Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA


NY. N USIA 48 TAHUN P3A0 AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN
DI PUSKESMAS NGEMPLAK
KABUPATEN BOYOLALI

Tempat Praktek : Puskesmas Ngemplak


Tanggal, Jam : 30 Agustus 2022, 09.00 WIB

A. Data Subjektif
Biodata
Nama Ibu :Ny. N Nama Suami :Tn. M
Umur : 48 Tahun Umur :52 Tahun
Suku / Bangsa : Indonesia Suku / Bangsa : Indonesia
Agama :Islam Agama :Islam
Pendidikan :SMU Pendidikan :SMU
Pekerjaan :IRT Pekerjaan :Swasta
Alamat : Samporan

1. Alasan Datang
Ny. N mengatakan ini adalah kunjungan ulang untuk melakukan KB
suntik 3 bulan
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa tidak ada keluhan
3. Status Perkawinan
Kawin , perkawinan pertama, umur saat menikah 25 tahun, lamanya
pernikahan 25 tahun.
4. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche pada usia 13 tahun, siklus teratur (28 hari), lamanya 6-7
hari, sifat darah kental, warna darah merah kecoklatan, bau khas darah
haid, tidak ada flour albous, tidak ada nyeri saat menstruasi,
banyaknya menstruasi 3 kali ganti pembalut tiap hari.
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
Hamil Persalinan Nifas
Ke- Tanggal UK Jenis Peno Kom JK BBL Laktasi Komp
Lahir Persalinan long p
1 12 Maret 39 Spontan Bida Tida Laki 2900 ASI Tidak
1999 mgg n k ada -laki gra sampai ada
m umur 2
tahun
2 20 38 Spontan Bida Tida Pre 2700 ASI Tidak
Agustus mgg n k ada mpu gra sampai ada
2004 an m umur 2
tahun
3 6 Januari 38 Spontan Bida Tida Pre 3100 ASI Tidak
2007 mgg n k ada mpu gra sampai ada
an m umur 2
tahun
c. Riwayat Kontrasepsi yang Pernah Digunakan
No Jenis Mulai (kapan, Keluh Berhenti Alasan Berhenti
oleh, di) an (kapan)
1 Pil KB Mulai Tanggal 6 Tidak Ingin mengganti alat
Juni 2021 ada kontrasepsi
Oleh Bidan
di BPM

5. Data Kesehatan
a. Penyakit yang pernah diderita
Ny. N mengatakan bahwa tidak pernah menderita penyakit seperti
Infeksi Menular Seksual (IMS), Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Epilepsi, Hepatitis, Tuberculosis, dan HIV/AIDS
b. Penyakit yang sedang diderita
Ny. N mengatakan bahwa tidak sedang menderita penyakit seperti
Infeksi Menular Seksual (IMS), Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Epilepsi, Hepatitis, Tuberculosis, dan HIV/AIDS
c. Riwayat penyakit gynekologi
Ny. N mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat penyakit
gynekologi.seperti kanker payudara, kanker serviks dan gangguan
menstruasi.
6. Data Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Makan : Ny. N mengatakan bahwa makan sehari 3 kali dengan porsi
satu piring penuh setiap makan dengan jenis makanan nasi, sayur, lauk
pauk (tempe, tahu, ikan, daging, telur). Ny. N mengatakan bahwa tidak
ada keluhan setiap makan dan tidak ada pantangan makan.
Minum: Ny. N mengatakan bahwa minum sehari 8-9 gelas, dengan
jenis minuman air putih dan teh. Ny. N mengatakan bahwa tidak ada
pantangan minum dan tidak ada keluhan setiap minum.
b. Eliminasi :
1) BAK
a) Jumlah : 5-6 kali sehari
b) Keluhan : tidak ada
2) BAB
a) Jumlah : 1 kali sehari
b) Keluhan : tidak ada

c. Pola tidur / Istirahat


Tidur siang : Ny. N mengatakan bahwa tidur siang selama 1 jam
Tidur malam : Ny. N mengatakan bahwa tidur malam selama 6-7 jam
d. Aktivitas
Ny. N mengatakan bahwa ia melakukan aktivitas rumah tangga seperti
memasak, membersihkan rumah, mengurus anak, dan lain – lain.
e. Pola seksual
Ny. N mengatakan bahwa tidak ada keluhan saat melakukan hubungan
seksual dengan suaminya.
f. Personal hygiene
1) Mandi : Ny. N mengatakan bahwa mandi 2 kali dalam sehari,
pagi dan sore
2) Keramas : Ny. N mengatakan bahwa keramas 3 kali dalam
seminggu
3) Ganti pakaian : Ny. N mengatakan bahwa ganti pakaian 2 kali
dalam sehari atau saat sudah merasa tidak nyaman

7. Data psikososial
a. Dukungan suami / keluarga
Ny. N mengatakan bahwa suami dan keluarganya mendukung Ny. N
dalam melakukan KB untuk menjarangkan kehamilan.
b. Pengetahuan KB tentang alat kontrasepsi
Ny. N mengatakan bahwa telah mengetahui alat kontrasepsi sebagai
metode KB seperti suntik, pil, IUD dan implan
c. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai saat ini
Ny. N mengatakan bahwa yang ia ketahui tentang alat kontrasepsi
suntik KB 3 bulan adalah bahwa KB Suntik 3 bulan tidak
mengeringkan ASI karena Ny. N sedang menyusui.

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat Badan : 58 Kg
d. Tinggi Badan : 152 cm
e. Vital Sign
Suhu Badan : 36,5oC Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 80 kali/menit Pernafasan : 20 kali/menit

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Warna hitam, bersih,tidak mudah rontok
2) Muka : Tidak ada oedem
3) Mata : Konjungtiva kemerahan tidak pucat, Sklera putih
bersih
4) Hidung : Bersih, tidak ada sekret,tidak ada polip
5) Telinga : Simetris, bersih tidak ada sekret dan benda asing.
6) Mulut : Bibir tidak pecah-pecah, tidak ada karies gigi,gusi
tidak oedem,lidah bersih
b. Leher : Tidak ada pembesaran pada kelenjar lymfe dan
kelenjar tyroid tidak ada pembesaran vena
jugularis
c. Mammae : Mammae simetris, tidak ada dimpling, tidak ada
benjolan, putting susu menonjol, tidak ada
dimpling, tidak ada benjolan, tidak ada
pengeluaran pada putting susu, tidak ada
hipergmentasi pada putting susu.
d. Abdomen : sismetris, tidak ada pembesaran uterus,tidak ada
bekas luka SC tidak ada massa.
e. Ekstremitas
1) Atas : Simetris, tidak ada oedema, jari kuku kemerahan
tidak pucat.
2) Bawah : Simetris, tidak ada oedema,jari kuku kemerahan
tidak pucat dan adanya refleks patella pada kaki
kiri dan kanan.
f. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan genetalia karena ibu
tidak berkenan

3. Pemeriksaan Ginekologi : Tidak dilakukan


4. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan

C. ANALISA DATA
Ny. N P3A0 Umur 48 Tahun akseptor KB Suntik 3 bulan
D. PELAKSANAAN
1. Memberitahukan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik
a. Keadaan umum : Baik
b. Tekanan darah : 110/70 mmhg
c. Suhu tubuh :36,50c
d. Nadi :80 kali / menit
e. Pernafasan :20 kali / menit
Rasionalisasi : memberi tahu hasil pemeriksaan merupakan salah satu hak
pasien (Depkes RI, 2012).pemberian informasi hasil pemeriksaan pada
pasien merupakan hak pasien untuk mengetahui keadaan dirinya.
Hasil : ibu sudah tau hasil pemeriksaan dan merasa senang
2. Menjelaskan pada ibu cara kerja dan efek samping dari kb suntik 3 bulan
Rasionalisasi : yaitu cara kerja mencegah ovulasi, mengentalkan lendir
serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan
selaput lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat transportasi gamet oleh
tuba, gangguan haid . dan efek samping kb suntik 3 bulan adalah
peningkatan berat badan, amenorea atau perubahan siklus mestruasi pada
awal pemakaian, pusing, dan nyeri payudara
Hasil : ibu mengerti cara kerja dan efek samping dari penggunaan kb
suntik 3 bulan
3. Menyiapkan alat dan obat untuk KB Suntik 3 bulan
a. Menyiapkan kapas alkohol
b. Menyiapkan spuit
c. Menyiapkan obat KB suntik 3 bulan (Tryclofem)
d. Menyiapkan obat dalam spuit
e. Menjaga keadaan jarum tetap steril
4. Memberitahu kepada ibu tindakan yang akan dilakukan
5. Memberikan suntikan KB 3 bulan pada 1/3 bagian spina illiaca
anterior superior (SIAS) ke tulang ekor (cociygis) secara IM.
Rasionalisasi : KB Suntik 3 Bulan adalah efiktifitas tinggi, sederhana
pemakaiannya, cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak, tidak
berdampak serius terhadap penyakit gangguan pembekuan darah dan
jantung karena tidak mengandung hormon estrogen, dapat mencegah
kanker endometrium)
Hasil : Suntik KB telah dilakukan
5. Melakukan pendokumentasian pada kartu KB ibu dan register
Rasionalisasi : Salah satu kewajiban Bidan yang ditetapkan di dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan pasal 61 yaitu mendokumentasikan asuhan kebidanan sesuai
standar. Buku register sebagai media dokumentasi tindakan dan terapi
yang diberikan selama asuhan dimaksudkan sebagai back up apabila
dipertanyakan dihadapan hukum, sebagai acuan dalam pemberian asuhan
kebidanan.
Hasil : Pendokumentasian telah dilakukan
BAB IV
PEMBAHASAN

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling


efektif dan reversible untuk mencegah terjadinya konsepsi. Metode kontrasepsi
hormonal dibagi menjadi 3 yaitu : metode kontrasepsi pil, metode kontrasepsi suntik,
dan metode kontrasepsi implant (Handayani, 2017).
Keuntungan KB Suntik 3 Bulan adalah efiktifitas tinggi, sederhana
pemakaiannya, cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4 kali dalam
setahun), cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak, tidak berdampak serius terhadap
penyakit gangguan pembekuan darah dan jantung karena tidak mengandung hormon
estrogen, dapat mencegah kanker endometrium, kehamilan ektopik, serta beberapa
penyebab penyakit akibat radang panggul (Pratiwi, 2018).
Kekurangan KB Suntik 3 Bulan adalah terdapat gangguan haid seperti
amenore yaitu tidak datang haid pada setiap bulan selama menjadi akseptor keluarga
berencana suntik 3 bulan berturut-turut. Spotting yaitu bercak-bercak perdarahan di
luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti keluarga berencana suntik.
Metroragia yaitu perdarahan yang berlebihan di luar masa haid. Menoragia yaitu
datangnya darah haid yang berlebihan jumlahnya, timbulnya jerawat di badan atau
wajah dapat disertai infeksi atau tidak bila digunakan dalam jangka panjang, berat
badan yang bertambah 2,3 kg pada tahun pertama dan meningkat 7,5 kg selama enam
tahun, pusing dan sakit kepala, bisa menyebabkan warna biru dan rasa nyeri pada
daerah suntikan akibat perdarahan bawah kulit. adanya cairan putih yang berlebihan
yang keluar dari liang senggama dan terasa mengganggu (keputihan) (Pratiwi, 2018).
Suntik 3 bulan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan secara intra
muscular setiap tiga bulan. Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi
efektif yaitu metode yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat
kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih
rendah bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana. Efektifitas keluarga
berencana suntuk 3 bulan sangat tinggi, angka kegagalan kurang dari 1%. World
Health Organization (WHO) telah melakukan penelitian pada DMPA (Depo medroxy
progesterone acetate) dengan dosis standart dengan angka kegagalan 0,7%, asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan (Pratiwi,
2018).
Metode kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA).
Kontrasepsi suntik DMPA dianggap cukup ideal, kontrasepsi ini adalah salah satu
jenis kontrasespi suntikan yang hanya mengandung progestin saja dan disuntikkan
setiap tiga bulan. Kontrasepsi suntik DMPA ini cukup aman dan sangat efektif dalam
mencegah kehamilan apabila penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang telah ditentukan. Tingkat efektifitasnya cukup tinggi yaitu 0,3 kehamilan per
100 perempuan. Cara kerjanya diantaranya adalah mencegah ovulasi, mengentalkan
lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan
selaput lendir rahim tipis dan atrofi serta menghambat transportasi gamet oleh tuba
(Saifuddin, 2003) dalam (Handayani, kk : 2010).
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan/direncanakan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami
istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga Berencana (KB) atau
Family Planning/Planned Parenthood adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi
sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Maritalia, 2014).
Berdasarkan uraian di atas KB Suntik 3 bulan dapat mencegah kehamilan
dengan efektif. Hal ini dikarenakan mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim
tipis dan atrofi serta menghambat transportasi gamet oleh tuba. Namun dengan syarat
dilakukan sesuai jadwalnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas stase fisiologis
yaitu Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dimulai dari tahap pengkajian,
menentukan diagnosa, melakukan penatalaksanaan sekaligus evaluasi tindakan
yang dilakukan sesuai dengan rencana asuhan serta mendokumentasikannya
dalam bentuk catatan SOAP. maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Pada pengkajian didapatkan data subyektif berdasarkan data yang telah
didapat melalui anamnesis pada pasien yaitu Ny. N usia 48 tahun.
2. Pada pengkajian didapatkan data objektif dari pemeriksaan fisik, dan
observasi pada pasien keadaan fisik Ny. N dalam keadaan baik.
3. Pada interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan yaitu Ny.N usia 48
tahun akseptor KB suntik 3 bulan.
4. Pada kasus yang telah didapat, perencanaan dibuat berdasarkan masalah yang
dirasakan pasien dimana perencanaan ini dibuat untuk memberikan asuhan
kepada pasien.
5. Penulis mampu melakukan implementasi kebidanan secara holistik
berdasarkan evidence based midwifery.
6. Penulis mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan secara
holistik yang standar dengan model dokumentasi SOAP.
7. Penulis mampu membuat inovasi kebidanan untuk menyelesaikan
permasalahan kebidanan komunitas di masyarakat
B. Saran
1 Bagi Fasilitas Kesehatan
Agar dapat berguna sebagai masukan bagi pihak fasilitas kesehatan setempat
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terutama bagi asuhan
kebidanan komunitas Perimenopause.
2 Bagi Komunitas
Agar dapat menambah wawasan dan motivasi masyarakat sendiri untuk dapat
meningkatkan kesadaran setiap komunitas.
3 Bagi Pendidikan
Agar dapat menjadi sumbangan ilmiah dan bahan bacaan untuk mahasiswa
kebidanan lainnya yang berkenaan dengan komunitas.
4 Bagi mahasiswa
Agar mampu menambah wawasan mahasiswa mengenai pentingnya
pelayanan berkualitas dan memberikan asuhan yang bermutu pada komunitas
sesuai dengan kebutuhan, dan diharapkan mahasiswa mampu melakukan
secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai