Anda di halaman 1dari 15

KONSEP ETIKA

Dosen : Nita Erika Ariani, SE. M.SI. Ak. CA


Pengertian Etika

 Menurut Assiddiqie (2014: 42)


Etika (ethics) : salah satu cabang filsafat yang memperbincangkan tentang
perilaku benar (right) dan baik (good)
 Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur,
benar dan adil
 Etika tidak hanya berkaitan dengan masalah benar atau salah seperti yang
dianut oleh filsafat hukum , akan tetapi etika juga berkaitan dengan Baik atau
Buruk.
 Etika berhubungan dengan perilaku (behavior) dan perbuatan yang seharusnya
diterapkan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat
Pengertian Etika

 Perilaku = Budi ; perbuatan = pekerti, Jadi pada dasarnya etika bekaitan


dengan budi pekerti
 Perilaku etis tidak muncul karena keturunan atau terjadi sejak dilahirkan
 Etika dijabarkan dalam norma (norm), prinsip moral ( moral principle), atau
nilai (value) yang diyakini sebagai kebenaran dan dijadikan pedoman oleh
seseorang dalam berperilaku atau melakukan perbuatan.
 Etika merupakan cabang ilmu filsafat, memperlajari perilaku moral dan
immoral, membuat pertimbanngan matang yang patut dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain atau kelompok tertentu.
Pengertian Etika

Etika adalah norma , prinsip moral, dan nilai yang diyakini


sebagai suatu hal yang baik dan benar. Etika merupakan sifat
dasar yang tertanam dalam hati sanubari yang harus dimiliki
seseorang (organisasi) sebagai pedoman perilaku dalam
kehidupan bermasyarakat.
NORMA , PRINSIP MORAL DAN NILAI

 Norma, prinsip moral dan nilai adalah sesuatu yang diyakini sebagai suatu
kebenaran , kebaikkan dan kemuliaan dalam berperi-kehidupan
 Kaidah-kaidah dalam agama umumnya memuat tentang norma-norma
tersebut
 Etika berkaitan dengan pedoman perilaku dalam publik. Etika bersumber pada
norma
NORMA , PRINSIP MORAL DAN NILAI

 Asshidiqie (2014: 43) mengklasifikasikan filsafat etika kedalam empat cabang


etika berikut:
1. Etika deskriptif ( descriptive ethics)
2. Etika normatif (normative ethics)
3. Etika terapan (applied ethics)
4. Etika meta (meta ethics)
NORMA , PRINSIP MORAL DAN NILAI

1. Etika deskriptif ( descriptive ethics) : berkenaan dengan perilaku benar dan


baik sebagaimana yang dipikirkan orang. Etika deskriptif mencakup berbagai
kajian filsafat dan teori, misalnya ekonomi, politik dan hukum

2. Etika normatif (normative ethics) : atau etika preskripsi merupakan perilaku


yang dinilai sudah seharusnya demikian. Etika normative berhubungan dengan
kepercayaan atau keyakinan. Ajaran agama salah satu contohnya.
NORMA , PRINSIP MORAL DAN NILAI

3. Etika terapan (applied ethics) : Etika yang berkenaan dengan pengetahuan


tentang moral dan bagaimana perwujudannya dalam praktik. Etika dalam bisnis
dan profesi adalah salah satu dari perwujudan etika terapan

4. Etika meta (meta ethics): atau epistomologi moral berkaitan dengan hakikat
pernyataan – pernyataan moral, terutama mengenai konsep-konsep dan teori-
teori etika yang terkait. Etika meta menjelaskan hakikat pernyatan moral,
terutama tentang konsep dan teorinya
SUMBER ETIKA

 Terdapat dua hal tentang sumber etika yaitu pihak-pihak dengan siapa seseorang
dapat belajar etika dan ajaran-ajaran yang dapat digunakan sebagai rujukan etika
 Keluarga merupakan sumber utama dan pertama dalam pembelajaran etika.
Perilaku seseorang dalam penerapan etika tergantung pada pengalaman dan
pembelajaran yang diberikan oleh keluarganya sejak seseorang dilahirkan
 Masyarakat merupakan pihak kedua sebagai sumber pengetahuan etika. Masyarakat
dibagi dua yaitu kelompok kecil dimana seseorang dan keluarganya menjadi
anggota dan masyarkat secara luas.
 Organisasi tempat seseorang berkecimpung dan mengembangkan karir merupakan
sumber ketiga untuk mengenal dan menerapkan etika. Perusahaan tempat
bekerja , profesi tempat ia bernaung, atau organisasi –organisasi lain tempat ia
bersosialisasi akan menjadi sumber belajar tentang etika. Demikian juga negara.
SUMBER ETIKA

Bisnis dan Profesi sebagai Sumber


Etika
Lingkungan sebagai sumber etika
Negara sebagai sumber Etika
Agama sebagai sumber etika
SISTEM EKONOMI

 Sistem ekonomi dipandang sebagai sumber pengetahuan tentang perilaku.


 Sistem ekonomi adalah konsep pemikiran dasar yang dianut oleh suatu negara
mengenai bagaimana ekonomi suatu negara akan diatur.
 Dalam sistem ekonomi manapun, pertanyaan tentang apa yang diatur adalah
sama, yaitu sumber daya ekonomi yang dimiliki negara tersebut. Tujuannya
juga sama, yaitu kemakmuran (kesejahteraan), keadilan, dan peningkatan
martabat kemanusiaan bagi warganya.
 Selain sistem ekonomi, sistem-sistem lain yang dianut oleh suatu negara ,
seperti sistem politik, hukum, dan social juga merupakan sumber etika.
KESERAKAHAN DAN KETAKUTAN

 Kendala yang dihadapi seseorang dalam menerapkan etika adalah adanya sifat
serakah (greedy) yang merupakan sifat dasar manusia. Keserakahan mendorong
individu untuk melanggar prinsip-prinsip moral yang seharusnya dianut.
 Keserakahan menimbulkan egoisme. Umumnya keserakahan berkaitan hal-hal
duniawi seperti harta dan tahta dan wanita.
 Ketakutan (fear) merupakan penyebab utama keserakahan. Rasa takut karena
merasa tidak aman atau rasa takut karena tidak adanya kepastian membuat
seseorang berusaha melakukan segala upaya untuk meraihnya. Kalimat “segala
upaya” dapat meliputi hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang
seharusnya dianut, umumnya berkaitan dengan hal-hal negative yang sudah
atau akan terjadi seperti kerugian, kehilangan, atau yang dirasakan tidak
mungkin diperoleh.
KESEMPATAN DAN KONSEKUENSI

 Kesempatan atau peluang dapat menjadi pemicu bagi seseorang untuk


melanggar etika
 Konsekuensi adalah akibat atau sanksi yang diberikan kepada seseorang jika ia
ketahuan melanggar etika
SIKAP, PERILAKU, DAN PERBUATAN

 Tujuan utama dari pembelajaran tentang norma, prinsip moral, nilai dan etika
adalah agar kaidah-kaidah yang tercantum didalamnya dapat direfleksikan dalam
perbuatan seseorang di masyarakat
 Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk merespon secara
konsisten dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan , berkenaan
dengan suatu objek tertentu ( Kreitner dan Kinichi,2010)
 Perilaku merupakan bentuk pengubahan dari kecenderungan yang tercantum
dalam definisi sikap menjadi maksud dan harapan untuk bertindak dan bereaksi
terhadap suatu objek. Perilaku tercermin dalam karakter atau watak seseorang.
Perilaku mencerminkan kepribadian (personality) orang tersebut.
 Perbuatan merupakan hasil pertimbangan moral dan benturan kepentingan
rasional. Perbuatan dilakukan untuk merespons fenomena atau objek yang
dihadapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai