Anda di halaman 1dari 62

ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.

PdI

BAB I

PENGERTIAN ETIKA

ETIKA
Merupakan bagian dari filsafat, filsafat berasal dari bahasaYunani yaitu FILOSOFIA.
Filo berarti cinta dalam arti yang seluas-luasnya, berkeinginan mencapai yang diinginkan.
Sofia artinya kebijaksanaan, pengetahuan yang mendalam.

FILSAFAT
Merupakan Ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk
memperoleh kebenaran.
Rasionalisme => Akal.
Materialisme => Materi.
Hedonisme => Kesenangan.
Stoicisme => Tabiat sholeh.

ETIKA
Berasal dari bahasa Yunani: Ethos, yang berarti kebiasaan atau watak, etika merupakan
cabang dari filsafat yang membahas tentang praxis atau tindakan manusia.
Cabang ilmu yang mempelajari apa yang baik dan apa yang tidakbaik, tidak
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana seharusnya
manusia harus bertindak.
Tindakan manusia ditentukan oleh bermacam-macam norma.
Secara umum dapat diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku
seseorang/lembaga, suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.

NORMA
Dibagi menjadi :
Hukum => hukum atau perundang-undangan
Page 1
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Moral => hati nurani manusia/etika.


Agama => agama atauTuhan
Sopan Santun => kehidupan sehari-hari

HUKUM
Peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti pemerintah
pada rakyat atau pada warga negaranya.
Dalam bidang komputer, kejahatan pertama kali muncul pada tahun 1966, pada saat
seorang programmer mencoba untuk memodifikasi program pengambilan rekening
nasabah sehingga rekening milik nasabah bisa digunakan terus untuk mengambil uang di
Bank hingga rekeningnya manjadi kosong.

ETIKA DAN ETIKET


Etika berarti moral, etiket berarti sopan santun.
Moral dapat diartikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Etika lebih menekankan kepada nilai-nilai perilaku dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku jika bergaul atau berkelompok.

Persamaan ETIKA DAN ETIKET


Baik etika maupun etiket menyangkut perilaku manusia.
Mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia,
apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Perbedaan ETIKA DAN ETIKET


Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan yang tepat dikalangan tertentu.
Etika menyangkut masalah apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
Etiket hanya berlaku untuk pergaulan, etika berlaku umum meskipun tidak ada orang lain.
Contohnya Etiket seperti etiket tentang tata cara makan.
Contohnya Etika seperti barang yang dipinjam harus dikembalikan.

Page 2
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Etiket bersifat relatif. Etika bersifat absolut.


Etiket dapat dianggap sopan oleh kebudayaan tertentu, tapi belum tentu oleh orang
/kebudayaan yang lain.
Etika mengajarkan perintah untuk tidak berbohong
Etiket memandang manusia dari segi lahiriah, etika dari dalam/kepribadian..
Penipu dapat lemah lembut, etiketnya baik tetapi penipu.
Orang dengan etika yang baik, pasti etiketnya baik.

Prinsip-prinsip ETIKA
Prinsip Keindahan, etika manusia berkaitan dengan nilai-nilai keindahan.
Prinsip Persamaan, hakekat manusia menghendaki adanya persamaan antara manusia
satu dengan yang lain.
Prinsip Kebaikan, segala sesuatu yang menimbulkan pujian.
Diperlukan untuk mengambil sikap yang wajar dalam suasana perbedaan.
Perbedaan dalam : Suku, Budaya, Agama, dll.
Modernisasi membawa perubahan yang berbeda,
Ideologi yang menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan.
Prinsip Keadilan, adanya kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada
setiap orang apa yang semestinya.
Prinsip Kebebasan, menginginkan keleluasaan bertindak berdasarkan pilihan.
Prinsip Kebenaran, segala sesuatu harus dapat dibuktikna kebenarannya.
Manusia dapat menciptakan kebaikan tatanan sosial, ilmu pengetahuan, dan menjalankan
perintah yang diajarkan oleh agama, dll.

Fungsi ETIKA

ETIKA sosial
Sikap terhadap sesama untuk bertoleransi
Etika keluarga
Etika organisasi

Page 3
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Etika profesi
Etika politik
Etika lingkungan hidup

ETIKA dalam Organisasi


Organisasi yang ideal (Max Weber) mengenal adanya:
Spesialisasi
Tingkatan berjenjang
Berdasarkan prosedur kerja
Hubungan yang bersifat impersonal
Promosi berdasarkan kompetensi

Kewajiban anggota dalam organisasi adalah :

Bebas dari urusan pribadi


Setiap anggota mengerti tugas masing-masing
Setiap anggota mengerti kewajiban dan kewenangannya masing-masing
Setiap anggota bekerja berdasarkan kontrak kerja.
Setiap anggota diangkat dan dipromosikan berdasarkan kompetensi.
Setiap anggota diberikan kompensasi yang sesuai.
Mendahulukan tugas pokok.
Ditempatkan dalam struktur karir yang jelas
Disiplin dan perlu dilakukan pengawasan.

Dimensi ETIKA dan organisasi


Hubungan antara anggota dengan organisasi yang tertuang dalam perjanjian.
Hubungan antara anggota organisasi dengan sesama anggota dan pejabat dalam struktur
hirarki.
Hubungan antara anggota organisasi yang bersangkutan dengan anggota dan organisasi
lainnya.
Hubungan antara anggota dengan masyarakat yang dilayani.

Page 4
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB II

ETIKA SOSIAL
ETIKA ORGANISASI

Dasar-dasar organisasi yang baik:


Partisipasi
Taat pada aturan hukum
Transparansi
Mempunyai daya tanggap yang baik
Berorientasi consensus (keputusan yg di ambl berdasarkan kesepakatn brsma)
Berkeadilan
Efektivitas dan efisiensi
Bervisi strategis dan Saling keterkaitan.

Dalam pemerintahan
UU No. 28 Thn 1999 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
Asas-asas nya adalah :
Kepastian hukum
Tertib Penyelenggaraan negara
Kepentingan Umum
Keterbukaan
Proporsionalitas
Profesionalisme

Strategi Pengembangan Etika dan Moralitas Organisasi


Penyesuaian visi, misi dan strategi
Penataan organisasi dan tatakerja
Pemantapan sistem manajemen
Peningkatan kualitas SDM

Page 5
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Visi
Suatu kondisi ideal tentang masa depan yang realistik dapat dipercaya mengandung daya
tarik organisasi.
Visi yang jelas akan memberikan petunjuk bagi segenap jajaran dalam lingkungan
organisasi menyongsong masa depan.
Mampu menumbuhkan komitmen, antusiasme, rasa percaya diri dan loyalitas.

Dasar-dasar perumusan visi


Mencerminkan apa yang akan dicapai oleh sebuah organisasi
Mempunyai arah dan fokus strategi yang jelas
Mampu mengeksploitasi kesempatan dan tantangan organisasi
Mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategi yang terdapat dalam
organisasi.
Memiliki orientasi masa depan
Menumbuhkan komitmen
Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi

Konsep strategi transformasi


Strategi inti, digunakan untuk kejelasan tujuan, peran dan arah organisasi
Strategi konsekuensi, diarahkan pada kemampuan pengelolaan kompetisi kualitas antar
institusi, manajemen.
Strategi pengguna, adalah strategi untuk meningkatkan akuntabilitas publik, manajemen
kualitas pelayanan publik.

Ketiga strategi diatas perlu didukung oleh:


Strategi kontrol, untuk meningkatkan kekuatan organisasi melalui penataan organisasi.
Strategi budaya, digunakan untuk memberikan citra positif pada suatu organisasi melalui
cara pelayanan publik.

Pendekatan standar etika & moralitas

Page 6
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Untuk meningkatkan standar etika dan moralitas dalam sebuah organisasi:


Pendekatan larangan
Pendekatan untung-rugi
Pendekatan system
Pendekatan “kerjakan”

Etika Profesi
Profesi merupakan kelompok lapangan pekerjaan yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia,
Didalamnya terdapat pemakaian dengan cara yang benar akan keahlian dan ketrampilan
tinggi, hanya dapat dicapai dengan memiliki penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas,serta adanya disiplin yang dikembangkan oleh kelompok anggota.

Ciri-ciri PROFESI
Mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi, diperoleh setelah
memperoleh gelarsarjana.
Pelatihan meliputi komponen intelektual yang signifikan.
Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat.
Adanya proses lisensi atau sertifikasi.
Adanya organisasi
Otonomi dalam pekerjaannya.

Etika Profesi
Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut Kalangan Profesional.
Profesionalisme tanpa etika menjadikannya “Bebas Sayap” dalam arti tanpa kendali dan
tanpa pengarahan.
Etika tanpa profesionalisme menjadikannya “LumpuhSayap” dalam arti tidak maju bahkan
tidak tegak.
KodeEtik

Page 7
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi seorang
profesional.
Tujuannya adalah memberikan jasa yang sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabah.

Sifat Kode Etik Profesional


Singkat
Sederhana
Jelas dan konsisten
Masuk akal
Dapat diterima
Praktis dan dapat dilaksanakan
Komprehensif dan lengkap
Positip dalam formulasinya

Orientasi Kode Etik


Rekan sesama anggota
Profesi
Badan
Nasabah
Negara dan Masyarakat

Masalah dalam penyusunan Kode Etik


Apakah yang dimaksud dengan kode etik dan bagaimana seharusnya.
Bagaimana kode etik tersebut akan digunakan
Tingkat rincian kode etik
Siapa yang menjadi sasaran kode etik, dan diperuntukkan bagi kepentingan siapa.

BAB III
Page 8
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

ETIKA PROFESI

Pengertian Profesi dan Pelaksanaan

Profesi

Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan
bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetapi belum tentu
dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan, juga belum cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut
profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, dan
penguasaan teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan
dalam praktek. Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaksana profesi.

1. Etika Profesi

Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sangatlah perlu untuk
menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Dengan kata lain orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan
menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang
tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada
penyalahgunaan profesi seseorang dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan
komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin
dari hak pencipta atas program yang dikomesikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas
etika profesi dengan memahami kode etik profesi.

2. Kode Etik Profesi

Page 9
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Kode etik profesi merupakan sarana untuk membantu para pelaksana seseorang sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
 Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang
tidak boleh dilakukan.
 Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi
yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu
pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu
profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan keja (kalanggan social).
 Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa
para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

3. Penyalahgunaan Profesi

Dalam bidang komputer sering terjadi penyalahgunaan profesi contohnya penjahat berdasi
yaitu orang-orang yang menyalahgunakan profesinya dengan cara penipuan kartu kredit,
cek, kejahatan dalam bidang komputer lainnya yang biasa disebut Cracker dan bukan
Hacker, sebab Hacker adalah Membangun sedangkan Cracker Merusak. Hal ini terbukti
bahwa Indonesia merupakan kejahatan komputer di dunia diurutan 2 setelah Ukraine.
Maka dari itu banyak orang yang mempunyai profesi tetapi tidak tahu ataupun tidak sadar
bahwa ada kode Etik tertentu dalam profesi yang mereka miliki, dan mereka tidak lagi
bertujuan untuk menolong kepentingan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat merasa
dirugikan oleh orang yang menyalahgunakan profesi.

Page 10
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB IV

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI

Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untuk memudahkan


pekerjaannya.

 Kehadiran teknologi membuat manusia “kehilangan” beberapa sense of human


yang alami.
( otomatisasi mesin refleks / kewaspadaan melambat )

 Cara orang berkomunikasi, by email or by surat, membawa perubahan signifikan,


dalam sapaan / tutur kata.
 Orang berzakat dengan SMS, implikasi pada silaturahmi yang “tertunda”
 Emosi ( “touch” ) yang semakin tumpul karena jarak dan waktu semakin bias dalam
teknologi informasi.

Page 11
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Page 12
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Teknologi Informasi

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi informasi? Apakah teknologi informasi
itu identik dengan komputer? Pertanyaan ini sering diutarakan dan untuk menjawabnya
diperlukan pemahaman mengenai teknologi informasi itu sendiri.
Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT atau infotech. Dalam
Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefenisikan teknologi informasi adalah
hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang
biasanya dalam konteks bisnis atau usaha. Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin
(1999), Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat
keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim/menyebarkan
informasi. Sementara Williams dan Sawyer (2003), mengungkapkan bahwa teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari defenisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer, tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain
bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi.
Page 13
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Teknologi komputer merupakan teknologi yang berhubungan dengan perangkat komputer


seperti printer, pembaca sidik jari, CD-ROM, Prosesor, disk, dan lain-lain. Komputer
merupakan mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk keperluan pengolahan data apa
saja menjadi informasi yang berguna. Hal ini dimungkinkan karena komputer dapat
dikendalikan oleh program yang terdiri atas sederetan instruksi. Komputer akan bertindak
sesuai instruksi yang diterimanya dari program. Dengan kata lain komputer akan bertindak
sesuai keinginan pembuat program.
Teknologi komunikasi atau telekomunikasi merupakan teknologi komunikasi jarak jauh.
Termasuk teknologi telekomunikasi yang kita gunakan sehari-hari adalah telepon, televisi,
radio, handy-talky, handphone. Dikatakan sebelumnya bahwa teknologi informasi
merupakan konvergensi antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi, saat ini
teknologi telekomunikasi yang disebutkan di atas telah dapat digunakan untuk
menghubungkan sejumlah komputer. Sehingga beberapa komputer dapat berkomunikasi
satu sama lain dengan mudah. Inilah makna dari kata “konvergensi” di atas yang
kemudian lazim disebut sebagai Teknologi Informasi.

Komputer dan Perubahan

Begitu cepat perkembangan komputer dari generasi ke generasi, membuat manusia


menggantungkan hidupnya dengan komputer, Komputer mampu mengerjakan tugas yang
dilakukan oleh manusia, komputer tidak perlu tidur, komputer tidak lelah, komputer tidak
pulang rumah karena sakit, atau mengambil cuti untuk refreshing / rekreasi. Jadi
komputer seringkali lebih efisien daripada manusia.

Komputer dan Manusia

Karenanya, dengan alasan ekonomis, kecenderungan untuk mengganti manusia dengan


komputer sangat tinggi, teller bank, operator telepon, jasa pengetikan, graphic artist,
satpam, buruh perakitan, bahkan profesional seperti dokter, pengacara, guru, akuntan, psikolog
menemukan bahwa komputer dapat melakukan beberapa tugas mereka lebih efektif.
Komputer dapat juga disebut “de-skilling “ manusia, dengan adanya otomasi membuat
manusia hanya menjadi sekedar pengamat pasif dan hanya penekan tombol saja.

Page 14
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Seperti : pilot pesawat “dilengkapi dengan” auto-pilot, warung “dilengkapi dengan” mesin
pembuat minuman.

Profesi TIK

Seperti terlihat dibawah hampir semua ranah pekerjaan membutuhkan tenaga TIK.

Server Administrator Database Administrator

Sales Komputer Teknisi Komputer

Programmer PROFESI TIK Operator Data Entry

System Analist Komputer Software Engginer Web-Master

Guru/Dosen/Instruktur TI Multimedia Designer Web Content Manager

Komputer Konsultan

Profesi dan Etika

Etika profesi diciptakan untuk memberikan reward dan punish terhadap anggotanya, etika
profesi dibuat berdasarkan mufakat para anggotanya dengan tidak mengindahkan
kebudayaan, norma susila dan agama serta profesionalisme.
Seperti : dokter, guru (pendidik), teknisi, advokat, dll.
Dengan bantuan teknologi informasi & komunikasi kecerdasan dan kapasitas manusia
dapat ditingkatkan.
Terdapat 4 Isu etika era informasi yaitu:
- Privacy
- Accuracy
- Property
- Accessibility
Privacy

Merupakan keterkaitan seseorang dengan orang lain sehubungan dengan sifat atau
kondisi dari informasi yang akan disebarkan, informasi dapat bersifat rahasia/tertutup,
terbuka atau setengah terbuka.
Page 15
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Privasi merupakan hal yang penting bagi klien Anda. Mereka telah mempercayakan data
sensitif mereka, dan berharap anda tidak mengintipnya.
Sebagai administrator tugas untuk membackup dan replikasi data, mereview data yang
dipercayakan kepada Anda, hendaknya dilakukan seperlunya, bila terkait dengan
pekerjaan.
Contohnya : Informasi boleh dibuka kepada orang lain?
Dalam kondisi/syarat apa?
Apa yang dapat seseorang sembunyikan dari orang lain?

Ada beberapa penghambat dari privacy yaitu :


- Perkembangan TI itu sendiri,
Meningkatkan komunikasi, komputasi, storage, retrieval, dan pengawasan.
- Pertumbuhan nilai informasi untuk pengambilan keputusan .

Security dan Invasi Privacy


Pekerjaan anda sebagai database administrator di ISP, hanya dapat bertugas mengamati
trafik pengguna, anda tidak dibenarkan untuk mereview akses data sehingga anda dapat
mengetahui hal-hal melakukan yang dilakukan pengguna. Anda dipercayai menjaga
informasi sensitif para pengguna ISP. Jangan lukai kepercayaan itu. Tugas Anda untuk
menjaga keamanan. Jika pengguna mengakses situs ilegal, perusahaan Anda akan
beresiko.
Database administrator bertugas menjaga integritas & konsistensi data. DBA memiliki
akses yang detail terhadap kredit card, gaji, dll, tidak ada peraturan khusus dari
perusahaan, ini semua tergantung kepada etika profesional Anda.
Seorang DBA perlu membangun “blind-spot” ketika menangani data perusahaan.
Anda jangan mengirimkan data sensitif via Email, cobalah dengan mengInformasikan dan
negosiasikan untuk mengirim data dengan cara lain, ini dimungkinkan data kita dapat
terbaca oleh orang lain.
Accuracy
Dalam menyikapi keakurasian data, siapa yang harus bertanggung-jawab kepada:
Autentikasi, ketepatan, dan keakuratan informasi?

Page 16
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Siapa yang harus menanggung, bila terdapat error di informasi dan bagaimana kesalahan
itu berakibat kepada sistem secara keseluruhan?
Misinformasi dapat berakibat fatal terhadap kehidupan seseorang, khususnya saat bila
pihak yang memiliki informasi tak akurat tersebut diuntungkan dengan adanya power dan
otoritas.

Contoh kasus : Marches, seorang imigran, mulai mengambil kredit rumah tahun 1950.
Awalnya proses perbankan dijalankan manual.
Saat berpindah ke elektronik, Marches dianggap jatuh tempo, sehingga ia tidak dapat
melunasi kreditnya.

Data tanpa integritas sama dengan data terkontaminasi artinya kita perlu memberbaiki
data dengan pembersihan yang tidak terlalu sulit tetapi memakan biaya yang mahal dan
diperlukan spesialis untuk memperbaikinya.
Kasus : Anda mendapat tugas memasukkan data dan menggambar grafik untuk laporan
keuangan. Bos Anda meminta untuk menghapus tampilan yang rendah, karena akan
menyebabkan laporan akan jelek secara keseluruhan. Apa yang akan anda lakukan ?
Merubah data akan menyebabkan masalah-masalah lain yang berkelanjutan. Tolak
permintaan bos Anda dan jelaskan bahwa Anda tidak ingin terlibat dalam masalah hukum.
Merubah data adalah hak prerogatif bos Anda. Pastikan saja bahwa merubah data tidak
membuat data menjadi tidak akurat, dengan hanya membatasi laporan. Jangan terjebak
dalam merubah atau menghapus data.
Sayangnya hal ini sering terjadi. tidak melaporkan sesi data tertentu lebih baik daripada
merubah data. Selalu ingat hukum dan etika profesional Anda. Karena apa yang Anda
lakukan akan menjadi bahan pijakan suatu keputusan.
Kasus lain: Anda seorang tester salah satu perusahaan “Andy”. Seorang teman Anda
melewati beberapa tahapan SOP, karena dianggap menghabiskan waktu saja. Ia
mengatakan bahwa ia tahu bagian tricky program tsb, dan menghilangkan beberapa
tahapan, apa yang akan anda lakukan?
Anda harus beritahu tester leader Anda, karena ia akan merusak hasil testing secara
keseluruhan

Page 17
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Nasehati ia secara pribadi, dan informasikan kepada tester leader pada saat yang tepat.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur dapat merusak konsitensi dan integritas
data, yang pada akhirnya merusak reliabilitas program/software dan kredibilitas institusi.

Property

Sebuah informasi mungkin memerlukan harga yang tinggi untuk memproduksinya.


Sekali diproduksi secara digital, maka ia mudah direproduksi dan didistribusikan, tanpa
merusak produk aslinya.
Sebagai perangkat penunjang dalam keberadaan informasi dibutuhkan : siapa pemilik
informasi? Bagaimana harganya? Siapa channel atau bagaimana informasi itu mengalir?
Siapa yang boleh mengaksesnya?
Untuk itu dibutuhkan inventarisasi tentang kekayaan intelektual yang dimiliki oleh
seseorang agar karya mereka terlindungi.
Penyebab kerentanan kekayaan Intelektual :
Kehilangan informasi.
Lemahnya proteksi terhadap informasi.
Ketergantungan kepada informasi.
Informasi dimana kita tergantung tidak andal (error).

Accessibility

Sama dengan “Privacy” tapi dari sudut pandang pengguna informasi yang dilihat.
Informasi apa yang dapat diperoleh oleh seseorang atau organisasi? Dalam kondisi
seperti apa informasi tersebut dapat disajikan?

Page 18
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB V

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi,
pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah apakah pekerjaan di bidang teknologi
informasi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu profesi ?

Gambaran Umum Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi

Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4


kelompok sesuai bidangnya.

a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak ( software ),
baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

 Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan
dikembangkan.
 Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi )
sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
 Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan,
termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan
aplikasi berbasis web.
 Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan
rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang
telah dirancang sebelumnya.

Page 19
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras ( hardware ).

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

 Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
system computer.
 Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis
jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system


informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

 EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program


yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
 System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi
terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system,
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah
system.
 Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap
sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya
manusianya.

Profesi di Bidang TI Sebagai Profesi

Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, criteria
pekerjaan tersebut harus diuji.

Page 20
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer ( sekedar mengoperasikan ),


tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut tidak
membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu.

Adapun seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena
seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan
memiliki pengalaman kerja di bidangnya.

Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineer
sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi, yaitu :

1. Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional software
engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya
sesuai tuntutan profesinya.

2. Tanggung jawab pribadi


Yang dimaksud yaitu kesadaran untuk membebankan hasil pekerjaannya sebagai
tanggung jawab pribadi.

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan benar, seorang
software engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan
perangkat lunak, seperti :

a. Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak


b. Manajemen sumber daya
c. Mengelola kelompok kerja
d. Komunikasi

Pekerjaan di Bidang TI Standar Pemerintah

Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa maka


pemearintah pun merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan dibidang teknologi
informasi bagi pegawainya.

Page 21
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang


teknologi informasi sejak tahun 1992.

Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat mengakomodasi klasifikasi


pekerjaan pada teknologi informasi secara umum. Terlebih kagi, deskripsi pekerjaan
masih kurang jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan.

Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang teknologi informasi, disebut pranata
computer. Beberapa penjelasan tentang pranata computer sebagai berikut :

a. Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer


Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan Pranata Komputer ditetapkan
oleh Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinngi
Negara. Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat 1.

b. Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer


- Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan bertugas pokok
membuat, memelihara dan mengembangkan dan mengambangkan system
dan atau program penelolahan dengan computer.
- Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda / D3 atau yang sederajat.
- Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan
pengalaman melakukan kegiatan di bidang computer.
- Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang
berhubungan dengan bidang computer.
- Setiap unsure penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai
baik.

c. Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer

Page 22
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

d. Pembebasan sementara Pranata Komputer


Untuk tetep berada pada jalur profesionalitasny, pemerintah juga menetapkan
bahwa Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka
kredit minimal yang harus dikumpulkan adalah :

1. Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit


2. Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit
3. Ajun Pranata Komputer Muda Sebanyak 20 angka kredit
4. Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit
5. Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit
6. Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit
7. Ahli Pranata Komputer Muda sebanyak 100 angka kredit
8. Ahli Pranata Komputer Madya sebanyak 150 angka kredit
9. Ahli Pranata Komputer Utama Pratama sebanyak 150 angka kredit
10. Ahli Pranata Komputer Utama Muda sebanyak 150 angka kredit

Page 23
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

e. Pemberhentian dari Jabatan Pranata Komputer Pejabat Pranata Komputer


diberhentikan dari jabatannya, apabila Pejabat Pranata Komputer yang telah
dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang dipersyaratkan dalam waktu 3 tahun setelah pembebasan sementara.
Selain itu, Pejabat Pranata Komputer juga dapat diberhentikan dari jabatannya,
apabila Pejabat Pranata Komputer dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negri Sipil
berdasarkan peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 dengan tingkat hukuman
disiplin berat yang telah mempunyai kekuatan hokum yang tetap.

Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG-PS SEARCC

Adalah jenis pengelompokan lain untuk pekerja di kalangan teknologi informasi.


Yang sering digunakan adalah pengklasifikasian standarisasi profesi di bidang teknologi
informasi menurut SRIG-PS SEARCC.

SEARCC ( South Asia Regional Computer Confideration ) merupakan suatu forumatau


badan yang beranggotakan himpunan professional IT ( Information Technology-Teknologi
Informasi ) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di
Singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara-negara tetangga seperti Hongkong,
Indonesia Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turu serta dalam berbagai kegiatan
yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS ( Special Regional
Interest Group on Professional Standarisation ) yang mencoba merumuskan standarisasi
pekerjaan dalam dunia teknologi informasi.

Model SEARCC untuk pembagian jobdalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi


yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat
pengetahuan yang dibutuhkan.

Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini, yaitu:

a. Cross Country, cross-enterprise applicability

Page 24
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi
region dan setiap Negara pada region tersebut,serta memiliki kesamaan
pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan.

b. Function Oriented bukan tittle oriented


Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau title
yang diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting fungsi yang diberikan pada
pekerjaan tersebut sama. Gelar atau title dapat berbeda pada Negara yang
berbeda.

c. Testable / certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan
dapat diukur / diuji.

d. Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterakan pada region masing-masing.

Gambar Model Klasifikasi yang direkomendasikan

Setiap jenis pekerjaan dari skema di atas masing – masing memiliki 3 tingkatan, yaitu:

Page 25
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

1. Supervised ( terbimbing )
Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutukan pengawasan dan
petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.

2. Moderately supervised ( madya )


Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka, tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk
tugas yang lebih besar, 3-5 tahun pengalaman.

3. Independent / Managing ( mandiri )


Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas.

Page 26
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB VI
CYBER ETHICS
ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET

Sejak awal peradaban, manusia selalu termotivasi memperbaharui teknologi yang


ada. Hal ini merupakan perkembangan yang hebat dan terus mengalami kemajuan. Dari
semua kemajuan yang signifikan yang dibuat oleh manusia sampai hari ini, mungkin hal
yang terpenting adalah perkembangan internet.

Perkembangan Internet

Internet ( Interconection Networking ) merupakan suatu jaringan yang


menghubungkan computer diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu

Page 27
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

jaringan yang bisa saling mengakses. Dengan internet tersebut, satu computer dapat
berkomunikasi secara langsung dengan computer lain diberbagai belahan dunia.

Alasan mengapa era ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi berbagai aspek
kehidupan.

a. Informasi pada internet bisa diakses 24 jam dalam sehari


b. Biaya murah dan bahan gratis
c. Kemudahan akses informasi dan melakukan transaksi
d. Kemudahan membangun relasi dengan pelanggan
e. Materi dapat di up-date dengan mudah
f. Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru

Karakteristik Dunia Maya

Internet identik dengan cyberspace atau dunia maya. Dysson (1994) cyberscape
merupakan suatu ekosistem bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel
coaxial, fiber optic atau elektomagnetik waves. Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu
pasti seberapa luas internet secara fisik.

Karakteristik dunia maya ( Dysson : 1994 ) sebagai berikut :

a. Beroperasi secara virtual / maya


b. Dunia cyber selalu berubah dengan cepat
c. Dunia maya tidak mengenal batas-batas territorial
d. Orang-orang yang hidup dalam dunia maya tersebut dapat melaksanakan aktivitas
tanpa harus menunjukkan identitasnya
e. Informasi di dalamnya bersifat public

Page 28
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Pentingnya Etika di Dunia Maya

adirnya internet dalam kehidupan manusia telah membentuk komunitas masyarakat


tersendiri. Surat menyurat yang dulu dilakukan secara tradisional (merpati pos atau kantor
pos) sekarang bisa dilakukan hanya dengan duduk dan mengetik surat tersebut di depan
computer.

Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:

a. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki
budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
b. Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse,
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
c. Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang
untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
d. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat
dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.

Netiket : Contoh Etika Berinternet

Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan internet.

a. Netiket pada one to one communications


Yang dimaksud dengan one to one communications adalah kondisi dimana
komunikasi terjadi antarindividu “face to face” dalam sebuah dialog.
Page 29
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

b. Netiket pada one to many communications


Konsep komunikasi one to meny communications adalah bahwa satu orang bisa
berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus. Hal itu seperti yang terjadi pada
mailing list dan net news.

c. Information services
Pada perkembangan internet, diberikan fasilitas dan berbagai layanan baru yang
disebut layanan informasi (information service). Berbagai jenis layanan ini antara
lain seperti Gropher, Wais, Word Wide Web (WWW), Multi-User Dimensions
(MUDs), Multi-User Dimensions which are object Oriented (MOOs)

Pelanggaran Etika

Seperti halnya etika dalam kehidupan bermasyarakat, sanksi yang diperoleh


terhadap suatu pelanggaran adalah sanksi social. Sanksi social bisa saja berupa teguran
atau bahkan dikucilkan dari kehidupan bermasyarakat.

Page 30
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Demikian juga dengan pelanggaran etika berinternet. Sanksi yang akan diterima
jika melanggar etika atau norma-norma yang berlaku adalah dikucilkan dari kehidupan
berkomunikasi berinternet.

BAB VII

CYBER CRIME

MODUS, PENYEBAB DAN PENANGGULANGANNYA


Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan

 Jenis kejahatan “konvensional” :


a. K. kerah biru (blue collar crime)
Pencurian, penipuan, pembunuhan

b. K. kerah putih (white collar crime)


Kejahatan korporasi, k. birokrat, malpraktek dll

Pengertian Cybercrime

 Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena


pemanfaatan teknologi internet.
 Dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan
menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi computer dan
telekomunikasi.

Karakteristik Unik dari Cybercrime

Page 31
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

1. Ruang lingkup kejahatan


2. Sifat kejahatan
3. Pelaku kejahatan
4. Modus kejahatan
5. Jenis kerugian yang ditimbulkan

Jenis Cybercrime

Berdasarkan Jenis Aktivitasnya

1. Unauthorized Access.
Terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu system
jaringan computer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari
pemilik system jaringan computer yang dimasukinya.

Probing dan Port Scanning merupakan contoh dari kejahatan ini.

Aktivitas “Port scanning” atau “probing” dilakukan untuk melihat servis-servis apa
saja yang tersedia di server target.

2. Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke
internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap
melanggar hokum atau mengganggu ketertiban umum.

3. Penyebaran Virus Secara Sengaja


Penyebaran virus umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali
orang yang system emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini
kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

Contoh kasus : Virus Mellisa, I Love You, dan Sircam.

4. Data Forgery

Page 32
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Kejahatan jenis ini bertujuan untuk memalsukan data pada dokumen-dokumen


penting yang ada di Internet.

5. Cyber Espionage, Sabotage and Extortion


Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan
kegiatan mata-mata terhadap pihak lain dengan memasuki system jaringan
computer pihak sasaran.

Selanjutnya, sabotage and extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan


dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data,
program computer atau system jaringan computer yang terhubung dengan internet.

6. Cyberstalking
Dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan
computer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang.

Kejahatan tersebut menyerupai terror yang ditujukan kepada seseorang dengan


memanfaatkan media internet.

7. Carding
Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang
lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.

8. Hacking dan Cracking


Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang mempunyai minat besar
untuk mempelajari system computer secara detail dan bagaimana meningkatkan
kapabilitasnya.

Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki
kemampuan penguasaan system di atas rata-rata pengguna. Jadi, hacker memiliki
konotasi yang netral.

Aktivitas cracking di internet memiliki lingkungan yang sangat luas, mulai dari
pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan
virus, hingga pelumpuhan target sasaran.

Page 33
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

9. Cybersquatting and Typosquatting


Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama
perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan
tersebut dengan harga yang lebih mahal.

Typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain yang mirip dengan nama
domain orang lain.

10. Hijacking
Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling
sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak)

11. Cyber Terorism


Suatu tindakan xybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah
atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.

Berdasarkan Motif Kegiatannya

1. Sebagai tindakan murni kriminal


Kejahatan yang murni merupakan tindak criminal yang dilakukan karena motif
kriminalitas. Kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai
sarana kejahatan. Contoh kejahatan semacam ini adalah Carding.

2. Cybercrime sebagai kejahatan “abu-abu”


Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam “wilayah abu-abu” cukup sulit
menentukan apakah itu merupakan tindakan criminal atau bukan, mengingat motif
kegiatannya terkadang bukan untuk berbuat kejahatan. Contohnya adalah probing
atau portscanning.

Berdasarkan Sasaran Kejahatannya

1. Menyerang Individu (Against Person)


Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau
individu yang memiliki sifat atau criteria tertentu sesuai tujuan penyerangan

Page 34
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

tersebut. Beberapa contoh kejahatan ini antara lain : Pornografi, Cyberstalking,


Cyber Tresspass

2. Menyerang Hak Milik (Against Property)


Cybercrime yang dilakukan untuk mengganggu atau menyerang hak milik orang
lain. Contoh: carding, cybersquatting, typosquatting, hijacking, data forgery

3. Menyerang Pemerintah (Against Government)


Cybercrime Against Government dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan
terhadap pemerintah

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Cyber Crime

1. Faktor Politik
2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Sosial Budaya
Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya:

a. Kemajuan Teknologi Informasi


b. Sumber Daya Manusia
c. Komunitas Baru

Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Negara

1. Kurangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia


2. Berpotensi menghancurkan negara

Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Dalam Negri

1. Kerawanan social dan politik yang ditimbulkan dari Cybercrime antara lain isu-isu
yang meresahkan, memanipulasi simbol-simbol kenegaraan, dan partai politik
dengan tujuan untuk mengacaukan keadaan agar tercipta suasana yang tidak
kondusif.

Page 35
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

2. Munculnya pengaruh negative dari maraknya situs-situs porno yang dapat diakses
bebas tanpa batas yang dapat merusak moral bangsa.

Menuju UU Cyber Republik Indonesia

Strategi Penanggulangan Cyber Crime

a. Strategi Jangka Pendek


1. Penegakan hokum pidana
2. Mengoptimalkan UU khusus lainnya
3. Rekruitment aparat penegak hokum
b. Strategi Jangka Menengah
1. Cyber police
2. Kerjasama internasional
c. Strategi Jangka Panjang
1. Membuat UU cyber crime
2. Membuat perjanjian bilateral

Page 36
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB VIII
STANDARISASI dan SERTIFIKASI

Indonesia kini telah bersiap-siap untuk memasuki era perdagangan bebas.


Dalam WTO (World Trade Organization) telah diatur 40 profesi yang akan bebas terbuka
untuk semua negara. Beberapa jenis profesi dikelompokkan dalam 6 kelompok profesi
yang meliputi: pengacara, akuntan, profesionalservices, personal computer services,
tourism services, danmedicine services.
Komponen pokok yang harus diperhatikan dalam menentukan standar profesi adalah
kompetensi. Kompetensi disini mencakup :
Pendidikan yang berkaitan dengan profesinya,
Pengetahuan dan ketrampilan dibidang yang bersangkutan,
Working attitude (sikapkerja).
Kemampuan komunikasi dan social serta training.

Kompetensi di bidang TI
Kompetensi berbanding lurus dengan nilai seorang pekerja TI
Makin langka orang yang bisa menempati suatu posisi juga akan ikut mendongkrak value
orang tersebut
Di bidang TI, tenaga yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki kapasitas dan
kompetensi tertentu dan sangat spesifik

Page 37
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Dua poin penting dalam profil calon pelamar yang diharapkan oleh perusahaan secara
umum, yakni latar belakang pendidikan (akademis) dan nonpendidikan sebagai nilai
tambah

Standar Kompetensi

Perbedaan pendidikan dan bidang yang digeluti membutuhkan adanya standarisasi


Standar industry (vendor) besar lebih disukai karena bersifat global
Seringkali sertifikat ini lebih disukai oleh perusahaan dibandingkan ijazah dari perguruan
tinggi atau lembaga pendidikan yang tidak terkenal. Untuk mendapat sertifikat dari vendor,
seperti misalnya Microsoft atau Cisco dibutuhkan biaya yang tidak sedikit
South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu
forum/badan yang beranggotakan himpunan professional IT (Information Technology)
yang terdiri dari13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari1978, di Singapore oleh 6
ikatan computer dari negara-negara: Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipine,
Singapore danThailand.Sri Lanka telah menjadi anggota SEARCC sejak tahun 1986,
anggota lainnya adalah Australia, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, New Zealand,
Pakistan, Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada.
Indonesia sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC)
telah aktif turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah
satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional
Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan didalam
duniaTeknologi Informasi.
SRIG-PS diharapkan memberikan hasil sebagai berikut:
Terbentuknya Kode Etik untuk professional TI
Klasifikasi pekerjaan dalam bidangTeknologi Informasi
Panduan metoda sertifikasi dalam TI
Promosi dari program yang disusun oleh SRIG-PS ditiap Negara anggota SEARCC
Standardisasi Profesi telah menjadi pertimbangan penting untuk beberapa Institusi
Pemerintah, seperti
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Page 38
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Departemen Tenaga Kerja


Departemen Pendidikan
Departemen Perdagangan dan Industri
IPKIN terlibat dalam proses perumusan standardisasi yang akan digunakan
diIndonesia.

Klasifikasi pekerjaan ini dirancang dengan mempertimbangkan persyaratan utama dan


persyaratan tambahan setiap sel. Persyaratan utama dipertimbangkan berdasarkan:
Latar belakang akademik
Pengembangan sistem, pengalaman pemeliharaan
Pengembangan Profesi
Persyaratan tambahan yang dievaluasi berdasarkan:
Pengalaman menulis dan menerjemahkan.
Kegiatan keilmuan, seperti survey, riset, dan sebagainya.
Pelatihan
Organisasi Profesi
Penghargaan

BAKOTAN (Badan Kerjasama Otomatisasi Administrasi Negara)

BAKOTAN memiliki beberapa aspek pertimbangan yang akan dikembangkan yaitu:


- Dasar teknologi
- Aplikasi, dan penggunaan aplikasi
- Kultur Teknologi
- Organisasi
- Teknologi
- Audit
- Networking

Untuk mencapai tujuan, BAKOTAN membentuk empat kelompok kerja.


Kelompok-kelompok kerja terdiri dari :

Page 39
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

- Kelompok kerja Aplikasi


- Kelompok kerja Teknologi
- Kelompok kerja Sumber Daya Manusia
- Kelompok kerja Audit dan Supervisi

Kelompok Kerja Aplikasi


Kelompok ini bertugas untuk :
- Mengembangkan dan menerapkan Sistem Informasi
- Membentuk koordinasi dalam pengembangan dan penggunaan system informasi,
dengan tujuan untuk mendapatkan pemanfaatan optimum

Kelompok KerjaTeknologi
Kelompok ini bertugas untuk :
- Mempelajari dan meneliti aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak dalam
perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
- Memonitor kemajuan teknologi informasi di Indonesia.
- Menentukan mekanisme pengembangan Teknologi Informasi di Indonesia.

Kelompok Kerja Sumber Daya Manusia


Kelompok ini bertugas untuk :
- Membentuk peraturan dalam pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia
pada teknologi informasi. Hal ini dilakukan dengan menyediakan materi pengajaran,
akreditasi institusi pendidikan, dan sertifikasi profesi.
- Mengkoordinasikan institusi pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia
pada Teknologi Informasi.
- Melakukan survey sumberdaya manusia dalam teknologi informasi.

Kelompok Kerja Auditing


Kelompok ini bertugas untuk :

Page 40
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

- Menspesifikasi mekanisme untuk melakukan auditing, pengendalian, dan


keamanan system informasi.
- Mempromosikan kepentingan monitor system informasi, dan melakukan koordinasi
dalam mendidik auditor system informasi.

Standar Profesi TI Baru


Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan lembaga dari
pemerintah, yaitu Departemen Komunikasi dan Informasi, Kementrian Ristek/BPPT,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan-Depdiknas, dan Depnakertrans
Dari institusi pendidikan, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pusat
Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung.

Cakupan Teknologi dalam SKKNI


Model SKKNI bidang TI ini masih belum sempurna sementara lembaga penyelenggara
standar kompetensi ini akan ditangani oleh LSP (LembagaSertifikasiProfesi), standar
kompetensi hanya berlaku kepada keahlian atau kompetensi kerja individu, soal
kompetensi untuk level tertentu pada perusahaan tidak jelas diatur.

Pedoman Umum Pengujian dan Sertifikasi

- Prinsip-prinsip Sistem Pengujian: dapat dipercaya, fleksibel, adil, danvalid


- Bahan acuan untuk pengujian bidang keahlian programmer computer adalah
standar kompetensi nasional bidang keahlian programmer computer yang telah
ditetapkan oleh lembaga terkait
- Pelakasanaan uji kompetensi direkomendasikan untuk dilaksanakan oleh lebih dari
satu penguji dari komite sertifikasi, diobservasi oleh lembaga independen/asosiasi
profesi teknologi informasi, dan lain-lain yang secara umum masing-masing telah
memiliki kualifikasi sebagai penguji atau sebagai asesor dalam bidang-bidang
keahlian disektor teknologi informasi sesuai dengan kompetensi yang dikuasainya
- Metode yang digunakan dalam pengumpulan bukti-bukti harus tepat dalam konteks,
dengan penguji dan peserta yang diuji.

Page 41
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Klasifikasi Job

Klasikasi Job secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan
keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu
pada tingkat tertentu.
Pada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu:
- Model yang berbasiskan industry atau bisnis. Pada model ini pembagian
pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja diberbagai sector diindustri
Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia.
- Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini
pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat
pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan.
- Beberapa criteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini
yaitu:
o Cross Country, cross-enterprise applicability, Ini berarti bahwa job yang
diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara
pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi
setiap pekerjaan.
o Function oriented bukan tittle oriented, Titel yang diberikan dapat berbeda,
tetapi yang penting fungsi yang diberikan sama. Titel dapat berbeda pada
Negara yang berbeda.
o Testable/certifiable, Fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji
o Harus applicable. Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada
mayoritas Profesiona lTI pada region ini.

Setiap jenis pekerjaan kecuali spesialis memiliki 3 tingkatan yaitu:


- Supervised (terbimbing). Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman,
membutuhkan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.

Page 42
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

- Moderately supervised (madya). Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka tetapi
tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, 3-5 tahun
pengalaman
- Independent/Managing (mandiri). Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan
dalam pelaksanaan tugas
.

Sertifikasi
- Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi.
- Sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, merupakan suatu demonstrasi
formal yang mengkonfirmasikan suatu sistem atau komponen dari suatu
persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.
- Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk
o Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
o Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
o Pengembangan professional yang berkesinambungan.
- Sedangkan bagi tenaga TI professional tersebut sertifikasi ini merupakan
pengakuan akan pengetahuan yang kaya(bermanfaat bagi promosi, gaji),
- Perencanaan karir
- Profesional development
- Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika
tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan
mengakui keahliannya apabila telah dapatmenunjukkan sertifikat tersebut.
- Bagi masyarakat luas sertifikasi ini menjadi suatu penghargaan bagi
o Seseorang/ staf yang up to date dan berkualitas tinggi..
o Citra perusahaan menjadi baik, karena adanya perolehan sertifikat karena
sertifikat merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf,
kontraktor dan konsultan.

Page 43
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

- Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro
maupun makro

Sistem Ujian JITEC

Jenis-jenisSertifikasi

Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat
juga mengikuti standar sertifikasi diindustri, yang sering juga disebut vendor certification
Sertifikasi yang dikeluarkan oleh para vendor biasanya dikelompokkan kedalam beberapa
spesialisasi, beberapa contoh yang cukup terkenal saat ini antara lain :

- Cisco Certified Network Associate (CCNA),


- Cisco Certified Network Professional (CCNP),
- Cisco Certified Designing Associate (CCDA),
- Cisco Certfied Designing Professional (CCDP), dan
- Cisco Security Specialist 1 (CSS 1)
- Microsoft Certified System Engineer (MCSE),
- Microsoft Certified System Administrator (MCSA),
- Microsoft Certified Solution Developer (MCSD), dan
- Microsoft Certified Database Administrator (MCDBA)
- Certified Lotus Specialist (CLS),
- Certified Lotus Professional Application Development (CLPAD), dan
- Certified Lotus Professional System Administration (CLPSA)
- Oracle Certified Professional Database Administrator (OCPDBA) dan
- Oracle Certified Professional Developer (OCPDeveloper)
- Dibidang internet, sertifikasi dari CIW (Certified Internet Web Master),
- Master CIW Administrator,
- Master CIW Enterprise Developer

Page 44
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB IX

Pengelolaan dan Pengendalian Sistem Komputer

Suatu kegiatan untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kerja computer
agar bekerja sebagaimana mestinya dan tehindar dari berbagai macam gangguan yang
dapat merusak serta menghancurkan sistem.
Ada Dua factor penting yang terpenting yaitu :
1. Pengelolaan data
2. Proteksi atau perlindungan

Didalam mengelola dan mengendalikan sistem computer perlu adanya kegiatan-kegiatan


yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa pengendalian didalam sistem berbasis
tekhnologi informasi berjalan dengan baik, disamping untuk mencegah dan mengatasi
ganguan-gangguan terhadap sistem computer yang ada.
Pengelolaan dan pengendalian Sistem Komputer terbagi menjadi 2 kelompok :
- Pengendalian secara umum
- Pengendalian aplikasi

Gangguan terhadap sistem komputer dapat terjadi karena:


- Kesalahan teknis
- H/W
Page 45
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

- Kesalahan syntax
- Kesalahan logika perangkat lunak
- Gangguan lingkungan
- Gempa bumi/bencana alam
- Listrik
- Kesalahan manusia
- Kesalahan operasional
- Kesalahan data
- Kesalahan yang disengaja:
- Computer abuse
- Computer crime
- Computer related crime

Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut:


- Sistem merupakan target kejahatan, cara ini termasuk kedalam computer abuse
atau computer crime. Contoh komputer dan data menjadi target pencurian.
- Komputer menjadi alat untuk melakukan kejahatan, termasuk dalam computer-
related crime. Misal membeli barang dengan kartu kredit curian lewat internet
- Komputer digunakan untuk mengintimidasi, termasuk dalam computer abuse atau
computer crime. Misal memasang bom logic dalam sebuah program.
- Komputer menjadi perantara untuk melakukan kejahatan, termasuk computer
abuse atau computer crime.

Cara melakukan gangguan pada sistem komputer


- Data tampering ataud ata diddling, yaitu dengan cara merubah data sebelum, atau
selama proses dan sesudah proses dari sistem komputer.
- Penyelewengan program, program computer dimodifikasi untuk maksud kejahatan
tertentu.
- Virus, worm, trojanhorse, roundown technique, salami slicing, logic time bomb

Teknik-teknik penyelewengan program dilakukan dengan menggunakan :

Page 46
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

- Virus, adalah suatu segmen dari kode-kode bahasa mesin yang kecil yang melekat
kedalam program computer lainnya yang akan menginfeksi program lainnya.
- Worm, adalah suatu program tersendiri bukan suatu bagian segmen dari suatu
program yang bersembunyi didalam program lainnya.
- Trojan horse, adalah suatu program computer yang tidak legal yang berada
didalam program computer lain yang sah dan akan aktif/diaktifkan pada saat-saat
tertentu
- Round down technique adalah bagian program yang akan membulatkan nilai
pecahan kedalam nilai bulat dan mengumpulkan nilai-nilai pecahan yang dibulatkan
tersebut.
- Salami slicing adalah bagian program yang memotong sebagian kecil dari nilai
transaksi yang besar dan mengumpulkan potongan-potongan tersebut dalam
periode tertentu dan tempat tertentu
- Penetrasi kesistem (hacking / cracking)
Yang termasuk dalam cara ini:
Piggy backing, masque rading, scavenging, eaves dropping
o Piggy backing adalah menyadap jalur telekomunikasi dan ikut masuk
kedalam sistem computer bersama-sama dengan pemakai sistem komputer
yang resmi
o Masque rading adalah penetrasi ke sistem computer dengan menggunakan
identitas dan password dari orang lain yang sah.
o Scavenging yaitu penetrasi ke dalam sistem computer dengan memperoleh
identitas dan password dari mencari didokumen perusahaan.
o Eaves dropping adalah penyadapan informasi dijalur transmisi privat

Mengelola gangguan
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola gangguan adalah :
- Membina pelaku dalam memasang pengendalian di sistem computer
- Memeriksa ke efektifan pengendalian yang sudah dipasang
- Merencanakan perbaikan akibat gangguan

Page 47
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Membina Pelaku dapat dilakukan dengan :


- Prosedur yang jelas dari rekruitmen, pemindahan dan pemberhentian karyawan
- Melatih karyawan
- Memberikan perhatian kepada karyawan yang tidak puas

Memasang Pengendalian Pada Sistem harus dilakukan secara umum meliputi :


- Pengendalian organisasi, dokumentasi, perangkat keras, keamanan fisik dan
keamanan data
- Aplikasi:
o Input, proses, dan out-put.

Memeriksa Efektifitas Pengendalian dapat dilakukan dengan adanya audit sistem, dengan
tujuan:
- Meningkatkan keamanan
- Meningkatkan integritas data
- Meningkatkan efektifitas sistem
- Meningkatkan efisien sisistem

Pengendalian secara umum


Pengendalian Dokumentasi
- Dokumentasi adalah materi tertulis yang menyediakan informasi tentang suatu
subyek, sehingga dokumentasi mempunyai manfaat seperti :
o Dapat dijadikan sumber untuk mempelajari cara mengoperasikan sistem
o Sebagai bahan pelatihan
o Menjadi dasar dari pengembangan sistem lebih lanjut
o Sebagai dasar bila akan memodifikasi sistem
o Sebagi materi acuan bagi auditor
- Dokumen merupakan histories dari suatu perjalanan informasi yang dapat dijadikan
sumber/bahan analisa seperti :
o Dokumentasi daftar rekening

Page 48
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

o Dokumentasi prosedur manual


o Dokumentasi prosedur proses
o Dokumentasi sistem
o Dokumentasi program
o Dokumentasi operasi
o Dokumentasi data

Pengendalian Keamanan Data dapat dilakukan dengan cara :


- Data log
- Proteksi file
- Pembatasan pengaksesan
- Data back up dan recovery
- Pengawasan terhadap akses fisik
- Pengaturan lokasi fisik
- Penerapan alat pengamanan

Page 49
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB X
HaKI

A. PENGERTIAN

Hak Kekayaan Intelektual yang disingkat ‘HKI’ atau akronim ‘HaKI’ adalah
padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR), yakni hak
yang timbul bagi hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses
yang berguna untuk manusia.

Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul
atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

Secara garis besar HAKI dibagi dalam dua bagian, yaitu:

1. Hak Cipta (copy rights)


2. Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights), yang mencakup:
 Paten;
 Desain Industri (Industrial designs);
 Merek;
 Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition);
 Desain tata letak sirkuit terpadu (integrated circuit);

Page 50
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

 Rahasia dagang (trade secret);

Di Indonesia badan yang berwenang dalam mengurusi HaKI adalah Direktorat


Jendral Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang selanjutnya disebut Ditjen


HaKI mempunyai tugas menyelenggarakan tugas departemen di bidang HaKI
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan Menteri.

Ditjen HaKI mempunyai fungsi :

a. Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan teknis di bidang HaKI;


b. Pembinaan yang meliputi pemberian bimbingan, pelayanan, dan penyiapan standar
di bidang HaKI;
c. Pelayanan Teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat
Jenderal HaKI.
Di dalam organisasi Direktorat Jenderal HaKI terdapat susunan sebagai berikut :

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;


b. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, tata letak Sirkuit terpadu, dan Rahasia
Dagang;
c. Direktorat Paten;
d. Direktorat Merek;
e. Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual;
f. Direktorat Teknologi Informasi;

Pada tahun 1994, Indonesia masuk sebagai anggota WTO (World Trade
Organization) dengan meratifikasi hasil Putaran Uruguay yaitu Agreement Astablishing
the World Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia).
Salah satu bagian terpenting darti persetujuan WTO adalah Agreement on Trade
Related Aspects of Intellectual Property Rights Including Trade In Counterfeit Goods
(TRIPs). Sejalan dengan TRIPs, pemerintah Indonesia juga telah meratifikasi
konvensi-konvensi Internasional di bidang HaKI, yaitu :
Page 51
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

a. Paris Convention for the protection of Industrial Property and


Convention Establishing the World Intellectual Property Organization, dengan
Keppres No. 15 Tahun 1997 tentang perubahan Keppres No. 24 Tahun 1979;
b. Patent Coorperation Treaty (PCT) and Regulation under the PTC,
dengan Keppres NO. 16 Tahun 1997;
c. Trademark Law Treaty(TML) dengan Keppres No. 17 Tahun 1997;
d. Bern Convention for the Protection of Literaty and Artistic Works
dengan Keppres No. 18 tahun 1997;
e. WIPO copyrights treadty (WCT) dengan Keppres No. 19 tahun 1997;
Di dalam dunia internasional terdapat suatu badan yang khusus mengurusi
masalah HaKI yaitu suatu badan dari PBB yang disebut WIPO (WORLD
INTELLECTUAL PROPERTY ORGANIZATIONS). Indonesia merupakan salah satu
anggota dari badan tersebut dan telah diratifikasikan dalam Paris Convention for the
Protection of Industrial Property and Convention establishing the world Intellectual
Property Organization, sebagaimana telah dijelaskan diatas.

Memasuki millenium baru, hak kekayaan intelektual menjadi isu yang sangat
penting yang selalu mendapat perhatian baik dalam forum nasional maupun
internasional. Dimasukkannya TRIPs dalam paket persetujuan WTO di tahun 1994
menandakan dimulainya era baru perkembangan HaKI diseluruh dunia. Dengan
demikian saat ini permasalahan HaKI tidak dapat dilepaskan dari perdagangan dan
investasi. Pentingnya HaKI dalam pembangunan ekonomi dalam perdagangan telah
memacu dimulainya era baru pembangunan ekonomi yang berdasar ilmu
pengetahuan.

B. DASAR HUKUM
Dasar hukum mengenai HaKI di Indonesia diatur dengan undang-undang Hak
Cipta no.19 tahun 2003, undang-undang Hak Cipta ini melindungi antara lain atas hak
cipta program atau piranti lunak computer, buku pedoman penggunaan program atau
piranti lunak computer dan buku-buku (sejenis) lainnya. Terhitung sejak 29 Juli 2003,

Page 52
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

Pemerintah Republik Indonesia mengenai Perlindungan Hak Cipta, peerlindungan ini


juga mencakup :

 Program atau Piranti lunak computer, buku pedoman pegunaan program atau
piranti lunak computer, dan buku-buku sejenis lainnya.
 Dari warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau berkedudukan di
Amerika Serikat, atau
 Untuk mana warga Negara atau mereka yang bertempat tinggal atau
berkedudukan di Amerika Serikat memiliki hak-hak ekonomi yang diperoleh dari
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, atau untuk mana suatu badan hukum (yang
secara langsung atau tak langsung dikendalikan, atau mayoritas dari saham-
sahamnya atau hak kepemilikan lainnya dimiliki, oleh warga Negara atau mereka
yang bertempat tinggal atau berkedudukan di Amerika Serikat) memiliki hak-hak
ekonomi itu;
 Program atau piranti lunak computer, buku pedoman penggunaan program atau
piranti lunak computer dan buku-buku sejenis lainnya yang pertama kali diterbitkan
di Amerika Serikat.
Para anggota BSA termasuk ADOBE, AutoDesk, Bently, CNC Software, Lotus
Development, Microsoft, Novell, Symantec, dan Santa Cruz Operation adalah
perusahaan-perusahaan pencipta program ataupiranti lunak computer untuk computer
pribadi (PC) terkemuka didunia, dan juga adalah badan hukum Amerika Serikat yang
berkedudukan di Amerika Serikat. Oleh karena itu program atau piranti lunak
computer, buku-buku pedoman penggunaan programataupiranti lunak computer dan
buku-buku sejenis lainnya ciptaan perusahaan-perusahaan tersebut dilindungi pula
oleh UNDANG-UNDANG HAK CIPTA INDONESIA.

Jika seseorang melakukan suatu pelanggaran terhadap hak cipta orang lain maka
orang tersebut dapat dikenakan tuntutan pidana maupun gugatan perdata. Jika anda
atau perusahaan melanggar hak cipta pihak lain, yaitu dengan sengaja dan tanpa hak
memproduksi, meniru atau menyalin, menerbitkan atau menyiarkan,
memperdagangkan atau mengedarkan atau menjual karya-karya hak cipta pihak lain

Page 53
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

atau barang-barang hasil pelanggaran hak cipta (produk-produk bajakan) maka anda
telah melakukan tindak pidana yang dikenakan sanksi-sanksi pidana.

Disamping itu, anda dan atau perusahaan anda juga dapat dikenakan gugatan
perdata dari pemegang atau pemilik hak cipta itu, yang dapat menuntut ganti rugi dan atau
memohon pengadilan untuk menyita produk-produk bajakan tersebut dan memerintahkan
anda atau perusahaan anda menghentikan pelanggaran-pelanggaran itu.

BAB XI

HaKI DALAM TEKNOLOGI INFORMASI


Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh teknologi informasi tidak dapat lepas dari
keberadaan HaKI. Secara umum HaKI adalah perlindungan hukum yang berupa hak
yang diberikan oleh negara secara eksklusif terhadap karya-karya yang lahir dari
suatu proses kreatif pencipta atau penemunya. Cyberspace yang ditopang oleh dua
unsure utama, computer dan informasi, secara langsung bersentuhan dengan obyek-
obyek pengaturan dalam HaKI, yaitu cipta, paten, merek, desain industri, rahasia
dagang dan tata letak sirkit terpadu. HaKI mendapatakan sorotan khusus karena hak
tersebut dapat disalahgunakan dengan jauh lebih mudah dalam kaitannya dengan
fenomena konvergensi teknologi informasi yang terjadi. Tanpa perlindungan, obyek
yang sangat bernilai tinggi ini dapat menjadi tidak berarti apa-apa, ketika si pencipta
atau penemu tidak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkannya selama
proses penciptaan ketika orang lain justru yang memperoleh manfaat ekonomis dari
karyanya. Di Indonesia pelanggaran HaKI sudah dalam taraf yang sangat memalukan.
Indonesia mendudki peringkat ketiga terbesar dunia setelah Ukraine dan China dalam
soal pembajakan software.

Sekitar lebih dari 90% program yang digunakan di Indonesia merupakan program
yang disalin secara ilegal. Dampak dari pembajakan tersebut menurunkan citra dunia
Teknologi Informasi Indonesia pada umumnya. Hal ini menurunkan tingkat kepercayaan

Page 54
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

para investor, dan bahkan juga menurunkan tingkat kepercayaan calon pengguna
tenaga TI Indonesia. Pada saat ini bisa dikatakan tenaga TI Indonesia belum dapat
dipercaya oleh pihak Internasional, hal ini tidak terlepas dari citra buruk akibat pembajakan
ini. Yang lebih memprihatinkan lagi dikarenakan Indonesia merupakan Negara Asia
pertama yang ikut menandatangani Perjanjian “Internet Treaty” di Tahun 1997. Tapi
Indonesia justru masuk peringkat tiga besar dunia setelah Vietnam dan Cina, sebagai
Negara paling getol membajak software berdasarkan laporan BSA (Bussiness Software
Alliance). Suburnya pembajakan software di Indonesia disebabkan karena masyarakatnya
masih belum siap menerima HaKI, selain itu pembajakan software sepertinya sudah
menjadi hal yang biasa sekali di negeri kita dan umumnya dilakukan tanpa merasa
bersalah. Bukan apa-apa, di satu sisi hal ini disebabkan karena masih minimnya
kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai hak dan kekayaan intelektual yang terdapat
pada setiap software yang digunakan. Di sisi lain, harga-harga software propriatery
tersebut bisa dikatakan diluar jangkauan kebanyakan pengguna di indonesia.
Harga cd software propriatery tentunya sangat jauh jika dibandingkan dengan cd
bajakan yang ada di Indonesia. Bagi kita pun, rasanya seperti sudah sangat biasa kita
menemukan betapa sofware-software tersebut ataupun dalam bentuk collection yang
dijual hanya dengan harga yang berkisar antara lima hingga beberapa puluh ribu rupiah di
toko-toko komputer, ataupun perlengkapan aksesorisnya.
Permasalahan yang cukup menggelitik adalah kenyataan bahwa penggunaan
software bajakan ini tidak hanya melingkupi publik secara umum saja, namun pula
mencakup kalangan korporat, pemerintahan, atau bahkan para penegak hukumnya sendiri
pun bisa dikatakan belum bisa benar-benar dikatakan bersih dari penggunaan software
bajakan. Proses pemberantasannya barangkali akan mengalami banyak hambatan,
Bagaimana sebenarnya cara yang bisa menjadi pemecahan terbaik dan cost-
efective untuk melegalisasikan penggunaan software tersebut? Baik menggunakan
opensource ataupun proprietary sama-sama membutuhkan investasi yang (secara makro)
cukup besar. Umumnya sumber daya manusia yang dimiliki saat ini sudah terlatih untuk
menggunakan software yang umum digunakan seperti Windows office, dan sejenisnya
yang merupakan proprietary software, dan untuk menggunakan software proprietary
secara legal membutuhkan biaya yang cukup besar. Di sisi lain solusi ini barangkali

Page 55
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

terjawab dengan software opensource seperti Linux dengan Staroffice misalnya, namun
hal ini juga membutuhkan biaya untuk training SDM yang saat ini dimiliki dan invisible-cost
yang muncul akibat turunnya produktifitas selama masa adaptasi.
Untuk mengurangi angka pembajakan di dunia yang semakin hari semakin
meningkat maka sebuah perkumpulan industri yang bergerak di software AS yang dikenal
dengan BSA (Business Software Aliance) sudah menyatakan perang dan akan terus
melacak penggunaan software illegal oleh perusahaan swasta dengan cara melibatkan
masyarakat melalui sayembara berhadiah Rp.50 juta bagi siapa saja yang memberikan
informasi yang akurat dan tepat tentang penggunaan software illegal di perusahaan.
Informasi yang masuk ke BSA bias saja dari masyarakat luas, bias saja dari karyawan
perusahaan itu sendiri yang tidak loyal sehingga mereka memberikan informasi kepada
BSA.
Sementara pemerintah Indonesia akan menggiatkan kampanye melawan
pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dan akan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya masalah ini. Pemerintah juga akan meningkatkan
frekuensi pembersihan (razia), memperberat hukuman terhadap para pelanggar HaKI dan
melakukan usaha-usaha untuk mencegah masuknya produk-produk bajakan ke Indonesia.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah Indonesia adalah dengan membentuk Tim
Keppres 34, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan perundang-undangan hak cipta,
merek dan paten.

Page 56
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB XII

DAMPAK PELANGGARAN HaKI

Dampak pembajakan software di Indonesia tidak hanya merugikan perusahaan


pembuat software saja, tetapi pemerintah Indonesia juga akan terkena dampaknya.
Industri software local menjadi tidak berkembang karena mereka tidak mendapat hasil
yang setimpal akibat aksi pembajakan ini. Selain itu mereka menjadi enggan untuk
memproduksi software, karena selalu khawatir hasilnya akan dibajak.
Terlepas dari perusahaan software yang semakin hari merugi karena aksi pembajakan,
sebetulnya dunia TI Indonesia kini benar-benar menghadapi suatu masalah besar.
Dengan berlakunya TRIPs (Trade Related aspects of Intellectual Property Rights
Agreement) yang dicanangkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mulai 1 Januari
2000, produsen-produsen paket piranti lunak komputer terutama yang tergabung
dalam Business Software Alliance (BSA) akan menuntut pembajak program buatan
mereka ditindak tegas sesuai ketentuan. Amerika Serikat, melalui United State Trade
Representatif yang dalam beberapa tahun belakangan ini menempatkan Indonesia pada
posisi priority watch list. Kedudukan ini sekelas dengan negara-negara lain seperti,
Cina, Bulgaria, Israel, Malaysia, Brunei, Afrika Selatan, Mexico, maupun Korea. Padahal,
pengelompokan ini bukan tanpa sanksi. Jikalau Indonesia tak dapat memperbaiki
Page 57
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

keadaan, maka sanksinya adalah penggunaan spesial 301 pada United States (US) Trade
Act. Ketentuan ini memberikan mandat kepada pemerintah Amerika Serikat untuk
melakukan pembalasan (retaliation) di bidang ekonomi kepada Indonesia. "Dalam hal
ini, pasar Indonesia di Amerika Serikat yang menjadi taruhannya, bidang yang menjadi
sorotan utama, yakni hak cipta menyangkut pembajakan video compact disk serta
program komputer, dan paten berkenaan dengan obat-obatan (pharmaceuticals). Karena
itu, yang penting sebenarnya, adalah komitmen dari penegak hukum Indonesia pada
standar internasional mengenai HaKI sendiri. Apalagi, Indonesia sudah menyatakan ikut
dalam convention Establishing on the World Trade Organization (Konvensi WTO)
yang di dalamnya terdapat Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights
Agreement (TRIPs).

Memang hukuman tersebut belum dilakukan secara langsung, tapi dapat berakibat pada
eksport Indonesia ke USA, dan yang buntut-buntutnya mempengaruhi perekonomian
Indonesia pada umumnya. Sayang sekali masih diabaikan oleh masyarakat luas,
termasuk pihak pendidikan, bidang HaKI sangat lekat dengan pertumbuhan perekonomian
suatu negara. Pertumbuhan penghormatan atas HaKI tumbuh sejalan dengan
pertumbuhan perekonomian suatu negara. "Jikalau suatu negara perekonomiannya
tergantung pada investasi asing, maka mereka pun sangat berkepentingan dengan
perlindungan HaKI. Keluhan utama dari investor Amerika Serikat adalah belum
memadainya penegakan hukum bidang HaKI di Indonesia. Dua hal yang menjadi sorotan
utama, yakni penghormatan hak cipta yang menyangkut pembajakan VCD dan program
komputer, serta penghargaan hak paten berkenaan dengan obat-obatan.

Page 58
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

BAB XIII

SOLUSI PELANGGARAN HaKI

Untuk menekan pembajakan software, maka alternative pertama adalah dengan


menggunakan software berbasis linux yang disebarluaskan tanpa dipungut biaya.
Sehingga tetap bias mendapatkan harga murah, tanpa harus menggunakan software
bajakan. Namun hal tersebut masih sulit dilakukan. Walaupun beberapa terakhir ini pihak
pedagang sudah berupaya keras menyosialisasikan software linux yang gratis. Namun
pembeli masih memilih software Microsoft yang sudah diakrabinya sejak lama. Untuk ini
memang butuh waktu, karena linux memang relative baru dikenal masyarakat umum.
Butuh advokasi market, agar software linux bias memasyarakat.
Alternative pilihan yang kedua yaitu dengan diadakannya program “Campus
Agreement” guna memberi lisensi masal bagi computer kampus dengan harga jauh lebih
murah, antara lain untuk Windows 98,Windows NT, dan Microsoft Office. Apabila model ini
dapat disosialisasikan secara luas dikalangan kampus, maka semestinya tidak ada lagi
alasan pembenaran bagi tindakan pembajakan software di lingkungan kampus.
Tawaran dari pihak Microsoft Indonesia dengan memanfaatkan Microsoft Campuss
Agreement memang lumayan menolong. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan tidak
semua institusi pendidikan memiliki dana yang memadai untuk membayar lisensi. Berikut
ini diberikan ilustrasi mengenai besarnya dana yang perlu dikeluarkan oleh suatu institusi

Page 59
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

pendidikan. Terus terang informasi ini hanyalah interpretasi dari informasi yang ada pada
situs Microsoft.
Memang institusi pendidikan menghadapi dilema berat dalam aspek legalitas
perangkat lunak dan pembiayaannya.
Solusi yang ada dan ditawarkan oleh para vendor saat ini akhirnya tetap akan
mengakibatkan pengeluaran dana yang sangat besar. Walaupun telah menggunakan
beragam lisensi yang mencoba meringankan biaya. Tetapi bila nilai tersebut kita kalikan
dengan jumlah perusahaan menengah yang ada di Indonesia, maka jumlah tersebut akan
menjadi cukup besar, dan menjadi beban ekonomi yang tidak bisa diabaikan lagi. Tentu
akan timbul pertanyaan, apakah ada solusi lain untuk lepas dari kondisi ini ?. Jawabannya
adalah ada, dan akan dipaparkan pada tulisan ini.
Beberapa kemungkinan solusi untuk menghindari masalah di tuduhan pembajakan adalah
sebagai berikut :
 Pasrah dan terpaksa membeli perangkat lunak yang digunakan. Baik sistem
operasi, maupun aplikasinya. Sudah barang tentu bagi institusi besar sebaiknya
memanfaatkan segala bentuk lisensi yang meringankan biaya total. Tetapi melihat
sebagian besar peringanan biaya ini hanya berlaku bagi perusahaan atau institusi
yang menggunakan salinan lebih dari 5 komputer, tentu bagi perusahaan kecil tetap
akan membayar dengan harga biasa. Dengan kondisi perekonomian Indonesia saat
ini, solusi ini akan menimbulkan beban ekonomi yang cukup besar. Bayangkan bagi
suatu perusahaan atau lembaga pendidikan yang memiliki 100 unit komputer.
Sudah barang tentu mau tidak mau terpaksa mengharap belas kasihan para vendor
untuk meringankan biaya lisensi. Permasalahan perkiraan biaya dengan solusi ini
telah dijabarkan di atas.
 Mengembangkan perangkat lunak yang digunakan, baik sistem operasi maupun
aplikasinya. Solusi ini sangatlah ideal dan akan sangat baik sekali bila dapat
dilaksanakan. Sudah barang tentu akan memakan waktu yang banyak serta
Sumber Daya Manusia yang tidak main-main. Secara jujur dapat dikatakan SDM
bidang Teknologi Informasi di Indonesia belumlah mampu melakukan hal ini secara
luas. Hal ini tidak terlepas, dari kenyataan saat ini, sebagian besar dari kegiatan
praktisi TI adalah pada penguasaan ketrampilan operasional dan implementasi dari

Page 60
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

sistem. Di tambah lagi dengan kenyataan bahwa akses ke informasi internal dari
teknologi perangkat lunak yang digunakan sangatlah terbatas.
 Memanfaatkan aplikasi Open Source, dan turut mengembangkannya sehingga
dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Program Open Source
merupakan suatu program yang memiliki sistem lisensi yang berbeda dengan
program komersial pada umumnya. Lisensi hukum yang digunakan pada program
Open Source memungkinkan penggunaan, penyalinan, dan pendistribusian ulang
secara bebas, tanpa dianggap melanggar hukum dan etika. Program Open Source
relatif sudah dikembangkan cukup lama, dan telah dimanfaatkan sebagai tulang
punggung utama dari sistem Internet. Beragam aplikasi Open Source saat ini
tersedia secara bebas. Pemanfaatan Open Source secara luas di Indonesia akan
menghindari dari pengeluaran biaya serta tuduhan pembajakan.

Dari ketiga kemungkinan tersebut, dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu,


biaya dan SDM maka solusi dengan memanfaatkan aplikasi Open Source sangatlah
menjanjikan untuk diterapkan untuk mengatasi masalah ini. Sayang sekali hingga saat ini
masih sedikit tanggapan dari pihak Pemerintah mengenai kemungkinan pemanfaatan
Open Source sebagai solusi masalah HaKI.
Sebagai perkembangan dari pemanfaatan aplikasi open source, maka bila dana
yang seharusnya digunakan untuk membeli perangkat lunak, dikumpulkan untuk
mendanai programmer Indonesia untuk mengembangkan aplikasi Open Source tentu
akan memberikan manfaat yang lebih besar, daripada membeli aplikasi jadi dari luar
negeri. Tentu saja ini membutuhkan visi masa depan, bukan sekedar visi jangka pendek.
Memang tidak harus suatu institut hanya memakai Open Source, ataupun hanya
memakai vendor based aggrement. Prosentase kombinasi haruslah dipertimbangkan
berdasarkan kebutuhan jangka panjang dan ketersediaan dana.

Page 61
ETIKA PROFESI By: TiTi Masitoh, M.PdI

DAFTAR PUSTAKA

Page 62

Anda mungkin juga menyukai