TAHUN 2022
A. Pendahuluan
Kematian Ibu 450 per 1000 kelahiran hidup, namun target dari MDG’s tahun 2015 senilai
110 per 1000 kelahiran hidup sangat berat dalam pencapaiannya, jika dalam dilakukan upaya
percepatan penurunan. Percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) sangat dibutuhkan,
karena untuk Saat ini Angka KematianIbu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih
tergolong tinggi. Indonesia pun salah satu negara yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi. Menurut survey Demograf idan Kesehatan
Indonesia (SDKI) padatahun 2002 Angka KematianIbu (AKI) sebesar 307/100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 35/1000 kelahiran hidup, sedang kantahun
2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228/100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu saat melahirkan
telah ditargetkan dalam MDG’s pada tahun 2015 yaitu nilainya 110. Tiap tahun terdapat 14.778
kematian ibu atau tiap 2 jam terdapat 2 ibu hamil, bersalin, maupun nifas yang meninggal
karena berbagai penyebab. Pada tahun 1990 Angka mencapai target tersebut nilainya masih
cukup jauh, sehingga diperlukan upaya untuk percepatan penurunan.
Menurut data pemerintah, Angka kematian Balita (AKB) mengalami penurunan yang
cukup tajam dari 82,6 per 1000 menjadi 46 per 1000 kelahiranhidup. Namun, kasus kematian
bayi saa tin ilebih banyak terjadi pada keluarga miskin dan sebagian besar penyebab utamanya
karena akses, biaya, pelayanan kesehatan yang tidak terjangkau keluarga miskin, serta
kurangnya pengetahuan dan perilaku mengena I kesehatani bu dan anak.
Kegiatan OVM dan OVP ini selalu mengacu pada Tata Nilai Puskesmas yaitu “
PROFESI “ artinya Profesional yaitu bekerja sesuai dengan kompetensi dan SOP yang berlaku,
Edukatif yaitu memberikan pengetahuan kepada Masyarakat, Disiplin mematuhi semua
peraturan yang berlaku
B. LATAR BELAKANG
Untuk Puskesmas Sumbermanijng wetan tahun 2016 jumlah kematian Ibu 0, perinatal 9
bayi, bayi 0, balita 0, kematian tahun 2017 ibu 2 orang, neonatal 7 bayi, bayi 0, balita 2, tahun
2018 ibu 0, neonatal 7, bayi 2 dan balita 2.Tahun 2019 ibu 1, neonatal 10, bayi 0 dan balita
0.Tahun 2020 ibu 1, neonatal 5, bayi 0 dan balita 0.Tahun 2021 ibu 1, neonatal 9, bayi 0 dan
balita 0.
Kenyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah
kematian ibu melahirkan dan kematian bayi. Selain itu tingginya angka kematian ibu dan angka
kematian bayi dapat menunjukkan masih sangat rendahny akualitas pelayanan kesehatan.
Dengan demikian, upaya peningkatan kesehatan perinatal tidakdapat dipisahkan dengan upaya
peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Salah satuupaya Kementerian Kesehatan dalam percepatan penurunan AKI dan AKB
adalah kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP) yang mencakup audit terhadap kematian ibu
yang disebabkan karena masalah kehamilan, persalinan dan nifas, serta kematian bayi
(neonatal). Oleh karena itu, dalam penulis membahas mengenai Audit Maternal Perinatal, yang
pelaksanaannya perlu dilakukan secara lebih optimal dan terarah, sebagai upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Mendapatkan data kronologis penyebab kematian ibu dan bayi
b. Tujuan Khusus :
1. Mendapatkan data riil kronologis kematian .
2. Sebagai data laporan kematian
3. Sebagai bahan pkegiatan AMP
F. SASARAN
100 % kasus kematian Ibu dan neonatal di wilayah kerja puskesmas Sumbermanjing
Wetan .dilakukan OVP.
2 Melakukan x x x x x x x x x x x
pelacakan
kasus
3 Pelaporan x x x x x x x x x x x
kasus kematian
dari ke
Puskesmas ke
Dinas
Kesehatan
4 Membuat x
laporan kegiatan
lengkap