PdI
BAB I
PENGERTIAN ETIKA
ETIKA
Merupakan bagian dari filsafat, filsafat berasal dari bahasaYunani yaitu FILOSOFIA.
Filo berarti cinta dalam arti yang seluas-luasnya, berkeinginan mencapai yang diinginkan.
Sofia artinya kebijaksanaan, pengetahuan yang mendalam.
FILSAFAT
Merupakan Ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk
memperoleh kebenaran.
Rasionalisme => Akal.
Materialisme => Materi.
Hedonisme => Kesenangan.
Stoicisme => Tabiat sholeh.
ETIKA
Berasal dari bahasa Yunani: Ethos, yang berarti kebiasaan atau watak, etika merupakan
cabang dari filsafat yang membahas tentang praxis atau tindakan manusia.
Cabang ilmu yang mempelajari apa yang baik dan apa yang tidakbaik, tidak
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana seharusnya
manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ditentukan oleh bermacam-macam norma.
Secara umum dapat diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku
seseorang/lembaga, suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
NORMA
Dibagi menjadi :
Hukum => hukum atau perundang-undangan
Page 1
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
HUKUM
Peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah
pada rakyat atau pada warga negaranya.
Dalam bidang komputer, kejahatan pertama kali muncul pada tahun 1966, pada saat
seorang programmer mencoba untuk memodifikasi program pengambilan rekening
nasabah sehingga rekening milik nasabah bisa digunakan terus untuk mengambil uang di
Bank hingga rekeningnya manjadi kosong.
Page 2
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Prinsip-prinsip ETIKA
Prinsip Keindahan, etika manusia berkaitan dengan nilai-nilai keindahan.
Prinsip Persamaan, hakekat manusia menghendaki adanya persamaan antara manusia
satu dengan yang lain.
Prinsip Kebaikan, segala sesuatu yang menimbulkan pujian.
Diperlukan untuk mengambil sikap yang wajar dalam suasana perbedaan.
Perbedaan dalam : Suku, Budaya, Agama, dll.
Modernisasi membawa perubahan yang berbeda,
Ideologi yang menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan.
Prinsip Keadilan, adanya kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada
setiap orang apa yang semestinya.
Prinsip Kebebasan, menginginkan keleluasaan bertindak berdasarkan pilihan.
Prinsip Kebenaran, segala sesuatu harus dapat dibuktikna kebenarannya.
Manusia dapat menciptakan kebaikan tatanan sosial, ilmu pengetahuan, dan menjalankan
perintah yang diajarkan oleh agama, dll.
Fungsi ETIKA
ETIKA sosial
Sikap terhadap sesama untuk bertoleransi
Etika keluarga
Etika organisasi
Page 3
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Etika profesi
Etika politik
Etika lingkungan hidup
Page 4
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB II
ETIKA SOSIAL
ETIKA ORGANISASI
Dalam pemerintahan
UU No. 28 Thn 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
Asas-asas nya adalah :
Kepastian hukum
Tertib Penyelenggaraan negara
Kepentingan Umum
Keterbukaan
Proporsionalitas
Profesionalisme
Page 5
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Visi
Suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistik dapat dipercaya mengandung daya
tarik organisasi.
Visi yang jelas akan memberikan petunjuk bagi segenap jajaran dalam lingkungan
organisasi menyongsong masa depan.
Mampu menumbuhkan komitmen, antusiasme, rasa percaya diri dan loyalitas.
Page 6
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Etika Profesi
Profesi merupakan kelompok lapangan pekerjaan yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia,
Didalamnya terdapat pemakaian dengan cara yang benar akan keahlian dan ketrampilan
tinggi, hanya dapat dicapai dengan memiliki penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas,serta adanya disiplin yang dikembangkan oleh kelompok anggota.
Ciri-ciri PROFESI
Mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi, diperoleh setelah
memperoleh gelarsarjana.
Pelatihan meliputi komponen intelektual yang signifikan.
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
Adanya proses lisensi atau sertifikasi.
Adanya organisasi
Otonomi dalam pekerjaannya.
Etika Profesi
Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut Kalangan Profesional.
Profesionalisme tanpa etika menjadikannya “Bebas Sayap” dalam arti tanpa kendali dan
tanpa pengarahan.
Etika tanpa profesionalisme menjadikannya “LumpuhSayap” dalam arti tidak maju bahkan
tidak tegak.
KodeEtik
Page 7
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi seorang
profesional.
Tujuannya adalah memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabah.
BAB III
Page 8
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
ETIKA PROFESI
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan
bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu
dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut
profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, dan
penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan
dalam praktek. Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaksana profesi.
1. Etika Profesi
Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan
menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang
tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada
penyalahgunaan profesi seseorang dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan
komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin
dari hak pencipta atas program yang dikomesikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas
etika profesi dengan memahami kode etik profesi.
Page 9
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang
tidak boleh dilakukan.
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan keja (kalanggan social).
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
3. Penyalahgunaan Profesi
Dalam bidang komputer sering terjadi penyalahgunaan profesi contohnya penjahat berdasi
yaitu orang-orang yang menyalahgunakan profesinya dengan cara penipuan kartu kredit,
cek, kejahatan dalam bidang komputer lainnya yang biasa disebut Cracker dan bukan
Hacker, sebab Hacker adalah Membangun sedangkan Cracker Merusak. Hal ini terbukti
bahwa Indonesia merupakan kejahatan komputer di dunia diurutan 2 setelah Ukraine.
Maka dari itu banyak orang yang mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar
bahwa ada kode Etik tertentu dalam profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi
bertujuan untuk menolong kepentingan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa
dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan profesi.
Page 10
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB IV
Page 11
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Page 12
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Teknologi Informasi
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi informasi? Apakah teknologi informasi
itu identik dengan komputer? Pertanyaan ini sering diutarakan dan untuk menjawabnya
diperlukan pemahaman mengenai teknologi informasi itu sendiri.
Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau infotech. Dalam
Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefenisikan teknologi informasi adalah
hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang
biasanya dalam konteks bisnis atau usaha. Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin
(1999), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat
keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim/menyebarkan
informasi. Sementara Williams dan Sawyer (2003), mengungkapkan bahwa teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari defenisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer, tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain
bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi.
Page 13
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Page 14
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Seperti : pilot pesawat “dilengkapi dengan” auto-pilot, warung “dilengkapi dengan” mesin
pembuat minuman.
Profesi TIK
Seperti terlihat dibawah hampir semua ranah pekerjaan membutuhkan tenaga TIK.
Komputer Konsultan
Etika profesi diciptakan untuk memberikan reward dan punish terhadap anggotanya, etika
profesi dibuat berdasarkan mufakat para anggotanya dengan tidak mengindahkan
kebudayaan, norma susila dan agama serta profesionalisme.
Seperti : dokter, guru (pendidik), teknisi, advokat, dll.
Dengan bantuan teknologi informasi & komunikasi kecerdasan dan kapasitas manusia
dapat ditingkatkan.
Terdapat 4 Isu etika era informasi yaitu:
- Privacy
- Accuracy
- Property
- Accessibility
Privacy
Merupakan keterkaitan seseorang dengan orang lain sehubungan dengan sifat atau
kondisi dari informasi yang akan disebarkan, informasi dapat bersifat rahasia/tertutup,
terbuka atau setengah terbuka.
Page 15
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Privasi merupakan hal yang penting bagi klien Anda. Mereka telah mempercayakan data
sensitif mereka, dan berharap anda tidak mengintipnya.
Sebagai administrator tugas untuk membackup dan replikasi data, mereview data yang
dipercayakan kepada Anda, hendaknya dilakukan seperlunya, bila terkait dengan
pekerjaan.
Contohnya : Informasi boleh dibuka kepada orang lain?
Dalam kondisi/syarat apa?
Apa yang dapat seseorang sembunyikan dari orang lain?
Page 16
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Siapa yang harus menanggung, bila terdapat error di informasi dan bagaimana kesalahan
itu berakibat kepada sistem secara keseluruhan?
Misinformasi dapat berakibat fatal terhadap kehidupan seseorang, khususnya saat bila
pihak yang memiliki informasi tak akurat tersebut diuntungkan dengan adanya power dan
otoritas.
Contoh kasus : Marches, seorang imigran, mulai mengambil kredit rumah tahun 1950.
Awalnya proses perbankan dijalankan manual.
Saat berpindah ke elektronik, Marches dianggap jatuh tempo, sehingga ia tidak dapat
melunasi kreditnya.
Data tanpa integritas sama dengan data terkontaminasi artinya kita perlu memberbaiki
data dengan pembersihan yang tidak terlalu sulit tetapi memakan biaya yang mahal dan
diperlukan spesialis untuk memperbaikinya.
Kasus : Anda mendapat tugas memasukkan data dan menggambar grafik untuk laporan
keuangan. Bos Anda meminta untuk menghapus tampilan yang rendah, karena akan
menyebabkan laporan akan jelek secara keseluruhan. Apa yang akan anda lakukan ?
Merubah data akan menyebabkan masalah-masalah lain yang berkelanjutan. Tolak
permintaan bos Anda dan jelaskan bahwa Anda tidak ingin terlibat dalam masalah hukum.
Merubah data adalah hak prerogatif bos Anda. Pastikan saja bahwa merubah data tidak
membuat data menjadi tidak akurat, dengan hanya membatasi laporan. Jangan terjebak
dalam merubah atau menghapus data.
Sayangnya hal ini sering terjadi. tidak melaporkan sesi data tertentu lebih baik daripada
merubah data. Selalu ingat hukum dan etika profesional Anda. Karena apa yang Anda
lakukan akan menjadi bahan pijakan suatu keputusan.
Kasus lain: Anda seorang tester salah satu perusahaan “Andy”. Seorang teman Anda
melewati beberapa tahapan SOP, karena dianggap menghabiskan waktu saja. Ia
mengatakan bahwa ia tahu bagian tricky program tsb, dan menghilangkan beberapa
tahapan, apa yang akan anda lakukan?
Anda harus beritahu tester leader Anda, karena ia akan merusak hasil testing secara
keseluruhan
Page 17
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Nasehati ia secara pribadi, dan informasikan kepada tester leader pada saat yang tepat.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur dapat merusak konsitensi dan integritas
data, yang pada akhirnya merusak reliabilitas program/software dan kredibilitas institusi.
Property
Accessibility
Sama dengan “Privacy” tapi dari sudut pandang pengguna informasi yang dilihat.
Informasi apa yang dapat diperoleh oleh seseorang atau organisasi? Dalam kondisi
seperti apa informasi tersebut dapat disajikan?
Page 18
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB V
Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi,
pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah apakah pekerjaan di bidang teknologi
informasi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu profesi ?
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak ( software ),
baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.
Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan
dikembangkan.
Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi )
sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan,
termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan
aplikasi berbasis web.
Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan
rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang
telah dirancang sebelumnya.
Page 19
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras ( hardware ).
Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
system computer.
Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis
jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, criteria
pekerjaan tersebut harus diuji.
Page 20
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Adapun seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan
memiliki pengalaman kerja di bidangnya.
Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineer
sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi, yaitu :
1. Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional software
engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya
sesuai tuntutan profesinya.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan benar, seorang
software engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan
perangkat lunak, seperti :
Page 21
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang teknologi informasi, disebut pranata
computer. Beberapa penjelasan tentang pranata computer sebagai berikut :
Page 22
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Page 23
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turu serta dalam berbagai kegiatan
yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS ( Special Regional
Interest Group on Professional Standarisation ) yang mencoba merumuskan standarisasi
pekerjaan dalam dunia teknologi informasi.
Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini, yaitu:
Page 24
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi
region dan setiap Negara pada region tersebut,serta memiliki kesamaan
pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan.
c. Testable / certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan
dapat diukur / diuji.
d. Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterakan pada region masing-masing.
Setiap jenis pekerjaan dari skema di atas masing – masing memiliki 3 tingkatan, yaitu:
Page 25
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
1. Supervised ( terbimbing )
Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutukan pengawasan dan
petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.
Page 26
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB VI
CYBER ETHICS
ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET
Perkembangan Internet
Page 27
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
jaringan yang bisa saling mengakses. Dengan internet tersebut, satu computer dapat
berkomunikasi secara langsung dengan computer lain diberbagai belahan dunia.
Alasan mengapa era ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi berbagai aspek
kehidupan.
Internet identik dengan cyberspace atau dunia maya. Dysson (1994) cyberscape
merupakan suatu ekosistem bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel
coaxial, fiber optic atau elektomagnetik waves. Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu
pasti seberapa luas internet secara fisik.
Page 28
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:
a. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki
budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
b. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse,
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
c. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang
untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
d. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat
dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.
c. Information services
Pada perkembangan internet, diberikan fasilitas dan berbagai layanan baru yang
disebut layanan informasi (information service). Berbagai jenis layanan ini antara
lain seperti Gropher, Wais, Word Wide Web (WWW), Multi-User Dimensions
(MUDs), Multi-User Dimensions which are object Oriented (MOOs)
Pelanggaran Etika
Page 30
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Demikian juga dengan pelanggaran etika berinternet. Sanksi yang akan diterima
jika melanggar etika atau norma-norma yang berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan
berkomunikasi berinternet.
BAB VII
CYBER CRIME
Pengertian Cybercrime
Page 31
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Jenis Cybercrime
1. Unauthorized Access.
Terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu system
jaringan computer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari
pemilik system jaringan computer yang dimasukinya.
Aktivitas “Port scanning” atau “probing” dilakukan untuk melihat servis-servis apa
saja yang tersedia di server target.
2. Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap
melanggar hokum atau mengganggu ketertiban umum.
4. Data Forgery
Page 32
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
6. Cyberstalking
Dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan
computer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang.
7. Carding
Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang
lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.
Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki
kemampuan penguasaan system di atas rata-rata pengguna. Jadi, hacker memiliki
konotasi yang netral.
Aktivitas cracking di internet memiliki lingkungan yang sangat luas, mulai dari
pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan
virus, hingga pelumpuhan target sasaran.
Page 33
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain yang mirip dengan nama
domain orang lain.
10. Hijacking
Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling
sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak)
Page 34
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
1. Faktor Politik
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Sosial Budaya
Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya:
1. Kerawanan social dan politik yang ditimbulkan dari Cybercrime antara lain isu-isu
yang meresahkan, memanipulasi simbol-simbol kenegaraan, dan partai politik
dengan tujuan untuk mengacaukan keadaan agar tercipta suasana yang tidak
kondusif.
Page 35
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
2. Munculnya pengaruh negative dari maraknya situs-situs porno yang dapat diakses
bebas tanpa batas yang dapat merusak moral bangsa.
Page 36
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB VIII
STANDARISASI dan SERTIFIKASI
Kompetensi di bidang TI
Kompetensi berbanding lurus dengan nilai seorang pekerja TI
Makin langka orang yang bisa menempati suatu posisi juga akan ikut mendongkrak value
orang tersebut
Di bidang TI, tenaga yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki kapasitas dan
kompetensi tertentu dan sangat spesifik
Page 37
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Dua poin penting dalam profil calon pelamar yang diharapkan oleh perusahaan secara
umum, yakni latar belakang pendidikan (akademis) dan nonpendidikan sebagai nilai
tambah
Standar Kompetensi
Page 38
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Page 39
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Kelompok KerjaTeknologi
Kelompok ini bertugas untuk :
- Mempelajari dan meneliti aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak dalam
perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
- Memonitor kemajuan teknologi informasi di Indonesia.
- Menentukan mekanisme pengembangan Teknologi Informasi di Indonesia.
Page 40
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Page 41
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Klasifikasi Job
Klasikasi Job secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan
keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu
pada tingkat tertentu.
Pada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu:
- Model yang berbasiskan industry atau bisnis. Pada model ini pembagian
pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja diberbagai sector diindustri
Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia.
- Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini
pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat
pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan.
- Beberapa criteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini
yaitu:
o Cross Country, cross-enterprise applicability, Ini berarti bahwa job yang
diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara
pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi
setiap pekerjaan.
o Function oriented bukan tittle oriented, Titel yang diberikan dapat berbeda,
tetapi yang penting fungsi yang diberikan sama. Titel dapat berbeda pada
Negara yang berbeda.
o Testable/certifiable, Fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji
o Harus applicable. Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada
mayoritas Profesiona lTI pada region ini.
Page 42
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
- Moderately supervised (madya). Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka tetapi
tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, 3-5 tahun
pengalaman
- Independent/Managing (mandiri). Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan
dalam pelaksanaan tugas
.
Sertifikasi
- Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi.
- Sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, merupakan suatu demonstrasi
formal yang mengkonfirmasikan suatu sistem atau komponen dari suatu
persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.
- Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk
o Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
o Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
o Pengembangan professional yang berkesinambungan.
- Sedangkan bagi tenaga TI professional tersebut sertifikasi ini merupakan
pengakuan akan pengetahuan yang kaya(bermanfaat bagi promosi, gaji),
- Perencanaan karir
- Profesional development
- Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika
tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan
mengakui keahliannya apabila telah dapatmenunjukkan sertifikat tersebut.
- Bagi masyarakat luas sertifikasi ini menjadi suatu penghargaan bagi
o Seseorang/ staf yang up to date dan berkualitas tinggi..
o Citra perusahaan menjadi baik, karena adanya perolehan sertifikat karena
sertifikat merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf,
kontraktor dan konsultan.
Page 43
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
- Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro
maupun makro
Jenis-jenisSertifikasi
Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat
juga mengikuti standar sertifikasi diindustri, yang sering juga disebut vendor certification
Sertifikasi yang dikeluarkan oleh para vendor biasanya dikelompokkan kedalam beberapa
spesialisasi, beberapa contoh yang cukup terkenal saat ini antara lain :
Page 44
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB IX
Suatu kegiatan untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kerja computer
agar bekerja sebagaimana mestinya dan tehindar dari berbagai macam gangguan yang
dapat merusak serta menghancurkan sistem.
Ada Dua factor penting yang terpenting yaitu :
1. Pengelolaan data
2. Proteksi atau perlindungan
- Kesalahan syntax
- Kesalahan logika perangkat lunak
- Gangguan lingkungan
- Gempa bumi/bencana alam
- Listrik
- Kesalahan manusia
- Kesalahan operasional
- Kesalahan data
- Kesalahan yang disengaja:
- Computer abuse
- Computer crime
- Computer related crime
Page 46
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
- Virus, adalah suatu segmen dari kode-kode bahasa mesin yang kecil yang melekat
kedalam program computer lainnya yang akan menginfeksi program lainnya.
- Worm, adalah suatu program tersendiri bukan suatu bagian segmen dari suatu
program yang bersembunyi didalam program lainnya.
- Trojan horse, adalah suatu program computer yang tidak legal yang berada
didalam program computer lain yang sah dan akan aktif/diaktifkan pada saat-saat
tertentu
- Round down technique adalah bagian program yang akan membulatkan nilai
pecahan kedalam nilai bulat dan mengumpulkan nilai-nilai pecahan yang dibulatkan
tersebut.
- Salami slicing adalah bagian program yang memotong sebagian kecil dari nilai
transaksi yang besar dan mengumpulkan potongan-potongan tersebut dalam
periode tertentu dan tempat tertentu
- Penetrasi kesistem (hacking / cracking)
Yang termasuk dalam cara ini:
Piggy backing, masque rading, scavenging, eaves dropping
o Piggy backing adalah menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk
kedalam sistem computer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer
yang resmi
o Masque rading adalah penetrasi ke sistem computer dengan menggunakan
identitas dan password dari orang lain yang sah.
o Scavenging yaitu penetrasi ke dalam sistem computer dengan memperoleh
identitas dan password dari mencari didokumen perusahaan.
o Eaves dropping adalah penyadapan informasi dijalur transmisi privat
Mengelola gangguan
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola gangguan adalah :
- Membina pelaku dalam memasang pengendalian di sistem computer
- Memeriksa ke efektifan pengendalian yang sudah dipasang
- Merencanakan perbaikan akibat gangguan
Page 47
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Memeriksa Efektifitas Pengendalian dapat dilakukan dengan adanya audit sistem, dengan
tujuan:
- Meningkatkan keamanan
- Meningkatkan integritas data
- Meningkatkan efektifitas sistem
- Meningkatkan efisien sisistem
Page 48
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Page 49
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB X
HaKI
A. PENGERTIAN
Hak Kekayaan Intelektual yang disingkat ‘HKI’ atau akronim ‘HaKI’ adalah
padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak
yang timbul bagi hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses
yang berguna untuk manusia.
Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul
atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Page 50
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Pada tahun 1994, Indonesia masuk sebagai anggota WTO (World Trade
Organization) dengan meratifikasi hasil Putaran Uruguay yaitu Agreement Astablishing
the World Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia).
Salah satu bagian terpenting darti persetujuan WTO adalah Agreement on Trade
Related Aspects of Intellectual Property Rights Including Trade In Counterfeit Goods
(TRIPs). Sejalan dengan TRIPs, pemerintah Indonesia juga telah meratifikasi
konvensi-konvensi Internasional di bidang HaKI, yaitu :
Page 51
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Memasuki millenium baru, hak kekayaan intelektual menjadi isu yang sangat
penting yang selalu mendapat perhatian baik dalam forum nasional maupun
internasional. Dimasukkannya TRIPs dalam paket persetujuan WTO di tahun 1994
menandakan dimulainya era baru perkembangan HaKI diseluruh dunia. Dengan
demikian saat ini permasalahan HaKI tidak dapat dilepaskan dari perdagangan dan
investasi. Pentingnya HaKI dalam pembangunan ekonomi dalam perdagangan telah
memacu dimulainya era baru pembangunan ekonomi yang berdasar ilmu
pengetahuan.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum mengenai HaKI di Indonesia diatur dengan undang-undang Hak
Cipta no.19 tahun 2003, undang-undang Hak Cipta ini melindungi antara lain atas hak
cipta program atau piranti lunak computer, buku pedoman penggunaan program atau
piranti lunak computer dan buku-buku (sejenis) lainnya. Terhitung sejak 29 Juli 2003,
Page 52
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
Program atau Piranti lunak computer, buku pedoman pegunaan program atau
piranti lunak computer, dan buku-buku sejenis lainnya.
Dari warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau berkedudukan di
Amerika Serikat, atau
Untuk mana warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau
berkedudukan di Amerika Serikat memiliki hak-hak ekonomi yang diperoleh dari
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, atau untuk mana suatu badan hukum (yang
secara langsung atau tak langsung dikendalikan, atau mayoritas dari saham-
sahamnya atau hak kepemilikan lainnya dimiliki, oleh warga Negara atau mereka
yang bertempat tinggal atau berkedudukan di Amerika Serikat) memiliki hak-hak
ekonomi itu;
Program atau piranti lunak computer, buku pedoman penggunaan program atau
piranti lunak computer dan buku-buku sejenis lainnya yang pertama kali diterbitkan
di Amerika Serikat.
Para anggota BSA termasuk ADOBE, AutoDesk, Bently, CNC Software, Lotus
Development, Microsoft, Novell, Symantec, dan Santa Cruz Operation adalah
perusahaan-perusahaan pencipta program ataupiranti lunak computer untuk computer
pribadi (PC) terkemuka didunia, dan juga adalah badan hukum Amerika Serikat yang
berkedudukan di Amerika Serikat. Oleh karena itu program atau piranti lunak
computer, buku-buku pedoman penggunaan programataupiranti lunak computer dan
buku-buku sejenis lainnya ciptaan perusahaan-perusahaan tersebut dilindungi pula
oleh UNDANG-UNDANG HAK CIPTA INDONESIA.
Jika seseorang melakukan suatu pelanggaran terhadap hak cipta orang lain maka
orang tersebut dapat dikenakan tuntutan pidana maupun gugatan perdata. Jika anda
atau perusahaan melanggar hak cipta pihak lain, yaitu dengan sengaja dan tanpa hak
memproduksi, meniru atau menyalin, menerbitkan atau menyiarkan,
memperdagangkan atau mengedarkan atau menjual karya-karya hak cipta pihak lain
Page 53
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
atau barang-barang hasil pelanggaran hak cipta (produk-produk bajakan) maka anda
telah melakukan tindak pidana yang dikenakan sanksi-sanksi pidana.
Disamping itu, anda dan atau perusahaan anda juga dapat dikenakan gugatan
perdata dari pemegang atau pemilik hak cipta itu, yang dapat menuntut ganti rugi dan atau
memohon pengadilan untuk menyita produk-produk bajakan tersebut dan memerintahkan
anda atau perusahaan anda menghentikan pelanggaran-pelanggaran itu.
BAB XI
Sekitar lebih dari 90% program yang digunakan di Indonesia merupakan program
yang disalin secara ilegal. Dampak dari pembajakan tersebut menurunkan citra dunia
Teknologi Informasi Indonesia pada umumnya. Hal ini menurunkan tingkat kepercayaan
Page 54
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
para investor, dan bahkan juga menurunkan tingkat kepercayaan calon pengguna
tenaga TI Indonesia. Pada saat ini bisa dikatakan tenaga TI Indonesia belum dapat
dipercaya oleh pihak Internasional, hal ini tidak terlepas dari citra buruk akibat pembajakan
ini. Yang lebih memprihatinkan lagi dikarenakan Indonesia merupakan Negara Asia
pertama yang ikut menandatangani Perjanjian “Internet Treaty” di Tahun 1997. Tapi
Indonesia justru masuk peringkat tiga besar dunia setelah Vietnam dan Cina, sebagai
Negara paling getol membajak software berdasarkan laporan BSA (Bussiness Software
Alliance). Suburnya pembajakan software di Indonesia disebabkan karena masyarakatnya
masih belum siap menerima HaKI, selain itu pembajakan software sepertinya sudah
menjadi hal yang biasa sekali di negeri kita dan umumnya dilakukan tanpa merasa
bersalah. Bukan apa-apa, di satu sisi hal ini disebabkan karena masih minimnya
kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai hak dan kekayaan intelektual yang terdapat
pada setiap software yang digunakan. Di sisi lain, harga-harga software propriatery
tersebut bisa dikatakan diluar jangkauan kebanyakan pengguna di indonesia.
Harga cd software propriatery tentunya sangat jauh jika dibandingkan dengan cd
bajakan yang ada di Indonesia. Bagi kita pun, rasanya seperti sudah sangat biasa kita
menemukan betapa sofware-software tersebut ataupun dalam bentuk collection yang
dijual hanya dengan harga yang berkisar antara lima hingga beberapa puluh ribu rupiah di
toko-toko komputer, ataupun perlengkapan aksesorisnya.
Permasalahan yang cukup menggelitik adalah kenyataan bahwa penggunaan
software bajakan ini tidak hanya melingkupi publik secara umum saja, namun pula
mencakup kalangan korporat, pemerintahan, atau bahkan para penegak hukumnya sendiri
pun bisa dikatakan belum bisa benar-benar dikatakan bersih dari penggunaan software
bajakan. Proses pemberantasannya barangkali akan mengalami banyak hambatan,
Bagaimana sebenarnya cara yang bisa menjadi pemecahan terbaik dan cost-
efective untuk melegalisasikan penggunaan software tersebut? Baik menggunakan
opensource ataupun proprietary sama-sama membutuhkan investasi yang (secara makro)
cukup besar. Umumnya sumber daya manusia yang dimiliki saat ini sudah terlatih untuk
menggunakan software yang umum digunakan seperti Windows office, dan sejenisnya
yang merupakan proprietary software, dan untuk menggunakan software proprietary
secara legal membutuhkan biaya yang cukup besar. Di sisi lain solusi ini barangkali
Page 55
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
terjawab dengan software opensource seperti Linux dengan Staroffice misalnya, namun
hal ini juga membutuhkan biaya untuk training SDM yang saat ini dimiliki dan invisible-cost
yang muncul akibat turunnya produktifitas selama masa adaptasi.
Untuk mengurangi angka pembajakan di dunia yang semakin hari semakin
meningkat maka sebuah perkumpulan industri yang bergerak di software AS yang dikenal
dengan BSA (Business Software Aliance) sudah menyatakan perang dan akan terus
melacak penggunaan software illegal oleh perusahaan swasta dengan cara melibatkan
masyarakat melalui sayembara berhadiah Rp.50 juta bagi siapa saja yang memberikan
informasi yang akurat dan tepat tentang penggunaan software illegal di perusahaan.
Informasi yang masuk ke BSA bias saja dari masyarakat luas, bias saja dari karyawan
perusahaan itu sendiri yang tidak loyal sehingga mereka memberikan informasi kepada
BSA.
Sementara pemerintah Indonesia akan menggiatkan kampanye melawan
pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dan akan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya masalah ini. Pemerintah juga akan meningkatkan
frekuensi pembersihan (razia), memperberat hukuman terhadap para pelanggar HaKI dan
melakukan usaha-usaha untuk mencegah masuknya produk-produk bajakan ke Indonesia.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah Indonesia adalah dengan membentuk Tim
Keppres 34, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan perundang-undangan hak cipta,
merek dan paten.
Page 56
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB XII
keadaan, maka sanksinya adalah penggunaan spesial 301 pada United States (US) Trade
Act. Ketentuan ini memberikan mandat kepada pemerintah Amerika Serikat untuk
melakukan pembalasan (retaliation) di bidang ekonomi kepada Indonesia. "Dalam hal
ini, pasar Indonesia di Amerika Serikat yang menjadi taruhannya, bidang yang menjadi
sorotan utama, yakni hak cipta menyangkut pembajakan video compact disk serta
program komputer, dan paten berkenaan dengan obat-obatan (pharmaceuticals). Karena
itu, yang penting sebenarnya, adalah komitmen dari penegak hukum Indonesia pada
standar internasional mengenai HaKI sendiri. Apalagi, Indonesia sudah menyatakan ikut
dalam convention Establishing on the World Trade Organization (Konvensi WTO)
yang di dalamnya terdapat Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights
Agreement (TRIPs).
Memang hukuman tersebut belum dilakukan secara langsung, tapi dapat berakibat pada
eksport Indonesia ke USA, dan yang buntut-buntutnya mempengaruhi perekonomian
Indonesia pada umumnya. Sayang sekali masih diabaikan oleh masyarakat luas,
termasuk pihak pendidikan, bidang HaKI sangat lekat dengan pertumbuhan perekonomian
suatu negara. Pertumbuhan penghormatan atas HaKI tumbuh sejalan dengan
pertumbuhan perekonomian suatu negara. "Jikalau suatu negara perekonomiannya
tergantung pada investasi asing, maka mereka pun sangat berkepentingan dengan
perlindungan HaKI. Keluhan utama dari investor Amerika Serikat adalah belum
memadainya penegakan hukum bidang HaKI di Indonesia. Dua hal yang menjadi sorotan
utama, yakni penghormatan hak cipta yang menyangkut pembajakan VCD dan program
komputer, serta penghargaan hak paten berkenaan dengan obat-obatan.
Page 58
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
BAB XIII
Page 59
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
pendidikan. Terus terang informasi ini hanyalah interpretasi dari informasi yang ada pada
situs Microsoft.
Memang institusi pendidikan menghadapi dilema berat dalam aspek legalitas
perangkat lunak dan pembiayaannya.
Solusi yang ada dan ditawarkan oleh para vendor saat ini akhirnya tetap akan
mengakibatkan pengeluaran dana yang sangat besar. Walaupun telah menggunakan
beragam lisensi yang mencoba meringankan biaya. Tetapi bila nilai tersebut kita kalikan
dengan jumlah perusahaan menengah yang ada di Indonesia, maka jumlah tersebut akan
menjadi cukup besar, dan menjadi beban ekonomi yang tidak bisa diabaikan lagi. Tentu
akan timbul pertanyaan, apakah ada solusi lain untuk lepas dari kondisi ini ?. Jawabannya
adalah ada, dan akan dipaparkan pada tulisan ini.
Beberapa kemungkinan solusi untuk menghindari masalah di tuduhan pembajakan adalah
sebagai berikut :
Pasrah dan terpaksa membeli perangkat lunak yang digunakan. Baik sistem
operasi, maupun aplikasinya. Sudah barang tentu bagi institusi besar sebaiknya
memanfaatkan segala bentuk lisensi yang meringankan biaya total. Tetapi melihat
sebagian besar peringanan biaya ini hanya berlaku bagi perusahaan atau institusi
yang menggunakan salinan lebih dari 5 komputer, tentu bagi perusahaan kecil tetap
akan membayar dengan harga biasa. Dengan kondisi perekonomian Indonesia saat
ini, solusi ini akan menimbulkan beban ekonomi yang cukup besar. Bayangkan bagi
suatu perusahaan atau lembaga pendidikan yang memiliki 100 unit komputer.
Sudah barang tentu mau tidak mau terpaksa mengharap belas kasihan para vendor
untuk meringankan biaya lisensi. Permasalahan perkiraan biaya dengan solusi ini
telah dijabarkan di atas.
Mengembangkan perangkat lunak yang digunakan, baik sistem operasi maupun
aplikasinya. Solusi ini sangatlah ideal dan akan sangat baik sekali bila dapat
dilaksanakan. Sudah barang tentu akan memakan waktu yang banyak serta
Sumber Daya Manusia yang tidak main-main. Secara jujur dapat dikatakan SDM
bidang Teknologi Informasi di Indonesia belumlah mampu melakukan hal ini secara
luas. Hal ini tidak terlepas, dari kenyataan saat ini, sebagian besar dari kegiatan
praktisi TI adalah pada penguasaan ketrampilan operasional dan implementasi dari
Page 60
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
sistem. Di tambah lagi dengan kenyataan bahwa akses ke informasi internal dari
teknologi perangkat lunak yang digunakan sangatlah terbatas.
Memanfaatkan aplikasi Open Source, dan turut mengembangkannya sehingga
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Program Open Source
merupakan suatu program yang memiliki sistem lisensi yang berbeda dengan
program komersial pada umumnya. Lisensi hukum yang digunakan pada program
Open Source memungkinkan penggunaan, penyalinan, dan pendistribusian ulang
secara bebas, tanpa dianggap melanggar hukum dan etika. Program Open Source
relatif sudah dikembangkan cukup lama, dan telah dimanfaatkan sebagai tulang
punggung utama dari sistem Internet. Beragam aplikasi Open Source saat ini
tersedia secara bebas. Pemanfaatan Open Source secara luas di Indonesia akan
menghindari dari pengeluaran biaya serta tuduhan pembajakan.
Page 61
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI
DAFTAR PUSTAKA
Page 62