Anda di halaman 1dari 23

1

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENGENALAN JENIS IKAN DAN IDENTIFIKASI,


SEKSUALITAS IKAN DAN TINGKAT KEMATANGAN
GONAD IKAN SELAR KUNING (selariodes leptolesis)

OLEH :

RAMADATUL ILHAM
2104111469
BUDIDAYA PERAIRAN
JUMAT/SESI II/ 13.30-15.30
KELOMPOK 7
KHRIN FEBRIKA INTANA

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi,
Seksualitas Ikan dan Tingkat Kematangan Gonad”. Laporan ini ditulis
berdasarkan berbagai sumber serta infomasi dari berbagai media yang
berhubungan dengan materi.
Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada para asisten
Biologi Perikanan karena telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat kekurangan. Oleh
karena itu penulis menerima kritikan demi kesempurnaan laporan praktikum
selanjutnya. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, September 2022

Ramadatul Ilham
3

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
1.3. Manfaat Praktikum........................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1. Ikan Tambakan (selaroides leptolepsis)........................................ 4
2.2. Identifikasi Jenis Ikan.................................................................... 4
2.3. Seksualitas Ikan............................................................................. 5
2.4. Tingkat Kematangan Gonad.......................................................... 5
III. METODE PRAKTIKUM.................................................................. 6
3.1. Waktu dan Tempat........................................................................ 6
3.2. Alat dan Bahan.............................................................................. 6
3.3. Metode Praktikum......................................................................... 6
3.4. Prosedur Praktikum....................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 8
4.1. Hasil.............................................................................................. 8
4.1.1. Ikan selaroides leptolepsis.................................................. 8
4.1.2. Penampakan Seksual dan Sistem Pencernaan Ikan
Selaroides leptolepsisi......................................................... 9
4.2. Pembahasan................................................................................... 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 14
5.1. Kesimpulan................................................................................... 14
5.2. Saran.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 15
LAMPIRAN ............................................................................................. 16
4

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Pengukuran Morfometrik Ikan selaroides leptolepsis............................ 8
2. Perbedaan ikan jantan dan betina selaroides leptolepsis berdasarkan
ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder.......................................... 10
3. Penentuan tingkat gonad jantan dan betina............................................. 10
5

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Tambakan (selaroides leptolepsis).................................................. 8
2. Ikan yang Telah Dibedah........................................................................ 9
3. Bentuk Gonad Jantan dan Betina............................................................ 9
4. Bentuk Saluran Pencernaan dan Otolith.................................................. 10
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan........................................................................................ 17
2. Ikan selaroides leptolepsis...................................................................... 18
3. Organ Pencernaan dan Ovari Ikan selariodes leptolepsis ...................... 19
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah Negara dengan sumber daya perikanan yang melimpah dan
memiliki nilai ekonomis. Salah satu jenis sumberdaya ikan laut yang memiliki
nilai ekonomis penting adalah ikan selar kuning (Selaroides leptolepis). Ikan selar
kuning atau dalam bahasa lokal di sebut ikan oci merupakan salah satu jenis ikan
pelagis yang memiliki nilai ekonomis dan potensial di Indonesia (DKP, 2014).
Salah satu produksi ikan pelagis kecil di perairan Selat Malaka adalah Ikan
selar kuning yang ditangkap diduga melebihi potensi lestarinya atau ikan yang
tertangkap didominasi oleh ikan yang matang gonad sehingga dapat
mengakibatkan recruitment overfishing. Apabila ikan yang tertangkap didominasi
oleh ikan berukuran kecil maka dapat diindikasikan terjadinya growth overfishing.
Permintaan terhadap Ikan selar kuning ini sangat banyak di kalangan masyaraka
pada umumnya dikarenakan memiliki rasa yang enak serta mengandung gizi yang
baik untuk manusia (Tarigan dkk, 2017.)
Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengelolaan yang baik dan
berkesinambungan sesuai informasi mengenai ikan tersebut agar memudahkan
upaya pengelolaan dan perencanaan sesuai dengan kondisi kegiatan penangkapan
ikan berskala besar yang terdapat di perairan Selat Malaka. Dalam pengelolaan
sumberdaya perikanan, dibutuhkan pandangan yang realistis dari stok yang
berkembang. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat memanfaatkan stok yang ada
di alam secara optimal. Maka perlu dilakukan penelitian tentang Aspek Biologi
Reprodusi Ikan selar kuning sebagai informasi dalam melakukan batasan
penangkapan Ikan sela kuning di perairan Belawan sehingga dapat menghindari
tingkat eksploitasi yang berlebihan dan tetap menjaga keberlangsungan hidup dan
potensi lestari Ikan selar kuning (tarigan dkk, 2017).
Ikan adalah vertebrata yang berdarah dingin (poikiloterm, suhu tubuhnya
berfluktuasi sesuai dengan suhu lingkungan), hidup dalam lingkungan air,
pergerakan dan keseimbangan badannya terutama menggunakan sirip, dan
umumnya bernafas dengan menggunakan insang. Ikan dapat ditemukan di semua
2

genangan air yang berukuran besar baik air payau maupun air asin pada
kedalaman yang bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di
bawah permukaan air.
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan, yaitu luar ikan
yang merupakan ciri-ciri yang mudah di lihat dan di ingat dalam mempelajari
jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut
di perairan baik di perairan laut, perairan payau maupun perairan tawar.
Tingkat kematangan gonad (TKG) adalah tahap -tahap tertentu
perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Penentuan tingkat
kematangan gonad antara lain dengan mengamati perkembangan gonad
(Effendie dalam Tafrani, 2019). Adapun pengertian gonad adalah organ
reproduksi yang terdapat didalam tubuh individu ikan, pada ikan gonad berada
disamping kiri dan kanan gelembung renang, di bawah vertebrae diatas saluran
pencernaan. Berjumlah sepasang dan bergantung pada selaput mesorchia atau
mesovaria. Bentuk dan ukuran gonad pada setiap spesies ikan selalu bervariasi
yaitu tergantung pada betuk tubuh dan rongga tubuh individu ikan itu sendiri.

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara


mengidentifikasi ikan terutama secara morfometrik. Tujuan lainnya adalah untuk
mengetahui ciri seksualitas pada ikan jantan dan ikan betina, dan untuk
mengetahui ikan jantan yang telah matang gonad dan ikan betina yang telah
matang gonad ataupun belum matang gonad melalui ciri seksual primer dan ciri
seksual sekunder hingga nantinya praktikan bisa untuk mengetahui tingkat
kematangan gonad ikan yang diamati.

1.3. Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui ciri-ciri jenis
ikan baik secara umum maupun khusus. Dapat mengetahui ciri-ciri seksual dari
ikan yang diamati baik ciri seksual primer maupun ciri seksual sekunder dan dapat
membedakan jenis kelamin jantan betina pada ikan serta dapat menentukan
tingkat kematangan gonad pada ikan yang diamati.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan selariodes leptolepsis

Selar kuning (Selaroides leptolepis) atau yang biasa disebut selar,


merupakan jenis ikan pelagis kecil yang merupakan perenang cepat dan
kuat, serta pemakan plankton. Ikan ini biasanya berukuran kurang dari 15
cm namun dapat mencapai 22 cm. Bentuknya lonjong memanjang dan pipih
tegak denganciri khas punggung biru metalik serta terdapat garis kuning
membujur dari bagian atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Ciri
lainnya adalah terdapat satu noktah hitam menonjol di bagian atas penutup
insang. Gizi yang terkandung dalam ikan selar hampirsama seperti ikan-ikan
lainnya. Secara komposisi kimiawi, ikan selar terdiri dari 75,3% —76,0%
air, 17,7% —21,0% protein, dan 1,9%—4,6% lemak (Khansa dkk, 2020).
Selar kuning (Selaroides leptolepis), atau sering disebut (ikan) selar saja,
adalah sejenis ikan laut dari suku Carangidae, dan satu-satunya anggota dari
marga Selaroides. Terutama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut dangkal di
kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, selar kuning merupakan salah satu jenis ikan
tangkapan yang penting bagi nelayan lokal.

2.2. Identifikasi Jenis Ikan

Selar kuning (Selaroides leptolepis), atau sering disebut (ikan) selar


saja, adalah sejenis ikan laut dari suku Carangidae, dan satu-satunya anggota
dari marga Selaroides. Terutama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut
dangkal di kawasan perairan Indo-Pasifik Barat, selar kuning merupakan salah
satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan lokal.
Morfometrik adalah bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan yang
dapat diukur. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur anatar
lain panjang total ikan, panjang baku, panjang cagak, panjang kepala, tinggi
dan lebar badan, tinggi dan lebar sirip, dan diameter mata. Ikan selar kuning
merupakan ikan bertubuh kecil.Panjang tubuhnya maksimal 20cm, namun
umumnya kurang dari 15 cm.
5

2.3. Seksualitas Ikan

Seksualitas ikan perlu diketahui karena dapat digunakan untuk membedakan


antara ikan jantan dengan ikan betina. Pada prinsipnya secara umum, seksualitas
hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina begitu pula
seksualitas pada ikan. Ikan jantan adalah ikan yang dapat menghasilkan
spermatozoa, sedangkan ikan betina adalah ikan yang dapat menghasilkan sel
telur atau ovum. Ikan jantan dapat dibedakan dari ikan betina dengan melihat ciri-
ciri seksual primer dan sekunder (Jayadi dalam Diliana, 2019).
Ciri seksual primer adalah organ yang secara langsung berhubungan dengan
proses reproduksi. Ciri-ciri seksual sekunder adalah dengan melihat warna tubuh
(sexual dichromastism), morfologi dan bentuk tubuh (sexual dimorphism) yang
digunakan untuk membedakan jenis kelamin pada ikan. Hal tersebut ditambahkan
oleh Arifin Zenal et.al,. (2018) yang menyatakan jika pembedaan jantan dan
betina juga dapat dilakukan dengan cara mengamati ciri genital. Pengamatan
melalui pengambilan contoh telur menggunakan kateter dan stripping sperma
dilakukan secara manual.

2.4. Tingkat Kematangan Gonad

Dalam perkembangan gonad suatu individu spesies ikan terdapat istilah


tingkat kematangan gonad (TKG) yang merupakan tahap-tahap tertentu
perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Penentuan tingkat
kematangan gonad antara lain dengan mengamati perkembangan gonad (Effendie
dalam Tafrani, 2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan
matang gonad yaitu faktor dari dalam dan luar. Faktor dalam antara lain adalah
perbedaan spesies, umur, ukuran, serta sifat fisiologi ikan tersebut seperti
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan.
Tingkat kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-
ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang tidak melakukan reproduksi.
Pengetahuan TKG ini juga akan didapatkan keterangan waktu ikan itu memijah,
baru memijah atau sudah selesai memijah. Dengan memperhatikan perkembangan
histologi gonadnya, akan diketahui anatomi perkembangan gonad lebih jelas dan
mendetail.
6

III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Biologi perikanan mengenai “Pengenalan Jenis Ikan dan


Identifikasi, Seksualitas ikan dan Tingkat Kematangan Gonad” dilaksanakan pada
hari Rabu, tanggal 16 September 2022 pukul 13.30 – 15.30 WIB. Bertempat di
Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Riau.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah nampan, buku Penuntun
Praktikum Biologi Perikanan, serbet, tissue, guntung bedah, penggaris, alat-alat
tulis, pinset dan timbangan. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah Ikan Tambakan (selariodes leptolepsis).

3.3. Metode Praktikum

Metode pada praktikum ini adalah metode pengamatan langsung terhadap


ikan yang sudah disediakan. Selanjutnya, penimbangan berat ikan, pengukuran
secara morfometrik dan dilanjutkan dengan metode pembedahan tubuh ikan untuk
mengambil saluran pencernaan serta gonadnya hingga terakhir pembelahan
terhadap tubuh ikan.

3.4. Prosedur Praktikum

Sampel ikan yang akan diamati berjumlah 25 ekor, lalu diberi label satu
persatu. Ikan diletakkan pada nampan terlebih dahulu dengan posisi kepala ikan
menghadap ke sebelah kiri. Setelah pengaturan posisi ikan benar, lakukan
pengamatan terhadap ikan. Perhatikan ciri-ciri tubuh yang terdapat pada ikan
sampel kemudian timbang bobot tubuh ikan satu persatu. Setelah itu ukur
morfometrik tubuh ikan (SL,TL,FL Bdh dan HdL) dan gambarkan pada buku
sesuai dengan ukuran.
Bedah tubuh ikan dan lihatlah organ reproduksi yang dimilikinya, apakah
testes atau ovari. Jika yang dimiliki ikan tersebut testes maka tuliskan pada
7

laporan sementara ikan merupakan individu jantan namun jika yang dimiliki ikan
tersebut ovari maka ikan tersebut merupakan ikan betina. Untuk setiap gonad
yang didapatkan diamati dengan seksama untuk dapat ditentukan tingkat
kematangan gonadnya dan ditimbang satu persatu. Setelah itu, gambarkan organ
reproduksi yang dimiliki pada buku laporan sementara dan buat keterangan .
8

IV. HASIL DAN PENGAMATAN

4.1. Hasil

Dari ikan-ikan sampel yang diamati, didapatkan hasil sebagai berikut :


4.1.1. Ikan selariodes leptolepsis

Gambar 1. Ikan selariodes leptolepsis

Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Carangidae
Genus : Selariodes
Spesies : Selariodes leptolepsis
Pengamatan morfometrik terhadap salah satu ikan Selariodes leptolepsis
didapatkan hasil panjang total badan (TL) 14 cm, panjang baku (SL) 11 cm,
panjang fork (FL) tidak ada, panjang kepala (HdL) 3 cm dan lebar tubuh (BdH) 5
cm. Berat tubuh ikan tersebut 60 gram dan berat gonad (testes) 1,39 gram.
Tabel 1. Pengukuran Morfometrik Ikan Helostoma temminkii.
NO. TL SL BdH HdL BI BG JK IKG TK
(mm) (mm) (mm) (mm) (gr) (gr) % G
1. 14 11 5 3 60 1.39 Jantan 2.31 III
2. 13 10 5 3 50 1.23 Jantan 2.46 III
3. 14 11 5 3 50 1.58 Jantan 3.16 IV
4. 14 10 6 2.5 60 1.57 Jantan 3.14 IV
5. 14 10 5 3 50 1.27 Jantan 2.54 III
6. 13 10 5 3 50 1.64 Jantan 3.28 IV
7. 14 11 6 3 60 1.85 Jantan 3.08 IV
8. 14 11 6 3 60 1.51 Jantan 2.51 III
9

9. 13 10 5 2 50 1.47 Jantan 2.94 III


10 14 11 5 3 60 0.81 Jantan 1.35 III
11 13 10 5 3 50 1.64 Jantan 3.28 IV
12 14 11 5 3 60 2.07 Jantan 3.45 IV
13 13 10 5 3 50 5.66 Betina 11,32 IV
14 13 10 5 2.5 50 0.88 Jantan 1.76 III
15 14 11 5 3 50 1.46 Jantan 2.92 III
16 14 11 5 3 60 1.83 Jantan 3.05 IV
17 14 10.5 5 2 50 0.82 Jantan 1.64 III
18 14 10 5 2 60 1.35 Jantan 2.25 III
19 13 11 6 3 60 0.54 Betina 0.90 III
20 14 11 5 3 50 7.00 Betina 3.50 IV
21 14 10 6 3 50 2.00 Jantan 4.00 IV
22 14 11 5 3 50 7.59 Betina 15.02 IV
23 15 12 6 4 55 1.90 Jantan 3.80 IV
24 13 10 5 3 50 1.93 Jantan 3.86 IV
25 14 11 6 3 60 2.34 Jantan 3.90 IV

4.1.2. Penampakan Seksual dan Sistem Pencernaan Ikan selariodes leptolepsis

Gambar 2. Ikan yang telah dibedah

Gambar 3. Bentuk gonad jantan dan betina


10

Gambar 4. Bentuk saluran pencernaan dan otolith

Tabel 2. Perbedaan ikan jantan dan betina selariodes leptolepsis berdasarkan


ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder
Penampakan Seksual Jantan Betina
Ciri seksual primer
 Bentuk gonad Memanjang Bulat memanjang
 Warna gonad Putih Kuning
Ciri seksual sekunder
 Bentuk tubuh Ramping Membulat
Lebih lonjong Lebih lebar
 Permukaan kepala
Lebih cemerlang Gelap
 Warna tubuh
Bercagak dua lebih Bercagak dua lebih
 Sirip anal
cerah gelap

Tabel 3. Penentuan tingkat gonad jantan dan betina


TKG Jantan Betina
I Gonad berupa sepasang benang Gonad seperti sepasang benang
tapi jauh lebih pendek yang memanjang pada sisi
dibangding ovari betina dan lateral rongga peritoneum bagian
berwarna kelabu anterior, berwarna kemerahan.
II Gonad berwarna putih susu, Gonad berukuran lebih besar,
mengisi seperempat rongga mengisi seperempat rongga
peritoneum dan terlihat lebih peritoneum, berwarna putih
besar dibanding pada gonad kekuningan, telur-telur belum
tingkat I bisa dilihat satu persatu dengan
mata telanjang
III Gonad mengisi hampir Gonad mengisi hampir setengah
setengah dari rongga rongga peritoneum, telur-telur
peritoneum, berwarna putih mulai terlihat dengan mata tanpa
susu alat bantu berupa butiran halus,
gonad berwarna kuning
kehijauan
11

IV Gonad mengisi tiga perempat


Gonad mengisi tiga perempat
rongga peritorium dan pejal
rongga peritoneum, telur-telur
berwarna putih susu dan tampak jelas terlihat dengan
mengisi sebagian besar
butiran-butiran yang jauh lebih
peritoneum besar dibandingkan pada tingkat
III
V Gonad bagian anal telah Gonad masih seperti pada
kosoong dan lebih lembut tingkat IV, sebagian gonad
kempes karena sebagian telur
telah mengalami ovoposisi
(memijah)

4.2. Pembahasan

4.2.1. Ikan selariodes leptolepsis

Selar kuning (Selaroides leptolepis) atau yang biasa disebut selar,


merupakan jenis ikan pelagis kecil yang merupakan perenang cepat dan
kuat, serta pemakan plankton. Ikan ini biasanya berukuran kurang dari 15
cm namun dapat mencapai 22 cm. Bentuknya lonjong memanjang dan pipih
tegak denganciri khas punggung biru metalik serta terdapat garis kuning
membujur dari bagian atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Ciri
lainnya adalah terdapat satu noktah hitam menonjol di bagian atas penutup
insang. Gizi yang terkandung dalam ikan selar hampirsama seperti ikan-ikan
lainnya. Secara komposisi kimiawi, ikan selar terdiri dari 75,3% —76,0%
air, 17,7% —21,0% protein, dan 1,9%—4,6% lemak (Khansa dkk, 2020).
Ikan Selar Kuning tergolong ikan pelagis yang suka bergerombol, ikan ini
berkerabat dengan ikan pelagis lainnya seperti golongan family scombridae dan
clupeidae. Ikan Selar Kuning memiliki ciri-ciri morfologi seperti: memiliki
panjang maksimum 22 cm dan rata-rata 15 cm. Bentuk badan pipih,lonjong dan
memanjang, sirip punggung dan sirip dubur tanpa sirip tambahan, tidak terdapat
gigi pada rahang bagian atas, sisik yang menebal relatif besar, terdapat sebuah
garis kuning lebar dari pinggiran bagian atas mata ke batang ekor, pada
operkulum bagian atas terdapat bintik hitam terang. Ikan Selar Kuning termasuk
ikan laut perenang cepat dan kuat (www.fishbase.org 2009)
12

4.2.2. Pengamatan Seksualitas Ikan selariodes leptolepsis

Untuk mengetahui jenis kelamin individu ikan dapat dilakukan dengan


mengamati ciri seksual primer dengan cara : 1) Membelah tubuh bagian
abdominal individu ikan, 2) Mengeluarkan gamet yang dilakukan dengan cara
menstriping induk yang sudah matang gonad sempurna yaitu dilakukan dengan
cara memberi tekanan lembut dan halus pada bagian abdominal dan urut dari arah
dada ke lubang genital, dan 3) Mengambil gamet dari dalam gonad melalui cara
pengisapan dengan bantuan kateter canula. Dalam pelaksanan praktikum yang
dilakukan utuk mengetahui jenis kelamin individu ikan adalah dengan cara
membedah tubuh bagian abdominal saja.
Pada ikan selar kuning ciri seksual sekunder merupakan ciri pengenalan
seksual. Secara umum dapat dikatakan bahwa ikan jantan mempunyai warna yang
cemerlang dari pada ikan betina.
Sedangkan untuk penampakan seksual primer kita melakukan pengamata
dengan melakukan striping dan membedah bagian abdominal tubuh ikan yang
diamati.
4.2.3. Penentuan Tingkat Kematangan Gonad

Penentuan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) dilihat pada perubahan


struktur butir telurnya, yang dibagi dalam 5 tingkat, yaitu: Tingkat I, II, III, IV
dan V, di mana secara morfologi komponen yang diamati adalah ovarium (betina)
dan testes (jantan) yang meliputi warna, struktur permukaan, pengisian terhadap
rongga abdomen dan ada tidaknya telur. Selanjutnya dikatakan oleh Yustina dan
Kusnandar dalam Ansyari Pahmi dan Slamat (2022), pengamatan TKG secara
morfologi meliputi warna, struktur permukaan, pengisian gonad terhadap
peritoneum, ada tidaknya telur, panjang dan berat gonad.
Gonad ikan betina berwarna kuning sedangkan untuk ikan jantan berwarna
putih. Untuk menentukan tingkat kematangan gonad diacu dari ciri-ciri gonad
ikan (Tafrani, 2019). Berat gonad ikan ditimbang menggunakan timbangan digital
dengan tingkat ketelitian sebesar 0,0001 gram, berat gonad ini diperlukan dalam
penentuan IKG. Kemudian berat tubuh dibandingkan dengan berat gonad, dan
hasilnya diperoleh dalam bentuk persen (%).
13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di tarik dari praktikum kali ini adalah identifikasi
ikan dapat dimulai dengan mengamati morfometrik yang dimiliki oleh suatu
individu ikan. Selanjutnya seksualitas ikan terdiri dari dua jenis kelamin, yaitu
jantan dan betina. Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat dari
bentuk dan ukuran tubuh warna tubuh, halus kasarnya permukaan kepala, dan
bentuk sirip ekor. Selain itu juga dapat dilihat dari gonad yang dimiliki oleh ikan,
bisa dilihat melalui bentuk dan warna pada gonad.
Tingkat kematangan gonad dapat diketahui melalui dengan memperhatikan
ciri-ciri pertahapan pada masing-masing gonad. Tingkat kematangan gonad
dipengaruhi oleh ukuran tubuh, faktor genetika, keadaan lingkungan perairan.
Selain itu, perkembangan gonad pada ikan mempengaruhi pertambahan berat
tubuh ikan.

5.2. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan adalah peralatan yang terdapat di


Laboratorium Biologi Perairan agar lebih dilengkapi lagi. Dan sebaliknya
peralatan yang sudah ada lebih dipertahankan, agar praktikum kedepannya lebih
baik dari praktikum sebelumnya. Diharapkan kepada praktikan agar bisa lebih
memahami materi yang akan dipraktikumkan maupun yang telah dipraktikumkan
agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
14

DAFTAR PUSTAKA

Ansyari, Pahmi. 2022. Telaahan Aspek Reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma


temminkki) Di Perairan Rawa Monoton Danau Panggang. Prosiding
Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah Vol.7 No.2

Arifin, Zenal et.al,. 2018. Keragaan Fenotipe Ikan Tambakan (Helostoma


temminkki, Cuvier 1829) Jantan Dan Betina Generasi Kedua Hasil
Domestikasi. Media Akuakultur, 12(1)

Tafrani, 2019. Makanan dan Reproduksi Ikan Tambakan (Helostoma temminkki,


C.V 1829) Di Perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempung Sumatra
Selatan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Khansa, dkk, 2020. PENERAPAN EKSTRAKSI CIRI TRANSFORMASI


WAVELET DALAM PEMBUATAN MODEL KLASIFIKASI
KESEGARAN IKAN SELAR, Jakarta, SENAMIKA

Tarigan dkk, 2017. Tangkapan dan tingkat kematangan gonad Ikan selar kuning
(Selariodes leptolepis) di Perairan Selat Malaka, Medan, Universitas
Sumatera Utara

Wahyuni, 2020. Karakteristik Fisiokimia Dan Sensorik Keripik Ikan Selar Kuning
(selariodes leptolepsis)
15

LAMPIRAN
16

Lampiran 1. Alat dan Bahan

Nampan Penggaris

Pena Pensil

Penghapus Serbet

Buku Penuntun Praktikum Gunting Bedah

Timbangan Timbangan
17

Lampiran 2. Ikan selariodes leptolepsis

Ikan selariodes leptolepsis


Lampiran 3. Organ Pencernaan dan Ovari Ikan selariodes leptolepsis

Organ Pencernaan dan Ovari

Anda mungkin juga menyukai