Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

Profesionalisme Dan Kualitas Pelayanan Dalam Penyelenggaraan Diklat Pusdiklat


Tenaga Teknis Pendidikan Dan Keagamaan

Tugas Mata Kuliah Ilmu Perilaku dan Etika

Di Susun Oleh:

-Moh Agung Wahyudi

2201001

PRODI D3 FARMASI

FAKULTAS AKADEMI FARMASI YANNAS HUSADA BANGKALAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala karena atas limpahan nik
mat-Nya yang begitu besar baik itu berupa nikmat kesehatan, nikmat kesempatan, terlebi
h lagi nikmat iman sehingga dengannya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjud
ul “Profesionalisme Dan Kualitas Pelayanan Dalam Penyelenggaraan Diklat Pusdiklat D
an Keagamaan”. Di dalamnya membahas tentang gambaran implementasi profesionalis
me petugas penyelenggaraan diklat tahun 2016 dan tahun 2017 di Pusdiklat Tenaga Tek
nis Pendidikan dan Keagamaan. Metode penelitian ini adalah kajian pustaka (library rese
ach) dengan analisis isi (content analysis). Hasil penlitian yang diperoleh adalah (1) impl
entasi profesionalisme pada penyelenggaraan diklat tahun 2016 secara umum relatif baik
terkait aspek hubungan kerja, koordinasi, lamanya waktu penyelesaian pekerjaan, hasil
kerja, manfaat rapat di tempat kerja, serta rekutmen calon panitia. Dalam penyusunan m
akalah ini kami tidak serta merta bisa menyelesaikannya tanpa ada kendala yang begitu
berarti, berbagai hambatan itu tetap datang menghampiri tapi dengan adanya uluran tang
an dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan cukup baik. Kriti
k dan saran yang membangun selalu kami harapkan mengingat kami hanya manusia bias
a yang tentu saja tidak luput dari kesalahan sehingga mungkin dalam makalah ini ada be
berapa hal yang perlu dikoreksi demi perbaikan di masa mendatang.

WassalaamualaIkum warahmatullaahi wabarakaatuh

Bangkalan, 15 september 2022

Penyusun
A. Latar Belakang

Profesionalisme merupakan sikap profesional yang berarti melakukan sesuatu sebagai pe


kerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobi
belaka. Seorang profesional mempunyai kebermaknaan ahli dengan pengetahuan yang di
miliki dalam melayani pekerjaannnya. Memberikan layanan pekerjaan secara terstruktur
dan ini dapat dilihat dari tugas personal yang mencerminkan suatu pribadi yaitu terdiri d
ari konsep diri, ide yang muncul dari diri sendiri dan realita atau kenyataan dari diri send
iri. Profesionalisme adalah suatu terminologi yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan
hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau pro
fesinya. Seseorang akan menjadi profesional bila ia memiliki pengetahuan dan keteramp
ilan bekerja dalam bidangnya, seperti contoh seorang profesional guru harus memiliki k
ompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada kemampuannya
menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan seju
mlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur
dan konsisten. Seorang guru dalam melaksankan tugasnya sebagai seorang yang profesi
onal haruslah memiliki kompetensi yang terkandung dalam UU No.14 tahun 2005 pasal
8 yang meliputi : kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial da
n kompetensi profesional.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah implementasi profesionalisme pada penyelenggaraan diklat sudah berjalan
dengan baik?
2. Bagaimana hubungan kerja antara pimpinan dan bahawan dalam pelaksanaan
diklat?
3. Bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh panitia diklat terhadap peserta?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengidentifikasi mengenai
implementasi dan penyelenggaraan diklat pusdiklat tenaga teknis pendidikan dan
keagamaan.
D.Metode
Metode dalam penelitian ini terkait dalam kajian pustaka dengan analisis isi.
Hasil penelitian yang di peroleh adalah (1) Implementasi profesionalisme pada
penyelenggaraan diklat tahun 2016 secara umum relatif baik, terkait aspek hubungan
kerja, koordinasi, lama waktu penyelesaian pekerjaan, hasil kerja, manfaat rapat di
tempat kerja serta rekutmen calon panitia; peserta menyatakan puas tercatat 81, 27%
sedangkan kurang puas 18,73% terhadap kinerja panitia dalam memberikan
pelayanan. (2) Implementasi kualitas pelayanan pada penyelenggaraan diklat tahun
2016 hingga tahun 2017, secara umum relatif baik terkait aspek pelayanan diklat. Hal
ini terlihat dari pernyataan sebagian besar peserta merasa puas terhadap layanan yang
diberikan oleh panitia.
Dalam beberapa tahun ini profesionalisme panitia dan kualitas pelayanan
penyelenggaraan diklat terlihat sudah berjalan dengan baik, hanya saja dengan terus
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, ketatnya persaingan dari berbagai
bidang kehidupan, serta tuntutan masyarakat yang semakin kritis, maka
profesionalismen panitia dan kualitas pelayanan penyelenggaraan diklat harus terus
menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
E. Kesimpulan
Implementasi profesionalisme pada penyelenggaraan diklat tahun 2016 secara
umum berjalan dengan relatif baik, hasil penelitian ini di lakukan dengan cara melihat
tingkat profesionalisme dan kualitas pelayanan dinilai dari sejauh mana tingkat
kepuasan peserta diklat dalam bidang pelayanan peserta, pelayanan konsumsi dan
pelayanan sarana sebagaimana di uraikan di bawah ini:
1. Motivasi menjadi panitia diklat yang meliputi faktor: ibadah, memperoleh
imbalan uang, mencari pengalaman serta campuran beberapa faktor.
2. Hubungan kerja, kegiatan koordinasi / hubungan kerja vertikal antara pimpinan
dan bawahan dan hubungan kerja horizontal antara rekan kerja atau unit kerja
unit singkat.
3. Pelaksanaan pekerjaan yang meliputi pemahaman terhadap terhadap tugas,
melakukan pekerjaan kerja, koordinasi kerja, evaluasi harian dan cara kerja
individu atau kelompok.
4. Hasil kerja yang meliputi lamanya waktu penyelesaian pelayanan tugas dapat di
selesaikan sesuai target dan sering / tidak pernah menerima pengaduan keluhan
peserta.

Anda mungkin juga menyukai