Bahan Tayang FKP RPJMD Blitar - Bahan PPT Konsultasi Publik Ranwal
Bahan Tayang FKP RPJMD Blitar - Bahan PPT Konsultasi Publik Ranwal
KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2021-2026
Demografi Dan Kependudukan
S
“ ementara itu bila dilihat dari Distribusi penduduk
berdasarkan usia Piramida Penduduk berbentuk segi empat
atau stasioner. Piramida Stasioner menggambarkan bahwa
jumlah Natalitas dan Mortalitas sama-sama rendah. Usia
Didominasi oleh usia-usia antara 10-59 yang merupakan usia
produktif”
PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN BLITAR
Pertumbuhan Ekonomi per sektor2020
2016-2020
35.00 15
29.57 5.08 5.57 5.07
5.46 5.5 5.17
30.00 9.28 10 5.52
7.44 5.12 5.02
25.00 5.01 5 5.1
2.95 5.06
2.21 5.03
20.00 0.06 18.08 -0.48 -0.52 0
-1.51
-4.81 -4.13
15.00 -5.26 -5 -5.8 -5
-7.25 -7.7
13.72 9.42
10.00 7.89 -10
4.01 4.50 -13.86
5.00 3.34 -15
2.23 2.13
0.07 0.04
1.31 1.01 0.35 0.97 1.37
0.00 -20
-2.07
-2.39
-2.64
Kota Malang
Pertumbuhan Ekonomi
5.73
Kota Madiun 5.69
Kota Pasuruan 5.56
Banyuwangi 5.55
Jawa Timur 5.52
Malang 5.5
Kota Kediri 5.47
Situbondo 5.45
Lamongan 5.44
Madiun 5.42
Nganjuk 5.36
Tulungagung 5.32
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Timur Jember 5.31
Bondowoso 5.29
Tuban 5.14
Blitar
Pacitan
5.12
5.08
Trenggalek 5.08
Kediri 5.07
BLITAR dalam Provinsi Jawa Timur 2019
PERTUMBUHAN EKONOMI
Jombang 5.06
Ngawi 5.05
25 Kabupaten/Kota
Magetan 5.04
Ponorogo 5.01
Pamekasan 4.92
Lumajang 4.77
Pertumbuhan Ekonomi di bawah Jawa Timur
Probolinggo 4.56
Gresik 4.3
Sumenep 3.58
4
Sampang 1.42
Bangkalan 1.03
Analisis Tipologi Klassen Kab. Blitar 2016-2019
• Terdapat 8 (delapan) sektor prima yang
terbukti memiliki tingkat pertumbuhan yang
baik serta berkonstribusi dalam
perekonomian Kab. Blitar shg sangat perlu
utk terus dikembangkan (sektor unggulan).
Meskipun demikian perlu dipertimbangkan
sustainability nya
• Sektor berkembang artinya, sektor yang
tercatat memiliki tingkat pertumbuhan yang
baik, namun konstribusi terhadap PDRB
lebih kecil dibandingkan sektor prima
• Sektor potensial artinya, memiliki
konstribusi yang baik dalam perekonomian
daerah akan tetapi tingkat pertumbuhannya
stagnan
• Sektor terbelakang artinya, tingkat
konstribusi dan pertumbuhan masih cukup
rendah
22.78
PETA KEMISKINAN
Sampang
Bangkalan 20.56
Sumenep 20.18
JAWA TIMUR
Probolinggo 18.61
Tuban 15.91
Ngawi 15.44
Pamekasan 14.60
BERDASAR PERSENTASE PENDUDUK MISKIN 14.54
Pacitan
Bondowoso 14.17
TAHUN 2020 Lamongan
Bojonegoro
13.85
12.87
Gresik 12.40
Situbondo 12.22
Nganjuk 11.62
Trenggalek 11.62
Madiun 11.46
Kediri 11.40
Jawa Timur 11.09
Mojokerto 10.57
Magetan 10.35
Malang 10.15
Jember 10.09
Ponorogo 9.95
Jombang 9.94
Lumajang 9.83
Blitar
Pasuruan 9.26
9.33
Banyuwangi 8.06
Kota Blitar 7.78
Kota Kediri 7.69
Kota Probolinggo 7.43
Tulungagung 7.33
Kota Pasuruan 6.66
Kota Mojokerto 6.24
Sidoarjo 5.59
Kota Surabaya 5.02
Tingkat Penduduk Tingkat Penduduk Tingkat Penduduk Kota Madiun 4.98
Miskin > 15% Miskin 9% - 15% Miskin < 9% Kota Malang 4.44
Kota Batu 3.89
Madiun 4.80
850,000
843,490
4.80
840,000
840,000
839,904
Nganjuk
839,280
Tulungagung 4.61
Ponorogo 4.45
Bondowoso 4.13
Trenggalek 4.11
Situbondo 3.85
Blitar Blitar 3.82
Magetan 3.74
Pamekasan 3.49
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Lumajang 3.36
Sampang 3.35
Jumlah Pengangguran Jawa Timur TPT Jatim TPT Nasional Sumenep 2.84
Pacitan 2.28
12.46
12.45
Harapan Lama Sekolah 12.44
2016 2017 2018 2019 2020 12.43
Inflasi 12.42
Kabupaten Blitar Jawa Timur nasional
73.52
73.39
Angka Harapan Hidup 73.16
72.99
72.9
0 10 20 30 40 50 60 70 80
2020 2019 2018 2017 2016
Kota Surabaya 82.23
Kota Malang 81.45
Kota Madiun 80.91
Sidoarjo 80.29
Kota Blitar 78.57
Tulungagung 73
Jombang 72.97
Lamongan 72.58
Kediri 72.05
Madiun 71.73
Nganjuk 71.72
Jawa Timur 71.71
Ponorogo 70.81
Banyuwangi 70.62
Blitar 70.58
Ngawi 70.54
Malang 70.36
Provinsi Jawa Timur tahun 2020
Trenggalek 69.74
Bojonegoro 69.04
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Timur
Pasuruan 68.6
Tuban 68.4
Pacitan 68.39
Situbondo 67.38
IPM Indeks Pembangunan Manusia
Jember 67.11
Bondowoso 66.43
19 Kabupaten/Kota
Sumenep 66.43
IPM di bawah Jawa Timur
Pamekasan 66.26
Probolinggo 66.07
Lumajang 65.46
Bangkalan 64.11
9
Sampang 62.7
Prevalensi Stunting (2019) SSGBI
PROBOLINGGO 54.75
TRENGGALEK 39.88
JEMBER 37.94
BONDOWOSO 37.22
LUMAJANG 34.47
PREVALENSI STUNTING
PACITAN 34.47
SAMPANG 34.39
BOJONEGORO 32.48
JOMBANG
SUMENEP
TULUNGAGUNG
32.17
30.48
29.62
KAB. BLITAR (2019)
PASURUAN 29.27
NGAWI 28.70
LAMONGAN 27.70
PONOROGO 27.55 27.05
TUBAN 27.15
PAMEKASAN 27.13
BLITAR
JAWA TIMUR
SITUBONDO 26.74
NGANJUK 26.61
MALANG 25.56
GRESIK 25.53
KOTA BATU 25.41
MADIUN 24.94
KEDIRI 24.49 26.86
BANYUWANGI 24.46
KOTA PASURUAN 23.12
BANGKALAN 22.37
MAGETAN 21.54
KOTA PROBOLINGGO 19.36
KOTA MALANG 17.48
MOJOKERTO 17.20
KOTA BLITAR 16.10
SIDOARJO 13.24
KOTA SURABAYA 11.80
KOTA MADIUN 11.73
KOTA KEDIRI 10.94 Sumber: Data stunting menurut bulan timbang Agustus 2020 di EPPGBM
KOTA MOJOKERTO 9.04
Makro Ekonomi Kabupaten Blitar Tahun 2021-2022
(Realisasi)
Realisasi
No Indikator Makro Satuan
2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7
Instruktif
16.63%
Instruktif Sangat Tinggi
15.68%
14.33% Sangat Tinggi 83.96%
82.44%
Instruktif
Ketergantungan Keuangan
Kemampuan Keuangan
Kemandirian
(%)
Pola
Hubungan
Interpretasi Data Interpretasi Data Prosentase
Daerah
0,00 – 10,00 Sangat Rendah
Rendah Sekali 0 - 25 Instruktif
10,01 – 20,00 Rendah
Rendah 25 - 50 Konsultatif
20,01 – 30,00 Sedang
Sedang 50 - 75 Partisipatif
30,01 – 40,00 Cukup
Tinggi 75 - 100 Delegatif 40,01 – 50,00 Tinggi
> 50,00 Sangat Tinggi
142.63%
17.56% Sangat
16.04% Efektif
14.26% Kurang
Kurang 13.55%
12.54%Kurang Sangat Sangat 138.44%
Efektif Efektif
Kurang
Sangat
Kurang
134.28%
Definisi Definisi
Tingkat Desentralisasi Fiskal adalah ukuran untuk menunjukkan tingkat Analisis efektivitas pengelolaan anggaran daerah adalah dengan
kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan pemerintah pusat kepada menggunakan ratio perbandingan antara realisasi pendapatan daerah
pemerintah daerah untuk melaksanakan pembangunan dengan target pendapatan yang ditetapkan dalam APBD, guna mengetahui
berhasil tidaknya pencapaian tujuan anggaran
Metode
Metode Realisasi Penerimaan PAD
Pendapatan Asli Daerah RasioEfektivitas = X100 %
DerajatDisentralisasi= X100 % Target Penerimaan PAD
Total Pendapatan Daerah
Prosentase PAD
terhadap TPD
Tingkat Desentralisasi Fiskal
Interpretasi Data Interpretasi Data
Prosentase Kinerja
0,00 – 10,00 Sangat Kurang Kriteria
Keuangan
10,01 – 20,00 Kurang > 100 % Sangat efektif
100% Efektif
20,01 – 30,00 Sedang
90% - 99% Cukup Efektif
30,01 – 40,00 Cukup
75% - 89% Kurang Efektif
40,01 – 50,00 Baik
< 75 % Tidak Efektif
> 50,00 Sangat Baik
PERTUMBUHAN KEUANGAN TAHUN 2020
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-Rata Pertumbuhan
Komposisi Pendapatan
18.62% 19.12% 21.26% 20.53% 21.43%
“Pertumbuhan rata-rata Pendapatan Daerah berdasarkan realisasi pada tahun 2016-2020 sebesar 0,24%, dimana untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan pada tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2019”
RANCANGAN AWAL
RPJMD
VISI – MISI, PROGRAM PRIORITAS, URUSAN DAN PERANGKAT DAERAH
ISU STRATEGIS KABUPATEN BLITAR
ISU STRATEGIS 1 ISU STRATEGIS 7
• Pentingnya Pemerataan Akses dan pemenuhan standar layanan pendidikan serta • Peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dan daya dukung lingkungan
pengembangan pendidikan karakter terintegrasi dengan pendidikan formal dengan perubahan perilaku masyarakat dan ketersediaan sarana prasarana
Percepatan dan
Meningkatkan Taraf Pemerataan
Meningkatkan Hidup Masyarakat Blitar Pembangunan yang Adil
Kesejahteraan Sosial yang Memiliki Pengoptimalan Kinerja dan Merata melalui
Masyarakat Blitar Mutu dan Nilai Pemerintah yang Pengembangan Potensi
Berlandaskan Iman dan Kompetensi Tinggi, Akuntabel, Inovatif dan Ekonomi Daerah dengan
Takwa dengan Kearifan Dengan Mengoptimalkan Berintegritas Mengedepankan
Lokal Budaya potensi Generasi Muda Pemberdayaan
Kabupaten Blitar Masyarakat dan
Kelestarian Lingkungan
3.
Keterlibatan Perempuan (Indeks
Pemberdayaan Gender)
Infrastrutur Perekonomian
3. Gotong Royong (Indeks Pelayanan Pendidikan (Indeks Kepuasan Layanan
VISI-MISI Solidaritas)
4. Kerukunan Antar
(RLS dan HLS)
3. Kualitas dan Akses
3. kapasitas Aparatur Sipil
Negara (Indeks
Profesioname Aparatur) -
4.
Infrastruktur)
Pertumbuhan Ekonomi yang
Inklusif dan mandiri (PDRB
Masyarakat (Indeks layanan Kesehatan (usia sektor pertanian,kehutanan,
TK
Toleransi) Harapan Hidup) perikanan dan perdagangan
4. akuntabilitas kinerja dan
5. Ketentraman dan 4. Daya Beli Masyarakat besar-kecil)
keuangan pemerintah 5. Daya saing pariwisata (Indeks
Ketertiban Masyarakat (Pengeluaran Perkapita)
(Nilai Sakip, Opini BPK dan Daya Saing Pariwisata
(Indeks Stabilitas)
Tingkat Maturitas SPIP) - TK
1 Cascading MISI 1
Misi
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT BLITAR BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA DENGAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA
Tujuan
Mengurangi Kemiskinan dan Membangun Harmonisasi Sosial Kehidupan Masyarakat
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2 Cascading MISI 2
MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT BLITAR YANG MEMILIKI MUTU DAN NILAI KOMPETENSI
Misi TINGGI, DENGAN MENGOPTIMALKAN POTENSI GENERASI MUDA KABUPATEN BLITAR
Tujuan Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesehatan dan Daya Saing Masyarakat dan Generasi Muda
Sasaran Meningkatnya
Menguatnya Daya Beli
Keterlibatan Pemuda Meningkatnya Kualitas dan Aksesbilitas Layanan Pendidikan dan Kesehatan
Masyarakat
dalam Pembangunan
Indeks Pembangunan Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Usia Harapan Hidup (UHH) Pengeluaran perkapita (000
Pemuda Rupiah)
2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= ……
3 Cascading MISI 3
Tujuan Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik dan Manajemen Pemerintahan
Meningkatnya Inovasi Layanan dan Meningkatnya Meningkatnya Kualitas Kinerja, Keuangan dan Pengendalian
Sasaran Mendekatkan Layanan Hingga ke Desa Kualitas ASN Pembangunan Pemerintah
PERCEPATAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN YANG ADIL DAN MERATA MELALUI PENGEMBANGAN
Misi POTENSI EKONOMI DAERAH DENGAN MENGEDEPANKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN
Tujuan Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan
pemerataan akses dan pemenuhan standar layanan Pendidikan serta Pendidikan karakter terintegrasi Wajib: Layanan
Dasar
1. Konsolidasi dan 1. Pembangunan SDM, 1. Aktifasi pusat-pusat 1. Penguatan industry olahan 1. Menguatkan stabilitas 1. Menguatkan kemandirian
Komunikasi Stakeholders penanggulangan kemiskinan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi ekspor; sosial dan politik; ekonomi lokal;
vertikal dan horizontal; dan pengangguran; baru; 2. Intensifikasi pendapatan 2. Intergrasi orientasi 2. Menjaga dan
2. Restrukturisasi 2. Percepatan pemenuhan 2. Penyelenggaraan festival- daerah melalui penguatan pembangunan pusat dan meningkatkan daya beli
Kelembagaan Perangkat infrastruktur dasar; festival ekonomi kreatif; manajemen pengelolaan daerah, respon atas Visi dan pendapatan
Daerah; 3. Pelayanan public berbasis e- pajak dan retribusi; Indonesia Baru (RPJP masyarakat;
3. Pengembangan pasar
government; 2045);
3. Konsolidasi penanganan produk-produk unggulan; 3. Memantapkan 3. Penguatan industri olahan
Covid-19 dan Penyiapan 4. Pemenuhan sarana ekstensifikasi potensi 3. Menjaga ekosistem yang berpotensi ekspor;
prasarana pusat 4. Penguatan keberdayaan
penyebarluasan Vakcin; pendapatan daerah baru; produktif pelaku ekonomi
pemerintahan, kawasan kelompok tani; 4. Penguatan society 5.0
4. Percepatan dan perluasan 4. Perluasan kerjasama antar lokal; dalam partisipasi
perkotaan dan wilayah 5. Penguatan keberdayaan
bantuan sosial; perbatasan; daerah dalam 4. Pengembangan Internet of pembangunan daerah;
komunitas-komunitas
5. Stimulasi pemulihan pengembangan pasar; Things (IoT) dalam segala
5. Pengembangan kawasan dalam event besar; 5. Menguatkan kemandirian
dampak ekonomi; strategis pariwisata dan 5. Penguatan manajemen bidang pembangunan; sosial dan layanan dasar;
pertanian
6. Percepatan pengentasan
6. Kemudahan izin usaha distribusi barang dan
rumah tidak layak huni;
dan investasi produktif; 6. Penguatan kesiapsiagaan pasar;
bencana dan pelestarian 7. Penyediaan akses sarana-
7. Percepatan proyek-proyek 6. Menjaga ekosistem
lingkungan. prasarana sanitasi layak Masa Transisi
padat karya; produktif pelaku ekonomi
dan terjangkau
lokal;
……