Anda di halaman 1dari 17

Presentation by Group 4

ETIKA
PROFESI
Meet Our Team
SYAFIRA PUTRI
ZAHRA
(2111523013)
AZZAHRA ATHIFAH
RAIDAN MALIK
DZAKI
SANDRA
(2111521009)
(2011523007)

THOMAS NOBEL
ASFAR
(2111521019)

RAKHILCHA M. DZAKY DINNUL


YANEDIKA HAQ
(2111522005) KHAIRUNNISA (2011522015)
SALSABILA
(2011522031)
BAHASA UMUM
kata ‘etika’ lahir dari bahasa adalah aturan, norma, kaidah,
Yunani ethos yang artinya tampak ataupun tata cara yang biasa
dari suatu kebiasaan. Dalam hal digunakan sebagai pedoman
ini yang menjadi perspektif atau asas suatu individu dalam
objeknya adalah perbuatan, sikap, melakukan perbuatan dan tingkah
atau tindakan manusia laku.
PENGERTIAN

ETIKA

Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan


buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara
sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan
bermasyarakatnya.
PENGERTIAN ETIKA
MENURUT AHLI
James J. Spillane SJ Hamzah Yakub
Mempertimbangkan atau memperhatikan Menyelidiki suatu perbuatan yang baik dan
tingkah laku manusia dalam mengambil suatu buruk. Soegarda Poerbakawatja mengatakan
keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika pengertian etika adalah filsafat berkaitan
lebih mengarah pada penggunaan akal budi dengan nilai-nilai tentang baik dan buruknya
manusia dengan objektivitas untuk tindakan dan kesusilaan.
menentukan benar atau salahnya serta
tingkah laku seseorang kepada orang lain.
PENGERTIAN
PROFESI
Secara etimologi profesi berasal dari kata profession yang
berarti pekerjaan. Secara istilah profesi biasa diartikan sebagai
suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian
tertentu. Dapat disimpulkan bahwa profesi itu pada
hakekatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang
menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga
meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang
memerlukannya.
PENGERTIAN PROFESI
MENURUT AHLI
Peter Jarvis Daniel Bell
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang Profesi adalah aktivitas intelektual yang
didasarkan pada studi intelektual dan dipelajari termasuk pelatihan yang
latihan yang khusus, tujuannya ialah diselenggarakan secara formal maupun tidak
formal dan memperoleh sertifikat yang
untuk menyediakan pelayanan
dikeluarkan oleh sekelompok atau badan yang
keterampilan terhadap yang lain dengan
bertanggung jawab pada keilmuan tersebut
bayaran maupun upah tertentu.
dalam melayani masyarakat, menggunakan etika
layanan profesi dengan mengimplikasikan

kompetensi mencetuskan ide, kewenangan,
keterampilan teknis, dan moral.
DAPAT DISIMPULKAN BAHWA ETIKA PROFESI

ADALAH SIKAP HIDUP UNTUK MEMENUHI

KEBUTUHAN PELAYANAN PROFESIONAL DARI KLIEN

PENGERTIAN DENGAN KETERLIBATAN DAN KEAHLIAN SEBAGAI

ETIKA
PELAYANAN DALAM RANGKA KEWAJIBAN

MASYARAKAT SEBAGAI KESELURUHAN TERHADAP

PROFESI PARA ANGGOTA MASYARAKAT

MEMBUTUHKANNYA DENGAN DISERTAI REFLEKSI


YANG

YANG SEKSAMA.
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA PROFESI
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PEKERJAAN DAN
TANGGUNG
HASILNYA. JAWAB
TANGGUNG JAWAB TERHADAP DAMPAK DARI
PROFESI TERHADAP KEHIDUPAN ORANG LAIN

PRINSIP UNTUK MEMBERIKAN KEPADA SIAPA SAJA


KEADILAN
APA YANG MENJADI HAK NYA
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA PROFESI
PRINSIP SEORANG PROFESIONAL UNTUK MEMILIKI
OTONOMI
KEBEBASAN DAN WEWENANG UNTUK BEKERJA
SESUAI DENGAN PROFESINYA.

PRINSIP UNTUK MENUNTUT SESEORANG UNTUK


MEMILIKI KOMITMEN PRIBADI UNTUK MENJAGA
INTEGRITAS
KEPENTINGAN DIRI SENDIRI, PROFESI, DAN ORANG
BANYAK.
PERANAN ETIKA DALAM
PROFESI
Aturan untuk kehidupan bersama
Nilai etika milik semua orang yang

menjadi tata nilai untuk mengatur

kehidupan bersama.
Pencegahan penyalahgunaan profesi
Mencegah perilaku-perilaku sebagian para anggota
profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai
pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang
dalam kode etik profesi).
Landasan dan pegangan dalam
menjalani kehidupan
Adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara
tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan
menjadi pegangan para anggotanya.
Tujuan dan Manfaat Etika Profesi
Meningkatkan kemampuan
Meningkatkan kemampuan
kognitif maupun keterampilan
kognitif maupun keterampilan
intelek dalam berpikir jernih intelek dalam berpikir jernih

Munculnya kesadaran moral atau kemahiran Adanya kewajaran moral, yaitu mau dan mampu
dalam mengenali masalah moral dalam profesi, bertanggung jawab secara profesional, menghormati
penalaran moral yang meyakinkan, yaitu dapat orang lain dengan menunjukkan kepedulian terhadap
memahami dan menilai pandangan berbeda kesejahteraan orang lain, toleransi terhadap
dari pihak lain, koherensi moral dengan keragaman dengan menghormati perbedaan etnis
membentuk sudut pandang konsisten yang dan agama, serta menerima perbedaan secara wajar
berdasarkan fakta, imajinasi moral, dilakukan dalam perspektif moral profesional, harapan moral
dengan mencari tanggapan alternatif terhadap yang didukung dialog rasional untuk menyelesaikan
masalah dan mau menerima solusi kreatif dari suatu masalah terkait dengan moral profesi, integritas
pihak lain, komunikasi moral, dilakukan untuk yang dilakukan untuk proses integrasi antara
mengungkapkan dan mendukung pandangan kehidupan profesional dengan pribadi seseorang di
seseorang kepada orang lain secara profesional. luar profesi.
Kode etik dapat dikatakan sebagai seperangkat etika yang
telah disusun dalam bentuk peraturan-peraturan
berdasarkan prinsip-prinsip moral pada umumnya yang
diadaptasi dan diterima sesuai dengan semangat profesi
dalam rangka mendukung ketentuan hukum yang berlaku
untuk kepentingan profesi, pengguna jasa profesional,

KODE masyarakat/publik, bangsa dan negara.

ETIK
Tujuan adanya kode etik :
1. Meningkatkan reputasi profesi yang dijalankan
2. Meningkatkan kesejahteraan

PROFESI
3. Meningkatkan kinerja
4. Meningkatkan pengabdian dalam profesi
5. Memperkuat nilai-nilai yang ada
CONTOH STUDI KASUS

Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan


kolusi dengan kliennya
Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian
mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi dengan pihak bank
yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997. Koordinator ICW Teten Masduki
kepadawartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, berdasarkan temuan BPKP,
sembilan dari sepuluh KAP yang melakukan audit terhadap sekitar 36 bank bermasalah
ternyata tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan standar audit.
Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga
akibatnya mayoritas bank-bank yang diaudit tersebut termasuk di antara
bank-bank yang dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar
tahun 1999. Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM
& R, PU & R, RY, S & S, SD & R, dan RBT & R. “Dengan kata lain,
kesembilan KAP itu telah menyalahi etika profesi. Kemungkinan ada
kolusi antara kantor akuntan publik dengan bank yang diperiksa untuk
memoles laporannya sehingga memberikan laporan palsu, ini jelas suatu
kejahatan,” ujarnya. Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan
memberikan laporan kepada pihak kepolisian untuk melakukan
pengusutan mengenai adanya tindak kriminal yang dilakukan kantor
akuntan publik dengan pihak perbankan.
PELANGGARAN TANGGUNG
JAWAB PROFESI

PELANGGARAN PRINSIP
PEMBAHASAN
KEPENTINGAN PUBLIK

PELANGGARAN PRINSIP
INTEGRITAS

PELANGGARAN PRINSIP
OBJEKTIFITAS
Presentation by Group 4 SEPTEMBER 2022

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai