Anda di halaman 1dari 1

Pesan moral Pertama : Tentang Keberanian

Alif tokoh utama dari film ini di awal diceritakan memiliki perang batin dalam jiwanya. Antara tetap
teguh pada impiannya untuk kuliah di itb atau menuruti perintah orang tuanya, melanjutkan
pendidikan di pondok pesantren. Alif akhirnya berani mengubur impiannya dan menuruti nasehat
orang tua. Nilai keberanian yang dapat kita teladani dari seorang alif ialah dengan Berani mengambil
keputusan dan menanggung segala risiko, mencari tantangan agar hidup lebih memiliki arti. Bukan
justru selalu mencari jalan aman dan enggan keluar dari zona nyamannya. Dengan keberanian ini
yang akhirnya bisa mengantarkan Alif mencapai kesuksesan.

Pesan moral Kedua : Tentang Persahabatan

Perbedaan bukan alasan untuk berpecah. Justru perbedaan itu dapat diibaratkan sebagai pelangi.
Keanekaragaman perbedaan justru menjadikannya semakin indah dan menawan. Hal itu dapat
terlihat dari persahabatan Alif dengan lima orang temannya, yang berbeda daerah dan budaya. Ada
yang dari Medan, Surabaya, Bandung, Sumenep dan Makassar. Perbedaan tidak menjadikan mereka
terpecah belah melainkan justru membuat mereka semakin kuat karena mereka saling melengkapi
antara yang satu dan lainnya

Pesan moral ketiga : Tentang Kesungguhan Meraih Impian

Sebuah mantra sakti. Dari salah satu guru di pesantren yaitu ustadz salman yaitu “Man Jadda
wajada!”siapa yang bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkannya. Membekas dalam
sanubari Alif dan kawan-kawannya. Bila suatu masalah datang menyapa, putus asa mulai
mengancam, man jadda wajada menjadi menjadi mantra sakti sebagai penggelora semangat. Tentu
saja hal tersebut berlaku untuk kita semua Maka dari itu janganlah kita takut bermimpi setinggi-
tingginya. Dengan berikhtiar sekuat tenaga. Dan bersungguh-sungguh sepenuh hati, maka pasti
impian itu mampu direngkuh kita suatu saat kelak.

Anda mungkin juga menyukai