Anda di halaman 1dari 12

Konsep Etika

oleh:
Andreas Kurniawan Hartono 12170201
Erick Sweden Borg 12180334
Alesya Julian Lauende 12180388
Irene Teresia Tasikreu12180392
Konsep Etika
Etika adalah norma, prinsip moral, dan nilai yang diyakini
sebagai sesuatu hal yang baik dan benar. Etika merupakan
sifat dasar yang tertanaman dalam hati sanubari yang
dimiliki seseorang (organisasi) sebagai pedoman
berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat.Tindakan
untuk melakukan perpuatan etis berasal dari diri sendiri
seseorang (organisasi) tersebut dan didorong oleh suara
hati nuraninya.
Sumber Etika
Terdapat 2 hal tentang sumber etika, yaitu
pihak-pihak dengan siapa seseorang dapat
belajar etika dan ajaran-ajaran yang dapat
digunakan sebagai rujukan etika.
Sumber-sumber etika
1. Bisnis dan profesi
2. Lingkungan
3. Negara
4. Agama
Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dipandang sebagai sumber
pengetahuan tentang perilaku. Sistem ekonomi adalah
konsep pemikiran dasar yang dianut oleh suatu negara
mengenai bagaimana ekonomi suatu negara akan
diatur. Pengaturan ekonomi suatu negara berkaitan
dengan apa yang diatur, siapa yang mengatur, dan
bagaimana pengaturan tersebut dilakukan.
KESERAKAHAN DAN KETAKUTAN
Kendala yang dihadapi oleh seseorang dalam menerapkan etika
adalah adanya sifat serakah (greedy). Keserakahan mendorong
individu untuk melanggar prinsip-prinsip moral yang seharusnya dia
anut. Keserakahan menimbulkan egoism dimana kepentingan
pribadi yang berlebihan menjadi acuan
Ketakutan (fear) merupakan penyebab utama keserakahan.Rasa
takut karena merasa tidak aman atau rasa takut karena tidak adanya
kepastian membuat seseorang berusaha melakukan segala upaya
untuk meraihnya seperti ketakutan terhadap hal-hal negative yang
akan terjadi, misalnya kerugian dan kehilangan.
KESEMPATAN DAN KONSEKUENSI
Kesempatan atau peluang (opportunities) dapat menjadi pemicu
bagi seseorang untuk melanggar etika. Karena adanya
kesempatan masyarakat melakukan penyimpangan nilai yang
telah dilakukan untuk ikut melanggar prinsip-prinsip moral
yang berlaku. Misalnya, jika korupsi telah dilakukan oleh
sebagian besar orang, para pelakunya akan beranggapan bahwa
hal tersebut bukan lagi sebgai pelanggaran etika.
Konsekuensi (consequences) adalah akibat atau sanksi yang
diberikan kepada seseorang jika ia ketahuan melanggar
etika.Konsekuensi dapat berupa probabilitas diketahuinya
(tertangkapnya) suatu pelanggaran.
SIKAP,PERILAKU, DAN PERBUATAN
 Sikap (attitude) oleh Kreitner dan Kinichi (2010) dalam Wibowo
(2013: 49) didefinisikan sebagai suatu kecendrungan yang dipelajari
untuk merespon secara konsisten dengan cara menyenangkan,
berkenaan dengan suatu objek tertentu. Sikap ditentukan oleh 3
faktor, yaitu keyakinan, perasaan, dan intensi.
 Perilaku merupakan bentuk pengubahan dari kecendrungan yang
tercantum dalam definisi sikap menjadi maksud dan harapan untu
bertindak dan bereaksi terhadap suatu objek.perilaku tercemin
dalam karakter atau watak seseorang atau mencerminkan sebagai
kepribadian orang tersebut.
 Perbutan merupakan hasil perimbangan moral dan benturan
kepentingan rasional.
ETIKA BISNIS
 Etika bisnis merupakan salah satu cabang dari etika terapan seperti
Assiddiqie (2014: 46) menyebutkan bahwa etika bisnis, pada dasarnya
menatur tentang batasan-batasan perusahaan dalam mencapai tujuan untuk
mencari keuntungan. Kaidah utamanya, yaitu bisnis harus dilakukan secara
sah, tidak boleh merugikan orang lain, harus menghindari kecurangan dan
menghindari penipuan.
 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 33 Tahun 2014
mengharuskan perusahaan yang tercatat di bursa (emiten) dan perusahaan
public agar mempunyai kode etik yang berlaku bagi semua yang terlibat
dalam perusahaan. Kode etik yang diwajibkan dalam peraturan tersebut
paling tidak memuat hal-hal berikut:
1. Prinsip pelaksanaan tugas, yaitu iktikad baik, penuh tanggung
jawab, dan kehati-hatian
2. Sikap jika terdapat benturan kepentingan
ETIKA PROFESI
Dalam mengembangkan usahanya, seseorang pengusaha akan selalu
memerlukan 3 pihak yang dipercaya untuk mendampinginya, yaitu
bank, pengacara (lawyer) dan akuntan public. Oleh ,karena itu, ketiga
pihak ini sangat membantu dalam pengembangan bidang-bidang
tersebut akan sejalan dengan pengembangan bisnis. Dengan adanya
bank dapat membantu pengusaha percaya untuk mendanai usahanya.
Pengacara dibawa karena nasihat hokum agar setiap pengusaha dalam
setiap tindakannya tidak terdapat pelanggaran hokum. Akuntan Publik
diperlukan untuk memberikan pernyataan tentang kewajaran atas
pertanggung jawaban keuangannya sehingga ia tidak disalahkan oleh
para investor.
ETIKA MURNI DAN ETIKA ORGANISASI
Etika murni berlaku bagi individu. Dasar pertimbangannya
adalah norma, prinsip moral dan nilai yang tertanam dalam
hati nurani. Sementara, etika organisasi adalah kode etik
(rules of conduct) atau pernyataan nilai yang dianut oleh
organisasi. Sekelompok orang yang bersepakat untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan bersama dapat mendirikan
organisasi, baik formal maupun tidak formal. Cakupan
organisasi bias sangat luas, berupa organisasi social, politik,
budaya, lingkungan atau kemasyarakatan.
PENGENDALIAN DIRI
Pengendalian diri merupakan kunci dalam mengatasi persoalan
etika. Terdapat dua perangkat yang dapat digunakan sebagai
pengendalian diri, yaitu kemampuan nalar dan kata hati nurani.
Kedua perangkat ini tentu saja tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Nalar berkemampuan untuk menilai benar atau
salah,sementara hati nurani menilai baik-buruknya suatu perilaku
atau perbuatan.
Persoalan etika bermula dari pengendalian diri yang bertujuan
untuk menjauhkan diri dari keserakahan, mengatasi ketakutan dan
untuk tidak memanfaatkan kesempatan dan konsekuensi.

Anda mungkin juga menyukai