p
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS JRANGOAN
Jl. Raya Jrangoan Kec. Omben Kab. Sampang
Website : PKM_jrangoan.sampangkab.go.id e mail.pkm_jrangoan@gmail.com
SAMPANG (69265)
1. Latar Belakang
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangatpesat.
Oleh karena itu, kelompok usia balita perlu mendapat perhatian, karena merupakan
kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Untuk mengatasikekurangan gizi yang
terjadi pada kelompok usia balita perlu diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT).
Kebijakan pemerintah dalam pemberian makanan bayi dan anak adalah:
1. Meningkatkan komunikasi edukasi dan informasi (KIE) PMBA
2. Meningkatkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjadi saang bayi
3. Pengaturan pemasaran pengganti ASI
4. Memberikan dukungan kepada ibu bekerja dengan dukungan lintas sektor.
Meningkatkan lingkungan yang kondusif terhadap prilaku menyusui melalui
peraturan perundang undangan dan kebijakan. Strategi untuk melaksanakan tersebut
adalah dengan :
1. Penguatan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan 10 langkah
menuju keberhasilan menyusui (LMKM)
2. Peningkatan Komitmen dan kapasitas stakeholder dalam meningkatkan,
melindungi pemberian ASI
3. Pemberdayaan Ibu, Keluarga dan masyarakat dalam praktek pemberian ASI
dan MP-ASI.
Dalam rangka memberdayakan ibu, keluarga dan masyarakat dalam praktek PMBA
diperlukan seseorang baik kader maupun motivator yang berasal dari masyarakat untuk
dapat membantu ibu, keluarga dan masyarakat dalam menerapkan PMBA yang
optimal. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan upaya peningkatan kapasitas kader.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
- Tujuan dari sosialisasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak adalah meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas lintas sektor/lintas program/masyarakat dalam
memberikan konseling PMBA dan Gizi seimbang (termasuk isi piringku)
b. Tujuan Khusus
- Mempelajari karakteristik keluarga balita serta memotret permasalahan gizi dan
kesehatan yg dihadapi oleh keluarga balita (pola makan, pola asuh, pola infeksidan
hygiene sanitasi / lingkungan).
- Melakukan penilaian status gizi balita saat sebelum dan sesudah kegiatan
pendampingan keluarga balita
- Melakukan kegiatan penggalian potensi dan sumber daya keluarga untuk menunjang
keberhasilan pendampingan keluarga balita
- Mengkaji dan merencanakan kegiatan pendampingan berdasarkan data-data
permasalahan dan potensi yang ada
- Melakukan kegiatan pendampingan dengan advokasi, diskusi, demo/praktek sebagai
bentuk pemecahan masalah gizi dan kesehatan yang dihadapi oleh keluarga
dampingan
- Memantau pemanfaatan suplementasi yang diperoleh keluarga dari program
Puskesmas Jrangoan
- Melakukan kajian dan analisis perubahan yang terjadi berdasarkan indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan (status gizi, pola makan, pola asuh dan perilaku
hygiene sanitasi dalam rangka pencegahan terhadap infeksi
- Melakukan demo masak dengan ibu balita, untuk mengubah ketrampilan dalan
menyajikan makanan pada anak balita
- Mendokumentasikan dan mensosialisasikan kegiatan pendampingan
d. Tahapan Kegiatan
a. Persiapan sebelum pelaksanaan
- Mengkonfirmasikan jadwal kegiatan sosialisasi kepada bina wilayah.
- Menyiapkan materi
- Membuat surat pemberitahuan kegiatan penyuluhan
b. Persiapan pada saat pelaksanaan
- Konfirmasi ulang 25 orang sasaran yang akan disuluh
- Menyiapkan materi
c. Hasil Kegiatan
- Dokumentasi kegiatan
i. Biaya
- SPPD = 1 org x 10 Desa x 50.000=Rp5.000.000,-
1 org x 10 Desa x 30.000 =Rp. 3.000.000,-
j. Laporan
- Dokumentasi
k. Penutup
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini diharapkan berjalan dengan lancar sesuai jadual.
(Misnari SKM,M,Mkes)
NIP.19671201 198803 1 008