Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN AWAL

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2021-2026
Demografi Dan Kependudukan

“Jumlah Penduduk Kabupaten Blitar yang tercatat pada tahun


2020 adalah sejumlah 1.223.750 orang dengan kepada
penduduk 770km2. Jumlah Penduduk terbanyak berada di Kec.
Ponggok sejumlah 108.170 penduduk namun apabila dilihat
dari sisi Kepadatan penduduk terkonsentrasi pada Kec.
Sanankulon dengan kepadatan 1.726 penduduk per km2.

S
“ ementara itu bila dilihat dari Distribusi penduduk
berdasarkan usia Piramida Penduduk berbentuk segi empat
atau stasioner. Piramida Stasioner menggambarkan bahwa
jumlah Natalitas dan Mortalitas sama-sama rendah. Usia
Didominasi oleh usia-usia antara 10-59 yang merupakan usia
produktif”
PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN BLITAR
Pertumbuhan Ekonomi per sektor2020
2016-2020
35.00 15
29.57 5.08 5.57 5.07
5.46 5.5 5.17
30.00 9.28 10 5.52
7.44 5.12 5.02
25.00 5.01 5 5.1
2.95 5.06
2.21 5.03
20.00 0.06 18.08 -0.48 -0.52 0
-1.51
-4.81 -4.13
15.00 -5.26 -5 -5.8 -5
-7.25 -7.7
13.72 9.42
10.00 7.89 -10
4.01 4.50 -13.86
5.00 3.34 -15
2.23 2.13
0.07 0.04
1.31 1.01 0.35 0.97 1.37
0.00 -20

2016 2017 2018 2019 2020

-2.07
-2.39
-2.64

Kontribusi Pertumbuhan Kabupaten Blitar Jawa Timur nasional


Kota Batu 6.52
Bojonegoro 6.34
Kota Surabaya 6.1
Sidoarjo 5.99
Kota Probolinggo 5.94

@Bappeda Prov. Jatim 2021


Kota Blitar 5.84
Pasuruan 5.83
Mojokerto 5.81
Kota Mojokerto 5.75
di atas Jawa Timur
13 Kabupaten/Kota

Kota Malang
Pertumbuhan Ekonomi

5.73
Kota Madiun 5.69
Kota Pasuruan 5.56
Banyuwangi 5.55
Jawa Timur 5.52
Malang 5.5
Kota Kediri 5.47
Situbondo 5.45
Lamongan 5.44
Madiun 5.42
Nganjuk 5.36
Tulungagung 5.32
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Timur Jember 5.31
Bondowoso 5.29
Tuban 5.14
Blitar

Pacitan
5.12
5.08
Trenggalek 5.08
Kediri 5.07
BLITAR dalam Provinsi Jawa Timur 2019
PERTUMBUHAN EKONOMI

Jombang 5.06
Ngawi 5.05
25 Kabupaten/Kota

Magetan 5.04
Ponorogo 5.01
Pamekasan 4.92
Lumajang 4.77
Pertumbuhan Ekonomi di bawah Jawa Timur

Probolinggo 4.56
Gresik 4.3
Sumenep 3.58
4

Sampang 1.42
Bangkalan 1.03
Analisis Tipologi Klassen Kab. Blitar 2016-2019
• Terdapat 8 (delapan) sektor prima yang
terbukti memiliki tingkat pertumbuhan yang
baik serta berkonstribusi dalam
perekonomian Kab. Blitar shg sangat perlu
utk terus dikembangkan (sektor unggulan).
Meskipun demikian perlu dipertimbangkan
sustainability nya
• Sektor berkembang artinya, sektor yang
tercatat memiliki tingkat pertumbuhan yang
baik, namun konstribusi terhadap PDRB
lebih kecil dibandingkan sektor prima
• Sektor potensial artinya, memiliki
konstribusi yang baik dalam perekonomian
daerah akan tetapi tingkat pertumbuhannya
stagnan
• Sektor terbelakang artinya, tingkat
konstribusi dan pertumbuhan masih cukup
rendah
22.78

PETA KEMISKINAN
Sampang
Bangkalan 20.56
Sumenep 20.18

JAWA TIMUR
Probolinggo 18.61
Tuban 15.91
Ngawi 15.44
Pamekasan 14.60
BERDASAR PERSENTASE PENDUDUK MISKIN 14.54
Pacitan
Bondowoso 14.17
TAHUN 2020 Lamongan
Bojonegoro
13.85
12.87
Gresik 12.40
Situbondo 12.22
Nganjuk 11.62
Trenggalek 11.62
Madiun 11.46
Kediri 11.40
Jawa Timur 11.09
Mojokerto 10.57
Magetan 10.35
Malang 10.15
Jember 10.09
Ponorogo 9.95
Jombang 9.94
Lumajang 9.83
Blitar
Pasuruan 9.26
9.33
Banyuwangi 8.06
Kota Blitar 7.78
Kota Kediri 7.69
Kota Probolinggo 7.43
Tulungagung 7.33
Kota Pasuruan 6.66
Kota Mojokerto 6.24
Sidoarjo 5.59
Kota Surabaya 5.02
Tingkat Penduduk Tingkat Penduduk Tingkat Penduduk Kota Madiun 4.98
Miskin > 15% Miskin 9% - 15% Miskin < 9% Kota Malang 4.44
Kota Batu 3.89

Sumber data: BPS Prov. Jawa Timur


TINGKAT PENGANGGURAN TPT BLITAR TAHUN 2020
Sidoarjo 10.97

TERBUKA (TPT) JAWA TIMUR Kota Surabaya


Kota Malang
Bangkalan
9.79
9.61
8.77
TAHUN 2014-2020 Kota Madiun 8.32
Gresik 8.21
Jombang 7.48
PERSENTASE TPT Kota Mojokerto
Kota Probolinggo
6.74
6.70
PROV JATIM TAHUN 2020 Kota Blitar
Kota Pasuruan
6.68
6.33
7.07 Pasuruan 6.24
Kota Kediri 6.21
Kota Batu 5.93
6.18 Jawa Timur 5.84
5.94 5.84 Mojokerto 5.75
5.5 5.34
malang 5.49
5.16 5.23 Ngawi 5.44
Banyuwangi 5.34
Kediri 5.24
4.47 5.13
4.19 4.21 4
Lamongan
3.99 3.85
Jember 5.12
Bojonegoro 4.92
Probolinggo 4.86
Tuban 4.81
906,904

Madiun 4.80

850,000
843,490

4.80
840,000

840,000
839,904

Nganjuk
839,280

Tulungagung 4.61
Ponorogo 4.45
Bondowoso 4.13
Trenggalek 4.11
Situbondo 3.85
Blitar Blitar 3.82
Magetan 3.74
Pamekasan 3.49
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Lumajang 3.36
Sampang 3.35
Jumlah Pengangguran Jawa Timur TPT Jatim TPT Nasional Sumenep 2.84
Pacitan 2.28

Sumber data: BPS Provinsi Jawa Timur


ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
KOMPONEN PEMBENTUK
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN BLITAR

71.92 71.94 10.654


71.71
71.5 10.8610
71.39 Pengeluaran Perkapita (juta) 10.327
70.77 9.828
70.81 70.57 70.58 9.4670
70.18 70.27
69.74 69.93 7.39
7.29
69.33 Rata-Rata Lama Sekolah 7.27
68.88 7.26
7.25

12.46
12.45
Harapan Lama Sekolah 12.44
2016 2017 2018 2019 2020 12.43
Inflasi 12.42
Kabupaten Blitar Jawa Timur nasional
73.52
73.39
Angka Harapan Hidup 73.16
72.99
72.9

0 10 20 30 40 50 60 70 80
2020 2019 2018 2017 2016
Kota Surabaya 82.23
Kota Malang 81.45
Kota Madiun 80.91
Sidoarjo 80.29
Kota Blitar 78.57

@Bappeda Prov. Jatim 2021


Kota Kediri 78.23
Kota Mojokerto 78.04
Gresik 76.11
Kota Batu 75.9
Kota Pasuruan 75.26
Magetan 73.92
Mojokerto 73.83
19 Kabupaten/Kota

Kota Probolinggo 73.27


IPM di atas Jawa Timur

Tulungagung 73
Jombang 72.97
Lamongan 72.58
Kediri 72.05
Madiun 71.73
Nganjuk 71.72
Jawa Timur 71.71
Ponorogo 70.81
Banyuwangi 70.62
Blitar 70.58
Ngawi 70.54
Malang 70.36
Provinsi Jawa Timur tahun 2020

Trenggalek 69.74
Bojonegoro 69.04
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Timur

Pasuruan 68.6
Tuban 68.4
Pacitan 68.39
Situbondo 67.38
IPM Indeks Pembangunan Manusia

Jember 67.11
Bondowoso 66.43
19 Kabupaten/Kota

Sumenep 66.43
IPM di bawah Jawa Timur

Pamekasan 66.26
Probolinggo 66.07
Lumajang 65.46
Bangkalan 64.11
9

Sampang 62.7
Prevalensi Stunting (2019) SSGBI
PROBOLINGGO 54.75
TRENGGALEK 39.88
JEMBER 37.94
BONDOWOSO 37.22
LUMAJANG 34.47

PREVALENSI STUNTING
PACITAN 34.47
SAMPANG 34.39
BOJONEGORO 32.48
JOMBANG
SUMENEP
TULUNGAGUNG
32.17
30.48
29.62
KAB. BLITAR (2019)
PASURUAN 29.27
NGAWI 28.70
LAMONGAN 27.70
PONOROGO 27.55 27.05
TUBAN 27.15
PAMEKASAN 27.13
BLITAR
JAWA TIMUR
SITUBONDO 26.74
NGANJUK 26.61
MALANG 25.56
GRESIK 25.53
KOTA BATU 25.41
MADIUN 24.94
KEDIRI 24.49 26.86
BANYUWANGI 24.46
KOTA PASURUAN 23.12
BANGKALAN 22.37
MAGETAN 21.54
KOTA PROBOLINGGO 19.36
KOTA MALANG 17.48
MOJOKERTO 17.20
KOTA BLITAR 16.10
SIDOARJO 13.24
KOTA SURABAYA 11.80
KOTA MADIUN 11.73
KOTA KEDIRI 10.94 Sumber: Data stunting menurut bulan timbang Agustus 2020 di EPPGBM
KOTA MOJOKERTO 9.04
Makro Ekonomi Kabupaten Blitar Tahun 2021-2022
(Realisasi)
Realisasi
No Indikator Makro Satuan
2017 2018 2019 2020

1 2 3 4 5 6 7

1. PDRB (Harga Berlaku) Miliar (Rp) 31.654,36 34.117,38 36.447,14 35.637,52

2. Pertumbuhan Ekonomi % 5,07 5,10 5,12 -2,64


3. Indeks gini indeks 0.370 0.270 0.311 0,323
4. Laju Inflasi % 3,44 1,97 1,83 1,93
Indeks Pembangunan Manusia
5. Indeks 69,33 69,93 70,57 70,58
(IPM)

6. Tingkat Kemiskinan % 9,80 9,72 8,94 9,33

7. Tingkat Pengangguran Terbuka % 2,99 3,37 3,11 3,82


87.46%
Sangat Tinggi
21.30% Sangat Tinggi 86.45%
Instruktif Instruktif 85.74% Sangat Tinggi
19.10%

Instruktif
16.63%
Instruktif Sangat Tinggi
15.68%
14.33% Sangat Tinggi 83.96%

82.44%
Instruktif

2016 2017 2018 2019 2020


2016 2017 2018 2019 2020

RASIO KEMANDIRIAN RASIO KETERGANTUNGAN


KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH
Definisi Definisi
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah adalah ukuran yang menunjukkan Tingkat Ketergantungan Daerah adalah ukuran tingkat kemampuan daerah
kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan dalam membiayai aktifitas pembangunan daerah melalui optimalisasi PAD,
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, yang diukur yang diukur dengan rasio antara PAD dengan total penerimaan Anggaran
dengan rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap jumlah bantuan pemerintah Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tanpa subsidi (Dana Perimbangan)
pusat dan pinjaman
Metode
Metode Pendapatan Transfer
Pendapatan Asli Daerah Rasio Ketergantungan = X100 %
Rasio Kemandirian = X100 % Total Pendapatan
(Transfer Pusat + Propinsi + Pinjaman)

Ketergantungan Keuangan
Kemampuan Keuangan
Kemandirian
(%)
Pola
Hubungan
Interpretasi Data Interpretasi Data Prosentase
Daerah
0,00 – 10,00 Sangat Rendah
Rendah Sekali 0 - 25 Instruktif
10,01 – 20,00 Rendah
Rendah 25 - 50 Konsultatif
20,01 – 30,00 Sedang
Sedang 50 - 75 Partisipatif
30,01 – 40,00 Cukup
Tinggi 75 - 100 Delegatif 40,01 – 50,00 Tinggi
> 50,00 Sangat Tinggi
142.63%
17.56% Sangat
16.04% Efektif
14.26% Kurang
Kurang 13.55%
12.54%Kurang Sangat Sangat 138.44%
Efektif Efektif
Kurang

Sangat
Kurang
134.28%

2016 2017 2018 2019 2020 2018 2019 2020

DERAJAT DISENTRALISASI RASIO EFEKTIVITAS

Definisi Definisi
Tingkat Desentralisasi Fiskal adalah ukuran untuk menunjukkan tingkat Analisis efektivitas pengelolaan anggaran daerah adalah dengan
kewenangan dan tanggung jawab yang diberikan pemerintah pusat kepada menggunakan ratio perbandingan antara realisasi pendapatan daerah
pemerintah daerah untuk melaksanakan pembangunan dengan target pendapatan yang ditetapkan dalam APBD, guna mengetahui
berhasil tidaknya pencapaian tujuan anggaran

Metode
Metode Realisasi Penerimaan PAD
Pendapatan Asli Daerah RasioEfektivitas = X100 %
DerajatDisentralisasi= X100 % Target Penerimaan PAD
Total Pendapatan Daerah

Prosentase PAD
terhadap TPD
Tingkat Desentralisasi Fiskal
Interpretasi Data Interpretasi Data
Prosentase Kinerja
0,00 – 10,00 Sangat Kurang Kriteria
Keuangan
10,01 – 20,00 Kurang > 100 % Sangat efektif
100% Efektif
20,01 – 30,00 Sedang
90% - 99% Cukup Efektif
30,01 – 40,00 Cukup
75% - 89% Kurang Efektif
40,01 – 50,00 Baik
< 75 % Tidak Efektif
> 50,00 Sangat Baik
PERTUMBUHAN KEUANGAN TAHUN 2020
No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 Rata-Rata Pertumbuhan

1 Pendapatan Rp2.240.251.740.265,22 Rp2.307.812.881.171,35 Rp2.352.130.150.237,09 Rp2.401.031.952.735,86 Rp2.255.895.804.579,13 0,24

2 Belanja 2.368.672.195.620,00 2.350.585.581.535,56 2.209.343.992.301,77 2.462.287.179.043,71 2.282.957.244.655,57 -0,61

3 Pembiayaan 266.029.625.368,66 Rp137.679.121.941,88 Rp94.951.127.474,94 Rp237.755.242.912,11 Rp176.531.898.604,37 31,2

Komposisi Pendapatan
18.62% 19.12% 21.26% 20.53% 21.43%

71.38% 66.89% 68.00% 67.57% 65.16%

10.00% 13.99% 10.73% 11.90% 13.41%


2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan
Lain-Lain Pendapatan yang Sah Kategori KFD Rentang IKFD
Proporsi Pendapatan Asli Daerah terhadap total Pendapatan Daerah Sangat Rendah IKFD < 0,509 “Berdasarkan PMK No. 120 tahun 2020 tentang Peta
setiap tahun cenderung fluktuatif yang sebagian besar ditopang oleh Rendah 0,509 < IKFD < 0,720 Kapasitas Fiskal Kabupaten Blitar dipetakan memiliki
Lain-Lain Pendapatan yang Sah. sehingga diperlukan optimalisasi Sedang 0,720 < IKFD < 1,089 kapasitas fiscal sebesar 1.431 atau dengan kategori
potensi PAD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah). Hal ini diperlukan tinggi dan pada tahun sebelumnya indeks kapasitas fiscal
Tinggi 1,089 < IKFD < 1,959
sebagai antisipasi terjadinya penurunan Dana Perimbangan,
Sangat Tinggi IKFD > 1,959 kabupaten Blitar 2019 adalah 1.320”
khususnya DAU”
Rata-Rata Pertumbuhan Pendapatan
2016 2017 2018 2019 2020
No. Uraian Rata-rata Pertumbuhan(%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 PENDAPATAN Rp2.240.251.740.265,22 Rp2.307.812.881.171,35 Rp2.352.130.150.237,09 Rp2.401.031.952.735,86 Rp2.255.895.804.579,13 0,24
1.1 Pendapatan Asli Daerah Rp224.106.765.168,87 Rp322.878.943.149,35 Rp252.453.245.801,27 Rp285.742.715.698,86 Rp302.559.550.426,13 10,33
1.1.1 Pajak daerah 60.225.564.852,00 72.898.485.986,00 89.224.336.207,85 96.512.500.208,81 89.506.182.946,37 11,09
1.1.2 Retribusi daerah 20.571.025.213,50 22.794.307.583,20 23.198.217.113,00 19.458.062.217,00 18.899.793.279,00 -1,6
Hasil pengelolaan keuangan
1.1.3 4,58
daerah yang dipisahkan 1.713.060.985,00 1.750.815.677,80 1.756.190.019,50 2.390.396.738,95 1.904.856.239,00
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 141.597.114.118,37 225.435.333.902,35 138.274.502.460,92 167.381.756.534,10 192.248.717.961,76 14,11
1.2 Dana Perimbangan Rp1.599.003.618.435,00 Rp1.543.625.115.315,00 Rp1.599.499.305.169,00 Rp1.622.294.376.590,00 Rp1.469.898.940.288,00 -1,95
Dana bagi hasil pajak/bagi
1.2.1 12,14
hasil bukan pajak 68.121.491.880,00 61.005.002.221,00 107.643.357.347,00 93.390.953.452,00 89.463.635.097,00
1.2.2 Dana alokasi umum 1.128.511.321.000,00 1.108.687.006.000,00 1.109.812.753.000,00 1.153.914.324.000,00 1.056.024.896.000,00 -1,54
1.2.3 Dana alokasi khusus 402.370.805.555,00 373.933.107.094,00 382.043.194.822,00 374.989.099.138,00 324.410.409.191,00 -5,06
Lain-Lain Pendapatan
1.3 Rp417.141.356.661,35 Rp441.308.822.707,00 Rp500.177.599.266,82 Rp492.994.860.447,00 Rp483.437.313.865,00 3,94
Daerah yang Sah
1.3.1 Hibah 18.643.741.720,35 0 85.179.884.330,82 92.995.480.000,00 92.589.485.800,00 -
1.3.2 Dana darurat 0 0 0 0 0 0
Dana bagi hasil pajak dari
1.3.3 provinsi dan Pemerintah 5,23
Daerah lainnya ***) 125.626.082.941,00 157.631.493.707,00 157.297.805.936,00 182.140.214.247,00 145.432.298.065,00
Dana penyesuaian dan
1.3.4 8,5
otonomi khusus****) 175.933.652.000,00 221.178.229.000,00 199.355.009.000,00 208.803.347.200,00 236.771.599.000,00
Bantuan keuangan dari
1.3. provinsi atau Pemerintah -32,8
Daerah lainnya 96.937.880.000,00 62.499.100.000,00 58.344.900.000,00 9.055.819.000,00 8.643.931.000,00
Bagi Hasil Retribusi dari
1.3.6 Propinsi atau Pemerintah 0
Daerah Lainnya
1.3.7 Pendapatan Lainya

“Pertumbuhan rata-rata Pendapatan Daerah berdasarkan realisasi pada tahun 2016-2020 sebesar 0,24%, dimana untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan pada tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2019”
RANCANGAN AWAL
RPJMD
VISI – MISI, PROGRAM PRIORITAS, URUSAN DAN PERANGKAT DAERAH
ISU STRATEGIS KABUPATEN BLITAR
ISU STRATEGIS 1 ISU STRATEGIS 7
• Pentingnya Pemerataan Akses dan pemenuhan standar layanan pendidikan serta • Peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dan daya dukung lingkungan
pengembangan pendidikan karakter terintegrasi dengan pendidikan formal dengan perubahan perilaku masyarakat dan ketersediaan sarana prasarana

ISU STRATEGIS 2 ISU STRATEGIS 8


• Tantangan untuk memperluas layanan kesehatan dan kualitas fasilitas • Tantangan penyediaan infrastruktur dasar rumah layak huni, sanitasi layak,
kesehatan yang memiliki standarisasi tersertifikasi dan ketersediaan air bersih

ISU STRATEGIS 3 ISU STRATEGIS 9


• Pentingnya percepatan pengentasan stunting dengan promosi Pola Hidup • Pentingnya mengintegrasikan treatment pengentasan kemiskinan secara
Bersih dan Sehat (PHBS) berbasis kesadaran kesehatan keluarga terpadu dan berorientasi pada keberdayaan masyarakat miskin

ISU STRATEGIS 4 ISU STRATEGIS 10


• Pentingnya pengembangan UMKM, Pariwisata danekonomi kreatif dengan menghadirkan • Keberpihakan terhadap keberdayaan dan perlindungan perempuan, anak, difable, dan
investasi yang mampu menyerap tenaga kerja secara luas dan meningkatkan PAD penyendang kesejahteraan sosial

ISU STRATEGIS 5 ISU STRATEGIS 11


•Pentingnya keberpihakan pada petani, ketersediaan sarana dan prasarana produksi • Tuntutan terhadap percepatan reformasi birokrasi dan pencegahan korupsi
pertanian dan industry olahan hasil pertanian untuk menumbuhkan produksi dan
produktivitas pertanian serta meningkatkan ketahanan pangan daerah

ISU STRATEGIS 6 ISU STRATEGIS 12


• Mengakselerasi pembangunan kawasan strategis dengan menyediakan • Tantangan penyediaan layanan public yang lebih cepat, baik dan murah
infrastruktur penunjang aksessibilitas dan sarana prasarana dasar berbasis teknologi informasi yang terintegrasi
TERWUJUDNYA KABUPATEN BLITAR YANG
MANDIRI DAN SEJAHTERA BERLANDASKAN
AKHLAK MULIA , BALDATUN,TOYYIBATUN, WAROBBUN GHOFUR

Percepatan dan
Meningkatkan Taraf Pemerataan
Meningkatkan Hidup Masyarakat Blitar Pembangunan yang Adil
Kesejahteraan Sosial yang Memiliki Pengoptimalan Kinerja dan Merata melalui
Masyarakat Blitar Mutu dan Nilai Pemerintah yang Pengembangan Potensi
Berlandaskan Iman dan Kompetensi Tinggi, Akuntabel, Inovatif dan Ekonomi Daerah dengan
Takwa dengan Kearifan Dengan Mengoptimalkan Berintegritas Mengedepankan
Lokal Budaya potensi Generasi Muda Pemberdayaan
Kabupaten Blitar Masyarakat dan
Kelestarian Lingkungan

Harmoniasai Sosial Sumberdaya Manusia Pemerintahan Ekonomi

KESEJAHTERAAN SOSIAL SDM BERKUALITAS TATA KELOLA EKONOMI INKLUSIF

LOGFRAME (Indeks Kesalehan Sosial,


Angka Kemiskinan)
(Indeks Pembangunan
Manusia)
PEMERINTAHAN dan
Layanan Publik
(IRB, IKM)
(Pertumbuhan Ekonomi,
Gini Ratio, IKLI, IKLH)
1. Skor Pola Pangan 1. Pembangunan 1. Penyerapan Tenaga kerja Lokal
Logical Framework Harapan (PPH) Kepemudaan (Indeks
1. Inovasi dan Kinerja (Tingkat Pengangguran Terbuka,
Pemerintah (Indeks SPBE) – ICOR)

PENCAPAIAN 2. Pemerlu Pelayanan


Kesejahteraan Sosial
(%PMKS)
Pembangunan
Kepemudaan)
2. Kualitas dan Akses
LP
2. Pembangunan Desa (%
Desa Mandiri) - LP
2.

3.
Keterlibatan Perempuan (Indeks
Pemberdayaan Gender)
Infrastrutur Perekonomian
3. Gotong Royong (Indeks Pelayanan Pendidikan (Indeks Kepuasan Layanan

VISI-MISI Solidaritas)
4. Kerukunan Antar
(RLS dan HLS)
3. Kualitas dan Akses
3. kapasitas Aparatur Sipil
Negara (Indeks
Profesioname Aparatur) -
4.
Infrastruktur)
Pertumbuhan Ekonomi yang
Inklusif dan mandiri (PDRB
Masyarakat (Indeks layanan Kesehatan (usia sektor pertanian,kehutanan,
TK
Toleransi) Harapan Hidup) perikanan dan perdagangan
4. akuntabilitas kinerja dan
5. Ketentraman dan 4. Daya Beli Masyarakat besar-kecil)
keuangan pemerintah 5. Daya saing pariwisata (Indeks
Ketertiban Masyarakat (Pengeluaran Perkapita)
(Nilai Sakip, Opini BPK dan Daya Saing Pariwisata
(Indeks Stabilitas)
Tingkat Maturitas SPIP) - TK
1 Cascading MISI 1

Misi
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT BLITAR BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA DENGAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA

Tujuan
Mengurangi Kemiskinan dan Membangun Harmonisasi Sosial Kehidupan Masyarakat

Angka Kemiskinan Indeks Kesalehan Sosial


Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= …… Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= ……

Sasaran Meningkatnya kualitas Menurunnya Meningkatnya Stabilitas


Meningkatnya Solidaritas Menjaga toleransi dalam
konsumsi pangan Penyandang Keamanan dan
Sosial Masyarakat keberagaman
masyarakat Kesejahteraan Sosial Ketertiban Lingkungan

SKOR PPH % PPKS Indeks Solidaritas Indeks Toleransi Indeks Stabilitas

2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2 Cascading MISI 2

MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT BLITAR YANG MEMILIKI MUTU DAN NILAI KOMPETENSI
Misi TINGGI, DENGAN MENGOPTIMALKAN POTENSI GENERASI MUDA KABUPATEN BLITAR

Tujuan Meningkatkan Mutu Pendidikan, Kesehatan dan Daya Saing Masyarakat dan Generasi Muda

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= ……

Sasaran Meningkatnya
Menguatnya Daya Beli
Keterlibatan Pemuda Meningkatnya Kualitas dan Aksesbilitas Layanan Pendidikan dan Kesehatan
Masyarakat
dalam Pembangunan

Indeks Pembangunan Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Usia Harapan Hidup (UHH) Pengeluaran perkapita (000
Pemuda Rupiah)

2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= …… 2020 = …… ➔ 2024= ……
3 Cascading MISI 3

PENGOPTIMALAN KINERJA PEMERINTAH YANG AKUNTABEL, INOVATIF DAN BERINTEGRITAS


Misi

Tujuan Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik dan Manajemen Pemerintahan

Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) Indeks Reformasi Birokrasi

Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= …… Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= ……

Meningkatnya Inovasi Layanan dan Meningkatnya Meningkatnya Kualitas Kinerja, Keuangan dan Pengendalian
Sasaran Mendekatkan Layanan Hingga ke Desa Kualitas ASN Pembangunan Pemerintah

Indeks Tingkat Maturitas


Indeks SPBE % Desa Mandiri Nilai SAKIP OPINI BPK
Profesioname SIPIP
Aparatur
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2020 = …… ➔ 2024 = ……
4 Cascading MISI 4

PERCEPATAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN YANG ADIL DAN MERATA MELALUI PENGEMBANGAN
Misi POTENSI EKONOMI DAERAH DENGAN MENGEDEPANKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN

Tujuan Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan

Gini Rasio Indeks Kepuasan Layanan Pertumbuhan Ekonomi


Infrastruktur (IKLI)
Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= …… Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= …… Baseline 2020 = …… ➔ Target 2024= ……

Meningkatnya Meningkatnya Kualitas


Sasaran Meningkatnya Kesempatan Kerja keterlibatan Infrastruktur yang berwawasan Meningkatnya Produktifitas Sektor Unggulan Daerah
dan Efektifitas Investasi perempuan dalam Lingkungan
pembangunan

Indeks Kualitas PDRB Pertanian,


Tingkat ICOR Indeks PDRB Perdagangan Indeks Daya
Pengangguran Indeks Pemberdayaan Lingkungan Hidup Kehutanan dan
Infrastruktur Besar dan Eceran Saing Pariwisata
Terbuka Gender (IDG) (IKLH) Perikanan
2020 = …… ➔ 2020 = …… ➔ 2024 2020 = …… ➔
(TPT) 2020 = …… ➔ 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = 2020 = …… ➔ 2024
2024 = …… = …… 2024 = ……
2020 = …… ➔ 2024 = …… …… = ……
2024 = ……
8 INDIKATOR KINERJA TUJUAN
MISI 1 MISI 2 MISI 3 MISI 4
Angka Kemiskinan Indek Kepuasan Masyarakat Gini Rasio
(IKM) 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……
Indeks Pembangunan Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur
(IKLI)
Manusia (IPM)
Indeks Reformasi Birokrasi 2020 = …… ➔ 2024 = ……
Indeks Kesalehan 2020 = …… ➔ 2024 = ……
Sosial 2020 = …… ➔ 2024 = …… Pertumbuhan Ekonomi
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……
MISI 1 MISI 2 MISI 3 MISI 4
1. SKOR PPH 1. Indeks Pembangunan Pemuda 1. Indeks SPBE 1. Indeks Kualitas Lingkungan
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = …… Hidup (IKLH)
2020 = …… ➔ 2024 = ……

2. % PPKS 2. Harapan Lama Sekolah (HLS) 2. % Desa Mandiri


2. Indeks Daya Saing Pariwisata
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2024 = 2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2020 = …… ➔ 2024 = ……
……
3. Indeks Solidaritas 3. Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 3. Indeks Profesioname Aparatur
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2024 = 2020 = …… ➔ 2024 = …… 3. PDRB Perdagangan Besar dan
2020 = …… ➔ 2024 = …… Eceran
……
2020 = …… ➔ 2024 = ……
4. Nilai SAKIP
4. Indeks Toleransi 4. Usia Harapan Hidup (UHH) 2020 = …… ➔ 2024 = …… 4. PDRB Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2024 = 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2020 = …… ➔ 2024 = ……
…… 5. OPINI BPK
5. Pengeluaran perkapita (000
2020 = …… ➔ 2024 = …… 5. Indeks Infrastruktur
Rupiah)
2020 = …… ➔ 2024 = ……
5.Indeks Stabilitas 2020 = …… ➔ 2024 = ……
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2024 = …… 6. Tingkat Maturitas SIPIP
6. ICOR
2020 = …… ➔ 2024 = …… 2020 = …… ➔ 2024 = ……

7. Tingkat Pengangguran Terbuka


(TPT)
2020 = …… ➔ 2024 = ……

24 INDIKATOR KINERJA sASARAN


8. Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG)
2020 = …… ➔ 2024 = ……
ARAH KEBIJAKAN
LANSKAP PEMBANGUNAN 5 TAHUNAN
2021 2022 2023 2024

pemerataan akses dan pemenuhan standar layanan Pendidikan serta Pendidikan karakter terintegrasi Wajib: Layanan
Dasar

SDM memperluas layanan Kesehatan dan kualitas fasilitas Kesehatan

pemenuhan gizi anak berbasis kesadaran kesehatan keluarga

pengembangan UMKM, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan


investasi yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan PAD
EKONOMI
keberpihakan pada petani, ketersediaan sarana Utama: Ekonomi
produksi pertanian dan industri olahan hasil

pembangunan Kawasan strategis dengan infrastruktur


aksessibilitas dan sarana prasarana dasar sarana dan prasarana daya dukung
FISIK
infrastruktur dasar rumah layak huni, lingkungan
sanitasi layak dan ketersediaan air bersih

keberdayaan dan perlindungan perempuan, anak, Utama: Sosial


SOSIAL difable dan penyandang kesejahteraan sosial
mengintegrasikan treatment pengentasan kemiskinan
terpadu dan berorientasi pada keberdayaan masyarakat
Pendukung:
PEMERINTAHAN penyederhanaan birokrasi dan mental layanan publik yang lebih cepat, baik dan murah Pemerintahan
aparatur yang tangguh dan dinamis berbasis teknologi informasi yang terintegrasi
TEMA DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
2021 2024 2026
Mainstream Sepanjang Tahun : Pendidikan – Kesehatan – Trantibmas – Layanan Publik

2021 2022 2023 2024 2025 2026


Mempercepat Pemantapan
Pemulihan Ekonomi dan Keberdayaan Memantapkan Integrasi Penguatan
Pemulihan Kondisi Masyarakat Desa dan pembangunan kemandirian
Kehidupan Masyarkat ekosistem produktivita
Sosial Ekonomi Komunitas dalam pusat-daerah dan
untuk Mewujudkan Kab. ekonomi berorientasi ekonomi
Blitar Lebih Sejahtera, Masyarakat Berbasis Aktivitas Kawasan ekspor dan penguatan masyarakat dan
Maju dan Berdaya Saing Pemberdayaan Ekonomi dan peningkatan PAD pembangunan keberdayaan
Ketahanan Sosial berbasis IoT sosial

1. Konsolidasi dan 1. Pembangunan SDM, 1. Aktifasi pusat-pusat 1. Penguatan industry olahan 1. Menguatkan stabilitas 1. Menguatkan kemandirian
Komunikasi Stakeholders penanggulangan kemiskinan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi ekspor; sosial dan politik; ekonomi lokal;
vertikal dan horizontal; dan pengangguran; baru; 2. Intensifikasi pendapatan 2. Intergrasi orientasi 2. Menjaga dan
2. Restrukturisasi 2. Percepatan pemenuhan 2. Penyelenggaraan festival- daerah melalui penguatan pembangunan pusat dan meningkatkan daya beli
Kelembagaan Perangkat infrastruktur dasar; festival ekonomi kreatif; manajemen pengelolaan daerah, respon atas Visi dan pendapatan
Daerah; 3. Pelayanan public berbasis e- pajak dan retribusi; Indonesia Baru (RPJP masyarakat;
3. Pengembangan pasar
government; 2045);
3. Konsolidasi penanganan produk-produk unggulan; 3. Memantapkan 3. Penguatan industri olahan
Covid-19 dan Penyiapan 4. Pemenuhan sarana ekstensifikasi potensi 3. Menjaga ekosistem yang berpotensi ekspor;
prasarana pusat 4. Penguatan keberdayaan
penyebarluasan Vakcin; pendapatan daerah baru; produktif pelaku ekonomi
pemerintahan, kawasan kelompok tani; 4. Penguatan society 5.0
4. Percepatan dan perluasan 4. Perluasan kerjasama antar lokal; dalam partisipasi
perkotaan dan wilayah 5. Penguatan keberdayaan
bantuan sosial; perbatasan; daerah dalam 4. Pengembangan Internet of pembangunan daerah;
komunitas-komunitas
5. Stimulasi pemulihan pengembangan pasar; Things (IoT) dalam segala
5. Pengembangan kawasan dalam event besar; 5. Menguatkan kemandirian
dampak ekonomi; strategis pariwisata dan 5. Penguatan manajemen bidang pembangunan; sosial dan layanan dasar;
pertanian
6. Percepatan pengentasan
6. Kemudahan izin usaha distribusi barang dan
rumah tidak layak huni;
dan investasi produktif; 6. Penguatan kesiapsiagaan pasar;
bencana dan pelestarian 7. Penyediaan akses sarana-
7. Percepatan proyek-proyek 6. Menjaga ekosistem
lingkungan. prasarana sanitasi layak Masa Transisi
padat karya; produktif pelaku ekonomi
dan terjangkau
lokal;
……

Anda mungkin juga menyukai