Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

Oleh:

Herawan
Sauni
PENGERTIAN ETIKA

Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi


pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.

Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa


yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak,
dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat.
PROFESI
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus.

Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode


etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus
untuk bidang profesi tersebut.

Contoh profesi adalah pada bidang hukum,


kedokteran, keuangan, dan lain-lain.
KARAKTERISTIK PROFESI
Keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis : Professional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan
teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam
praktik.

Assosiasi professional : Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan status para anggotanya.

Pendidikan yang ekstensif : Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan
tinggi.

Ujian kompetensi : Sebelum memasuki organisasi professional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang
menguji terutama pengetahuan teoritis.

Pelatihan institusional : Selain ujian, biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan institusional dimana calon
profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi.

Lisensi : Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa
dianggap bisa dipercaya.

Otonomi kerja : Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya
intervensi dari luar.
CIRI-CIRI PROFESI
Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan
kegiatannya pada kode etik profesi.

Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan
pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan
masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan
sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.


KODE ETIK PROFESI

Adalah pedoman sikap,


tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas
dan dalam kehidupan sehari-
hari.
TUJUAN KODE ETIK
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.

Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.

Untuk meningkatkan mutu profesi.

Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Menentukan baku standarnya sendiri.


PRINSIP ETIKA PROFESI

Tanggung Jawab; Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan


terhadap hasilnya;   Terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.

Keadilan; Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada


siapa saja apa yang menjadi haknya.

Otonomi; Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional


memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya
ETI
K

Pada hakikatnya etik merupakan pandangan hidup dan


pedoman tentang bagaimana orang seyogyanya berperilaku.

Etik yang berasal dari kesadaran manusia merupakan petunjuk


terntang perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk;

Etik juga merupakan penilaian ataupun kwalifikasi terhadap


perbuatan seseorang.

Etik adalah usaha manusia untuk mencari norma (ukuran) baik


buruk.
KONSEP HUKUM

Hukum adalah keseluruhan


tatanan yang timbul dan atau
sengaja diadakan untuk
mengatur pergaulan hidup
manusia dalam masyarakat.
(H.M.Hidjazie Kartawidjaja., SH).

Defenisi ini sekedar untuk


memberi pemahaman singkat
bagi kita tentang hukum

Hukum ekonomi/MM/Herawan/2008 10
HUBUNGAN HUKUM DAN ETIKA
Hubungan hukum dan etik merupakan dua sisi dari satu mata uang;

Kaidah hukum itu melindungi kepentingan manusia, maka harus ditaati, harus
dilaksanakan, dipertahankan, dan bukan dilanggar.

Tolok ukurnya adalah melanggar kaidah hukum atau tidak;

Kesalahan orang diukur dengan kenyataan apakah ia melanggar kaidah hukum atau tidak.

Pada hakikatnya yang tidak melanggar hukum itu adalah baik, dan yang melanggar kaidah
itu tidak baik.

Karena itu sering disebut bahwa kaidah hukum itu juga kaidah etis.
Hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial;

Hukum ditujukan kepada manusia yang hidup dalam


ikatan dengan masyarakat yang terpengaruh oleh ikatan-
ikatan sosial.

Etik sebaliknya ditujukan kepada manusia sebagai


individu, yang berarti tentunya hati nuraninyalah yang
diketuk.
SASARAN ETIK

Sasaran etik semata-mata adalah perbuatan


manusia yang dilakukan dengan sengaja;

Baik tidaknya, atau tercela tidaknya suatu


perbuatan itu dihuungkan dengan ada tidaknya
kesengajaan;

Manakala suatu perbuatan terdapat unsur


kesengajaan dalam pelanggaran maka tercela;

Orang harus bertanggung jawab atas perbuatan


disengaja.

Perbuatan yang disengaja harus sesuai dengan


kesadaran etisnya.
UKURAN BAIK DAN BURUK

Apa yang menurut masyarakat demi ketertiban atau


kesempurnaan masyarakat baik, itulah yang baik.

Hukum adanya hanya dalam masyarakat manusia.


Sementara masyarakat manusia itu beraneka ragam;

Maka dapatlah dikatakan ukuran baik buruk dalam hal ini


tidak mungkin bersifat universal karena hukum itu terikat
pada daerah atau wilayah tertentu.
KESADARAN ETIS
Kesadaran etis bukan hanya berarti sadar
akan adanya baik dan buruk tetapi juga sadar
pula bahwa orang harus berbuat baik.;

Pelanggaran etika bukanlah merupakan


pelanggaran kaidah hukum melainkan
dirasakan sebagai bertentangan dengan hati
nurani.

Agar etika dijunjung tinggi, harus ditetapkan


hukum yang didasarkan pada prinsip
keadilan, baik pada tataran legislasi,
implementasi, maupun law enforcemen.
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai