Anda di halaman 1dari 25

pendahuluan

Oleh

Fakhrur Razie
Pemanfaatan bioteknologi dari aktivitas Manusia
Pengertian Bioteknologi
• Penggunaan mahluk hidup atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan
barang atau jasa secara industry.

• Mahluk hidup: sel, tumbuhan, hewan


• Bagian-bagiannya: senyawa metabolit skunder, enzim dan gen
Tujuan utama bioteknologi
• Memperoleh produk bermanfaat dari material biologis
• Dua fase utama:
• Fermentasi: kultivasi mikroorganisme untuk mendapatkan produk yang diinginkan
• Pemanenan (product recovery/ downstream processing): ekstraksi dan purifikasi produk
Kinetika Pertumbuhan Mikrobial
Menjelaskan bagaimana mikroba
tumbuh di fermentor. Informasi ini
penting untuk menentukan waktu
batch optimal.

Pertumbuhan mikroba dalam


fermentor dapat dipecah menjadi
empat tahap:

1. Fase lag
2. Fase eksponensial
3. Fase stasioner
4. Fase kematian

(Kurva pertumbuhan oleh Shuler p. 161)


Kinetika Pertumbuhan Mikrobial
• Fase Lag ◼ Fase Eksponensial
– Sel-sel baru diinokulasi – Sel-sel telah beradaptasi dan pertumbuhan
ke lingkungan baru dan berlangsung cepat.
perlu waktu untuk – Tingkat pertumbuhan sel tertinggi
menyesuaikan – Pada beberapa waktu terjadi peningkat
– pertumbuhan sel minimal pertumbuhan sel hingga batas mendatar
dalam fase ini. dan konstan
▪ Penyebabnya adalah adanya penghambatan
substrat secara terbatas
▪ berarti bahwa mikroba tidak memiliki cukup
nutrisi dalam medium untuk memperbanyak sel.
Kinetika Pertumbuhan Mikrobial
3. Fase Stasioneri 4. Fase Kematian
– Tingkat pertumbuhan sel • Jumlah sel mati lebih besar
telah mendatar dan menjadi dari jumlah sel perbanyakan
konstan • Penyebab: sel-sel telah
– Jumlah sel yang menkonsumsi sebagian besar
nutrisi dalam medium dan
perbanyakan sama dengan
tidak tersisa untuk
jumlah sel mati keberlanjutan
Kurva tumbuh bakteri selulolitik Kurva tumbuh bakteri selulolitik
GA22 ST22

Fakhrur Razie, 2013


FERMENTASI MERUPAKAN CARA DALAM
BIOTEKNOLOGI
Cara operasinya (Iman, 2008)
• Fermentasi cara cair
• Contoh produk : etanol, protein sel tunggal, antibiotic, pelarut organic, kultur starter,
dekomposer selulosa, pengolahan limbah cair, beer, glukosa isomerase, dan lain
sebagainya.

• Dibagi menjadi 2:
• Fermentasi bawah permukaan (submerged fermentation)
• Contoh produk : etanol, dan lain sebagainya.
• Fermentasi permukaan (surface fermentation)
• Contoh produk : nata de coco, dan lain sebagainya

• Fermentasi padat (solid state fermentation)


• Contoh produk : tape, oncom, koji dan lain sebagainya
JENIS FERMENTASI
1. Fermentasi batch (skala kecil)
• Memasukan media dan inokulum secara bersamaan ke dalam
bioreactor
• jumlah bakteri akan terus bertambah sedangkan substrat tidak
bertambah dan tidak ada penambahan dalam reaktor sehingga: glukosa
→ etanol akan semakin banyak
• Pengambilan produk dilakukan pada akhir fermentasi.
• “Closed system” → pada T=0 inokulasi larutan hara steril
• Inkubasi pada suhu kondisi optimal
• Tidak ada penambahan hara kecuali oksigen, anti buih dan
pengendalian pH—hara semakin berkurang
• Contoh: Pembuatan Bioetanol : Food Grade dan Industrial ( Kosmetika ,
kesehatan dsb). Menggunakan Ragi ( Mikroba etanol ) (Bambang, 2010).
• Kelemahan :
• Produksi rendah, etanol sbg inhibitor enzim
• Dalam satu siklus saja

Skala besar: system batch process


JENIS FERMENTASI
2. Fermentasi Sinambung (Continue)
• sistem terbuka, ada penambahan media baru, ada
kultur yg keluar, volume tetap dan fase fisiologi sel
konstan
• Pengaliran subtrat dan pengambilan produk dilakukan
secara terus menerus (sinambung)

• setiap saat setelah diperoleh konsentrasi produk maksimal


atau subtrat pembatasnya mencapai konsentrasi yang
hampir tetap.
• subtrat dan inokulum dapat ditambahkan bersama-sama
secara terus menerus sehingga fase eksponensial dapat
diperpanjang
JENIS FERMENTASI SINAMBUNG
• Bioreaktor homogen campuran (homogenously mixed bioreactor)
• Chemostat: pertumbuhan sel dikendalikan dengan mengatur konsentrasi
suatu substrat
• Turbidostat: turbiditas digunakan untuk memonitor konsentrasi biomasa →
laju pemberian hara disesuaikan

• Reaktor Alir (Plug Flow Reactor)


• Kultur mengalir melalui reaktor tabung (tubular reactor) tanpa pencampuran
ulang
• Komposisi larutan hara, jumlah sel, transfer masa dan produktivitas berbeda-
beda pada setiap sudut reaktor
• Sel secara kontinyu ditambahkan bersama dengan hara
JENIS FERMENTASI
• Fermentasi Fed-batch (Gabungan Batch dan sinambung)
• Substrat ditambahkan sedikit demi sedikit (teratur dan tertutup)
• Tanpa mengeluarkan cairan kultur yang ada di dalam fermentor sehingga volume kultur
makin lama makin bertambah
• Memasukan sebagian sumber nutrisi (sumber C, N dan lain-lain) dengan volume tertentu
hingga diperoleh produk yang optimal,
• konsentrasi sumber nutrisi dibuat konstan.
• Misal:
• Produksi antibiotik: produksi terhambat bila konsentrasi glukosa, karbohidrat lain atau
nitrogen tinggi
• Produksi Dekstranase dengan Streptococcus sp
JENIS BIOREAKTOR
PENYIAPAN ALAT DAN MEDIA
• Untuk operasi yang cost-effective → menjamin media bebas
kontaminasi dalam seluruh tahap (mandatory!)
• Sterilisasi bioreaktor
• Panas, radiasi, kimia, filtrasi
• Sterilisasi media
• Panas: jenis mikrob, komposisi media, pH, ukuran partikel tersuspensi
• Sel vegetatif mati pada suhu relatif rendah (58-60oC) selama 4-7 min, spora
121oC
PENYIAPAN ALAT DAN MEDIA
• Sterilisasi media:
• Radiasi (UV, sinar X, gamma) → kadang-kadang dipakai di industri pangan
• Metode kimia: banyak bahan kimia menghambat mikrob → tidak dapat
digunakan
• Mekanis: filterisasi → komponen yang sensitif panas (vitamin, hormon,
antibiotik, komponen darah)
PROSES FERMENTASI: Preservasi Inokulum
• Tahap I: Preservasi Inokulum
• Preservasi strain produsen → persyaratan dasar
• Mempertahankan tetap hidup melalui transfer periodik → degenerasi akibat
mutasi spontan
• Kemampuan menghasilkan produk harus dijaga → preservasi
(mempertahankan sel selama mungkin tanpa membelah)
• Strain “Master” tidak boleh dibiakkan lebih dari sekali per dua tahun
• “Working strain” diinspeksi sterilitas dan kapabilitasnya menghasilkan produk
→ simpan
PROSES FERMENTASI: Preservasi Inokulum
• Teknik preservasi: Penyimpanan suhu rendah (2-6oC):
• Paling mudah, paling tidak aman
• Mikrob disimpan di agar miring atau cair dalam kulkas
• Risiko kontaminasi dan mutasi terbalik
• Transfer tiap 8-16 minggu atau minimum 1 tahun sekali
• Penyimpanan beku
• -18oC, -80oC
• -196oC (nitrogen cair) → perlahan-lahan (1oC/min), bila protektan
ditambahkan dibekukan cepat
• Tahunan
PROSES FERMENTASI: Preservasi Inokulum
• Liofilisasi (pengeringan beku = freeze-drying):
• Metode terbaik
• Penambahan agen protektif (skim-milk atau sukrosa) menurunkan tingkat
kematian selama proses liofilisasi
• Metode utama dalam culture collection besar.
• Dapat dipelihara dalam waktu tidak terbatas
PROSES FERMENTASI
• Tahap II: Penumbuhan Inokulum
• Waktu untuk tumbuh
• Kultur liofilisasi: 4-10 hari
• Kultur beku: bakteri 4-48 jam, aktinomisetes 1-5 hari, fungi 1-7 hari
• Kultur kulkas: bakteri 4-24 jam, aktinomisetes 1-3 hari, fungi 1-5 hari
• Mendapatkan kultur spora
• Menumbuhkan di media padat dalam Erlenmeyer kapasitas 2-10 liter, airasi,
8-24 hari
• Media: dedak, gambut, padi, barley
• Digoyang tiap hari
PROSES FERMENTASI
• Tahap III: pre-kultur
• Bertahap → pentahapan tergantung volume fermentor utama
• Konsentrasi optimum untuk fermentasi utama: bakteri 0,1-3%, aktinomisetes
5-10%, fungi 5-10%, suspensi spora 1-5x105/l biakan
• Tahap terakhir menggunakan media sama dengan fermentasi utama
• Tahap IV: fermentasi utama
• Parameter utama: suhu (bervariasi, peningkatan 1oC diatas optimum hasil
20% lebih rendah dalam fermentasi penisilin asilase)
• Aerasi: 0,25-1,0 vvm (volume udara/liquid volume/min)
• Tekanan: ditingkatkan 0,2-0,5 bar → meminimumkan risiko kontaminasi
• Pengadukan
PRODUKSI BIOMASSA SEL
• Dalam fermentor berairasi
• Medium tergantung mikrob
• Yeast: molase → mengandung sejumlah besar gula (sumber C dan energi),
mineral, vitamin dan asam amino., ditambah asam fosfat dan amonium sulfat
• Bioreaktor 40.000-200.000 liter
• Molase ditambahkan bertahap (sedikit di awal)
PRODUKSI BIOMASSA SEL
• Pemanenan
• Sentrifugasi → pencucian → sentrifugasi
• Dibuat tablet (compressed biomass): sel ditambah agen emulsi, pati,
senyawa lain
• Kelembaban + 70% simpan di refrigerator untuk menjamin aktivitas
• Bubuk kering
• Biomassa dicampur bahan pembawa, dikeringkan dalam vakum →
kelembaban 8% → pak dalam kontainer hampa udara (drum fiber, karton,
kantong) atau tambah nitrogen
• Makanan
• Makanan tambahan → dipanaskan, dikeringkan
PRODUKSI BIOMASSA
YEAST

Anda mungkin juga menyukai