Makalah Posyandu Ester Berlita Wati
Makalah Posyandu Ester Berlita Wati
TINGKAT KEMANDIRIAN
POSYANDU
DISUSUN OLEH :
Ester berlitawati
NIM : PO 71241220298
Dalam upaya mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari
kesejahteraaan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan
pada tahun 1975 menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). PKMD
ialah strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya
masyarakat, dengan tujuan agar mayarakat dapat menolong dirinya sendiri, melalui pengenalan dan
penyelesaian masalah kesehatan secara lintas program dan lintas sektor terkait.
Pencanangan Posyandu yang merupakan bentuk baru ini, dilakukan secara masal untuk pertama kali
oleh Kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan
Hari Kesehatan Nasional. Sejak saai itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1990, terjadi
perkembangan yang sangat luar biasa, yakni dengan keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri
(Inmandagri) Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu.
Melalui instruksi ini, seluruh kepala daerah ditugaskan untuk meningkatkan pengelolaan mutu
Posyandu. Pengelolaan Posyandu dilalulan oleh satu Kelompok Kerja Operasional (pokjanal) Posyandu
yang merupakan tanggung jawab bersama antara masyrakat denagn Pemerintah Daerah (Pemda).
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya di masyarakat
kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi
posyandu merupakan upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi
terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan
status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi
posyandu.
Kegiatan revitalisasi posyandu pada dasarnya meliputi seluruh posyandu dengan perhatian
utamanya pada posyandu yang sudah tidak aktif/rendah stratanya (pratama dan madya) sesuai kebutuhan,
posyandu yang berada di daerah yang sebagian besar penduduknya
tergolong miskin, serta adanya dukungan materi dan non materi dari tokoh masyarakat setempat
dalam menunjang pelaksanaan kegiatan posyandu. Dukungan masyarakat sangat penting karena
komitmen dan dukungan mereka sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan
posyandu
Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat besar, namun
sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan. Keberadaan kader dan sarana yang
ada merupakan modal dalam keberlanjutan posyandu. Oleh karena itu keberadaan posyandu harus terus
ditingkatkan sehingga diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu posyandu pratama, madya, purnama, dan
mandiri.
B. Rumusan Masalah
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan kesehatan masyarakat
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu juga
merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana – Kesehatan di tingkat desa.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan
untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
NKKBS.
Posyandu dapat dikembangkan dari pos-pos yang telah ada, seperti pos penimbangan balita, pos
imunisasi, pos KB desa, pos, kesehatan, kelompok belajar, atau mungkin juga dibentuk baru. Satu
Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 Kepala Keluarga), atau sesuai dengan kemampuan
petugas dan keadaan setempat; seperti keadaan geografis,
jarak antar sekelompok rumah, jumlah kepala keluarga dalam satu kelompok dan sebagainya
(Departemen Kesehatan, 1987:14).
B. Tujuan Posyandu
1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan
dan nifas).
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat
sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga
dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.
C. Sasaran
D. Pengelola Posyandu
Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu (Panca Krida Posyandu),
antara lain:
4) Peningkatan gizi
a) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
b) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-
anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui
c) Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5
tahun
5) Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan Posyandu
(Sapta Krida Posyandu), yaitu:
a. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda
simulasi.
b. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan masalah dan mencari
penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat.
Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per
tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA,
Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana
Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :
a. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri pengembangan
program di posyandu
b. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan cakupan
anggota minimal 50% KK atau lebih.
4. Posyandu mandiri (warna biru)
Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program
utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau lebih dari 50%
KK. Intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut
menggunakan prinsip JPKM.
Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan,
keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan
masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu.
No. Indikator 1 2 3 4
7. Program Ta mbahan - - + +
2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
Dalam pelaksanaan tugasnya kader pada posyandu selalu didampingi oleh tim dari
Puskesmas, seperti pada pelaksanaan pada meja IV, apabila kader menemui masalah kesehatan,
kader harus berkonsultasi pada petugas kesehatan yang ada, masalah tersebut dapat berupa:
1. Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam regester balita sampai terbentuknya balok
SKDN.
Apabila kader menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugasnya dalam posyandu, maka
mereka dapat menghubungi orang-orang berikut sebagai upaya untuk mencari jalan keluar:
a) Bidan desa.
b) Kepala Desa.
c) Tokoh masyarakat / tokoh agama.
d) Petugas LKMD, RT, RW.
e) Tim Penggerak PKK.
f) Petugas PLKB.
g) Petugas pertanian ( PPL ).
h) Tutor dari P dan K.
H. Pelaksanaan Posyandu
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK
Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan
system 7 meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pencatatan
Meja IV : Penyuluhan
Meja V : Pelayanan kesehatan
Meja VI : penganeka ragaman Pangan
Meja VII :Peningkatan ekonomi keluarga
• Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan
Agustus.
• Pembagian pil atau kondom
• Pengobatan ringan.
• Kosultasi KB-Kesehatan.
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja
pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).meja VI dan VII oleh ibu pkk
Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh
kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui
cakupan SKDN.
Keterangan :
S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang naik berat badannya.
Keberhasilan Posyandu berdasarkan :
1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat
2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu
BAB III
A. Frekuensi Kegiatan
Posyandu mengadakan kegiatan penimbangan rutin bagi balita setiap bulan, yaitu
tanggal 4. Selain penimbangan kegiatan lainnya yaitu Pemberian Makanan Tambahan
( PMT ) untuk balita setiap bulan. Dan pemberian tambahan Vitamin A untuk balita
setiap bulan Februari dan Agustus. Kegiatan rutin Posyandu terhitung 12 kali pertemuan
dalam satu tahun.
Jumlah kader di Posyandu adalah 6 orang, semuanya merupakan ibu rumah tangga
yang aktif mengembangkan Posyandu. Susunan Pengurus Posyandu adalah :
Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi KB / Pencatatan , Seksi KIA / Pendaftaran, Seksi Imunisasi
/
Penyuluhan , Seksi Penanggulangan Diare, seksi penganeka ragam pangan dan seksi
Jumlah kader dan petugas medis yang datang ke Posyandu tiap bulan :
Paramedis
1. Januari 6 2
2. Februari 6 1
3. Maret 6 1
4. April 5
5. Mei 5 1
6. Juni 6 2
7. Juli 6 3
8. Agustus 5 2
9. September 5
10. Oktober 5 2
11. November 5
12. Desember 5
Rerata Jumlah 5 1
Cakupan D / S adalah jumlah ibu yang datang / jumlah KK. Di wilayah Posyandu tercatat
jumlah KK sebanyak 130 KK.
1. Januari 19 4 24
2. Februari 18 5 24
3. Maret 16 5 25
4. April 18 6 25
5. Mei 21 6 25
6. Juni 18 5 25
7. Juli 16 3 25
8. Agustus 20 5 28
9. September 18 5 27
10. Oktober 16 5 27
11. November 13 4 29
12. Desember 14 4 26
Rerata Ju mlah 17 5 26
Jumlah 48
D. Cakupan KB
Cakupan Jumlah KB :
Jenis KB
No. Bulan
Suntik PIL IUD Implan MOW
1. Januari 56 17 29 1 3
2. Februari 56 17 29 1 3
3. Maret 56 7 29 1 3
4. April 56 17 29 1 3
5. Mei 56 17 29 1 3
6. Juni 56 7 29 1 3
7. Juli 56 17 29 1 3
8. Agustus 65 17 29 1 3
9. September 64 16 29 1 3
10. Oktober 64 16 29 1 3
11. November 66 18 29 1 3
12. Desember 66 18 29 1 3
Rerata Ju mlah 60 17 29 1 3
Jumlah 110
E. Cakupan KIA
Cakupan KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) meliputi pemeliharaan kesehatan ibu hamil,
melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah Serta memberikan nasehat
tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada
pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral. Dan penyuluhan kesehatan meliputi berbagai
aspek dalam mencapai tujuan program KIA.
1. Januari 4 4 3 24
2. Februari 5 5 6 24
3. Maret 5 5 5 25
4. April 6 6 6 25
5. Mei 6 6 6 25
6. Juni 5 5 5 25
7. Juli 3 3 3 25
8. Agustus 5 5 6 28
9. September 5 5 6 27
10. Oktober 5 5 9 27
11. November 4 4 13 29
12. Desember 4 4 12 26
1. Januari 50 25
50 44 44
2. Februari 52 52 47 24 45 47
3. Maret 56 56 46 28 - 46
4. April 57 57 47 27 - 47
5. Mei 57 57 48 29 - -
6. Juni 60 60 50 30 - 50
7. Juli 60 60 50 38 - 50
8. Agustus 62 62 54 34 55 54
9. September 66 66 56 35 56
10. Oktober 64 64 51 38 51
11. November 64 64 48 31 48
12. Desember 64 64 48 30 48
Rerata Ju mlah 59 59 49 31 8 45
F. Cakupan Imun
Kegiatan Imunisasi rutin dilaksanakan di Posyandu, setiap balita yang menjadi peserta
Posyandu berhak mengikuti imunisasi. Jumlah setiap bulannya tidak sama karena disesuaikan dengan
usia dan kebutuhan balita. Menurut keterangan kader cakupan jumlah imun sudah mencapai 100 %.
Jenis Imunisasi
No. Bulan I II
DPT III I IIPolio III IV pak IHepatitis
II B III
Cam
BCG
1. Januari 1 - 2 1 1 - 2 - - 1 - 1
2. Februari 1 1 1 2 1 2 1 1 1
3. Maret 1 1 - 1 1 - - - 1 1
4. April - 1 1 - 1 1 - 2 -
5. Mei 2 - - 1 1 - - 1 2 - - -
6. Juni 1 2 - 1 2 - - - 2 2 -
7. Jul 2 - 2 2 2 - 1 - 2
8. Agustus 1 2 - 2 1 2 2 - 5 2
9. September 4 1 2 - 4 1 2 2 1 1 1 2
10. Oktober 1 4 2 1 4 1 2 2 - 4 1
11. November - 1 4 1 - 2 4 1 - 1 4
12. Desember 1 1 1 - 1 - 1 - 1
G. Program Tambahan
Dana sehat yang digunakan dalam kegiatan Posyandu berasal dari iuran bulanan warga
dan juga bantuan dari pemerintah melalui kecamatan. Dana tersebut dikelola oleh kader untuk
kegiatan rutin Posyandu. Seperti kegiatan PMT untuk balita.
SKDN
2. Februari 52 52 47 24 100 90 90 51 46
3. Maret 56 56 46 28 100 82 82 61 50
4. April 57 57 47 27 100 82 82 57 47
5. Mei 57 52 48 29 100 92 84 60 51
6. Juni 60 60 50 30 100 83 83 60 49
7. Juli 60 60 50 38 100 83 83 78 63
8. Agustus 62 62 54 34 100 87 87 63 55
9. September 66 66 56 35 100 85 85 62 53
Keterangan :
N : Semua balita yang naik timbangannya mengikuti pita warna KMS pada bulan ini. K / S :
Cakupan kegiatan penimbangan.
D / K : Kesinambungan kegiatan penimbangan Posyandu. D /
S : Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan.
N / D : Kecenderungan status gizi. N /
S : Efektifitas kegiatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat besar,
namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan. Keberadaan kader dan
sarana yang ada merupakan modal dalam keberlanjutan posyandu. Oleh karena itu keberadaan
posyandu harus terus ditingkatkan sehingga diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu posyandu pratama,
madya, purnama, dan mandiri. Berdasarkan data – data yang diperoleh dari Posyandu dibandingkan
dengan kriteria Tingkat Kemandirian Posyandu,dapat dikelompokan jenis Posyandu Mandiri.
B. Saran
Kerjasama yang baik dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai tingkat kemandirian
Posyandu yang lebih baik. Peranan kader sangat besar dalam kegiatan Posyandu, karena kader adalah yang
berperan langsung melaksanakan program Posyandu. Kesejahteraan kader perlu diperhatikan agar
kinerjanya maksimal.
Sebaiknya intensitas kegiatan penyuluhan kesehatan ditambah, agar pengetahuan ibu tentang
kesehatan anak bertambah dan mempercepat terwujudnya Indonesia Sehat.
DAFTAR PUSTAKA