Anda di halaman 1dari 59

buku

PROTOKOL
KEBERSIHAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN
DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA BARAT MENUJU ADAPTASI
KEBIASAAN BARU (AKB) DALAM RANGKA AMAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)

TIM PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019


(COVID-19) DI LINGKUNGAN DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA BARAT
2020

6
KATA PENGANTAR

Sejak pandemi Covid-19 semakin merebak di Indonesia, hampir semua dari kita
melaksanakan kegiatan dari rumah. Kondisi karena Covid-19 ini juga dialami oleh
instansi-instansi pemerintah lain, baik di Jawa Barat maupun di seluruh Indonesia
bahkan dunia. Perubahan yang tiba-tiba ini menyebabkan kita juga harus melakukan
penyesuaian. Walaupun disadari masih ada kekurangan di sana-sini, Dinas PMPTSP
mencoba merespons keadaan ini secara cepat dan tepat. Kita bersyukur bahwa
seluruh kegiatan perkantoran masih dapat dilaksanakan dengan baik, baik yang
bersifat intern maupun yang mengharuskan keluar kantor.

Berdasarkan berbagai kajian data mengenai perkembangan terkini Covid-19 di


Jawa Barat maupun di Indonesia, kondisi penyebaran Covid-19 ke depan masih
belum dapat diprediksi secara pasti. Walaupun demikian, berbagai skenario sudah
dipikirkan untuk dilaksanakan. Evaluasi terhadap kondisi yang ada akan selalu kami
lakukan dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan dan aturan hukum yang
berlaku.

Evaluasi keadaan dan protokol yang baru akan dilakukan secara hati-hati oleh
Dinas PMPTSP dengan berpedoman pada prinsip Aman dan Produktif, untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh pegawai dan keluarga Dinas
PMPTSP Provinsi Jawa Barat. Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat telah
menetapkan Protokol Kesehatan dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19,
namun demikian seiring perkembangan serta kebijakan yang terbaru Protokol
Kesehatan perlu terus disempurnakan. Kami berharap unit-unit dan seluruh elemen
pada Dinas PMPTSP dapat mendukung protokol ini dengan menyiapkan fasilitas
pendukung, serta berkoordinasi dan berkomunikasi sehingga tujuan pengendalian
penyebaran covid-19 dapat terwujud.

Kami berharap seluruh pegawai beserta keluarga selalu sehat, dan tetap
menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta melakukan physical distancing
sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Bandung, Agustus 2020

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN


PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA BARAT

NONENG KOMARA NENGSIH, SE., MAP


Pembina Utama Muda
NIP. 19660826 199001 1 001

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
II. DEFINISI, GEJALA DAN PENCEGAHAN 2
III. KEBIJAKAN UMUM 4
A. Keselamatan Bersama 4
B. Kinerja 4
C. Dukungan Lembaga 4
IV. KEBIJAKAN PENGENDALIAN 5
A. Landasan Kebijakan 5
B. Prinsip-Prinsip Kebijakan 6
C. Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan pada masa AKB 6
D. Keberlanjutan dan Penambahan Protokol 6
E. Sanksi 6
F. Kontak 6
V. PROTOKOL 7
A. Protokol ke/dari Kantor 7
B. Protokol saat memasuki area kantor 7
C. Protokol jika Menggunakan Transportasi Publik 8
D. Protokol saat Pulang ke Rumah 8
E. Protokol Penggunaan Masker, Face Shield, Sarung Tangan, dan Kacamata
Pelindung 8
F. Protokol Peningkatan Pembersihan dan Protokol Disinfektasi 8
G. Protokol Fasilitas Ventilasi 9
H. Protokol Penggunaan Lift 10
I. Protokol Penggunaan Kamar Mandi/WC 10
J. Protokol Bekerja di Lingkungan Kantor 10
K. Protokol Penggunaan Ruang Kantor 11
L. Protokol Bekerja dari Kantor untuk Seluruh Pegawai 11
M. Protokol Khusus Pegawai Dinas PMPTSP dalam Praktek Keselamatan
Pribadi 13
N. Protokol Khusus Bagi Petugas Kebersihan 15
O. Protokol Khusus Bagi Petugas Keamanan Dan Parkir 16
P. Protokol Area Ruang Pantry 16
Q. Protokol Rapat-rapat 17
R. Protokol Penerimaan Tamu Dinas 18
S. Protokol Perjalanan Dinas 19
T. Protokol Perjalanan Dinas Visitasi Lapangan 20
U. Protokol Kegiatan Apel Pagi 21

2
V. Protokol Pelaksanaan Sholat Berjamaah dan Sholat Jum’at 23
W. Protokol Pertemuan dengan Investor 24
X. Protokol Pelayanan Front Office (Pelayanan pengambilan perizinan,
pelayanan informasi, pelayanan pengaduan, desk LKPM, pelayanan
SIMPATIK dan OSS) 24
Y. Protokol Pelayanan Perizinan 25
Z. Protokol Berdasarkan Skenario 25
AA.Himbauan Pembuatan Tanda Dan Alat Untuk Mengingatkan 27
BB.Himbauan Khusus bagi Kepala Unit atau Pejabat Struktural 27
CC. Himbauan Hindari Tindakan Stigma Covid-19 28

LAMPIRAN-LAMPIRAN

3
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus Corona atau Covid-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau


radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan
dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging
binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus.
Penyakit yang terjadi sebelum Covid-19 mewabah, dunia sempat heboh
dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar
belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik.
Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ. Penularan sangat cepat hingga
Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau
Covid-19 pada tanggal 11 Maret 2020.
Pandemi global mengindikasikan infeksi Covid-19 yang sangat cepat hingga
hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.
Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan
secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat/vaksin spesifik untuk
menangani kasus infeksi virus Corona atau Covid-19.
Sejalan dengan hal tersebut di atas maka telah terbit beberapa kebijakan
penanganan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) baik dari Pemerintah
maupun Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Terbitnya Peraturan Gubernur,
Keputusan Gubernur, sampai Surat Edaran Gubernur/Sekeratris Daerah yang
semua mengarah kepada penanganan dan pengendalian penyebaran covid-19,
berupa penghentian sementara beberapa kegiatan, adanya kebijakan Work From
Home (WFH) atau Flexibel Working Arrangement (FWA), jika terpaksa harus
melakukan pekerjaan mengharuskan masuk kantor seminimal mungkin jumlah
kehadiran pegawai di kantor serta harus menggunakan protokol kesehatan dengan
baik dan penuh kehati-hatian.
Dalam rangka melindungi pegawai dan warga masyarakat yang melakukan
kegiatan di Kantor serta sekaligus meminimalisasi dampak pandemi wabah
COVlD-19 pada setiap kegiatannya, maka Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat perlu menyusun Protokol
Kebersihan, Kesehatan, dan Keselamatan Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
dalam rangka Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

B. Tujuan
Melaksanakan kesiapsiagaan menuju Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
dalam rangka Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi seluruh Pegawai
dan keluarga serta stakeholders Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Provinsi Jawa Barat.

------------------------------------------------------------------------------------------------------1
2

II. DEFINISI, GEJALA DAN PENCEGAHAN

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan suatu penyakit yang disebabkan


oleh jenis coronavirus baru yang dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis
(ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS
ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta
ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan Covid-19 ini masih
belum diketahui (Kemenkes RI, 2020).
Virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang
seperti ini memiliki tanda dan gejala umum seperti demam, batuk dan sesak napas.
Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada
sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan
bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru
(Kemenkes RI, 2020). Berdasarkan bukti yang tersedia, Covid-19 ditularkan melalui
kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang-orang yang paling
berisiko terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien Covid-19
atau yang merawat pasien Covid-19. Sampai saat ini belum ada vaksin untuk
mencegah infeksi Covid-19.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit
virus ini. Tindakan pencegahan merupakan kunci penerapan di fasilitas kesehatan dan
masyarakat. Berikut upaya-upaya pencegahan paling efektif yang dapat dilakukan di
masyarakat, yakni sebagai berikut:
a. Melakukan kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir atau cairan antiseptik (hand sanitizer) hingga bersih.
b. Menghindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan
kotor atau belum dicuci.
c. Menerapkan perilaku batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut
dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu membuang tisu ke tempat
sampah dan cuci tangan hingga bersih.
d. Menggunakan masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan
kebersihan tangan setelah membuang masker;
e. Menghindari kontak langsung atau menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang
yang mengalami gejala gangguan pernapasan (Kemenkes RI, 2020).

Perbedaan Rapid Test Dan Swab

------------------------------------------------------------------------------------------------------2
3

RAPID TEST SWAB


1. Pemeriksaan rapid test dilakukan 1. Jenis sampel yang dilakukan adalah
menggunakan sampel darah sampel lender yang diambil dari
dalam hidung maupun tenggorokan
2. Memeriksa virus menggunakan 2. Jika hasil rapid testnya positif
antibodi IgG dan IgM yang ada di dianjurkan melakukan pemeriksaan
dalam darah lanjutan, yaitu pemeriksaan swab
tenggorokan atau hidung
3. IgG dan IgM adalah antibodi yang 3. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat
terbentuk di tubuh saat kita sebagai tolok ukur diagnosis. Sebab,
mengalami infeksi virus virus corona akan menempel di
hidung atau tenggorokan bagian
dalam, saat masuk ke tubuh
4. Jika tubuh terinfeksi virus, maka 4. Sampel lendir yang diambil dengan
jumlah IgG dan IgM di dalam tubuh metode swab akan diperiksa
akan bertambah menggunakan metode PCR
(Polymerase Chain Reaction)
5. Hasil rapid test dapat memperlihatkan 5. Hasil akhir dari pemeriksaan ini akan
adanya IgG dan IgM dalam darah. benar-benar memperlihatkan
Jika ada, maka hasil rapid test keberadaan virus SARS-COV yang
dinyatakan positif ada infeksi menyebabkan Covid-19 di tubuh
seseorang
6. Namun, hasil tersebut bukanlah 6. Untuk memperoleh hasil tes swab
diagnosis yang menggambarkan membutuhkan waktu beberapa jam
infeksi Covid-19 hingga beberapa hari. bahkan bisa
keluar lebih lama bila kapasitas
laboratorium yang digunakan untuk
memeriksa sampel sudah penuh
(terjadi antrean)

7. Rapid test hanya membutuhkan


waktu 10-15 menit hingga hasil keluar
(Sumber: Santosa, 2020)

III. KEBIJAKAN UMUM

------------------------------------------------------------------------------------------------------3
4

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Barat melakukan pembukaan pelayanan tatap muka kembali secara bertahap dengan
berpedoman pada prinsip Aman dan Produktif. Tujuan pembukaan pelayanan tatap
muka ini adalah untuk meningkatkan kinerja pelayanan sekurang-kurangnya sama
sebelum masa Work from Home. Selain itu, Dinas PMPTSP ingin menyelesaikan
target-target peningkatan ekonomi yang belakangan terjadi penurunan selama
pandemi covid-19. Lalu, kebijakan terakhir juga mempertimbangkan fungsi dinas
pmptsp dalam mendukung aktivitas Pengembangan investasi di jawa barat melalui
perbaikan Sistem/Prosedur Kerja, pengembangan fasilitas dan pengembangan SDM.
Fokus dari pelaksanaan ini adalah:

A. Keselamatan Bersama (Aman)


1. Berbagai macam prosedur dan protokol disiapkan untuk bekerja kembali di
kantor
2. Seluruh pegawai memahami prosedur dan protokol tersebut sebagai upaya
untuk menjaga keselamatan bersama

B. Kinerja (Produktif)
1. Penyelesaian target kinerja Dinas PMPTSP dalam rangka mendukung
peningkatan investasi yang ujungnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Jawa Barat dan Nasional
2. Kehadiran work from home dan di kantor untuk mendukung tugas pokok dan
fungsi Dinas PMPTSP

C. Dukungan Lembaga
1. Dinas menyediakan fasilitas standar yang aman untuk pegawai yang masuk ke
kantor/hadir ke kantor, seperti masker, face shield, tempat cuci tangan, dan
lain-lain.
2. Pegawai terbiasa dan melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan
(kondisi New Normal).
3. Pegawai dapat mempersiapkan pelaksanaan kegiatan tahun 2020 dan
perencanaan tahun 2021 sesuai target-target yang telah ditetapkan.

IV. KEBIJAKAN PENGENDALIAN

------------------------------------------------------------------------------------------------------4
5

A. Landasan Kebijakan
Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam mendukung
Keberlangsungan usaha pada Situasi Pandemi
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang
Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di tempat dan Fasilitas Umum dalam
rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020 tentang
Pedoman Tatanan Normal baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease
2019 bagi Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah
4. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar secara Proporsional sesuai Level
Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota sebagai Persiapan Pelaksanaan
Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
5. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 60 Tahun 2020 tentang Pengenaan
Sanksi Adminsitrasi terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan dalam
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Adaptasi Kebiasaan Baru
dalam rangka Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di
Daerah Provinsi Jawa Barat;
6. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep/207-Dinkes/2020 tentang
Status tanggap Darurat bencana Non Alam Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19);
7. Surat Edaran menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil
Negara dalam Tatanan Normal Baru
8. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor 443.05/2467/Sekrt tentang Tim Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Lingkungan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat
9. Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 800/11/BKD
tentang Penyesuaian Kegiatan dan Sistem Kerja Pegawai Negeri Sipil di Wilaya
Provinsi Jawa Barat
10. Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 443.05/3385/Bangprom
hal Tim Pengendali Covid-19 di Perangkat Daerah

------------------------------------------------------------------------------------------------------5
6

B. Prinsip-Prinsip Kebijakan Pengendalian


1. KESEHATAN dan KESELAMATAN adalah yang utama bagi para pegawai,
keluarga dan semua stake holder termasuk pemohon layanan di Lingkungan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa
Barat
2. Kantor Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat jangan sampai menjadi KLASTER
baru penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran
3. Pelaksanaan kegiatan tetap berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan diantaranya
dengan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH)/Flexibel Working
Arrangement (FWA) sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat.
C. Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan pada masa AKB
Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2020 yang berkaitan dengan pelaksanaan
anggaran dilaksanakan sesuai dengan hasil perubahan sebagai akibat refocusing
anggaran.
D. Keberlanjutan Dan Penambahan Protokol
Protokol dari unit atau sub-unit yang memiliki kekhasan dan perlu diatur tersendiri,
seperti pelayanan kepada tamu (yang harus bertemu secara fisik) misal supplier.
Protokol dari usulan unit/sub unit harus disetujui oleh Tim Pengendalian
1. Dinas PMPTSP akan terus melakukan observasi dan evaluasi terhadap
protokol yang sudah dibuat.
2. Laporan dan kasus-kasus dapat disampaikan oleh kepala unit, rapat fungsi,
maupun laporan khusus melalui Tim Pengendalian Covid-19 Dinas PMPTSP.
3. Tambahan-tambahan protokol akan dilakukan kemudian pada fase-fase
berikutnya.
4. Untuk memastikan keberlanjutan protokol, Tim Pengendalian akan
menggunakan media-media komunikasi yang perlu untuk menyampaikan
pembentukan perilaku baru yang lebih adaptif dalam menanggapi situasi krisis
Covid-19 ini.
E. Sanksi
Bagi pegawai yang melanggar protokol ini, dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
F. Kontak
Jika terdapat informasi yang belum jelas atau yang perlu dilaporkan
dapat menghubungi call center Tim Pengendalian Covid-19 Dinas PMPTSP Provisi
Jawa Barat.

V. PROTOKOL

------------------------------------------------------------------------------------------------------6
7

A. Protokol ke/dari Kantor


1. Pastikan anda dalam kondisi sehat, jika ada keluhan batuk, pilek demam agar
tetap tinggal di rumah.
2. Menggunakan masker sesuai dengan jenis yang direkomendasikan oleh
pejabat yang berwenang, dan apabila pegawai tidak membawa masker, maka
Dinas PMPTSP menyediakan stock masker secara gratis.
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik.
4. Menutup mulut dan hidung dengan masker (masker kain, masker medis,
maupun masker N-95).
5. Membersihkan tangan dengan cairan hand sanitizer berbasis alkohol.
6. Menghindari berada dalam kerumuman maupun tempat-tempat ramai.
7. Menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter atau 2 kali rentang tangan.
8. Menghindari bepergian ke luar negeri.
9. Beristirahat di rumah jika merasa sakit.
10. Memastikan melakukan pembersihan peralatan kerja sebelum meningkalkan
ruangan/ kantor dengan menggunakan disinfektan
11. Diupayakan peralatan dan perlengkapan kerja di kantor tidak dibawa pulang
kerumah.

B. Protokol Saat Memasuki Area Kantor


1. Menggunakan masker, diusahakan selalu mengganti masker setiap 4 jam
sekali.
2. Melakukan pengecekan suhu tubuh saat memasuki ruang kantor.
3. Melakukan prosedur cuci tangan saat memasuki area lobi kantor
4. Menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter
5. Saat tiba, segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
6. Menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol setiap memasuki ruang
kerja, yang telah disediakan di setiap lantai masing-masing
7. Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama
kurang lebih 20 detik
8. Menggunakan tisu serta menutup hidung dan mulut ketika bersin maupun batuk
9. Tidak meludah di sembarang tempat
10. Tidak memasuki kantor apabila merasa sakit
11. Menggunakan siku atau disediakan alat lain untuk membuka pintu dan
menekan tombol lift, sehingga tidak secara langsung menggunakan jari atau
telapak tangan
12. Diusahakan untuk tidak menggunakan lift untuk perpindahan antar lantai kantor,
tetapi menggunakan tangga yang telah disiapkan
13. Tidak berkerumun dan menjaga jarak di lift dengan posisi saling
membelakangi
14. Membersihkan meja/area kerja dengan disinfektan
15. Tidak berjabat tangan

C. Protokol jika Menggunakan Transportasi Publik

------------------------------------------------------------------------------------------------------7
8

1. Tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter


2. Mengupayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum, gunakan hand
sanitizer
3. Menggunakan helm sendiri jika menggunakan ojek online
4. Mengupayakan membayar secara non tunai, jika terpaksa memegang uang
bersihkan tangan Anda dengan hand sanitizer sesudahnya
5. Tidak menyentuh wajah atau mengucek mata dengan tangan, gunakan tisu
bersih jika terpaksa

D. Protokol saat Pulang ke Rumah


1. Mencuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer berbasis alkohol
sebelum masuk ke rumah.
2. Membuka alas kaki sebelum masuk ke rumah dan menyemprotkan disinfektan
pada alas kaki dan peralatan yang telah digunakan (ponsel, pulpen, laptop, dll).
3. Mencuci pakaian termasuk masker kain dan sarung tangan yang telah
digunakan pada tempat cucian yang tertutup dan terpisah dengan pakaian lain,
direndem terlebih dahulu dengan dengan deterjen.
4. Untuk penggunaan masker sekali pakai, sebelum dibuang robek dan basahi
dengan disinfektan agar tidak mencemari petugas pengelola sampah
5. Membersihkan diri dengan mandi sebelum bertemu dengan keluarga di rumah.
6. Jangan bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum membersihkan diri
(mandi dan mengganti pakaian kerja).
7. Jika dirasa perlu bersihkan handphone, kacamata, tas dengan disinfektan

E. Penggunaan Masker, Face Shield, Sarung Tangan, dan Kacamata Pelindung


1. Masker/penutup wajah (misalnya: masker sekali pakai atau penutup wajah
kain) harus dipakai oleh semua pegawai di kantor setiap saat (misalnya: ruang
kerja umum, ruang publik, lorong, tangga, lift, ruang pertemuan, ruang
merokok, ruang istirahat, ruang tunggu, ruang luar kantor, toilet, dll.).
2. Jika jarak fisik dimungkinkan, individu di kantor diperbolehkan tidak
menggunakan masker/penutup wajah saat berada di ruangan.
3. Penggunaan masker/penutup wajah yang tepat dapat meminimalkan risiko
bagi pemakainya dan orang-orang di sekitarnya
4. Masker sekali pakai perlu disediakan oleh unit, jika perlu, sebagai cadangan
jika ada individu yang tidak membawa masker.
5. Masker sekali pakai tidak boleh digunakan lebih dari satu hari.
6. Pegawai yang tidak dapat memakai masker/penutup wajah karena alasan
medis atau alasan penting lainnya harus menghubungi kepala unit agar
dapat ditindak lanjuti dan diakomodasi kebutuhannya.

F. Protokol Peningkatan Pembersihan dan Protokol Disinfektasi


Minimal akan ada dua kali sehari disinfektasi area sentuhan tinggi diseluruh area
kantor.
1. Ruang kerja akan didisinfektasi setiap hari.

------------------------------------------------------------------------------------------------------8
9

2. Cairan disinfektan akan disediakan di banyak titik untuk digunakan oleh


pegawai yang bertugas.
3. Dinas juga akan mengidentifikasi disinfektan berbasis zona yang akan mudah
untuk dilakukan tracing.
4. Selain rutinitas pembersihan normal, staf Cleaning Service diharapkan juga
akan mendisinfektasi permukaan yang sering disentuh atau titik dan objek
dengan sentuhan tinggi menggunakan produk disinfektan.
5. Permukaan atau benda yang sering disentuh oleh banyak orang yang akan
menerima disinfektasi minimal dua kali sehari adalah:
a. Gagang pintu
b. Sakelar lampu
c. Pagar
d. Pegangan wastafel
e. Pegangan kran
6. Pembersihan untuk ruang publik/umum seperti toilet, lounge, lobi, dan lorong
akan ditingkatkan.
7. Tugas-tugas lain seperti mengosongkan sampah, menyedot
debu/membersihkan lantai kantor pribadi setiap sekali akan berlanjut.
8. Tempat cairan alkohol sanitasi tangan akan berlokasi di area-area utama di
semua gedung kantor (masuk/keluar, lobi, lift, dll.)
9. Secara bertahap Dinas PMPTSP akan mengganti/menambah fasilitas agar
tidak banyak menggunakan sentuhan tangan.

G. Fasilitas: Ventilasi
Terdapat tiga kategori dasar mengenai ventilasi udara yang perlu diperhatikan oleh
kepala unit yakni:
a. Ruangan harus memiliki ventilasi yang memungkinkan udara keluar dan
masuk yang cukup
b. Mempertahankan suhu dan tingkat kelembaban dalam ruangan
c. 3C yang harus dihindari adalah:
1) Closed space atau area tertutup
2) Crowded place atau tempat kerumunan
3) Close contact situation atau situasi berdekatan
d. Berbagai fasilitas dan protokol khusus perlu dirancang masing-masing unit
dengan melihat kondisi-kondisi yang bervariasi pada setiap unit. Tempat-tempat
yang memerlukan perhatian adalah:
1) Ruang kerja
2) Ruang rapat/pertemuan
3) Loket-loket pelayanan
e. Setelah membuat protokol atau fasilitas khusus, unit perlu menyampaikan
kepada Tim terkait hal ini agar bisa dikumpulkan informasinya dan
disebarluaskan kepada unit lain dan stake holders

H. Protokol Penggunaan Lift

------------------------------------------------------------------------------------------------------9
10

1. Penggunaan lift harus memastikan jarak fisik 1,5 meter dapat dicapai.
2. Pegawai tetap dianjurkan untuk menggunakan tangga sedapat mungkin
mengingat kapasitas lift mungkin sulit dan sedikit.
3. Jika pegawai menggunakan lift, tetap kenakan masker/penutup wajah dan cuci
tangan atau hand sanitizer saat meninggalkan lift.
4. Cleaning Service diharapkan akan lebih sering mengusap tombol lift di siang
hari.
5. Disiapkan papan pemberitahuan, berupa jaga jarak, menggunakan masker,
membuka lift menggunakan tangan atau alat yang ditelah disediakan, tidak
berhadapan saat didalam lift.
6. Bila dirasa tidak penting, jangan mengobrol didalam lift.
7. Diusahakan untuk selalu menunduk ketika berada didalam lift.
8. Dipastikan selalu menjaga jarak fisik, apabila mengantri sebelum masuk lift
(petugas memberi tanda jaga jarak antrian).

I. Protokol Penggunaan Kamar Mandi/WC


1. Penggunaan toilet harus memastikan jarak fisik minimal 1,5 meter tercapai.
2. Diperlukan penggunaan signage untuk menunjukkan kapan dan bagaimana
protokol toilet perlu dilakukan, misalnya seperti bagaimana mencuci tangan
yang benar. Diharapkan masing-masing unit mengusahakan signage ini.
3. Tetap mengenakan masker/penutup wajah.
4. Pegawai diharapkan menunggu di luar kamar kecil dalam jarak yang jauh
secara fisik jika harus melakukan antri.
5. Menghindari menyentuh wajah setelah menyentuh pegangan pintu.
6. Mencuci tangan dengan sabun atau bersihkan tangan Anda setelah
menggunakan kamar kecil.

J. Protokol Bekerja di Lingkungan Kantor


1. Wajib menggunakan masker selama ada di kantor. Dianjurkan menggunakan
face shield jika pegawai berada pada ruangan bersama tanpa sekat.
2. Wajib melakukan tes suhu tubuh sebelum masuk ke kantor. Jika suhu
tubuh tinggi yakni di atas 37 derajat keatas, yang bersangkutan tidak
diperbolehkan untuk masuk ke kantor, dianjurkan untuk kembali ke rumah.
3. Dianjurkan membawa peralatan makan seperti gelas, piring, sendok, dan
garpu sendiri-sendiri.
4. Wajib melakukan cuci tangan sebelum masuk ke ruangan kerja atau
menyemprot dengan hand sanitizer.
5. Wajib melakukan self cleaning pada working space masing-masing. Hal ini
bisa dilakukan dengan membersihkan meja kerjanya sendiri termasuk
keyboard komputer, meja, handel meja menggunakan alkohol pembersih.
Personal hygiene ini dilakukan sebelum bekerja dan sesaat sebelum pulang.
6. Pada saat berinteraksi, pegawai diwajibkan untuk tidak berjabat tangan atau
bersentuhan dan memastikan jarak fisik minimal 1,5 meter. Ini juga berlaku
untuk pertemuan kolektif seperti diskusi atau rapat.

------------------------------------------------------------------------------------------------------10
11

7. Selama masa AKB, setiap unit harus menyiapkan:


a. Protokol kesehatan khusus tambahan yang terkait dengan pelaksanaan
dan pelayanan kerja yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.
Pembuatan protokol khusus tambahan akan dikoordinasi di masing-masing
unit.
b. Unit juga perlu mengusahakan fasilitas yang menunjang pelaksanaan point
1).

K. Protokol Penggunaan Ruang Kantor


1. Pada prinsipnya ruangan yang akan dipakai oleh pegawai tidak perlu 100%
terisi kapasitasnya. Oleh sebab itu, pimpinan unit diharapkan untuk
membuat penjadwalan spesifik terkait dengan pegawai yang akan bekerja di
rumah/work from home dan bekerja di kantor.
2. Perlu dipastikan agar kursi duduk pegawai berjarak masing-masing 1-2 meter
dengan tambahan sekat atau penggunaan face shield
3. Setiap kursi/meja diberi skat minimal dari plastik mika atau sejenisnya dalam
rangka menghindari droplet.
Contoh:

4. Terdapat sarana cuci tangan menggunakan sabun dan air atau alkohol di
setiap lokasi di kantor yang dapat digunakan sebelum masuk ke ruangan
5. 3C yang harus dihindari adalah:
a. Closed space atau area tertutup
b. Crowded place atau tempat kerumunan
c. Close contact situation atau situasi berdekatan
6. Peralatan yang digunakan bersama harus didisinfektasi setelah digunakan
oleh setiap pengguna

L. Protokol Bekerja dari Kantor untuk Seluruh Pegawai

1. Tes terhadap Seluruh Pegawai


a. Dinas PMPTSP menyelenggarakan tes rutin dimulai dengan pegawai baik
PNS maupun non PNS

------------------------------------------------------------------------------------------------------11
12

b. Jika terjadi respon positif pada individu yang telah dites maka
individu tersebut perlu menghubungi dinas kesehatan/rumah sakit,
melakukan isolasi mandiri di rumah, melapor pada kepala unit,
melanjutkan tahapan tes dan perawatan sesuai dengan petunjuk dinas
kesehatan/rumah sakit
c. Pegawai yang memiliki gejala terkait Covid-19 juga harus melaporkan ke
Call Center.
d. Seorang individu yang sedang menunggu hasil tes harus tetap berada di
rumah dan melakukan isolasi mandiri, serta secara berkala menghubungi
kepala unit mereka tentang status mereka.
e. Pembiayaan terhadap test rutin terhadap pegawai Dinas PMPTSP
dibebankan kepada anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat

2. Kelompok dengan Risiko Tertinggi


Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat mengambil setiap tindakan pencegahan
yang sesuai untuk melindungi seluruh pegawai saat akan kembali ke kantor.
Kelompok dengan resiko tertinggi ini perlu dilindungi dan diperhatikan dalam
prioritas penugasan untuk Work From Home atau Flexible Working
Arrangement. Pegawai dengan kondisi tertentu mungkin memiliki risiko lebih
tinggi untuk infeksi Covid-19. Kondisi tersebut meliputi:
a. Usia 50 tahun ke atas
b. HIV
c. Asma (sedang hingga berat)
d. Penyakit paru-paru kronis
e. Diabetes
f. Kondisi jantung yang serius
g. Penyakit ginjal kronis dirawat dengan dialisis
h. Indeks massa tubuh 40 atau lebih tinggi
i. Kelainan imun
j. Kontak erat dengan positif Covid-19 minimal radius 2 meter
k. Riwayat perjalanan ke daerah terjangkit

3. Kriteria Pelaksanaan Bekerja dari Kantor bagi Seluruh Pegawai Dinas PMPTSP
a. Pada prinsipnya pelaksanaan bekerja dari kantor dapat dilakukan
secara bergantian, bertahap, dengan penjadwalan, dan tidak serentak.
Oleh sebab itu, kepala unit diharapkan untuk melakukan penjadwalan bagi
pegawai agar dapat dilakukan pembagian antara pegawai yang dapat
bekerja di rumah maupun di kantor.
b. Unit-unit juga perlu mempertimbangkan jenis pekerjaan yang
memungkinkan pelaksanaan bekerja dari kantor secara bergantian
c. Pegawai yang diperbolehkan masuk kantor adalah pegawai yang memiliki
kondisi fisik yang sehat serta memperoleh hasil NON-REAKTIF dari hasil
tes. Pegawai yang REAKTIF tidak diperkenankan masuk dan bekerja dari

------------------------------------------------------------------------------------------------------12
13

kantor serta wajib mengikuti aturan dan protokol kesehatan yang telah
ditetapkan.
d. Pegawai yang kondisinya sedang hamil, meskipun hasil NON-REAKTIF,
disarankan untuk tetap beristirahat dan bekerja dari rumah.
e. Pegawai yang berusia di bawah 50 tahun serta tidak memiliki resiko
kesehatan dan penyakit bawaan dapat diprioritaskan dalam penjadwalan
untuk bekerja di kantor. Kebijakan berdasarkan usia ini dilihat dari data
pemerintah yakni informasi oleh Pakar Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Indonesia.
f. Pegawai yang merasa kondisinya kurang sehat, harap beristirahat di
rumah dan tidak perkenankan untuk bekerja dari kantor. Jika suhu tubuh
tinggi yakni di atas 37 derajat, yang bersangkutan tidak
diperbolehkan untuk masuk ke kantor.
g. Pegawai diperbolehkan masuk area kantor dengan wajib menggunakan
masker dan mematuhi protokol kesehatan dikantor. Pegawai yang tidak
menggunakan masker, dilarang memasuki area kantor.
h. Seluruh pegawai yang bekerja dari kantor juga disarankan membawa
personal hygiene masing-masing sesuai kebutuhan untuk menjaga
kesehatan dan keselamatan secara personal.
i. Kelompok pegawai yang ada di dalam potensi rawan: usia di atas 50
tahun dan/atau yang memiliki penyakit-penyakit berisiko dapat
dikecualikan untuk bekerja di kantor atau diproritaskan untuk lebih banyak
bekerja dari rumah. Pegawai yang bersangkutan dianjurkan/diwajibkan
bekerja dari rumah dengan merujuk pada kondisi kesehatan
masing-masing. Hal ini setelah yang bersangkutan melaporkan dan
mendiskusikan kondisinya kepada Pimpinan Unit. Kebijakan unit diambil
dengan mengacu pada keselamatan dan kesehatan pegawai.
j. Bagi pegawai yang saat ini berada di luar kota Bandung, jika memperoleh
jadwal bekerja dari kantor, pegawai diperbolehkan bekerja dari kantor
dengan syarat: daerah yang ditempati saat ini merupakan daerah berzona
hijau maupun kuning (pegawai yang saat ini berada pada daerah zona
merah, tidak diperbolehkan bekerja dari kantor)
k. Pada saat berinteraksi, seluruh pegawai diwajibkan untuk tidak berjabat
tangan atau bersentuhan dan memastikan jarak fisik 1-2 meter. Ini juga
berlaku untuk pertemuan kolektif seperti diskusi atau rapat.

M. Protokol Khusus Pegawai Dinas PMPTSP dalam Praktek Keselamatan Pribadi


1. Higienitas Saat Batuk/Bersin
a. Pegawai dalam ruangan pribadi boleh untuk tidak mengenakan
masker/penutup wajah
b. Bagi yang berada di ruangan bersama tetap harus mengenakan
masker/penutup wajah
c. Saat batuk/bersin harus selalu menutup mulut dan hidung dengan
tisu/masker ketika batuk atau bersin atau menggunakan bagian dalam siku
mereka.

------------------------------------------------------------------------------------------------------13
14

d. Segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20
detik.
e. Jika sabun dan air tidak tersedia, bersihkan tangan dengan
pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung setidaknya 60%
alkohol.
2. Cuci Tangan
a. Pegawai dihimbau untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir selama setidaknya 20 detik, terutama setelah mereka berada
di tempat umum atau menggunakan kamar kecil; setelah batuk atau bersin;
dan sebelum dan sesudah makan dengan tatacara yang telah
direkomendasikan.
8 langkah tata cara mencuci tangan:
1) Basahi tangan dengan air, boleh menggunakan air hangat maupun
dingin. Lalu tuangkan sabun ke telapak tangan.
2) Usap kedua telapak tangan Anda secara perlahan dengan gerakan
memutar.
3) Gosok kedua telapak tangan hingga berbusa.
4) Bersihkan seluruh bagian tangan hingga merata, dari pergelangan
tangan, punggung tangan sela-sela jari hingga kuku. Lakukan selama
20 detik.
5) Bersihkan seluruh bagian jari dengan gerakan memutar, satu demi
satu.
6) Bilas tangan hingga bersih dari sisa sabun dan kotoran.
7) Keringkan tangan menggunakan tisu atau handuk bersih.
8) Tutup keran menggunakan tisu agar kuman tidak menempel pada
tangan yang telah bersih.

b. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang
mengandung setidaknya 60% alkohol (hand sanitizer).
c. Orang-orang yang menggunakan pembersih tangan harus menutupi
semua permukaan tangan mereka dan menggosoknya sampai terasa
kering.

------------------------------------------------------------------------------------------------------14
15

d. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak
dicuci.

3. Melakukan Disinfektan Pribadi


a. Cleaning Service diharapkan akan terus membersihkan kantor dan ruang
kerja, dan ruang publik berdasarkan protokol yang kesehatan ini
b. Pegawai Cleaning Service harus lebih berhati-hati untuk membersihkan
permukaan yang biasa digunakan setelah digunakan dengan
menggunakan sarung tangan.
c. Sebelum pegawai meninggalkan ruangan tempat bekerja atau makan,
disarankan agar menyeka area dengan disinfektan. Ini termasuk ruang
kerja pribadi atau lokasi atau peralatan ruang bersama (mis. Komputer, dan
peralatan listrik lainnya, mesin fotokopi, meja, lengan kursi, sakelar lampu,
gagang pintu, dll).
d. Untuk higienitas pribadi, pegawai harus membersihkan permukaan meja di
ruang kantor pribadi maupun ruang bersama untuk membantu
pembersihan menyeluruh yang sudah dilakukan oleh Cleaning Service.
e. Menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung
setidaknya 60% alkohol atau cuci tangan dengan sabun juga efektif setelah
menyentuh permukaan yang biasa digunakan.

4. Menjaga Jarak Fisik (Physical Distancing)


a. Menjaga jarak adalah praktik terbaik menurut WHO dan diperlukan di
kantor dinas pmptsp untuk menghindari paparan virus Covid-19 dan
memperlambat penyebarannya.
b. Perlu diketahui bahwa orang dapat menyebarkan virus sebelum mereka
tahu mereka sakit. Itu sebabnya, penting untuk menjauh dari orang lain
kapanpun memungkinkan, bahkan jika orang tersebut tampak tidak
memiliki gejala.
c. Jarak fisik sangat penting bagi orang-orang yang berisiko lebih tinggi.
d. Individu di kantor harus mengikuti praktik jarak fisik ini: menjaga jarak
minimal 1,5 meter (sekitar rentangan 2 lengan) dari orang lain.
e. Menghindari berkumpul dalam kelompok.
f. Menjauhi tempat-tempat ramai dan hindari pertemuan massal.

5. Pelayanan Dukungan bagi Pegawai Dinas PMPTSP


a. Dinas PMPTSP berkomitmen untuk mendukung protokol kebersihan,
kesehatan, dan keselamatan pegawai secara keseluruhan.
b. Pegawai dapat menghubungi Call Center Tim Pengendalian Covid-19
untuk informasi lebih lanjut dan mencari sumber daya yang dapat
menawarkan dukungan, membantu mengelola stres, dan meningkatkan
ketahanan Anda.

N. Protokol Khusus Bagi Petugas Kebersihan

------------------------------------------------------------------------------------------------------15
16

1. Memastikan petugas kebersihan dalam kondisi sehat ketika bertugas.


2. Menggunakan face shield dan masker (ganti masker setiap 4 jam sekali), dan
sarung tangan
3. Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
4. Menghindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung, atau mulut
5. Tetap memperhatikan jarak fisik/physical distancing minimal 1,5 meter (sekitar
rentangan 2 lengan).
6. Selalu memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan
pembersihan berkala menggunakan pembersih dan disinfektan yang sesuai
(setiap 4 jam sekali) terutama handle pintu dan tangga, tombol lift,
peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainnya
7. Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi
udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja dan pembersihan filter AC
8. Membuka jendela secara berkala
9. Saat pulang bertugas jangan langsung bersentuhan dengan anggota keluarga
sebelum membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian kerja)

O. Protokol Khusus Bagi Petugas Keamanan dan Parkir


1. Memastikan petugas keamanan dalam kondisi sehat ketika bertugas
2. Menggunakan face shield dan masker (ganti masker setiap 4 jam sekali), dan
sarung tangan
3. Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
4. Dipastikan menggunakan seragam dengan lengan panjang.
5. Menghindari tangan menyentuh area wajah seperti mata, hidung, atau
mulut
6. Tetap memperhatikan jarak/physical distancing minimal 1,5 meter (sekitar
rentangan 2 lengan).
7. Menjaga kebersihan pos keamanan dengan cairan disinfektan secara terjadwal.
8. Saat pulang bertugas jangan langsung bersentuhan dengan anggota keluarga
sebelum membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian kerja)
9. Barang yang diterima diletakkan di tempat transit box
10. Barang yang diterima disemprot menggunakan cairan disinfektan dan
didiamkan selama 1 menit, setelah itu dilap sampai bersih.
11. Memastikan setiap pegawai memasuki area kantor yang telah ditentukan (perlu
map area keluar masuk kantor Dinas PMPTSP)
12. Memastikan setiap pegawai dinas pmptsp telah melakukan pengukuran suhu
tubuh sebelum memasuki area kantor
13. Memastikan pegawai membawa surat hasil sebelum memasuki area kantor
14. Memastikan seluruh pagawai memenuhi protokol kesehatan yang telah
ditentukan, termasuk alat pelindung diri sebelum memasuki area kantor

P. Protokol Area Ruang Pantry

------------------------------------------------------------------------------------------------------16
17

1. Pegawai dianjurkan untuk membawa peralatan makan seperti gelas, piring,


sendok, dan garpu sendiri.
2. Mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air sebelum makan dan
sesudah makan.
3. Individu tidak boleh duduk saling berhadapan saat makan, serta selalu
usahakan menjaga jarak minimal 1,5 meter (sekitar rentangan 2 lengan).
4. Makan sendirian dianjurkan.
5. Memperhatikan batas kapasitas ruangan, dan hindari keramaian ruang pantry.
6. Melepaskan masker wajah hanya untuk makan, lalu kenakan kembali.
7. Menggunakan lap/tisu untuk menyeka meja dan kursi yang Anda gunakan
setelah selesai.
8. Peralatan makan dan minum ruang istirahat umum tidak boleh digunakan
bersama (mis. gelas/mug kopi, botol air minum, dll.).
9. Menghindari dan meminimalisir penggunaan peralatan dapur bersama yang
dapat digunakan kembali (mis., garpu, piring), bisa diganti dengan opsi sekali
pakai, atau membawa sendiri-sendiri.

Q. Protokol Rapat-rapat
1. Perlu dipahami bahwa pertemuan dalam kelompok membawa risiko tinggi
penularan virus.
2. Jika memungkinkan, rapat harus dilakukan dengan menggunakan alat
kolaborasi daring (misalnya aplikasi zoom/google meet, microsoft teams atau
sejenisnya).
3. Jika terpaksa rapat dilakukan dengan tatap muka, maka pelaksanaan harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pembersihan dan disinfeksi ruangan rapat sebelum dan
sesudah rapat berlangsung.
b. Pastikan peserta rapat ketika masuk keruangan rapat harus mengganti
alas kaki dengan alas kaki/sendal yang disediakan oleh Dinas PMPTSP
yang telah disterilkan.
c. Memastikan seluruh akses ke ruang rapat bersih dan higienis dengan
melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan
desinfektan yang sesuai sebelum rapat dimulai dan rutin dilakukan setiap 4
jam sekali. Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan
kantor yang digunakan bersama (mikrofon, remote AC, pointer, mouse,
keyboard), area toilet dan fasilitas umum lainya.
d. Dipastikan setiap meja/kursi menggunakan sekat dari plastik mika.
e. Membatasi jumlah peserta rapat maksimal 7 (tujuh) orang atau disesuaikan
dengan kapasitas ruang yang memungkinkan jaga jarak yang telah
ditentukan.
f. Melakukan screening awal sebelum masuk gedung Dinas PMPTSP melalui
pemeriksaan suhu tubuh, jika suhu tubuh >37,3 C (2 kali pemeriksaan
dengan jarak 5 menit) tidak diperkenankan mengikuti rapat dan diminta
untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayana kesehatan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------17
18

g. Memastikan peserta yang tidak sehat dan memiliki riwayat perjalanan dari
daerah dengan transmisi lokal Covid-19 dalam 14 hari terakhir tidak
menghadiri rapat dan melakukan isolasi mandiri.
h. Mengarahkan peserta untuk mencuci tangan dengan sabun, atau
menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan sebelum memasuki
ruangan rapat.
i. Menerapkan jarak aman antar peserta rapat atau physical distancing,
berupa pengaturan jarak duduk antar peserta rapat minimal 1-2 meter
(sekitar rentangan 2 lengan)
j. Disiplin untuk selalu menggunakan masker atau penutup muka selama
pelaksanaan rapat berlangsung (tidak buka tutup masker), jika peserta
rapat lupa membawa masker atau penutup muka, maka dinas
menyediakan masker secara gratis.
k. Tidak melakukan kontak fisik, berjabat tangan dengan sesama peserta
rapat
l. Menjaga kualitas udara di ruangan rapat dengan mengoptimalkan sirkulasi
udara dan sinar matahari, serta rutin untuk melakukan pembersihan filter
AC
m. Tidak bertukar mikrofon saat rapat berlangsung.
n. Mengupayakan untuk tidak sering menyentuh fasilitas umum yang berada
di ruangan rapat.
o. Medium penular, seperti gelas, kertas, dan sebagainaya dikurangi
seminimal mugkin.
p. Untuk mengurangi droplet, mikrpon dan meja rapat untuk peserta
ditiadakan atau seminimal mungkin.
q. Mengefektifkan waktu pertemuan rapat, maksimal 45 menit (kecuali
pertemuan menggunakan aplikasi during).
r. Dipastikan peserta rapat membawa peralatan sendiri-sendiri (alat tulis,
tempat minum).

R. Protokol Penerimaan Tamu Dinas

Diusahakan tidak menerima tamu secara tatap muka, apabila terpaksa harus
menerima tamu secara tatap muka, maka dalam penerimaan tamu harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
1. Di pintu tempat masuk kerja dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan
thermogun.
a. Tamu yang datang ke Dinas PMPTSP akan dilakukan pengecekan suhu
tubuh yang dilakukan oleh petugas.
b. Untuk tamu yang memiliki suhu tubuh lebih 37,50C maka kami tidak dapat
menerima kunjungan anda.
2. Tamu wajib menggunakan masker.
Masker digunakan untuk mencegah droplet dan sangat efektif dalam
pencegahan penularan covid-19, dan apabila tamu tidak membawa masker,
maka Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat menyiapkan masker secara gratis.
3. Tamu Wajib mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.

------------------------------------------------------------------------------------------------------18
19

Kami menyediakan hand sanitizer di lobby Dinas PMPTSP.


4. Tamu wajib memperlihatkan hasil pemeriksaan bebas covid-19, dapat berupa
hasil rapid tes atau swab.

5. Terdapat tempat khusus penerimaan tamu dari luar.


Tempat penerimaan tamu di lantai lobby dengan begitu para tamu yang
mempunyai kepentingan tidak perlu mengunjungi ruang kerja pegawai.
6. Pegawai dapat menerima tamu di ruangan khusus penerimaan tamu dengan
menjalanan prinsip social distancing atau physical distancing, menggunakan
masker, face shield, dan sarung tangan plastik
7. Tamu menunggu di lobby.
Security/Kamdal akan menanyakan keperluan tamu yang datang dan
menyampaikan keperluan tersebut kepada pegawai melalui tlp, tamu
dipersilahkan menunggu sebelum dipanggil.
8. PNS atau Non PNS mendatangi tamu di Lobby.
a. Tidak berjabat tangan
b. Pengaturan jarak dengan tamu minimal 1,5 meter (sekitar rentangan 2
lengan)
c. Mengefektifkan waktu dalam melakukan kunjungan maksimal 30 menit

S. Protokol Perjalanan Dinas

1. Sebelum melakukan perjalanan Dinas


a. Pastikan untuk mengetahui perkembangan terbaru dari penyebaran virus.
Informasi tersebut dapat diakses di situs Pikobar atau aplikasi lain yang
dikembangkan. Pertimbangkan manfaat dan risiko dari perjalanan dinas
yang akan dilakukan.
b. Hindari mengirim pegawai yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit
serius (seperti orang tua atau yang memiliki riwayat penyakit diabetes,
jantung, dan paru-paru) ke wilayah terinfeksi corona (zona merah, orange
dan kuning).
c. Pastikan setiap orang yang akan berpergian ke wilayah terinfeksi corona
mendapatkan arahan dan petunjuk dari petugas kesehatan profesional.
d. Arahkan para pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas untuk selalu
membawa hand sanitizer yang mengandung alkohol sebagai alternatif lain
mencuci tangan.
e. Siapkan alat transportasi yang sudah dilakukan sterlisasi sesuai dengan
protokol kesehatan dibidang transportasi.

2. Saat perjalanan dinas


1. Cuci tangan secara teratur dan usahakan untuk berjarak setidaknya satu
meter dengan orang lain.
2. Pastikan para karyawan mengatahui apa yang harus dilakukan dan siapa
yang harus dihubungi ketika mereka mulai merasa kurang sehat

------------------------------------------------------------------------------------------------------19
20

3. Ikuti aturan pemerintah setempat. Misal, jika pemerintah melarang untuk


datang ke lokasi tertentu, hindari untuk pergi ke lokasi tersebut. Para
karyawan harus mengikuti aturan yang ditetapkan di lokasi terkait.

3. Setelah Kembali dari Perjalanan Dinas


a. Memantau kondisi kesehatan diri selama 14 hari berikutnya dan periksa
suhu tubuh dua kali sehari.
b. Mengisolasi diri sendiri ketika mulai mengalami batuk ringan dan demam.
c. Hindari interaksi dengan orang lain.
d. Hubungi pihak pelayanan kesehatan publik.

T. Protokol Perjalanan Dinas Visitasi Lapangan

1. Sebelum melakukan perjalanan Dinas


a. Pengajuan peninjauan dari tim teknis perizinan berdasarkan pengantar
permohonan pertimbangan/rekomendasi teknis secara tertulis
b. Pembuatan Surat Perintah (SP) Peninjauan lapangan dari DPMPTSP
Provinsi Jawa Barat
c. Pastikan untuk mengetahui perkembangan terbaru dari penyebaran virus.
d. Informasi tersebut dapat diakses di situs Pikobar atau aplikasi lain yang
dikembangkan. Pertimbangkan manfaat dan risiko dari perjalanan dinas
yang akan dilakukan.
e. Hindari mengirim karyawan yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit
serius (seperti orang tua atau yang memiliki riwayat penyakit diabetes,
jantung, dan paru-paru) ke wilayah terinfeksi corona (zona merah, orange
dan kuning).
f. Pastikan setiap orang yang akan berpergian ke wilayah terinfeksi corona
mendapatkan arahan dan petunjuk dari petugas kesehatan profesional.
g. Arahkan para karyawan yang akan melakukan perjalanan dinas untuk
selalu membawa hand sanitizer yang mengandung alkohol sebagai
alternatif lain mencuci tangan.
h. Siapkan alat transportasi yang sudah dilakukan sterlisasi sesuai dengan
protokol kesehatan dibidang transportai.
i. Membawa masker pengganti, alat tulis, perlengkapan beribadah, dan
perbekalan makan minum masing-masing.
j. Membawa perlengkapan administrasi masing-masing

2. Saat perjalanan dinas


a. Maksimal anggota tim peninjauan lapangan sebanyak 4 (empat) orang
dalam 1 (satu) kendaraan
b. Mengatur tempat duduk sesuai dengan protokol kesehatan

------------------------------------------------------------------------------------------------------20
21

c. Cuci tangan secara teratur dan usahakan untuk berjarak setidaknya satu
meter dengan orang lain.
d. Pastikan para karyawan mengatahui apa yang harus dilakukan dan siapa
yang harus dihubungi ketika mereka mulai merasa kurang sehat
e. Ikuti aturan pemerintah setempat. Misal, jika pemerintah melarang untuk
datang ke lokasi tertentu, hindari untuk pergi ke lokasi tersebut. Para
karyawan harus mengikuti aturan yang ditetapkan di lokasi terkait.
f. Jika berhenti di tempat umum seperti rest area/pom
bensin/minimarket/tempat ibadah selalu memperhatikan protokol kesehatan
g. Berkomunikasi sesama anggota tim seperlunya

3. Di Lokasi Peninjauan
a. Pemohon agar menerapkan protokol kesehatan yang ditinjau baik tim
peninjau, tamu atau karyawan
b. Pemohon menyediakan fasilitasi cuci tangan, sabun, atau hand sanitizer
sesuai protokol kesehatan
c. Menyediakan alat pengecek suhu tubuh
d. Menerapkan pembatasan jarak minimal 1 meter dan menghindari kontak
fisik seperti bersalaman atau berpelukan
e. Jika dilakukan rapat pembahasan dengan pemohon sebaiknya diatur jarak
tempat duduk serta jumlah orang maksimal 10 orang atau disesuaikan
dengan kapasitas ruangan dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol
kesehatan
f. Mempersingkat waktu pelaksanaan peninjauan tanpa mengurangi substansi
pelaksanaan visitasi

4. Setelah Kembali dari Perjalanan DInas


a. Cuci tangan sebelum masuk rumah
b. Hindari menyentuh atau kontak langsung dengan anggota keluarga,
sebelum mandi terlebih dahulu dang anti pakaian
c. Membersihkan semua perlengkapan yang dibawa saat peninjauan
lapangan (handphone, dompet, kacamata, dan lain-lain)
d. Memantau kondisi kesehatan diri selama 14 hari berikutnya dan periksa
suhu tubuh dua kali sehari.
e. Mengisolasi diri sendiri ketika mulai mengalami batuk ringan dan demam.
f. Hindari interaksi dengan orang lain.
g. Hubungi pihak pelayanan kesehatan publik

U. Protokol Kegiatan Apel Pagi

1. Perlu dipahami bahwa pertemuan dalam kelompok membawa risiko tinggi


penularan virus.
2. Diupayakan apel pagi dilaksanakan dengan menggunakan alat kolaborasi
daring (misalnya aplikasi zoom/google meet, microsoft teams atau sejenisnya).

------------------------------------------------------------------------------------------------------21
22

3. Jika terpaksa apel pagi dilakukan dengan tatap muka dilapangan, maka
pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut
a. Pengelola apel wajib hadir dilapangan upacara selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) menit sebelum apel dimulai, untuk :
1) Mempersiapkan dukungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan apel, yang meliputi naskah amanat pemimpin
apel/upacara (jika ada), naskah pembacaan visi-misi, naskah motto dan
kode etik pegawai, sound system, mic, peralatan dokumentasi, bendera
merah putih, pembatas/tanda social-distancing;
2) Mempersiapkan peralatan kesehatan pencegahan covid-19, yang
meliputi thermo gun, hand santizer, dan disinfektan chamber;
3) Memastikan seluruh sarpras apel dan peralatan kesehatan dimaksud
dapat berfungsi dengan baik dan dilakukan sterilisasi baik sebelum
maupun sesudah pelaksanaan apel;
4) Selama melaksanakan tugasnya, pengelola apel wajib mematuhi
protokol kesehatan penecegahan covid-19 diantaranya mengenakan
masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta memperhatikan etika
batuk/bersin.
b. Petugas apel wajib hadir dilapangan upacara selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) menit sebelum apel dimulai, untuk :
1) Melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19 (check-point)
yaitu pemeriksaan suhu tubuh dengan thermo gun dan sterilisasi pada
disinfektan chamber;
2) Melaksanakan gladi apel sesuai tugas masing-masing sehingga dapat
dipastikan seluruh prosesi apel dapat berjalan dengan baik dan lancar
sesuai ketentuan yang berlaku;
3) Selama melaksanakan tugasnya, petugas apel wajib mematuhi protokol
kesehatan penecegahan covid-19 diantaranya mengenakan masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan serta memperhatikan etika
batuk/bersin.
c. Peserta apel wajib hadir dilapangan upacara selambat-lambatnya 10
(sepuluh) menit sebelum apel dimulai, setelah melaksanakan protokol
kesehatan pencegahan covid-19 (check-point) yaitu pemeriksaan suhu
tubuh dengan thermo gun dan sterilisasi pada disinfektan chamber serta
mengenakan masker;
d. Apabila ada pengelola apel, petugas apel dan peserta apel yang tidak
mengenakan masker atau dalam kondisi tidak sehat atau setelah
pemeriksaan suhu tubuh terdapat pegawai yang bersuhu tubuh di atas 37°
c, maka tidak diperbolehkan mengikuti apel;
e. Komandan apel/upacara mempersiapkan baris-berbaris peserta dan
petugas apel selambat-lambatnya 5 (lima) menit sebelum pelaksanaan
apel;
f. Barisan peserta dan petugas apel diatur sedemikian rupa sehingga
dipastikan terdapat jarak yang proporsional (minimal 1 m) antara satu
dengan yang lain sesuai luas lapangan upacara;

------------------------------------------------------------------------------------------------------22
23

g. Selama proses pelaksanaan apel, seluruh peserta dan petugas apel wajib
mematuhi ketentuan-ketentuan (keprotokolan) apel kedinasan yang berlaku
seperti biasa, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan
covid-19, diantaranya tetap mengenakan masker, menjaga jarak serta
memperhatikan etika batuk/bersin;
h. Seluruh rangakain acara apel sedapat mungkin dilakukan secara singkat,
termasuk penyampaian arahan/amanat pimpinan apel paling lama 15 menit;

i. Setelah apel selesai dilaksanakan, peserta dan petugas apel wajib :


1) Membubarkan diri secara tertib, tidak bergerombol/berkerumun dan
mengindari kontak fisik (bersalaman/berpelukan);
2) Mencuci tangan sebelum melaksanakan tugas atau aktivitas kedinasan
berikutnya.
Keterangan:
1. Pengelola apel: Pengelola BMN, Pengelola Kepegawaian, Teknisi, Non PNS
yang ditugaskan.
2. Petugas Apel: Komandan Upacara, Pembaca Teks, Pengibar Bendera, Dirigen,
Pembawa Acara/MC
3. Peserta Upacara : Pegawai PNS dan Non PNS

V. Protokol Pelaksanaan Sholat Berjamaah dan Sholat Jum’at

1. Pengurus DKM Asshidiq dan Petugas Kebersihan Dinas PMPTSP Provinsi


Jawa Barat wajib memberisihkan dan memastikan seluruh ruangan, sarana dan
prasarana serta peralatan di lingkungan Mesjid Asshidiq Dinas PMPTSP
Provinsi Jawa Barat selalu disterilasasi sesuai dengan standar pencegahan
covid-19 baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan solat berjamaah dan
solat jumát;
2. Pengurus DKM Asshidiq Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat wajib
menyediakan hand sanitizer, disinfektan dan penanda jaga jarak (social
distancing) bagi jamaah Mesjid, baik itu di halaman/teras Mesjid, tempat
wudhu, dan ruangan dalam Mesjid;
3. Jamaah/Khotib/Imam Solat yang akan memasuki kawasan Mesjid Asshidiq
Dinas PMPTSP Povinsi Jawa Barat, wajib mematuhi ketentuan batas suci,
tertib melaksanakan wudhu, dan (dihimbau) mencuci tangan dengan hand
sanitizer sebelum masuk kedalam Mesjid, serta tetap mengekan masker ketika
berada di dalam Mesjid;
4. Jamaah/Khotib/Imam Solat dihimbau untuk membawa peralatan solat (Sejadah
atau Mukena) milik pribadi masing-masing;
5. Pengurus DKM Asshidiq tidak perlu menyediakan/menggelar karpet masjid baik
untuk pelaksanaan solat berjamaah harian maupun solat jumát;
6. Shaf/barisan solat berjamaah diatur sedemikian rupa sehingga dipastikan
terdapat jarak antara Jamaah satu dengan yang lainnya, dengan tetap
memperhatikan rukun-rukun solat berjamaah sesuai Fatwa Ulama terkait
pencegahan covid-19;

------------------------------------------------------------------------------------------------------23
24

7. Ceramah keagamaan setiap ba’da zuhur (kultum) sesingkat mungkin, paling


lama 7 menit;
8. Khutbah Jumát dilaksanakan sesingkat mungkin, paling lama 15 menit (sudah
termasuk khutbah ke-2);
9. Imam solat disarankan untuk membaca surat-surat pendek;
10. Setelah selasi solat berjamaah, Jamaah dapat membubarkan diri secara tertib;
11. Kegiatan lain selain solat berjamaah, seperti solat-solat sunah, zikir dan doá
setelah solat, atau tilawah al-qurán sangat dianjurkan dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan, menjaga jarak, tetap mengenakan masker
dan menghindari kontak fisik (tidak bersalaman atau berpelukan)
W. Protokol Pertemuan dengan Investor

Sebisa mungkin pertemuan dilakukan melalui video meeting secara online dengan
investor atau calon investor, mengingat sebagian besar investor di Jawa Barat
berasal dari China, Singapura, Korea Selatan dan Jepang, namun apabila
pertemuan tetap harus dilaksanakan maka harus mengikuti protokol sebagai
berikut:

1. Memastikan ruangan pertemuan memiliki sirkulasi udara yang baik dan fasilitas
memadai untuk cuci tangan.
2. Memastikan ruang pertemuan dan alat-alat yang digunakan telah dilakukan
pembersihan dengan mengunakan desinfektan.
3. Melakukan screening awal melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang dengan
gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak nafas sebelum memasuki ruang
pertemuan.
4. Memastikan seluruh peserta telah membersihkan tangan terlebih dahulu baik
menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
5. Memastikan seluruh peserta mengunakan masker.
6. Melalukan physical distancing selama pertemuan baik dengan mengatur tempat
duduk sejauh 1 meter atau dengan mengurangi kapasitas ruang pertemuan
menjadi 50 persen atau memastikan jumlah investor maksimal 3 orang.
7. Hindari berjabat tangan dengan peserta, dan pertimbangkan untuk mengadopsi
alternatif bentuk sapa lainnya.
8. Memastikan setiap peserta membawa tempat minum dan alat tulis
masing-ma sing.
9. Menyimpan atau merekam data investor atau calon investor yang hadir pada
pertemuan secara digital.
10. Memastikan investor atau calon investor mendapatkan bahan promosi potensi
dan peluang investasi pada situs web http://investasi.jabarprov.go.id/ atau
dikirimkan melalui email.
11. Mengefektifkan waktu pertemuan maksimal 45 menit

X. Protokol Pelayanan Front Office (Pelayanan pengambilan perizinan, pelayanan


informasi, pelayanan pengaduan, desk LKPM, pelayanan SIMPATIK dan OSS)

------------------------------------------------------------------------------------------------------24
25

Diusahakan tidak menerima layanan secara tatap muka, apabila terpaksa harus
menerima layanan secara tatap muka, maka harus memperhatikan hal sebagai
berikut:
1. Di pintu tempat masuk front office dilakukan pengukuran suhu oleh petugas
yang ditunjuk dengan menggunakan thermo gun.
a. Tamu yang datang ke Dinas PMPTSP akan dilakukan pengecekan suhu
tubuh yang dilakukan oleh petugas.
b. Untuk tamu yang memiliki suhu tubuh lebih 37.50C maka kami tidak dapat
menerima kunjungan anda.
2. Pastikan meja pelayanan menggunakan penyekat dari minimal plastik mika,
untuk menghindari penularan melalui droplet.

3. Tamu wajib menggunakan masker.


Masker digunakan untuk mencegah droplet dan sangat efektif dalam
pencegahan penularan covid-19, apabila tamu tidak membawa masker, maka
Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat menyediakan masker secara gratis untuk
diberikan kepada tamu.
4. Dipastikan tamu yang datang ke Front Office yang berasal dari wilayah zona
merah, orange, dan kuning untuk menyertakan hasil pemeriksaan ksehatan
(dapat berupa hasil rapid tes atau swab).
5. Tamu wajib mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Kami menyediakan hand sanitizer di lobby Dinas PMPTSP.
6. Terdapat tempat khusus pemberian layanan kepada pemohon.
Tempat pemberian layanan di ruang front office dengan pembagiannya
memperhatikan social distancing atau physical distancing.
7. Petugas front office wajib menggunakan masker, face shield, dan sarung
tangan plastik dengan menjalanan prinsip social distancing atau physical
distancing
8. Tamu menunggu di lobby.
Security/Kamdal akan menanyakan keperluan tamu yang datang dan
menyampaikan keperluan tersebut kepada pegawai melalui telephone.
9. Petugas mendatangi tamu di lobby.
a. Tidak berjabat tangan
b. Pengaturan jarak dengan tamu minimal 1,5 meter (kira-kira 2 rentangan
tangan)
10. Mengefektifkan waktu dalam melakukan pelayanan maksimal 30 menit.

Y. Protokol Pelayanan Perizinan

1. Penyelenggaraan pelayanan perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat dilaksanakan secara on-line
melalui website: www.dpmptsp.jabarprov.go.id, mulai dari registrasi,
pendaftaran, proses, dan penerbitan sampai dengan pencetakan perizinan.
2. Untuk perizinan yang memerlukan peninjauan lapangan, dapat dilakukan
dengan cara virtual dan/atau visitasi langsung ke lapangan dengan tetap
memperhatikan protokol yang telah ditetapkan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------25
26

Z. Protokol Berdasarkan Skenario

1. Kasus Positif, dan Pelacakan Kontak


a. Jika seorang pegawai yakin mereka telah terpapar dengan orang positif
Covid-19 yang dikenal di kantor dan/atau saat melakukan tugas pekerjaan,
segera untuk melaporkan hal tersebut ke Call Center Tim Pengendalian
Covid-19 Dinas PMPTSP agar ada pencarian kontak dan dapat dilakukan
aksi cepat untuk mencegah penyebaran.
b. Pegawai yang telah terpapar wajib segera berhenti bekerja dan
meninggalkan kantor, bahkan jika individu pegawai tersebut tidak
menunjukkan gejala apapun.
c. Pegawai diwajibkan melapor kepada Kepala Unit kerja jika telah terpapar
dan atau mengalami gejala.
d. Kepala Unit bisa melakukan pelacakan kontak dan pelacakan ruangan
yang telah dipakai jika terjadi paparan di dalam kantor. Koordinasi dapat
dilakukan dengan Tim Pengendalian untuk pemberitahuan kepada seluruh
pegawai yang berada di sekitar lokasi atau telah melakukan kontak dengan
individu.
e. Pemberitahuan terhadap situasi ini perlu dilakukan dengan tetap
mengedepankan harga diri dan rasa kemanusiaan terhadap pasien positif
Covid-19 di lingkungan Dinas PMPTSP.
f. Langkah yang dilakukan kemudian adalah prioritas pada isolasi mandiri
pada individu yang pernah melakukan kontak dengan individu berkasus
positif Covid-19.
g. Langkah berikutnya adalah pembersihan ruangan secara mendalam (deep
cleaning).
h. Dinas PMPTSP bersimpati dan akan melindungi siapapun bagi pegawai
yang memiliki kasus positif atau terdampak Covid-19 secara langsung.
Perlindungan ini dilakukan dengan tidak melakukan diskriminasi atau
tindakan kebencian terhadap individu tersebut. Perlu diketahui bahwa
siapapun bisa saja menjadi korban positif Covid-19.
i. Dinas PMPTSP melarang pegawai untuk melakukan tindakan diskriminatif,
ujaran kebencian, atau tindakan yang tidak menghormati harga diri
manusia yang dilakukan kepada korban positif Covid-19 di lingkungan
Dinas PPTSP.

2. Protokol Disinfektan Jika Terjadi Kasus Positif Covid-19 diketahui


a. Jika terjadi dan diketahui ada kasus positif Covid-19, maka staf Cleaning
Service diharapkan akan melakukan deep cleaning dengan mengikuti
protokol-protokol ketika mendisinfektasi ruang
b. Jika memungkinkan, tunggu 24 hingga 72 jam sebelum membersihkan
sekaligus membuka semua ventilasi di ruang (kantor, kamar, lantai atau
gedung).

------------------------------------------------------------------------------------------------------26
27

c. Personel Cleaning Service yang memasuki ruang akan


menggunakan peralatan pelindung yang sesuai (masker, sarung tangan,
dll.).
d. Semua barang pribadi (piring, sikat gigi, dll.) akan dipindahkan untuk
disinfektasi nanti.
e. Seluruh ruang akan dibersihkan menggunakan produk pembersih yang
disetujui standar Dinas PMPTSP.
f. Daerah dengan sentuhan tinggi akan diseka atau disemprot dengan produk
disinfektan tambahan.
g. Seluruh ruang akan disemprot menggunakan produk disinfektan standar
Dinas PMPTSP.
h. Penggunaan ruangan dapat terjadi 24 jam setelah ruang selesai dilakukan
fogging.
i. Sebelum penghuni diizinkan kembali masuk, ruangan akan menerima
inspeksi menyeluruh yang dikoordinasi oleh pihak Cleaning Service,
Kepala Unit, dan Tim Pengendalian
3. Protokol Jika terdapat Individu yang Pingsan dan/atau Memerlukan Ambulans
a. Orang-orang yang membutuhkan perawatan darurat harus menghubungi
atau orang terdekat membantu menghubungi fasilitas kesehatan terdekat
untuk transportasi ambulans ke ICU terdekat.
b. Bagi pegawai yang membantu terjadinya situasi gawat darurat harap tetap
menggunakan masker dan penutup wajah. Lakukan cuci tangan secara
intensif, mandi, dan ganti baju jika memungkinkan.
c. Pegawai yang memiliki gejala atau mungkin telah terpapar dan berada di
luar kantor dapat menghubungi Call Center Tim Pengendalian Covid-19
Dinas PMPTSP.

AA.Himbauan Pembuatan Tanda Dan Alat Untuk Mengingatkan

1. Dinas PMPTSP akan mengusahakan pembuatan alat dan tanda bantu atau
signage untuk mengingatkan mengenai kebiasaan baru yang harus dibangun
pada masa Covid-19 ini.
2. Unit-unit di bawah koordinasi ekretariat pun dihimbau juga untuk membuat
signage tambahan di ruangan atau tempat spesifik yang mengharuskan
pelaksanaan protokol khusus.
3. Bangunan kantor dan ruang eksterior akan mencakup papan nama yang harus
diikuti oleh pegawai setiap saat.
4. Contoh dari papan tanda yang akan dilihat oleh pegawai di kantor
diuraikan di bawah ini:
a. Etiket umum yang berlaku pada masa Covid-19 seperti menggunakan
masker/penutup muka, menjaga jarak, dan pelarangan kumpulan besar
b. Pengingat terhadap jarak fisik
c. Protokol-protokol khusus yang sudah dituliskan di dalam panduan ini
d. Tata cara cuci tangan yanng benar sesuai rekomendasi

------------------------------------------------------------------------------------------------------27
28

BB.Himbauan Khusus bagi Kepala Unit atau Pejabat Struktural

1. Dinas menghimbau kepala unit kerjadan pejabat struktural untuk berkoordinasi


terkait penambahan fasilitas, pelaporan korban positif Covid-19, dan evaluasi
pelaksanaan repopulasi
2. Dinas mengharapkan unit untuk melakukan inisiatif-inisiatif yang melingkupi
hal-hal khusus di tingkat unit
3. Unit diharapkan untuk secara kreatif menggunakan alat-alat komunikasi yang
berguna untuk melakukan edukasi terhadap pegawai.

CC. Himbauan Hindari Tindakan Stigma Covid-19

1. Setiap rumah yang didatangi tenaga kesehatan dengan APD sudah pasti
covid-19
Petugas kesehatan yang bertugas memindahkan pasein curiga covid-19 ke
rumah sakit rujukan harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap
yang terdiri dari masker bedah, gaun, sarung tangan, pelindung mata,
pelindung kepala, dan sepatu pelindung
2. Orang yang baru datang dari luar kota atau luar negeri adalah penderita
covid-19
Pelaku perjalanan dari negara/daerah terjangkit Covid-19 wajib karantina
mandiri di rumah selama 14 hari sejak kedatangan. Selama karantina harus
tinggal sendiri di kamar yang terpisah, menghndari kontak dengan keluarga
lainnya, dan tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah
3. Selama masa pandemi tidak boleh kontak sama sekali dengan orang lain
Pembatasan sosial dalam hal ini adalah jaga jarak fisik dapat dilakukan
dengan menjaga jarak fisik, hindari kerumunan, hindari bepergian dan
menggunakan masker jika di tempat umum. Jaga jarak bukan berarti kita tidak
bisa menjalin silaturahim dengan keluarga, teman ataupun kerabat. Kita bisa
melakukannya dengan media sosial
4. Tenaga kesehatan yang tinggal disekitar saya sudah pasti akan menualrkan
covid-19 pada saya
Setiap tenaga kesehatan yang kontak dengan pasien covid-19 termasuk OTG
namun belum pasti menjadi pasien terkonfirmasi covid-19. Maka perlakuan kita
terhadap tenaga kesehatan sebagai pencegahan covid-19 sama perlakuan kita
terhadap pasien OTG
5. Jika tetanggga berstatus OTG, ODP, dan PDP sudah pasti akan menulari saya

------------------------------------------------------------------------------------------------------28
29

OTG, ODP, dan PDP belum pasti menjadi pasien terkonfirmasi covid-19
namun tetap diharuskan melakukan karantina mandiri. Selama kita menjaga
jarak 1-2 meter dari OTG, ODP, dan PDP kita tidak dapat tertular covid-19.
Selain itu, juga harus rajin mencucui tangan dan menghindari menyentuh
mata, hidung, dan mulut kita
6. Jika terinfeksi covid-19 saya tidak bisa sembuh seumur hidup
Sebagian besar pasein terinfeksi covid-19 dapat kembali pulih dan
menghilangkan virus covid-19 dari tubuh mereka. Jika anda mengalami
keluhan demam dengan batuk atau sulit bernafas secepatnya periksakan diri
ke fasilitas pelayana kesehatan

7. Menerima paket dari luar negeri atau luar kota menularkan covid-19
Virus covid-19 dapat menempel pada permukaan dalam jangka waktu
maksimal 5 hari. Jangan khawatir, jumlah virus yang menempel akan
berkurang seiring waktu. Bersihkan tiap paket yang anda terima dengan cairan
disinfektan
8. Jenazah yang dimakamkan dengan protokol covid-19 bisa menularkan setelah
dikubur
Jenazah yang melalui protokol covid-19 melewati proses disinfektan,
dimandikan, ditutup dengan kantung, dan diikat rapat yang dilakukan oleh
oetugas terstandarisasi menggunakan APD lengkap. Kecil kemungkinan
jenazah untuk menularkan setelah melewati proses ini
9. Semua info covid-19 di media sosial sudah pasti akurat
Banyak pihak yang berusaha menimbulkan kepanikan pada masa pandemi.
Carilah info dan sumber terpercaya seperti WHO, Kemenkes, dan lembaga
terpercaya lainnya. Selalu bersikap kritis dan cermat dalam menerima
informasi yan beredar
10. Jika sakit, batuk dan berobat ke fasilitas kesehatan pasti didiagnosis covid-19
Covid-19 memiliki gejala demam, batuk, sesak nafas, diare, keram otot, pilek,
sakit kepala, lemas, sakit tenggorokan, mual dan sakit perut. Anda baru akan
dicurigai menderita covid-19 jika keluhan yang diderita tidak disebabkan
kondisi medis lain atau anda kontak dengan pasien positif covid-19 dan
dikonfirmasi dengan pemeriksaan swab tenggorok positif.

------------------------------------------------------------------------------------------------------29
30

Contoh:
PROTOKOL PENGENDALIAN COVID-19 DALAM GAMBAR

------------------------------------------------------------------------------------------------------30
31

------------------------------------------------------------------------------------------------------31
32

------------------------------------------------------------------------------------------------------32
33

------------------------------------------------------------------------------------------------------33
34

------------------------------------------------------------------------------------------------------34
35

------------------------------------------------------------------------------------------------------35
36

------------------------------------------------------------------------------------------------------36
37

------------------------------------------------------------------------------------------------------37
38

------------------------------------------------------------------------------------------------------38
39

------------------------------------------------------------------------------------------------------39
40

------------------------------------------------------------------------------------------------------40
41

------------------------------------------------------------------------------------------------------41
42

------------------------------------------------------------------------------------------------------42
43

------------------------------------------------------------------------------------------------------43
44

------------------------------------------------------------------------------------------------------44
45

------------------------------------------------------------------------------------------------------45
46

------------------------------------------------------------------------------------------------------46
47

------------------------------------------------------------------------------------------------------47
48

------------------------------------------------------------------------------------------------------48
49

------------------------------------------------------------------------------------------------------49
50

------------------------------------------------------------------------------------------------------50
51

------------------------------------------------------------------------------------------------------51
52

------------------------------------------------------------------------------------------------------52
53

------------------------------------------------------------------------------------------------------53
54

------------------------------------------------------------------------------------------------------54

Anda mungkin juga menyukai