik Kebidanan
Bidan dalam melaksanakan profesionalitasnya pada praktik
mandiri diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Peraturan yang terkait dengan kebidanan yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan,
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan,
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan.
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KEBIDANAN
Perlindungan hukum adalah suatu jaminan yang
diberikan oleh otoritas tertentu kepada semua pihak
untuk dapat melaksanakan hak dan kepentingan hukum
yang dimilikinya dalam kapasitasnya sebagai subyek
hukum.
Perlindungan hukum bagi bidan tidak lepas dari hak
dan kewajiban bidan dalam menjalankan tugas
pelayanannya secara profesional. Tugas pelayanan
seorang bidan berupa pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan standar prosedural yang berlaku di
sarana kesehatan baik umum maupun swasta.
BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM

PERLINDUNGAN HUKUM

Preventif Represif
Perlindungan yang diberikan Perlindungan akhir berupa sanksi
oleh pemerintah dengan tujuan seperti denda, penjara, dan hukuman
untuk mencegah sebelum tambahan yang diberikan
terjadinya pelanggaran. apabilasudah terjadi sengketa atau
telah dilakukan suatu pelanggaran
ASPEK LEGAL
LEGISLAS DALAM REGISTRAS
I PELAYANAN I
KEBIDANAN

Proses pembuatan undang- Proses seorang tenaga profesi haruss


undang ataupenyempurnaan mendaftarkan diri pada suatu badana
perangkat hukum yang sudah tertentu secara periodik guna
ada melalui serangkaian mendapatkan kewenangan dan hak
kegiatan sertifikasi untuk melakukan tindakan
LISENSI profesionalnya setelah memenuhi
(pengaturan kompetensi)
syarat-syarat tertentu yang ditetapkan
oleh badan tersebut.
Proses administrasi yang
dilakukan oleh pemerintah atau
yang berwenang berupa surat ijin
praktik yang diberikan kepada
tenaga profesi yang telah
teregistrasi untuk pelayanan
mandiri.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai