Protokol Kesehatan Covid19-Final
Protokol Kesehatan Covid19-Final
PROTOKOL
KEBERSIHAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN
DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA BARAT MENUJU ADAPTASI
KEBIASAAN BARU (AKB) DALAM RANGKA AMAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)
6
KATA PENGANTAR
Sejak pandemi Covid-19 semakin merebak di Indonesia, hampir semua dari kita
melaksanakan kegiatan dari rumah. Kondisi karena Covid-19 ini juga dialami oleh
instansi-instansi pemerintah lain, baik di Jawa Barat maupun di seluruh Indonesia
bahkan dunia. Perubahan yang tiba-tiba ini menyebabkan kita juga harus melakukan
penyesuaian. Walaupun disadari masih ada kekurangan di sana-sini, Dinas PMPTSP
mencoba merespons keadaan ini secara cepat dan tepat. Kita bersyukur bahwa
seluruh kegiatan perkantoran masih dapat dilaksanakan dengan baik, baik yang
bersifat intern maupun yang mengharuskan keluar kantor.
Evaluasi keadaan dan protokol yang baru akan dilakukan secara hati-hati oleh
Dinas PMPTSP dengan berpedoman pada prinsip Aman dan Produktif, untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh pegawai dan keluarga Dinas
PMPTSP Provinsi Jawa Barat. Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat telah
menetapkan Protokol Kesehatan dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19,
namun demikian seiring perkembangan serta kebijakan yang terbaru Protokol
Kesehatan perlu terus disempurnakan. Kami berharap unit-unit dan seluruh elemen
pada Dinas PMPTSP dapat mendukung protokol ini dengan menyiapkan fasilitas
pendukung, serta berkoordinasi dan berkomunikasi sehingga tujuan pengendalian
penyebaran covid-19 dapat terwujud.
Kami berharap seluruh pegawai beserta keluarga selalu sehat, dan tetap
menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta melakukan physical distancing
sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
II. DEFINISI, GEJALA DAN PENCEGAHAN 2
III. KEBIJAKAN UMUM 4
A. Keselamatan Bersama 4
B. Kinerja 4
C. Dukungan Lembaga 4
IV. KEBIJAKAN PENGENDALIAN 5
A. Landasan Kebijakan 5
B. Prinsip-Prinsip Kebijakan 6
C. Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan pada masa AKB 6
D. Keberlanjutan dan Penambahan Protokol 6
E. Sanksi 6
F. Kontak 6
V. PROTOKOL 7
A. Protokol ke/dari Kantor 7
B. Protokol saat memasuki area kantor 7
C. Protokol jika Menggunakan Transportasi Publik 8
D. Protokol saat Pulang ke Rumah 8
E. Protokol Penggunaan Masker, Face Shield, Sarung Tangan, dan Kacamata
Pelindung 8
F. Protokol Peningkatan Pembersihan dan Protokol Disinfektasi 8
G. Protokol Fasilitas Ventilasi 9
H. Protokol Penggunaan Lift 10
I. Protokol Penggunaan Kamar Mandi/WC 10
J. Protokol Bekerja di Lingkungan Kantor 10
K. Protokol Penggunaan Ruang Kantor 11
L. Protokol Bekerja dari Kantor untuk Seluruh Pegawai 11
M. Protokol Khusus Pegawai Dinas PMPTSP dalam Praktek Keselamatan
Pribadi 13
N. Protokol Khusus Bagi Petugas Kebersihan 15
O. Protokol Khusus Bagi Petugas Keamanan Dan Parkir 16
P. Protokol Area Ruang Pantry 16
Q. Protokol Rapat-rapat 17
R. Protokol Penerimaan Tamu Dinas 18
S. Protokol Perjalanan Dinas 19
T. Protokol Perjalanan Dinas Visitasi Lapangan 20
U. Protokol Kegiatan Apel Pagi 21
2
V. Protokol Pelaksanaan Sholat Berjamaah dan Sholat Jum’at 23
W. Protokol Pertemuan dengan Investor 24
X. Protokol Pelayanan Front Office (Pelayanan pengambilan perizinan,
pelayanan informasi, pelayanan pengaduan, desk LKPM, pelayanan
SIMPATIK dan OSS) 24
Y. Protokol Pelayanan Perizinan 25
Z. Protokol Berdasarkan Skenario 25
AA.Himbauan Pembuatan Tanda Dan Alat Untuk Mengingatkan 27
BB.Himbauan Khusus bagi Kepala Unit atau Pejabat Struktural 27
CC. Himbauan Hindari Tindakan Stigma Covid-19 28
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Melaksanakan kesiapsiagaan menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
dalam rangka Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi seluruh Pegawai
dan keluarga serta stakeholders Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Jawa Barat.
------------------------------------------------------------------------------------------------------1
2
------------------------------------------------------------------------------------------------------2
3
------------------------------------------------------------------------------------------------------3
4
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Barat melakukan pembukaan pelayanan tatap muka kembali secara bertahap dengan
berpedoman pada prinsip Aman dan Produktif. Tujuan pembukaan pelayanan tatap
muka ini adalah untuk meningkatkan kinerja pelayanan sekurang-kurangnya sama
sebelum masa Work from Home. Selain itu, Dinas PMPTSP ingin menyelesaikan
target-target peningkatan ekonomi yang belakangan terjadi penurunan selama
pandemi covid-19. Lalu, kebijakan terakhir juga mempertimbangkan fungsi dinas
pmptsp dalam mendukung aktivitas Pengembangan investasi di jawa barat melalui
perbaikan Sistem/Prosedur Kerja, pengembangan fasilitas dan pengembangan SDM.
Fokus dari pelaksanaan ini adalah:
B. Kinerja (Produktif)
1. Penyelesaian target kinerja Dinas PMPTSP dalam rangka mendukung
peningkatan investasi yang ujungnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Jawa Barat dan Nasional
2. Kehadiran work from home dan di kantor untuk mendukung tugas pokok dan
fungsi Dinas PMPTSP
C. Dukungan Lembaga
1. Dinas menyediakan fasilitas standar yang aman untuk pegawai yang masuk ke
kantor/hadir ke kantor, seperti masker, face shield, tempat cuci tangan, dan
lain-lain.
2. Pegawai terbiasa dan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan
(kondisi New Normal).
3. Pegawai dapat mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tahun 2020 dan
perencanaan tahun 2021 sesuai target-target yang telah ditetapkan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------4
5
A. Landasan Kebijakan
Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam mendukung
Keberlangsungan usaha pada Situasi Pandemi
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang
Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di tempat dan Fasilitas Umum dalam
rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020 tentang
Pedoman Tatanan Normal baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease
2019 bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah
4. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar secara Proporsional sesuai Level
Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota sebagai Persiapan Pelaksanaan
Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
5. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 60 Tahun 2020 tentang Pengenaan
Sanksi Adminsitrasi terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan dalam
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Adaptasi Kebiasaan Baru
dalam rangka Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di
Daerah Provinsi Jawa Barat;
6. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep/207-Dinkes/2020 tentang
Status tanggap Darurat bencana Non Alam Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19);
7. Surat Edaran menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil
Negara dalam Tatanan Normal Baru
8. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor 443.05/2467/Sekrt tentang Tim Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Lingkungan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat
9. Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 800/11/BKD
tentang Penyesuaian Kegiatan dan Sistem Kerja Pegawai Negeri Sipil di Wilaya
Provinsi Jawa Barat
10. Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 443.05/3385/Bangprom
hal Tim Pengendali Covid-19 di Perangkat Daerah
------------------------------------------------------------------------------------------------------5
6
V. PROTOKOL
------------------------------------------------------------------------------------------------------6
7
------------------------------------------------------------------------------------------------------7
8
------------------------------------------------------------------------------------------------------8
9
G. Fasilitas: Ventilasi
Terdapat tiga kategori dasar mengenai ventilasi udara yang perlu diperhatikan oleh
kepala unit yakni:
a. Ruangan harus memiliki ventilasi yang memungkinkan udara keluar dan
masuk yang cukup
b. Mempertahankan suhu dan tingkat kelembaban dalam ruangan
c. 3C yang harus dihindari adalah:
1) Closed space atau area tertutup
2) Crowded place atau tempat kerumunan
3) Close contact situation atau situasi berdekatan
d. Berbagai fasilitas dan protokol khusus perlu dirancang masing-masing unit
dengan melihat kondisi-kondisi yang bervariasi pada setiap unit. Tempat-tempat
yang memerlukan perhatian adalah:
1) Ruang kerja
2) Ruang rapat/pertemuan
3) Loket-loket pelayanan
e. Setelah membuat protokol atau fasilitas khusus, unit perlu menyampaikan
kepada Tim terkait hal ini agar bisa dikumpulkan informasinya dan
disebarluaskan kepada unit lain dan stake holders
------------------------------------------------------------------------------------------------------9
10
1. Penggunaan lift harus memastikan jarak fisik 1,5 meter dapat dicapai.
2. Pegawai tetap dianjurkan untuk menggunakan tangga sedapat mungkin
mengingat kapasitas lift mungkin sulit dan sedikit.
3. Jika pegawai menggunakan lift, tetap kenakan masker/penutup wajah dan cuci
tangan atau hand sanitizer saat meninggalkan lift.
4. Cleaning Service diharapkan akan lebih sering mengusap tombol lift di siang
hari.
5. Disiapkan papan pemberitahuan, berupa jaga jarak, menggunakan masker,
membuka lift menggunakan tangan atau alat yang ditelah disediakan, tidak
berhadapan saat didalam lift.
6. Bila dirasa tidak penting, jangan mengobrol didalam lift.
7. Diusahakan untuk selalu menunduk ketika berada didalam lift.
8. Dipastikan selalu menjaga jarak fisik, apabila mengantri sebelum masuk lift
(petugas memberi tanda jaga jarak antrian).
------------------------------------------------------------------------------------------------------10
11
4. Terdapat sarana cuci tangan menggunakan sabun dan air atau alkohol di
setiap lokasi di kantor yang dapat digunakan sebelum masuk ke ruangan
5. 3C yang harus dihindari adalah:
a. Closed space atau area tertutup
b. Crowded place atau tempat kerumunan
c. Close contact situation atau situasi berdekatan
6. Peralatan yang digunakan bersama harus didisinfektasi setelah digunakan
oleh setiap pengguna
------------------------------------------------------------------------------------------------------11
12
b. Jika terjadi respon positif pada individu yang telah dites maka
individu tersebut perlu menghubungi dinas kesehatan/rumah sakit,
melakukan isolasi mandiri di rumah, melapor pada kepala unit,
melanjutkan tahapan tes dan perawatan sesuai dengan petunjuk dinas
kesehatan/rumah sakit
c. Pegawai yang memiliki gejala terkait Covid-19 juga harus melaporkan ke
Call Center.
d. Seorang individu yang sedang menunggu hasil tes harus tetap berada di
rumah dan melakukan isolasi mandiri, serta secara berkala menghubungi
kepala unit mereka tentang status mereka.
e. Pembiayaan terhadap test rutin terhadap pegawai Dinas PMPTSP
dibebankan kepada anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat
3. Kriteria Pelaksanaan Bekerja dari Kantor bagi Seluruh Pegawai Dinas PMPTSP
a. Pada prinsipnya pelaksanaan bekerja dari kantor dapat dilakukan
secara bergantian, bertahap, dengan penjadwalan, dan tidak serentak.
Oleh sebab itu, kepala unit diharapkan untuk melakukan penjadwalan bagi
pegawai agar dapat dilakukan pembagian antara pegawai yang dapat
bekerja di rumah maupun di kantor.
b. Unit-unit juga perlu mempertimbangkan jenis pekerjaan yang
memungkinkan pelaksanaan bekerja dari kantor secara bergantian
c. Pegawai yang diperbolehkan masuk kantor adalah pegawai yang memiliki
kondisi fisik yang sehat serta memperoleh hasil NON-REAKTIF dari hasil
tes. Pegawai yang REAKTIF tidak diperkenankan masuk dan bekerja dari
------------------------------------------------------------------------------------------------------12
13
kantor serta wajib mengikuti aturan dan protokol kesehatan yang telah
ditetapkan.
d. Pegawai yang kondisinya sedang hamil, meskipun hasil NON-REAKTIF,
disarankan untuk tetap beristirahat dan bekerja dari rumah.
e. Pegawai yang berusia di bawah 50 tahun serta tidak memiliki resiko
kesehatan dan penyakit bawaan dapat diprioritaskan dalam penjadwalan
untuk bekerja di kantor. Kebijakan berdasarkan usia ini dilihat dari data
pemerintah yakni informasi oleh Pakar Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Indonesia.
f. Pegawai yang merasa kondisinya kurang sehat, harap beristirahat di
rumah dan tidak perkenankan untuk bekerja dari kantor. Jika suhu tubuh
tinggi yakni di atas 37 derajat, yang bersangkutan tidak
diperbolehkan untuk masuk ke kantor.
g. Pegawai diperbolehkan masuk area kantor dengan wajib menggunakan
masker dan mematuhi protokol kesehatan dikantor. Pegawai yang tidak
menggunakan masker, dilarang memasuki area kantor.
h. Seluruh pegawai yang bekerja dari kantor juga disarankan membawa
personal hygiene masing-masing sesuai kebutuhan untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan secara personal.
i. Kelompok pegawai yang ada di dalam potensi rawan: usia di atas 50
tahun dan/atau yang memiliki penyakit-penyakit berisiko dapat
dikecualikan untuk bekerja di kantor atau diproritaskan untuk lebih banyak
bekerja dari rumah. Pegawai yang bersangkutan dianjurkan/diwajibkan
bekerja dari rumah dengan merujuk pada kondisi kesehatan
masing-masing. Hal ini setelah yang bersangkutan melaporkan dan
mendiskusikan kondisinya kepada Pimpinan Unit. Kebijakan unit diambil
dengan mengacu pada keselamatan dan kesehatan pegawai.
j. Bagi pegawai yang saat ini berada di luar kota Bandung, jika memperoleh
jadwal bekerja dari kantor, pegawai diperbolehkan bekerja dari kantor
dengan syarat: daerah yang ditempati saat ini merupakan daerah berzona
hijau maupun kuning (pegawai yang saat ini berada pada daerah zona
merah, tidak diperbolehkan bekerja dari kantor)
k. Pada saat berinteraksi, seluruh pegawai diwajibkan untuk tidak berjabat
tangan atau bersentuhan dan memastikan jarak fisik 1-2 meter. Ini juga
berlaku untuk pertemuan kolektif seperti diskusi atau rapat.
------------------------------------------------------------------------------------------------------13
14
d. Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20
detik.
e. Jika sabun dan air tidak tersedia, bersihkan tangan dengan
pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung setidaknya 60%
alkohol.
2. Cuci Tangan
a. Pegawai dihimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir selama setidaknya 20 detik, terutama setelah mereka berada
di tempat umum atau menggunakan kamar kecil; setelah batuk atau bersin;
dan sebelum dan sesudah makan dengan tatacara yang telah
direkomendasikan.
8 langkah tata cara mencuci tangan:
1) Basahi tangan dengan air, boleh menggunakan air hangat maupun
dingin. Lalu tuangkan sabun ke telapak tangan.
2) Usap kedua telapak tangan Anda secara perlahan dengan gerakan
memutar.
3) Gosok kedua telapak tangan hingga berbusa.
4) Bersihkan seluruh bagian tangan hingga merata, dari pergelangan
tangan, punggung tangan sela-sela jari hingga kuku. Lakukan selama
20 detik.
5) Bersihkan seluruh bagian jari dengan gerakan memutar, satu demi
satu.
6) Bilas tangan hingga bersih dari sisa sabun dan kotoran.
7) Keringkan tangan menggunakan tisu atau handuk bersih.
8) Tutup keran menggunakan tisu agar kuman tidak menempel pada
tangan yang telah bersih.
b. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang
mengandung setidaknya 60% alkohol (hand sanitizer).
c. Orang-orang yang menggunakan pembersih tangan harus menutupi
semua permukaan tangan mereka dan menggosoknya sampai terasa
kering.
------------------------------------------------------------------------------------------------------14
15
d. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak
dicuci.
------------------------------------------------------------------------------------------------------15
16
------------------------------------------------------------------------------------------------------16
17
Q. Protokol Rapat-rapat
1. Perlu dipahami bahwa pertemuan dalam kelompok membawa risiko tinggi
penularan virus.
2. Jika memungkinkan, rapat harus dilakukan dengan menggunakan alat
kolaborasi daring (misalnya aplikasi zoom/google meet, microsoft teams atau
sejenisnya).
3. Jika terpaksa rapat dilakukan dengan tatap muka, maka pelaksanaan harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pembersihan dan disinfeksi ruangan rapat sebelum dan
sesudah rapat berlangsung.
b. Pastikan peserta rapat ketika masuk keruangan rapat harus mengganti
alas kaki dengan alas kaki/sendal yang disediakan oleh Dinas PMPTSP
yang telah disterilkan.
c. Memastikan seluruh akses ke ruang rapat bersih dan higienis dengan
melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan
desinfektan yang sesuai sebelum rapat dimulai dan rutin dilakukan setiap 4
jam sekali. Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan
kantor yang digunakan bersama (mikrofon, remote AC, pointer, mouse,
keyboard), area toilet dan fasilitas umum lainya.
d. Dipastikan setiap meja/kursi menggunakan sekat dari plastik mika.
e. Membatasi jumlah peserta rapat maksimal 7 (tujuh) orang atau disesuaikan
dengan kapasitas ruang yang memungkinkan jaga jarak yang telah
ditentukan.
f. Melakukan screening awal sebelum masuk gedung Dinas PMPTSP melalui
pemeriksaan suhu tubuh, jika suhu tubuh >37,3 C (2 kali pemeriksaan
dengan jarak 5 menit) tidak diperkenankan mengikuti rapat dan diminta
untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayana kesehatan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------17
18
g. Memastikan peserta yang tidak sehat dan memiliki riwayat perjalanan dari
daerah dengan transmisi lokal Covid-19 dalam 14 hari terakhir tidak
menghadiri rapat dan melakukan isolasi mandiri.
h. Mengarahkan peserta untuk mencuci tangan dengan sabun, atau
menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan sebelum memasuki
ruangan rapat.
i. Menerapkan jarak aman antar peserta rapat atau physical distancing,
berupa pengaturan jarak duduk antar peserta rapat minimal 1-2 meter
(sekitar rentangan 2 lengan)
j. Disiplin untuk selalu menggunakan masker atau penutup muka selama
pelaksanaan rapat berlangsung (tidak buka tutup masker), jika peserta
rapat lupa membawa masker atau penutup muka, maka dinas
menyediakan masker secara gratis.
k. Tidak melakukan kontak fisik, berjabat tangan dengan sesama peserta
rapat
l. Menjaga kualitas udara di ruangan rapat dengan mengoptimalkan sirkulasi
udara dan sinar matahari, serta rutin untuk melakukan pembersihan filter
AC
m. Tidak bertukar mikrofon saat rapat berlangsung.
n. Mengupayakan untuk tidak sering menyentuh fasilitas umum yang berada
di ruangan rapat.
o. Medium penular, seperti gelas, kertas, dan sebagainaya dikurangi
seminimal mugkin.
p. Untuk mengurangi droplet, mikrpon dan meja rapat untuk peserta
ditiadakan atau seminimal mungkin.
q. Mengefektifkan waktu pertemuan rapat, maksimal 45 menit (kecuali
pertemuan menggunakan aplikasi during).
r. Dipastikan peserta rapat membawa peralatan sendiri-sendiri (alat tulis,
tempat minum).
Diusahakan tidak menerima tamu secara tatap muka, apabila terpaksa harus
menerima tamu secara tatap muka, maka dalam penerimaan tamu harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
1. Di pintu tempat masuk kerja dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan
thermogun.
a. Tamu yang datang ke Dinas PMPTSP akan dilakukan pengecekan suhu
tubuh yang dilakukan oleh petugas.
b. Untuk tamu yang memiliki suhu tubuh lebih 37,50C maka kami tidak dapat
menerima kunjungan anda.
2. Tamu wajib menggunakan masker.
Masker digunakan untuk mencegah droplet dan sangat efektif dalam
pencegahan penularan covid-19, dan apabila tamu tidak membawa masker,
maka Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat menyiapkan masker secara gratis.
3. Tamu Wajib mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
------------------------------------------------------------------------------------------------------18
19
------------------------------------------------------------------------------------------------------19
20
------------------------------------------------------------------------------------------------------20
21
c. Cuci tangan secara teratur dan usahakan untuk berjarak setidaknya satu
meter dengan orang lain.
d. Pastikan para karyawan mengatahui apa yang harus dilakukan dan siapa
yang harus dihubungi ketika mereka mulai merasa kurang sehat
e. Ikuti aturan pemerintah setempat. Misal, jika pemerintah melarang untuk
datang ke lokasi tertentu, hindari untuk pergi ke lokasi tersebut. Para
karyawan harus mengikuti aturan yang ditetapkan di lokasi terkait.
f. Jika berhenti di tempat umum seperti rest area/pom
bensin/minimarket/tempat ibadah selalu memperhatikan protokol kesehatan
g. Berkomunikasi sesama anggota tim seperlunya
3. Di Lokasi Peninjauan
a. Pemohon agar menerapkan protokol kesehatan yang ditinjau baik tim
peninjau, tamu atau karyawan
b. Pemohon menyediakan fasilitasi cuci tangan, sabun, atau hand sanitizer
sesuai protokol kesehatan
c. Menyediakan alat pengecek suhu tubuh
d. Menerapkan pembatasan jarak minimal 1 meter dan menghindari kontak
fisik seperti bersalaman atau berpelukan
e. Jika dilakukan rapat pembahasan dengan pemohon sebaiknya diatur jarak
tempat duduk serta jumlah orang maksimal 10 orang atau disesuaikan
dengan kapasitas ruangan dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol
kesehatan
f. Mempersingkat waktu pelaksanaan peninjauan tanpa mengurangi substansi
pelaksanaan visitasi
------------------------------------------------------------------------------------------------------21
22
3. Jika terpaksa apel pagi dilakukan dengan tatap muka dilapangan, maka
pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut
a. Pengelola apel wajib hadir dilapangan upacara selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) menit sebelum apel dimulai, untuk :
1) Mempersiapkan dukungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan apel, yang meliputi naskah amanat pemimpin
apel/upacara (jika ada), naskah pembacaan visi-misi, naskah motto dan
kode etik pegawai, sound system, mic, peralatan dokumentasi, bendera
merah putih, pembatas/tanda social-distancing;
2) Mempersiapkan peralatan kesehatan pencegahan covid-19, yang
meliputi thermo gun, hand santizer, dan disinfektan chamber;
3) Memastikan seluruh sarpras apel dan peralatan kesehatan dimaksud
dapat berfungsi dengan baik dan dilakukan sterilisasi baik sebelum
maupun sesudah pelaksanaan apel;
4) Selama melaksanakan tugasnya, pengelola apel wajib mematuhi
protokol kesehatan penecegahan covid-19 diantaranya mengenakan
masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta memperhatikan etika
batuk/bersin.
b. Petugas apel wajib hadir dilapangan upacara selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) menit sebelum apel dimulai, untuk :
1) Melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19 (check-point)
yaitu pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo gun dan sterilisasi pada
disinfektan chamber;
2) Melaksanakan gladi apel sesuai tugas masing-masing sehingga dapat
dipastikan seluruh prosesi apel dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai ketentuan yang berlaku;
3) Selama melaksanakan tugasnya, petugas apel wajib mematuhi protokol
kesehatan penecegahan covid-19 diantaranya mengenakan masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan serta memperhatikan etika
batuk/bersin.
c. Peserta apel wajib hadir dilapangan upacara selambat-lambatnya 10
(sepuluh) menit sebelum apel dimulai, setelah melaksanakan protokol
kesehatan pencegahan covid-19 (check-point) yaitu pemeriksaan suhu
tubuh dengan thermo gun dan sterilisasi pada disinfektan chamber serta
mengenakan masker;
d. Apabila ada pengelola apel, petugas apel dan peserta apel yang tidak
mengenakan masker atau dalam kondisi tidak sehat atau setelah
pemeriksaan suhu tubuh terdapat pegawai yang bersuhu tubuh di atas 37°
c, maka tidak diperbolehkan mengikuti apel;
e. Komandan apel/upacara mempersiapkan baris-berbaris peserta dan
petugas apel selambat-lambatnya 5 (lima) menit sebelum pelaksanaan
apel;
f. Barisan peserta dan petugas apel diatur sedemikian rupa sehingga
dipastikan terdapat jarak yang proporsional (minimal 1 m) antara satu
dengan yang lain sesuai luas lapangan upacara;
------------------------------------------------------------------------------------------------------22
23
g. Selama proses pelaksanaan apel, seluruh peserta dan petugas apel wajib
mematuhi ketentuan-ketentuan (keprotokolan) apel kedinasan yang berlaku
seperti biasa, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan
covid-19, diantaranya tetap mengenakan masker, menjaga jarak serta
memperhatikan etika batuk/bersin;
h. Seluruh rangakain acara apel sedapat mungkin dilakukan secara singkat,
termasuk penyampaian arahan/amanat pimpinan apel paling lama 15 menit;
------------------------------------------------------------------------------------------------------23
24
Sebisa mungkin pertemuan dilakukan melalui video meeting secara online dengan
investor atau calon investor, mengingat sebagian besar investor di Jawa Barat
berasal dari China, Singapura, Korea Selatan dan Jepang, namun apabila
pertemuan tetap harus dilaksanakan maka harus mengikuti protokol sebagai
berikut:
1. Memastikan ruangan pertemuan memiliki sirkulasi udara yang baik dan fasilitas
memadai untuk cuci tangan.
2. Memastikan ruang pertemuan dan alat-alat yang digunakan telah dilakukan
pembersihan dengan mengunakan desinfektan.
3. Melakukan screening awal melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang dengan
gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak nafas sebelum memasuki ruang
pertemuan.
4. Memastikan seluruh peserta telah membersihkan tangan terlebih dahulu baik
menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
5. Memastikan seluruh peserta mengunakan masker.
6. Melalukan physical distancing selama pertemuan baik dengan mengatur tempat
duduk sejauh 1 meter atau dengan mengurangi kapasitas ruang pertemuan
menjadi 50 persen atau memastikan jumlah investor maksimal 3 orang.
7. Hindari berjabat tangan dengan peserta, dan pertimbangkan untuk mengadopsi
alternatif bentuk sapa lainnya.
8. Memastikan setiap peserta membawa tempat minum dan alat tulis
masing-ma sing.
9. Menyimpan atau merekam data investor atau calon investor yang hadir pada
pertemuan secara digital.
10. Memastikan investor atau calon investor mendapatkan bahan promosi potensi
dan peluang investasi pada situs web http://investasi.jabarprov.go.id/ atau
dikirimkan melalui email.
11. Mengefektifkan waktu pertemuan maksimal 45 menit
------------------------------------------------------------------------------------------------------24
25
Diusahakan tidak menerima layanan secara tatap muka, apabila terpaksa harus
menerima layanan secara tatap muka, maka harus memperhatikan hal sebagai
berikut:
1. Di pintu tempat masuk front office dilakukan pengukuran suhu oleh petugas
yang ditunjuk dengan menggunakan thermo gun.
a. Tamu yang datang ke Dinas PMPTSP akan dilakukan pengecekan suhu
tubuh yang dilakukan oleh petugas.
b. Untuk tamu yang memiliki suhu tubuh lebih 37.50C maka kami tidak dapat
menerima kunjungan anda.
2. Pastikan meja pelayanan menggunakan penyekat dari minimal plastik mika,
untuk menghindari penularan melalui droplet.
------------------------------------------------------------------------------------------------------25
26
------------------------------------------------------------------------------------------------------26
27
1. Dinas PMPTSP akan mengusahakan pembuatan alat dan tanda bantu atau
signage untuk mengingatkan mengenai kebiasaan baru yang harus dibangun
pada masa Covid-19 ini.
2. Unit-unit di bawah koordinasi ekretariat pun dihimbau juga untuk membuat
signage tambahan di ruangan atau tempat spesifik yang mengharuskan
pelaksanaan protokol khusus.
3. Bangunan kantor dan ruang eksterior akan mencakup papan nama yang harus
diikuti oleh pegawai setiap saat.
4. Contoh dari papan tanda yang akan dilihat oleh pegawai di kantor
diuraikan di bawah ini:
a. Etiket umum yang berlaku pada masa Covid-19 seperti menggunakan
masker/penutup muka, menjaga jarak, dan pelarangan kumpulan besar
b. Pengingat terhadap jarak fisik
c. Protokol-protokol khusus yang sudah dituliskan di dalam panduan ini
d. Tata cara cuci tangan yanng benar sesuai rekomendasi
------------------------------------------------------------------------------------------------------27
28
1. Setiap rumah yang didatangi tenaga kesehatan dengan APD sudah pasti
covid-19
Petugas kesehatan yang bertugas memindahkan pasein curiga covid-19 ke
rumah sakit rujukan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap
yang terdiri dari masker bedah, gaun, sarung tangan, pelindung mata,
pelindung kepala, dan sepatu pelindung
2. Orang yang baru datang dari luar kota atau luar negeri adalah penderita
covid-19
Pelaku perjalanan dari negara/daerah terjangkit Covid-19 wajib karantina
mandiri di rumah selama 14 hari sejak kedatangan. Selama karantina harus
tinggal sendiri di kamar yang terpisah, menghndari kontak dengan keluarga
lainnya, dan tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah
3. Selama masa pandemi tidak boleh kontak sama sekali dengan orang lain
Pembatasan sosial dalam hal ini adalah jaga jarak fisik dapat dilakukan
dengan menjaga jarak fisik, hindari kerumunan, hindari bepergian dan
menggunakan masker jika di tempat umum. Jaga jarak bukan berarti kita tidak
bisa menjalin silaturahim dengan keluarga, teman ataupun kerabat. Kita bisa
melakukannya dengan media sosial
4. Tenaga kesehatan yang tinggal disekitar saya sudah pasti akan menualrkan
covid-19 pada saya
Setiap tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien covid-19 termasuk OTG
namun belum pasti menjadi pasien terkonfirmasi covid-19. Maka perlakuan kita
terhadap tenaga kesehatan sebagai pencegahan covid-19 sama perlakuan kita
terhadap pasien OTG
5. Jika tetanggga berstatus OTG, ODP, dan PDP sudah pasti akan menulari saya
------------------------------------------------------------------------------------------------------28
29
OTG, ODP, dan PDP belum pasti menjadi pasien terkonfirmasi covid-19
namun tetap diharuskan melakukan karantina mandiri. Selama kita menjaga
jarak 1-2 meter dari OTG, ODP, dan PDP kita tidak dapat tertular covid-19.
Selain itu, juga harus rajin mencucui tangan dan menghindari menyentuh
mata, hidung, dan mulut kita
6. Jika terinfeksi covid-19 saya tidak bisa sembuh seumur hidup
Sebagian besar pasein terinfeksi covid-19 dapat kembali pulih dan
menghilangkan virus covid-19 dari tubuh mereka. Jika anda mengalami
keluhan demam dengan batuk atau sulit bernafas secepatnya periksakan diri
ke fasilitas pelayana kesehatan
7. Menerima paket dari luar negeri atau luar kota menularkan covid-19
Virus covid-19 dapat menempel pada permukaan dalam jangka waktu
maksimal 5 hari. Jangan khawatir, jumlah virus yang menempel akan
berkurang seiring waktu. Bersihkan tiap paket yang anda terima dengan cairan
disinfektan
8. Jenazah yang dimakamkan dengan protokol covid-19 bisa menularkan setelah
dikubur
Jenazah yang melalui protokol covid-19 melewati proses disinfektan,
dimandikan, ditutup dengan kantung, dan diikat rapat yang dilakukan oleh
oetugas terstandarisasi menggunakan APD lengkap. Kecil kemungkinan
jenazah untuk menularkan setelah melewati proses ini
9. Semua info covid-19 di media sosial sudah pasti akurat
Banyak pihak yang berusaha menimbulkan kepanikan pada masa pandemi.
Carilah info dan sumber terpercaya seperti WHO, Kemenkes, dan lembaga
terpercaya lainnya. Selalu bersikap kritis dan cermat dalam menerima
informasi yan beredar
10. Jika sakit, batuk dan berobat ke fasilitas kesehatan pasti didiagnosis covid-19
Covid-19 memiliki gejala demam, batuk, sesak nafas, diare, keram otot, pilek,
sakit kepala, lemas, sakit tenggorokan, mual dan sakit perut. Anda baru akan
dicurigai menderita covid-19 jika keluhan yang diderita tidak disebabkan
kondisi medis lain atau anda kontak dengan pasien positif covid-19 dan
dikonfirmasi dengan pemeriksaan swab tenggorok positif.
------------------------------------------------------------------------------------------------------29
30
Contoh:
PROTOKOL PENGENDALIAN COVID-19 DALAM GAMBAR
------------------------------------------------------------------------------------------------------30
31
------------------------------------------------------------------------------------------------------31
32
------------------------------------------------------------------------------------------------------32
33
------------------------------------------------------------------------------------------------------33
34
------------------------------------------------------------------------------------------------------34
35
------------------------------------------------------------------------------------------------------35
36
------------------------------------------------------------------------------------------------------36
37
------------------------------------------------------------------------------------------------------37
38
------------------------------------------------------------------------------------------------------38
39
------------------------------------------------------------------------------------------------------39
40
------------------------------------------------------------------------------------------------------40
41
------------------------------------------------------------------------------------------------------41
42
------------------------------------------------------------------------------------------------------42
43
------------------------------------------------------------------------------------------------------43
44
------------------------------------------------------------------------------------------------------44
45
------------------------------------------------------------------------------------------------------45
46
------------------------------------------------------------------------------------------------------46
47
------------------------------------------------------------------------------------------------------47
48
------------------------------------------------------------------------------------------------------48
49
------------------------------------------------------------------------------------------------------49
50
------------------------------------------------------------------------------------------------------50
51
------------------------------------------------------------------------------------------------------51
52
------------------------------------------------------------------------------------------------------52
53
------------------------------------------------------------------------------------------------------53
54
------------------------------------------------------------------------------------------------------54