SOP Apotek
SOP Apotek
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
virus COVID-19
Pedoman Kemenkes RI terkait Pedoman Kesiapsiagaan COVID-19 Rev 02
KEBIJAKAN
Tahun 2020
PROSEDUR I. Sanitasi Ruangan Apotek
1. Personil yang melakukan pembersihan ruangan harus menggunakan masker, sarun
tangan, dan alat pembersihan yang memadai
4. Lakukan penanganan masker dan sarung tangan bekas pakai seperti penanganan
limbah medis antara lain dengan membakar atau membuang di tempat sampah terpisah
1. Lakukan pengukuran suhu secara mandiri sebelum memulai aktivitas dan pastikan
tidak melebihi 38 C
2. Setiap personil apotek wajib melakukan pembersihan diri dengan melakukan cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, atau memakai
sanitizer sesering mungkin
3. Personil apotek yang berada di counter atau yang berinteraksi dengan pelanggan
wajib menggunakan masker, sarung tangan, dan kacamata untuk perlindungan
5. Selama bertugas seluruh personil wajib menjaga jarak antara personil apotek
minimal 1 meter dan hindari kontak fisik secara langsung
6. Hindari menyentuh wajah terutama bagian mata, mulut, dan hidung
7. Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi, mengkonsumsi
vitamin atau suplemen, dan banyak minum air putih hangat
8. Apabila batuk atau bersin harap ditutup dengan tisu atau dengan punggung lengan
10. Apabila terdapat gejala batuk, pilek , dan suhu di atas 38 C, harap beristirahat di
rumah dan segera memeriksakan diri ke klinik atau rumah sakit.
2. Lakukan skrining pada setiap pelanggan apotek di pintu masuk apotek dengan
pengukuran suhu tubuh. Apabila terdapat pelanggan dengan suhu tubuh > 38C, lakukan
tindakan sesuai “SOP Alur Pelayanan Pasien Diduga Covid-19 di Apotek Komunitas
Selama KLB COVID-19”
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
5. Lakukan pengaturan jarak antrian setiap pelanggan minimal 1 meter, jika diperluk
berikan penanda batas antrian berwarna kuning di lantai depan counter
6. Untuk petugas counter harus menjaga jarak aman berkomunikasi dengan pelangga
minimal 1 meter
Suatu tindakan yang dilakukan oleh apoteker untuk melakukan skrining pasien yang
PENGERTIAN
diduga terinfeksi Virus Corona pada saat pasien atau pengunjung datang ke apotek.
Memberikan acuan penerapan langkah – langkah untuk :
1. Melakukan skrining pasien yang diduga kontak dengan virus corona
KEBIJAKAN Pedoman Kemenkes RI terkait Pedoman Kesiapsiagaan COVID-19 Rev 02 Tahun 2020
PROSEDUR 1. Petugas apotek yang ditunjuk melakukan skrining suhu tubuh pasien/pengunjung
dengan thermal gun di setiap pintu masuk dan meminta pasien untuk mencuci tangan
menggunakan hand sanitizer.
3) Petugas apotek yang ditunjuk melakukan cuci tangan dan menjaga jarak ± 1 meter
b. Tidak masuk dalam kategori gejala klinis akan diarahkan sebagai pasien umum.
3. Apoteker menggunakan masker N-95, kacamata untuk perlindungan, dan sarung
tangan pada saat menemui pasien di ruangan isolasi.
4. Apoteker melakukan skrining pasien dengan melakukan wawancara sesuai dengan
formulir skrining pasien dengan gejala Covid 19 (Lampiran 1), kemudian menyarankan
pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan pemerintah.
5. Jika pasien membutuhkan bantuan untuk menghubungi call center, maka petugas
apotek harus segera menghubungi call center.
6. Jika pasien yang masuk ke dalam kategori gejala klinis masih ingin melakukan
transaksi, maka pasien tersebut harus tetap berada di ruangan isolasi, dan petugas apote
akan tetap memenuhi kebutuhannya.
7. Apoteker memastikan pasien yang diduga tersebut dijemput oleh petugas dari RS
rujukan atau mendapat penanganan selanjutnya dari RS rujukan.
atau dikonfirmasi pada penulis resep/ditolak tergantung dari situasi dan besar kecilnya
ketidaksesuaian tersebut.
e. Mengecek ketersediaan sediaan farmasi-alkes yang tersedia di apotek yang tertulis di
resep
1) Jika sediaan farmasi-alkes di apotek tidak tersedia atau habis stoknya maka sediaan
farmasi-alkes pada resep tidak diberi harga dan diberi tanda (*)
2) Sediaan farmasi-alkes yang tertulis di resep tersedia stoknya di apotek maka sediaan
farmasi-alkes terebut di cek harganya di aplikasi komputer.
F. Jika sediaan farmasi-alkes di apotek yang tidak tersedia di apotek, pasien dan atau
dokter diberitahu termasuk alternatif pengganti jika ada.
g. Memberitahukan harga yang harus dibayar, Pasien diminta membayar jika ia setuju
dengan harga yang harus dibayar
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
Apoteker Penanggungjawab
20 Maret 2022
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pelayanan non resep
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
a. Pasien datang dengan keluhan gejala sakit, dilakukan:
1) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan Patient assessment untuk merespon
keluhan pasien.
2) Kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat, jika dapat ditangani
dengan swamedikasi disarankan untuk konsultasi ke dokter. Jika bisa diswamedikasi,
maka menyarankan terapi obat yang bisa diberikan.
3) Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga
4) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien.
5) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi mengenai kegunaaan dan
aturan pakai
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
APOTEK No. 03
FALIH FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Terbit :
MERACIK OBAT 20 Maret 2022
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan terhadap peracikan obat
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
a. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik.
b. Buat instruksi meracik meliputi : no. resep, nama pasien, jumlah dan cara mencampur.
c. siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instrukisnya untuk diracik.
d. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
e. Siapkan obat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya.
f). Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan terlebih dahulu
g) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah dengan hati-hati.
h) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
i) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan diberi etiket.
j) Kemudian serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan
k) Bersihkan peralatan dan meja racik setelaah selesai
l) Cucilah tangan sampai bersih
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
APOTEK No. 04
FALIH FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Terbit :
PENERIMAAN OBAT 20 Maret 2022
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan terhadap penerimaan sediaan
farmasi-alat kesehatan di Apotek.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
a. Periksa keabsahan faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tanda tangan
penanggung jawab dan stempel PBF.
b. Mencocokkan faktur dengan barang yang datang meliputi jenis dan jumlah serta no.
batch sediaan.
c. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi wadah dan sediaan serta tanggal
kadaluarsa. Bila rusak maka obat dikembalikan dan minta diganti.
d. Setelah selesai diperiksa, faktur ditandatangani dan diberi tanggal serta distempel.
Faktur yang asli diserahkan kepada pengantar barang sedangkan salinan faktur
disimpan oleh apotek sebagai arsip
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
PEMESANAN BARANG
FALIH FARMA Terbit :
20 Maret 2022
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan terhadap pemesanan barang di
apotek.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
a. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang resmi
b. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2 lembar yang asli
diberikan kepada sales sedang salinannya disimpan sebagai arsip.
c. Untuk pemesanan obat-obat narkotika, psikotropika, precursor dan obat-obat tertentu
menggunkan SP khusus.
d. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
e. SP ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek.
Tertanda
PENGELOLAAN BARANG
FALIH FARMA Terbit :
20 Maret 2022
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penanganan sediaan farmasi, alat
kesehatan, kadaluarsa dan rusak.
2. PENANGGUNG JAWAB
Personel gudang
3. PROSEDUR
a. Obat-obat yang EDnya kurang dari 4 bulan dipisahkan beserta fakturnya
b. Menghubungi distributornya untuk mengambil obat tersebut
c. salesmen akan menukar obat-obat tersebut dengan obat baru dengan ED yang lebih
lama atau dengan memotong tagihan faktur.
d. Untuk barang-barang yang tidak bisa diretur maka barang-barang tersebut
dikumpulkan tersendiri dan pemusnahan dilakukan tiap tahun dan juga berlaku untuk
barang yang rusak.
e. Pembuatan berita acara pemusnahan sediaan farmasi-alat kesehatan.
f. Berita acara dibuat rangkap dua dan dikirim kepada :
1) Ka. Dinkes Kabupaten
2). Arsip Apotek
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan, pengarsipan, penyiapan laporan
dan penggunaan laporan untuk mengelola sediaan farmasi, .
2. PENANGGUNG JAWAB
Personel yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan
resep.
3. PROSEDUR
a. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor
resep.
b. Resep yang berisi Narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan tinta merah
c. Resep yang berisi Psikoropika digaris bawah dengan tinta biru.
d. Resep dibendel sesuai kelompoknya, setiap hari dan dibendel per bulan.
e. Bendel resep diberi tanggal, bulan, tahun yang mudah dibaca dan dsimpan di tempat
yang telah ditentukan.
f. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelusuran resep.
g. Resep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran harus dikembalikan pada
bendel semula tanpa merubah urutan.
h. Resep yang telah disimpan 3 (tiga) tahun ataau lebih, dimusnahkan sesuai tata cara
pemusnahan.
Disetujui oleh
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pemusnahan resep yang telah disimpan 3
(tiga) tahun atau lebih
2. PENANGGUNG JAWAB
Personel yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan pemusnahan resep.
3. PROSEDUR
a. Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan berita acara pemunahan sediaan farmasi-
alat kesehatan.
b. Menetapkan jadwal, metoda, dan tempat pemusnahan.
c. Menyiapkan tempat pemusnahan :
d. Tata cara pemusnahan :
1) Resep Narkotika dihitung jumlahnya
2) Resep lain ditimbang
3) Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar
e. Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat :
1) Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep.
2) Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan
3) Nama apoteker pelaksana pemusnahan resep
4) Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep.
f. Membuat berita acara pemusnahan yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi dalam
pelaksanaan pemusnahan resep.
Disetujui oleh
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi -
alat kesehatan
2. PENANGGUNG JAWAB
Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan
penyimpanan sediaan farmasi - alat kesehatan.
3. PROSEDUR
a. Setelah obat sesuai dengan pesanan, dilakukan penyimpanan sesuai dengan spesifikasi
obat tersebut (suhu dan kelembabannya) untuk menjamin stabilitas obat
b. Obat disimpan dengan susunan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengambilan
c. Obat dapat dilakukan dengan penggolongan antara lain :
1). Berdasarkan kelas terapi
2). Bentuk sediaan
3). Alfabetis
4). Gabungan antara ketiganya
d. Penyimpanan khusus (di lemari Pendingin)
Ada beberapa sediaan yang tidak stabil/rusak jika disimpan pada suhu kamar , antara
lain: suppositoria, ovula, tablet amoxicillin dengan asam klavulanat, sediaan dengan
bakteri lactobacillus, beberapa sediaan injeksi, insulin, dan lain-lain.
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
Disetujui oleh
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. TUJUAN
1. Melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat kadaluarsa/rusak.
2. Menghindari pemberian obat kadaluarsa/obat.
2. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung Jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Standar Prosedur
Operasional .
3. Alat dan Bahan
1. Alat :
2. Bahan :
a. Obat kadaluarsa/rusak
b. Buku register gudang obat
4. PROSEDUR
1. Petugas melakukan inventarisasi terhadap sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
yang akan dimusnahkan.
2. Petugas menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita acara pemusnahan obat
kadaluarsa/rusak yang memuat :
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi.
b. Nama dan jumlah sediaan farmasi.
c. Nama apoteker pelaksana.
d. Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi.
3. Petugas mengkoordinasikan jadwal pemusnahan obat kepada Dinas kesehatan
Kabupaten untuk obat psikotropika dan narkotika.
4. Petugas melakukan pemusnahan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan.
a. Untuk sediaan padat (tablet dan kapsul) dimusnahkan dengan cara dibakar.
b. Untuk sediaan cair (sirup, drop, dan injeksi ) dimusnahkan dengan cara dibuka
kemasan lalu dibuang isi kedalam septictank, dimana kemasannya dirusak terlebih
dahulu.
c. Untuk sediaan narkotik dan psikotropik dimusnahkan dengan cara dibakar.
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
5. Laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten yang akan diteruskan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi.
6. Petugas melakukan pemusnahan resep dengan cara dibakar dibuktikan dengan berita
acara pemusnahan resep yang selanjutnya dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten.
7. Petugas mendokumentasikan pemusnahan obat kadaluarsa/rusak obat di Apotek.
Disetujui Oleh
1. TUJUAN
1. untuk melaksanakan dan melakukan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan dan
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
2. untuk mendapatkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sesuai
kebutuhan
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
1. Melakukan review terhadap: pola penyakit, kemampuan/ daya beli masyarakat, kebiasaan
masyarakat setempat, serta pola penggunaan obat yang lalu.
2. Membuat rata-rata pemakaian bulanan sediaan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan
rekapan laporan triwulan dan tahunan.
3. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah yangakan diadakan
3.1Mencatat stok sisa persediaan logistik farmasi dan apotek.
3.2Mencatat obat yang belum datang dari pemesanan triwulansebelumnya.
4. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi-alat kesehatanuntuk menjamin
keabsahan distributor dan menjamin bahwasediaan farmasi-alat kesehatan yang diadakan
memenuhi persyaratan mutu.
5. Membuat perencanaan sediaan obat dan alat kesehatan berupa kartu
Disetujui oleh,
1. TUJUAN
1. untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertius dari dokter, dokter gigi, dan
dokter hewan
2. untuk menghindari kesalahan dalam penyerahan resep
3. untuk mengurangi kejadian polifarmasi agar terwujud pengobatan rasional
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
A. Skrining resep
a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama dokter,nomor
ijin praktek, alamat, tanggat penulisan resep, tanda tangan atau parafdokter seta
nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk sediaan, dosis,frekuensi,
kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberianobat.
c. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient assessment kepada pasien
yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumtah obat
dan kondisi khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain yang terkait dengan kajian
aspek klinis.
d. Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan profesi (komunikasidengan
dokter, merujuk pasien ke sarana kesehatan terkait dsb).
e. Mengkomunikasrkan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan
f. Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau etiket warna biru untuk obat
luar
g. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep,cara pakai sesuai permintaan pada
resep serta petunjuk dan informasi lain.
Disetujui oleh,
1. TUJUAN
1. Menjamin stabilitas kualitas obat dan alat kesehatan
2. Menjamin Suhu an kelembaban ruangan sesuai dengan standar
3. Diperoleh data suhu dan kelembaban ruangan
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker
3. PROSEDUR
Disetujui oleh,
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan penerapan langkah-langkah untuk
melakukan pengendalian, sediaan farmasi dan perbekalan farmasi.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
a. Petugas melakukan pencatatan.
b. Petugas melaporkan pemakaian obat setiap bulan.
c. Petugas melakukan pengarsipan secara tertib obat yang diberi petugas
mendistribusikan obat secara teratur untuk memenuhi kebutuhan obat sesuai
permintaan.
d. Obat ED yang mendekati 3 bulan dipisah di area karantina.
e. Obat yang sudah ED akan ditaruh di tempat terpisah dengan diberi keterangan.
f. Obat yang sudah ED akan dikembalikan ke PBF.
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai
kebutuhan dan menjamin ketersediaan farmasi dan perbeklana kesehatan di apotek.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
a. Melakukan rekap pencatatan penggunaan obat setiap bulan.
b. Melakukan analisa untuk menetapkan priorotas dan jumlah sediaan yang akan
diadakan.
c. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk
menjamin keabsahan distributor sediaan faramasi dan perbekalan kesehatan yang
diadakan memenuhi persyaratan mutu.
d. Menyususun perkiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan dan prakiraan pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi
pengadaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. TUJUAN
Proedur ini dibuat untuk menertibkan kegiatan pelaporan obat golongan psikotropika dan
narkotika.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. RUANG LINGKUP
Pelaporan Narkotika dan Psikotropika merupakan kegiatan yang dilakukan oleh apoteker
pengelola apotek setiap bulan melalui sistem SIPNAP untuk mengendalikan pengeluaran
dan penerimaan narkotika dan psikotropika.
4. PROSEDUR
a. Memisahkan resep yang mengandung obat golongan psikotropik dan narkotik.
b. Memberikan tanda garis bawah pada item obat dengan warna biru untuk obat
psikotropik dan warna merah untuk obat narkotik.
c. Mencatat nama pasien, alamat pasien, nama dokter, alamat dokter, jumlah obat
kedalam buku pelaporan psikotropik dan narkotik tiap selesai melakukan pelayanan
resep.
d. Merekap pelaporan dalam satu bulan pengeluaran dan penerimaan obat golongan
psikotropik dan narkotik dua rangkap.
e. Mengirimkan hasil pelaporan kepada Dinas Kesehatan setempat dan menginput
laporan pada sistem SIPNAP.
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. PENGERTIAN
Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan
informasi obat scara akurat, jelas dan terkini kepada customer.
2. TUJUAN
Melaksanakan kegiatan pelayanan informasi obat dan konsultasi secara akurat, mudah
dimengerti, etis dan bijaksana.
3. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker pengelola apotek.
4. REFERENSI
PERMENKES RI Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
5. PROSEDUR
a. Petugas memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep customer baik lisan
maupun tertulis.
b. Petugas melakukan penelusuran literatur bila diperlukan secara sistematis untuk
memberikan informasi.
c. Petuga menjawan pertanyaan customer dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak
bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
d. Petugas menyampaikan informasi kepada customer mengenai:
1. Nama,Jumlah, Jenis dan kegiatan masing-masing obat
2. Cara pemakaian masing-masing obat
3. Peringata efek samping obat
4. Bagaimana mengatasi jika masalah efek samping obat
5. Tata cara penyimpanan obat
6. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat.
e. Menyediakan informasi aktif (brosur)
f. Mendokuentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab
APOTEK FALIH FARMA
Jl. Once RT/RW 001/002 Desa Kubangkarang, Kec. Karangsembung, Kab. Cirebon, Jawa Barat
1. PENGERTIAN
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah customer yang
berkaitan dengan penggunaan obat.
2. TUJUAN
Memberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada customer antara lain tujuan
pengobatan, jadwal pengobatan, car dan lama penggunaan obat, efek samping. Tanda-tanda
toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan obat.
3. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker pengelola apotek.
4. REFERENSI
PERMENKES RI Nomor 9 Tahun 2017 Tentang Apotek
5. PROSEDUR
a. Apoteker membuka komunikasi dengan customer
b. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat tertentu
c. Mengecek pemahaman customer, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan cara penggunaan obat
d. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan
Tertanda
Apoteker Penanggungjawab