umum Khusus
Etika umum
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar Etika umum dapat dianalogikan
bagaimana manusia bertindak secara etis, dengan ilmu
bagaimana manusia mengambil keputusan pengetahuan, yang membahas,
secara etis, teori-teori etika dan prinsip- mengenai pengertian umum dan
prinsip
teori-teori.
moral dasar yang menjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak
Etiket
Istilah etiket berasal dari kata Prancis etiquette, yang
berarti kartu undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja
Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam pertemuan
tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai
peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara
berpakaian (tata busana), cara duduk, cara bersalaman,
cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta
perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal
atau resmi.
Etika berarti moral, sedangkan kata etiket berarti sopan
santun, tata krama. Persamaan antara kedua istilah tersebut
adalah keduanya mengenai perilaku manusia. Baik etika
maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif,
artinya memberi norma perilaku manusia bagaimana
seharusnya berbuat atau tidak berbuat.
Faktor yang
Kebijakan melandasi etika Norma
Atau policy
maker
HUKUM MORAL
Etika Dalam Pelayanan Kebidanan
Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu
utama di berbagai tempat, dimana sering terjadi
karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan
kebidanan terhadap etika.
Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin
pelayanan yang professional dan akuntabilitas serta
aspek legal dala pelayanan kebidananan.
Sehingga disini berbagai dimensi etik dan bagaimana
pendekatan tentang etika merupakan hal yang penting
untuk digali dan dipahami.
Pelaksanaan Etika Dalam Pelayanan Kebidanan
Bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan
menggunakan prinsip sebagai berikut:
1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan
2. Praktek berdasarkan fakta/evidance based
3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4. Pemakaian teknologi secara etis
5. Memahami perbedaan budaya dan etnik
6. Memberdayakan/mengajarkan untuk promosi, informed
consent dan ikut serta dalam pengambilan keputusan
7. Sabar tapi rational, advokasi
8. Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat
Dasar Hukum dalam Praktik Kebidanan
Bidan dalam melaksanakan profesionalitasnya pada praktik
mandiri diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Peraturan yang terkait dengan kebidanan yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan,
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan,
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan.
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KEBIDANAN
Perlindungan hukum adalah suatu jaminan yang
diberikan oleh otoritas tertentu kepada semua pihak
untuk dapat melaksanakan hak dan kepentingan hukum
yang dimilikinya dalam kapasitasnya sebagai subyek
hukum.
Perlindungan hukum bagi bidan tidak lepas dari hak
dan kewajiban bidan dalam menjalankan tugas
pelayanannya secara profesional. Tugas pelayanan
seorang bidan berupa pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan standar prosedural yang berlaku di
sarana kesehatan baik umum maupun swasta.
BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM
PERLINDUNGAN HUKUM
Preventif Represif
Perlindungan yang diberikan Perlindungan akhir berupa sanksi
oleh pemerintah dengan tujuan seperti denda, penjara, dan hukuman
untuk mencegah sebelum tambahan yang diberikan
terjadinya pelanggaran. apabilasudah terjadi sengketa atau
telah dilakukan suatu pelanggaran
ASPEK LEGAL
LEGISLAS DALAM REGISTRAS
I PELAYANAN I
KEBIDANAN