3152-Article Text-8698-1-10-20180802
3152-Article Text-8698-1-10-20180802
1 2018
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA
http://journal.unesa.ac.id/index.php/jppipa
Oleh:
Fitri Kurniati1, Soetjipto2, Sifak Indana3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Sains, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing terhadap
keterampilan berpikir kreatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
rancangan penelitian one group pretest-postest design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII SMP Negeri 4Lamongan, semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian
menunjukkan: Skor rata-rata keterampilan berpikir kreatif siswa pada pre test 41,67 sedangkan post test 79,
17 dengan N-Gain 0,79 berkategori tinggi. Siswa merespon positif pembelajaran berbasis inkuiri
terbimbingdengan persentase 95,79%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing,Keterampilan Berpikir Kreatif
Abstract
The aim of this research is to describe the creative thinking skill and students’ response to guided inquiry model.This type of
research is descriptive quantitative research design with one group pretest posstest design.The samples used in the study were
students of class VIII SMP Negeri 4 Lamonganin an odd semester of academic year 2016/2017. The result showed that the
average score of students creative thinking skill on pre-test 41,67while post-test 79,17 and 0,79 N-Gain score. And Students
gave a positive response to guided inquiry model with a percentage of 95.79%. Based on the result of this recent study, guided
inquiry model to facilitate creative thinking skills.
Keywords: Guided Inquiry, Creative Thinking
15
Fitri Kurniati, Soetjipto, Sifak Indana, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), Vol. 3, No. 1, 15-20
16
Fitri Kurniati, Soetjipto, Sifak Indana, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), Vol. 3, No. 1, 15-20
guru. Siswa dilibatkan secara aktif dengan mencari “Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis
cara sendiri untuk mengatasi permasalahan yang inkuiri terbimbing untuk melatihkan keterampilan
sedang dihadapinya. berpikir kreatif siswa materi sistem pernapasan
Penekanan utama dalam proses belajar pada manusia”
berbasis inkuiri terbimbing, menurut Anam (2015),
terletak pada kemampuan siswa untuk memahami, METODE
kemudian mengidentifikasi dengan cermat dan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
teliti dan diakhiri dengan memberikan jawaban kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk
atau solusi atas permasalahan yang tersaji. Oleh mendeskripsikan ada tidaknya akibat dari suatu
karena itu, metode inkuiri terbimbing sangat tepat perlakuan yang diberikan pada subjek penelitian.
untuk melatihkan berpikir kreatif siswa pada materi Uji coba perangkat dilakukan untuk melihat
sistem pernapasan pada manusia. Sehingga kesesuaian pembelajaran dan karakteristik siswa
diharapkan siswa tidak hanya telling science, tetapi dalam jumlah terbatas. Rancangan ini melibatkan
juga doing science. satu kelompok yang diobservasi pada tahap pretest
Salah satu Komperensi Dasar pembelajaran (O1) yang kemudian dilanjutkan dengan perlakuan
IPA SMP Kelas VIII adalah KD. 3.9 yaitu tetentu (X) dan posttest (O2) (Sugiyono, 2014).
menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan Rancangan pre-experimental one group pretest-
memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta posttest design dapat ditulis dengan bentuk:
upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan dan
KD 4.9 menyajikan karya tentang upaya menjaga
O1 X O2
kesehatan sistem pernapasan. Sistem pernapasan
pada manusia erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Kegiatan pembelajaran pada KD 3.9 Keterangan:
dan 4.9 sangat memungkinkan siswa untuk O1 = pretestsebelum diberikan perlakuan
mendapatkan pengalaman langsung maupun X = kelas dengan pembelajaran berkonteks
dengan melakukan percobaan, sehingga Socio-Scientific Issues
pembelajaran pada materi ini sangat sesuai jika O2 = posttest sesudah diberikan perlakuan
menggunakan pembelajaran berbasis inkuirim
terbimbing. Hal ini diharapakan dapat Kegiatan uji coba dilakukan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir siswa memperoleh masukan langsung dari lapangan dan
dengan menyajikan fenomena sains, sehingga penilaian keterlaksanaan perangkat pembelajaran
siswa dapat memunculkan banyak ide atau berbasis inkuiri terbimbing
alternatif dalam penyelesaian masalah yang dapat Sasaran penelitian ini diujicobakan pada 12
melatihkan keterampilan berpikir kreatif. Dengan siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Lamongan
keaktifan siswa dalam pembelajaran, student semester ganjil tahun ajaran 2016/2017.
centered dapat dicapai dengan metode inkuiri Teknik pengumpulan data yang digunakan
terbimbing ini. meliputi: (1) metode observasi untuk memperoleh
Hasil penelitian terhadap penerapan data keterlaksanaan pembelajaran; (2) metode tes
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing telah yang digunakan untuk mengetahui perkembangan
dilakukan oleh beberapa peneliti. Wibowo (2015) kemampuan literasi sains siswa sebelum dan
menyatakan perangkat pembelajaran berbasis sesudah pembelajaran.; (3) metode angket untuk
inkuiri terbimbing dapat meningkatkan creative mengetahui respon siswa setelah mengikuti proses
thinking skill dan work creatively with others. pembelajaran.
Smallhorn (2015), Sousa (2015) dan Deriina Teknik analisis data dilakukan secara
(2015) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri deskriptif kualitatif yaitu dengan menghitung hasil
dapat meningkatkan kesempatan siswa untuk pengamatan(diamati oleh pengamat).
terlibat dalam kegiatan berbasis penyelidikan serta Analisis dari hasil angket respon siswa
mengembangkan kemampuan menganalisis dan dianalisis secara diskriptif kuantitatif untuk
kemampuan berpikir. Handayani (2015) dalam mengetahui pendapat peserta didik terhadap
penelitiannya menyatakan bahwa perangkat perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan aktifitas siswa dalam memberikan HASIL DAN PEMBAHASAN
gagasan, inisiatif dan kerjasama. Muntaha (2013) Validasi Perangkat Pembelajaran Inkuiri
dan Budiyanto (2014) menyatakan bahwa Terbimbing
kemampuan berpikir kreatif dapat meningkat
Perangkat pembelajaran berbasis inkuiri
dengan pemberian masalah kepada siswa.
terbimbing yang dikembangkan untuk melatihkan
Berdasar latar belakang di atas, maka penulis
keterampilan berpikir kreatif siswa terdiri dari
tertarik untuk melakukan penelitian
17
Fitri Kurniati, Soetjipto, Sifak Indana, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), Vol. 3, No. 1, 15-20
18
Fitri Kurniati, Soetjipto, Sifak Indana, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), Vol. 3, No. 1, 15-20
umum juga mengaalami peningkatan, dari 1, 67 untuk melatihkan kemampuan berpikir kreatif
menjadi 3,17 dengan kriteria tinggi. siswa.
Respon Siswa PENUTUP
Peningkatan keterampilan berpikir kreatif Simpulan
siswa siswa sangat berhubungan dan berbanding Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan
lurus dengan respon siswa terhadap proses pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
pembelajaran yang telah dilakukan. 1. Skor rata-rata keterampilan berpikir kreatif
Pada lembar respon siswa, terdapat tujuh siswa pada pre test 41,67 sedangkan post test 79,
bagian respon siswa yang tercantum dalam angket literasi sains 17 dengan N-Gain 0,79 berkategori
yang harus diisi oleh siswa. Bagian pertama untuk tinggi. Ini berarti pembelajaran berbasis inkuiri
mengetahui ketertarikan siswa terhadap komponen terbimbing dapat melatihkan keterampilan
topik, buku LKS, model pembelajaran, cara guru berpikir kreatif siswa.
mengajar, suasana belajar dan media pembelajaran 2. Siswa merespon positif pembelajaran IPA
yang digunakan pada saat proses pembelajaran. berbasis inkuiri terbimbingdengan jumlah siswa
bagian ini 94,86% siswa menyatakan tertarik. yang merespon positif sebesar 95,79%. Ini berarti
Bagian kedua untuk mengetahui pendapat siswa siswa sangat berminat terhadap pembelajaran
tentang kebaruan komponen pada bagian pertama berbasis inkuiri terbimbing.
dan 96,86% siswa berpendapat baru dengan
kategori kuat. bagian ketiga untuk mengetahui
pendapat siswa terhadap ketertarikan tarhadap Saran
buku dan LKS. Sebanyak 94% siswa menyatakan Pembelajaran untuk melatihkan keterampilan
tertarik. bagian keempat untuk mengetahui berpikir kreatif sebaiknya dilakukan melalui proses
pendapat siswa tentang kebaruan terhadap LKS terus-menerus dan memberikan kesempatan
berbasis inkuiri terbimbing. Sebanyak 96,80% kepada siswa untuk menemukan sendiri
siswa menyatakan bahwa LKS inkuiri terbimbing keterampilan tersebut, sehingga siswa terbiasa dan
merupakan hal yang baru bagi mereka. mandiri dalam menggali potensi keterampilan lain
Bagian kelima untuk mengetahui respon siswa yang dimiliki.
terhadap penjelasan dan bimbingan guru pada
proses pembelajaran. sebanyak 100% siswa
menjawab jelas dengan kategori kuat. Bagian DAFTAR PUSTAKA
keenam untuk mengetahui respon siswa terhadap
tes yang diberikan. Sebanyak 94% siswa menjawab Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran Berbasis
mudah dan bagian terakhir untuk mengetahui minat Inkuiri: Metode dan Aplikasi. Yogyakarta:
siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Pustaka Pelajar
model inkuiri terbimbing. Sebanyak 94% siswa Arends, R. 2012. Learning to teach, ninth edition.
menyatakan berminat belajar dengan model inkuiri New York: Mc-Graw Hill.
terbimbing. Budiyanto dan Rohaeti. 2014. Pengembangan
Kemampuan Berpikir Kreatif dan
Kmendirian Belajar Siswa SMA Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal
Pengajaran Matematikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Deriina. 2015. Implementation of Inquiry Training
Model In Learning Physics to Improve
Student Formal Thinking Ability. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia Vol. 2
Handayani, L., Wododo, J., Setyowati, D,. 2015.
Gambar 3. Respon Siswa Pengembangan Perangkat Pembelajaran
IPS dengan Metode Inkuiri. Journal of
Berdasar hasil analisis respon siswa terhadap Educational Sical Studies.
pengembangan perangkat pembelajaran dan Ibrahim, M. 2010. Pembelajaran inkuiri. Jakarta :
pelaksanaan pembelajaran berbasis inkuiri Rhineka Cipta
terbimbing didapatkan hasil bahwa sebanyak Jufri, Wahab. 2013. Belajar Dan Pembelajaran
95.79% siswa merespon positif dengan kriteria Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta
kuat (Riduwan, 2010). Hal ini berarti siswa Khanafiyah, S. & Rusilowati, A. 2010. Penerapan
mendukung, merasa senang, dan berminat terhadap Pendekatan Modified Free Inquiry Sebagai
pembelajaran dengan menggunakan perangkat Upaya Meningkatakan Kreativitas
hasil pengembangan berbasis inkuiri terbimbing Mahasiswa Calon Guru Dalam
19
Fitri Kurniati, Soetjipto, Sifak Indana, JPPIPA (Jurnal Penelitian Pendidikan IPA), Vol. 3, No. 1, 15-20
Mengembangkan Jeensi Eksperimen dan Smalhorn, M,, Young, J., 2015. Inquiry-Based
Pemahaman Terhadap Materi Fisika. Jurnal Learning to Improve Student Engagement in
Pendidikan FMIPA Universitas Negeri Large First Year Topic. Journal Student
Semarang Success Vol 6
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Sousa. C., 2016. Inquiry Learning for Gender
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Equity Using History of Science in Life and
Cipta Earth Sciences Learning Environment.
Munandar, Utami. 2014. Pengembangan Journal for Education, Social and
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Technological Science Vol. 3
Cipta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi.
Munthaha dan Hartono. 2013. Pengembangan Bandung: Alfa Beta
Perangkat Pembelajaran Model Problem Suyono dan Hariyanto, 2015. Belajar dan
Based Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal of Bandung: Remaja Rosdakarya
Primery Educational. Wibowo dan Laksono.2015. Pengembangan dan
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Implementasi Perangkat Pembelajaran IPA
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Berbasis Inkuiri Terbimbing. Jurnal Inovasi
Jakarta: Prenada Media Grup Pendidikan IPA Volume 1 Nomor 2
Slavin. 2011. Psikologi Pendidikan: Teori dan
Praktek. Jakarta: PT. Indeks
20